I Have A LOVeR
Andara atau biasa dipanggil Nara, tertunduk malu ketika bertemu dengan tiga sepupu kembar identik tampannya itu, Dean, Daanish dan Daleel.
Mereka begitu sempurna, tampan, begitu mirip, nyaris tidak bisa dibedakan sama sekali. Usia mereka masih begitu belia saat itu. Nara yang baru menginjak kelas 1 SMP, sementara si kembar tiga menginjak kelas 3 SMP.
Usia yang masih begitu belia, untuk mereka saling bertemu setelah lama tidak berjumpa, namun terbawa perasaan mengingat Nara yang begitu cantik dan mereka yang begitu tampan. Padahal mereka menyadari bahwa mereka adalah keluarga.
Malam itu ...
Nara dan si kembar tiga tengah bersiap menghadiri acara pesta di rumah grandma. Mereka diajak menginap oleh orang tuanya di villa mewah milik grandma di perkebunan.
Nara keluar dari kamarnya setelah didandani dengan begitu cantik oleh sang mama. Bersiap untuk menghadiri acara pesta bertema garden party itu.
Sementara Dean, Daanish dan Daleel tidak kalah tampan dengan penampilan mereka. Mereka telah bersiap duduk di ruang keluarga. Dengan penampilan yang tidak kalah memukau. Penampilan mereka persis sama dengan jas tuxedo hitam yang menempel di tubuh mereka. Si kembar tiga remaja benar-benar gagah, bak pangeran tampan yang menanti kehadiran Cinderella turun dari lantai dua.
Nara belia turun menyusuri tangga, dengan tampilan cantik, anggun nan memukau. Memikat setiap mata yang melihat. Menebar pesona kecantikan dan keindahan yang tiada tara.
Tak terkecuali si kembar tiga, Dean, Daanish, dan Daleel yang berstatus sepupu Nara dalam silsilah keluarga mereka. Mereka cukup terpukau dengan penampilan Nara saat itu. Nara begitu cantik jelita memikat si kembar tiga remaja yang belum terlalu mengenal banyak wanita.
Bertahun-tahun mereka tidak bertemu, mengingat tempat tinggal mereka sekarang yang berjauhan, dan beberapa tahun terakhir, Nara ikut pindah bersama mama, papa dan kedua adiknya ke luar negeri, dikarenakan sang papa yang membuka perusahaan cabang baru.
Kondisi itu membuat mereka tidak pernah bertemu satu sama lain semenjak beberapa tahun lalu. Hingga malam ini, mereka akhirnya bertemu dan saling tertarik pada pandangan pertama. Namun, langsung tersadar seketika, ketika menyadari mereka memiliki ikatan keluarga.
" Apa kau, Nara ? " Tanya Dean saat itu, memberanikan diri menyapa.
Nara hanya mengangguk pelan saat itu. Selain merasa canggung, dia memang sangat pemalu. Berdiri menunduk sembari meremas ujung dress yang dia pakai, dia terlihat bingung harus berbuat apa.
" Apa kau masih ingat kami ? " Tanya Daleel sembari tersenyum miring, dia terlihat senang menggoda Nara yang wajahnya terlihat merah saat itu.
Sedang Daanish dia hanya terdiam saja, lebih memilih duduk di sudut ruangan sembari memainkan ponselnya. Memandangi Nara dari kejauhan.
Nara tahu, ketiga lelaki ini adalah sepupunya, namun sedari dulu hingga sekarang, Nara tidak pernah bisa membedakan dan mengenali yang mana Dean, Daanish maupun Daleel. Apalagi sekarang, setelah mereka lama tidak berjumpa.
Tiba-tiba, Daleel menarik tangan Nara untuk berlari bersamanya. " Ayo ikut aku ! Aku akan menunjukkan sesuatu padamu. " Menuntun Nara untuk berlari mengikutinya. Tampak Dean dan Daanish mengikuti dari belakang.
•
•
Nara dan si kembar tiga membelalakkan matanya saat itu. Bagaimana tidak, di usia yang masih begitu remaja, tanpa sengaja mereka melihat adegan v*lg*ar ci*m*n panas yang dilakukan oleh pelayan wanita dan lelaki di belakang villa grandma.
Padahal maksud Daleel mengajak Nara ke sana adalah untuk memperlihatkan pemandangan hamparan langit bertabur bintang dari sudut pandang belakang villa grandma mereka. Siapa sangka hal ini yang mereka dapatkan, pemandangan 18th++ yang mencemari dan mengotori otak fikiran mereka yang masih begitu bersih dan polos saat itu.
Nara membelalakkan matanya saat itu, memilih bersembunyi dan bersandar di balik tembok. Jantungnya berdebar kencang, bertalu-talu, dan berdendang ria tak beraturan. Apalagi, sesaat setelah seseorang menutup kedua matanya dengan telapak tangannya yang terasa begitu dingin di kulit wajahnya. Melepasnya lagi kemudian, membiarkan matanya terpejam dengan tenang.
Cup !!
Tiba-tiba sebuah kecupan melayang di bibirnya, dengan sedikit lum*tan lembut terasa.
Deg
Mata Nara membuka, melotot seketika, mendapati salah satu dari si kembar tiga, yang Nara tak tahu dia siapa. Dengan tatapan teduh nan menghanyutkan, apakah Dean, Daanish atau Daleel ? Nara samasekali tak mengetahuinya.
•
•
Nara menangis tanpa bersuara di kolong meja di ruangan kerja di rumah grandma. Sesaat setelah insiden ciuman tadi, Nara berlari lalu bersembunyi.
Krieeeettt
Sayup terdengar suara derit pintu terbuka, dan langkah sepatu masuk ke ruangan itu. Nara terdiam, menyadari seseorang masuk ke dalam.
" Ibu tidak setuju ! " Terdengar suara grandma saat itu. Tegas dan dingin.
" Kau harus menyetujuinya, Ibu ! Bagaimanapun dia adalah putriku. " Kali ini suara sang papa yang terdengar di telinga Nara. Mendengar kata putri, Nara refleks menajamkan pendengarannya. Mengingat dirinya yang juga berstatus putrinya, selain Luciana adik keduanya.
" Putrimu katamu ?! " Cibir grandma saat itu. Seraya tersenyum sinis.
" Ya, tentu saja. Nara adalah putriku. " Tegas papanya.
" Dia bukan anakmu, Lucas. Jangan lupa itu. Dia tidak memiliki darahmu, darah keluarga ini. Bagaimana bisa kau ingin mendaftarkan dirinya menjadi salah satu ahli warismu ! " Protes keras grandma saat itu.
" Dia putriku, sampai kapanpun dia putriku. Walau dia bukan putri kandungku, tapi dia putri istriku. Dan kakak dari kedua anakku. Bagaimana mungkin aku menghapusnya dari-- .... Arrrggghhh !! " Suara sang papa terdengar frustasi saat itu.
" Pertemukan dia dengan ayah kandungnya. Dia harus mengetahui dan menerima kenyataan ini. Suatu saat kenyataan ini pasti terbongkar juga. " Peringatan grandma saat itu.
" ---------- " Perdebatan itu terus berlanjut, semakin menguak fakta bahwa Nara bukanlah putri kandung dari papa yang selama ini dia kagumi dan cintai itu. Cinta pertama dalam hidupnya
" Papa .... " Lirih Nara saat itu, membekap mulutnya dengan telapak tangannya. Dia benar-benar menangis saat itu, tanpa disadari kehadirannya di sana oleh dua orang dewasa yang tengah berdebat itu.
•
•
Dean, Daanish, dan Daleel si kembar tiga identik, melewati masa kanak-kanak dan remajanya dengan begitu bahagia. Dengan limpahan kasih sayang yang diberikan oleh kedua orang tuanya, belum lagi grandma yang mencintai mereka dengan begitu luar biasa.
Berbeda dengan Nara, walaupun dia begitu dimanja oleh mama dan papa nya, tetap tak bisa mengusir rasa hampa di hatinya. Tidak sengaja mengetahui bahwa dirinya bukanlah anak kandung sang papa di usia yang masih begitu belia, membuat dirinya berkecil hati dan merasa minder. Belum lagi menyadari sikap berbeda yang dia terima selama ini dari sang grandma.
Semenjak saat itu, semenjak Nara mengetahui bahwa dirinya bukanlah putri kandung dari papanya, Nara memutuskan untuk tinggal dengan neneknya, ibu dari mamanya.
Dan semenjak saat itu pula, Nara tidak pernah lagi ikut berkunjung ke rumah grandma apalagi bertemu dengan si kembar tiga.
Jangankan itu, bahkan sang papa pun merasa aneh dengan sikap putri pertamanya itu, berubah dingin dan terlihat canggung bila bersamanya. Dengan sorot mata kesedihan tersirat di sana.
Nara samasekali tidak menceritakan masalah yang dialaminya saat itu, baik mengenai insiden ciuman yang merupakan ciuman pertamanya dengan lelaki lain selain papanya, maupun mengenai dirinya yang mengetahui status dirinya di dalam keluarga. Dia memutuskan untuk menyimpan dua rahasia itu dalam-dalam di lubuk hatinya.
•
•
🍬 Bersambung ... 🍬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Diana Susanti
lanjut kak mantap 👍👍👍
2022-11-09
0
🍹Lulu Hilwa🦃
Aku mampir langsung like ka semangat Up.
Salam dari
"KEKUATAN ASISTEN DIREKTUR"
Jangan lupa Feedback dan bantu
LIKE, VOTE, RATE dan KOMEN.
Terima kasih🤗
2021-01-23
0
L i a Z i e n t a 💕
haaii kak, aq mampir nc..
d awal cerita sdh menarik.. 😊
2020-12-20
0