Bab 9 Suara Itu

Cast :

Nara / Andara

Daanish Allacy Russel

Dean Allacy Russel

Daleel Allacy Russel

Nenek / dr. Amanda

Papa / Lucas

Mama / Ameera

Grandma / Ny. Alice

Mike / Sahabat Daanish

Arsy / Pacar Daleel

Dellia / Sahabat Andara

***********

Andara tertawa terbahak-bahak mendengar celotehan dan guyonan Mike. Ternyata selain play boy, dia juga seorang pelawak sejati.

"Ha ... ha ... ha ..."

Dengan sedikit terpingkal-pingkal Andara tertawa. Hingga perutnya sedikit sakit, dan setetes air mata menetes ke pipinya. Puas sekali dia. Bahkan tawanya saat inipun tak luput dari picingan mata Daanish. Dia tidak menyangka, gadis yang duduk di hadapannya kini, bisa tertawa selepas itu, hanya karena mendengar guyonan Mike yang terdengar begitu receh.

"Sudah, Kak ! Sudah !"

Nara memegangi perutnya yang terasa keram saking tertawa terlalu lama. Wajahnya bahkan tampak memerah, Padam !

"Heeyy, Andara ! Kau senang sekali rupanya."

Mike pun tak kalah senang karena guyonannya yang begitu receh itu mampu menghibur Andara dengan sebegitunya. Dia terkekeh puas melihat Andara. Mengabaikan sahabatnya Daanish yang terlihat begitu kesal, entah karena apa.

"Ya, kakak lucu."

Nara masih memegangi perutnya yang masih terasa sakit itu. Hingga akhirnya, perlahan, tawa itupun reda.

"Mau nyanyi, Andara ?" Tawar Mike pada Nara, setelah tawa gadis itu berhenti, keheningan terasa kembali.

Nara menggelengkan kepalanya, menolak tawaran itu. Dia bukan tak bisa menyanyi, hanya merasa malu. Padahal, Nara pernah ikut kursus menyanyi dulu. Bahkan perlombaan menyanyi di sekolah sering dia menangkan saat SMP baik SMA juga.

Sang pemilik kafe yang merupakan saudara jauh Mike, mengumumkan kepada para tamu kafe barangkali ada yang berminat menyumbangkan lagu. Mengingat group band yang biasa menghibur tidak bisa datang seperti biasanya.

"Apaan sih ?" Nara menolak kala Mike meraih tangannya.

"Ayo dong, temenin !" Ajak Mike sedikit memaksa.

"Aku gak bisa nyanyi, suara aku false, Kak." Tolaknya halus. Sedikit menundukan tubuhnya di atas meja. Menahan dirinya agar Mike tidak bisa menariknya untuk maju ke depan sana.

"Ya elah ... Andara, ayo !"

Mike terus menarik tangan Andara. Cukup kuat hingga Andara sepertinya tidak bisa mengelak.

"Gak mau, Kak ! Malu !" Sembari tersenyum tipis.

Daanish yang melihat adegan tarik menarik itu merasa risih, tangan dan tubuhnya hampir saja bergerak untuk memisahkan pegangan kedua tangan yang menurutnya menyebalkan itu, yang terlihat begitu erat walau sarat dengan penolakan.

Namun terlambat. Karena, sesaat kemudian, Andara sudah terbangun, berdiri, berjalan mengekori Mike ke atas panggung yang tidaklah begitu tinggi. Hanya satu jengkal saja dari lantai tempat mereka berdiri.

Daanish mendengus kesal. Entah karena apa, dia masih belum menyadari.

Hanya satu yang pasti. Nyatanya, saat ini, Daanish cukup tertegun dengan suara yang mengalun indah memenuhi ruangan kafe yang cukup besar ini. Walau Mike yang mendominasi, namun tak bisa dipungkiri, iringan suara gadis itu terdengar indah di gendang telinganya, asyik, dan terdengar menyenangkan.

Lagu lawas menjadi pilihan. Nara begitu asyik mengiringi Mike di panggung depan. Daanish yang menatap tidak kalah asyik menikmati, terlihat dari sorot mata yang menghanyutkan sedari awal, kini terlihat semakin indah dan menenangkan. Mendengar suara itu terasa menyenangkan.

Suara itu-- suara Andara yang diam-diam menelusup ke dalam hatinya penuh kehangatan. Tiada henti Daanish menatapnya, dengan begitu lekat dan dalam. Penuh dengan perasaan, yang sedari awal, tadi, kemarin, dia tak pahami itu apa, dan dia sembunyikan di hati yang paling dalam.

Kita / Sheila on Seven

🎼🎼🎼

🎵🎵🎵

🎶🎶🎶

Disaat kita bersama

Diwaktu kita tertawa menangis merenung oleh cinta

Kucoba hapuskan rasa

Rasa dimana kau melayang jauh dari jiwaku juga mimpiku

Biarlah biarlah hariku dan harimu

Terbelenggu satu lewat ucapan manismu

Dan kau bisikkan kata cinta

Kau t'lah percikkan rasa sayang

Pastikan kita seirama

Walau terikat rasa hina

Sekilas kau tampak layu

Jika kau rindukan gelak tawa yg warnai lembar jalan kita

Reguk dan teguklah mimpiku dan mimpimu

Terbelenggu satu lewat ucapan janjimu

Dan kau bisikkan kata cinta

Kau t'lah percikkan rasa sayang

Pastikan kita seirama

Walau terikat rasa hina

🎵🎵🎵

🎶🎶🎶

🎼🎼🎼

*******

Tak terasa malam kian larut, Nara panik tatkala menyadari semua itu. Dia bergegas membereskan tasnya untuk pulang. Tak lupa kunci mobil yang sudah dia terima dari sang montir, dia sambar secepat kilat dari atas meja.

"Aku anterin ya ?" Tawar Mike melihat Nara yang sudah setengah berlari. Dia bahkan pergi tanpa berpamitan pada Daanish yang kini tengah melakukan pembayaran di kasir.

"Nggak, Kak ! Nggak usah !" Tolak Nara sembari berlari menuju pintu keluar kafe.

Daanish yang melihat semua itu bergegas keluar menuju tempat motornya diparkir. Dia pun sama terlupa, untuk sekedar pamit pada sahabatnya. Yang kini tampak celingak celinguk sendiri.

Daanish melajukan motornya dengan kecepatan normal. Mengikuti laju kendaraan mobil yang sedari tadi dia ikuti.

Nara yang melihatnya secara tidak sengaja dari kaca spion mobilnya, pun hanya tersenyum manis. Dengan binar bahagia pada sorot matanya.

"Kok dia ngikutin ?" Gumamnya pelan. Bahagia dan aneh bercampur menjadi satu. Dalam sadar dia menghentikan mobilnya di tepian jalan.

Daanish yang menyadari dirinya sudah ketahuan pun ikut berhenti. Namun, bukan di belakang mobil Nara, melainkan tepat di samping jendela dimana Nara duduk di sana.

"Kak ?" Setelah menurunkan jendela kaca mobilnya.

"Udah larut. Aku cuman mastiin keselamatan kamu. Cepetan maju !" Perintahnya dingin, namun menghangatkan hati Nara. Dia bahkan tak membuka helmnya saat itu, hanya menggeserkan kacanya saja. Tanpa mendengar jawaban Nara, dia langsung menutupnya kembali.

Nara terbengong, aneh. Tersenyum bahagia setelah menutup jendela mobilnya. Lalu melajukan mobilnya kembali dengan Daanish yang setia mengikuti di belakangnya.

Sesampainya di depan rumah, tepat setelah Nara membelokkan mobilnya ke arah pintu pagar di depan rumah neneknya, Nara turun dari dalam mobilnya segera. Dia hendak mengucapkan terimakasih pada lelaki itu. Namun sayang, tepat Nara turun dari mobilnya, Daanish berlalu pergi begitu saja meninggalkannya.

"Ish ! Main pergi aja. Mau ngucapin terimakasih juga." Matanya melirik ke arah jalan, ke arah motor yang berlalu pergi membelakanginya.

Sesaat beberapa langkah Nara hendak naik ke dalam mobilnya kembali, Daanish tiba-tiba sudah ada di belakangnya, sudah turun dari motornya tentu saja.

"Kakak !!" Nara merasa kaget setengah mati. Mengurut dadanya yang terlonjak kaget tadi.

"Besok ... aku anter ke sekolah ya, kita berangkat bareng." Ucap Daanish tiba-tiba. Nara tidak mungkin salah dengar, karena Daanish telah membuka helmnya sesaat tadi. Suaranya terdengar begitu jelas dan pasti.

"Eh ?"

Nara menatap Daanish yang mulai bergerak untuk menaiki motornya kembali dengan segera. Melenggang pergi begitu saja setelah sesaat lalu menyalakan mesin motornya. Tanpa pamit ataupun bertanya, apakah Nara menyetujui ajakannya.

"Kak !" Seru Nara, yang sepertinya tak terdengar oleh orang yang dipanggilnya.

"Apa-apaan sih, maen pergi aja. Besok kan hari Minggu. Ish !!" Sembari menyentak-nyentakkan kakinya ke atas tanah.

Daanish tersenyum sendiri di atas motornya. Rencana besok pagi untuk berangkat bersama, menari nari indah di benaknya. Namun, tiba-tiba ...

Srettttt !!!

Daanish menghentikan motornya secara tiba-tiba. Mengingat sesuatu.

Besok ??

"Gila ! Besok kan hari Minggu." Umpatnya pelan.

"Lupa. Ya elaah .. Si*l*n !!" Umpatnya lagi pada dirinya sendiri.

Sembari menyalakan mesin motornya untuk menemui Nara kembali. Namun, terlambat. Nara sudah tidak ada di sana. Sudah masuk ke dalam rumahnya. Kini hanya tinggal Daanish sendiri terpaku di depan rumah Nara.

Lalu bagaimana dengan besok ? Lihat saja nanti.

🍬 Bersambung ... 🍬

Terpopuler

Comments

hany

hany

lanjut

salam dari MAHABBAH RINDU

2020-11-28

1

Nuyizz Sweet

Nuyizz Sweet

ini akhirnya sm danish y thor..

2020-11-27

1

Aldekha Depe

Aldekha Depe

suara yg ...

2020-11-27

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ciuman Pertama
2 Bab 2 Sorot Mata
3 Bab 3 Kejadian Tidak Terduga
4 Bab 4 Berangkat Bersama
5 Bab 5 Hilang Dompet
6 Bab 6 Pulang Bersama
7 Bab 7 Menemui Andara
8 Bab 8 Kondisikan Hati
9 Bab 9 Suara Itu
10 Bab 10 Bubur Ayam
11 Bab 11 Hujan-hujanan
12 Bab 12 Sundel Bolong, Pocong, Vampire
13 Bab 13 Melebihi Batas
14 Bab 14 Gadis Yang Sama
15 Bab 15 Daleel dan Arsy
16 Bab 16 Nakal
17 Bab 17 Terjebak Hujan
18 Bab 18 Pergi
19 Bab 19 Kemana Dia
20 Bab 20 Aku Milikmu
21 Bab 21 Tak Lagi Sama
22 Bab 22 Cinta
23 Bab 23 Keluarga
24 Bab 24 Odorigui
25 Bab 25 TentangMu yang Kucinta
26 Bab 26 Permen
27 Bab 27 Galau
28 Bab 28 Sebut Namaku
29 Bab 29 Menikmati Malam
30 Bab 30 Layu Sebelum Berkembang
31 Bab 31 Memilih Mundur
32 Bab 32 Dueeerrrr !!
33 Bab 33 Marah dan Emosi
34 Bab 34 Dueeeerrrrr (2)
35 Bab 35 Terluka
36 Bab 36 Melepasmu
37 Bab 37 Melepasmu (2)
38 Bab 38 Perempuan Itu
39 Bab 39 Bertemu Mike
40 Bab 40 Menyambut Pernikahan
41 Bab 41 Pesta
42 Bab 42 Malam Ini Saja
43 Bab 42 Kebohongan Gila
44 Bab 43 Menikah ??
45 Bab 44 Belenggu Cinta
46 Bab 45 Belenggu Cinta 2
47 Bab 47 Bersandiwara
48 Bab 48 Old Romance
49 Bab 49 Berjuanglah Untukku !!
50 Bab 50 Jdaaaaarrrrrrrr !!!
51 Bab 51 Dibalik Sebuah Senyuman
52 Bab 52 (End Season 1) Kemarahan
53 Bab 53 (Season 2 ) Karma
54 Bab 54 Tangan Sang Ayah
55 Bab 55 Tentang Dia
56 Bab 56 Kolam Renang
57 Bab 57 Terpaksa Bertemu
58 Bab 58 Makan Malam
59 Bab 59 Bikini
60 Bab 60 Permintaan Gila
61 Bab 61 Kencan
62 Bab 62 Bertemu Sahabat Lama
63 Bab 63 Nikah Kuyy!! Nikah, Yukk?
64 Bab 64 Menghindarimu
65 Bab 65 Demi Andara
66 Bab 66 Mencintaimu
67 Bab 67 Merindukanmu
68 Bab 68 Terpaksa Ditunda
69 Bab 69 - Rasa Cemburu
70 Bab 70 - Hal Penting "Hukuman"
71 Bab 71- Pertengkaran
72 Bab 72 - Papi?
73 Bab 73 - Liburan
74 Bab 74 - Secret! Secret!
75 Bab 75 - Pertengkaran (2)
76 Bab 76 - Pergi
77 Bab 77 - Menyesal
78 Bab 78 - Berusaha
79 Bab 79 - Ternyata
80 Bab 80 - Berbicara
81 Bab 81 - Bertemu Mike
82 Bab 82 - Hamil
83 Bab 83 - Ngidam
84 Bab 84 - Cuti
85 Bab 85-Cemburu
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 Ciuman Pertama
2
Bab 2 Sorot Mata
3
Bab 3 Kejadian Tidak Terduga
4
Bab 4 Berangkat Bersama
5
Bab 5 Hilang Dompet
6
Bab 6 Pulang Bersama
7
Bab 7 Menemui Andara
8
Bab 8 Kondisikan Hati
9
Bab 9 Suara Itu
10
Bab 10 Bubur Ayam
11
Bab 11 Hujan-hujanan
12
Bab 12 Sundel Bolong, Pocong, Vampire
13
Bab 13 Melebihi Batas
14
Bab 14 Gadis Yang Sama
15
Bab 15 Daleel dan Arsy
16
Bab 16 Nakal
17
Bab 17 Terjebak Hujan
18
Bab 18 Pergi
19
Bab 19 Kemana Dia
20
Bab 20 Aku Milikmu
21
Bab 21 Tak Lagi Sama
22
Bab 22 Cinta
23
Bab 23 Keluarga
24
Bab 24 Odorigui
25
Bab 25 TentangMu yang Kucinta
26
Bab 26 Permen
27
Bab 27 Galau
28
Bab 28 Sebut Namaku
29
Bab 29 Menikmati Malam
30
Bab 30 Layu Sebelum Berkembang
31
Bab 31 Memilih Mundur
32
Bab 32 Dueeerrrr !!
33
Bab 33 Marah dan Emosi
34
Bab 34 Dueeeerrrrr (2)
35
Bab 35 Terluka
36
Bab 36 Melepasmu
37
Bab 37 Melepasmu (2)
38
Bab 38 Perempuan Itu
39
Bab 39 Bertemu Mike
40
Bab 40 Menyambut Pernikahan
41
Bab 41 Pesta
42
Bab 42 Malam Ini Saja
43
Bab 42 Kebohongan Gila
44
Bab 43 Menikah ??
45
Bab 44 Belenggu Cinta
46
Bab 45 Belenggu Cinta 2
47
Bab 47 Bersandiwara
48
Bab 48 Old Romance
49
Bab 49 Berjuanglah Untukku !!
50
Bab 50 Jdaaaaarrrrrrrr !!!
51
Bab 51 Dibalik Sebuah Senyuman
52
Bab 52 (End Season 1) Kemarahan
53
Bab 53 (Season 2 ) Karma
54
Bab 54 Tangan Sang Ayah
55
Bab 55 Tentang Dia
56
Bab 56 Kolam Renang
57
Bab 57 Terpaksa Bertemu
58
Bab 58 Makan Malam
59
Bab 59 Bikini
60
Bab 60 Permintaan Gila
61
Bab 61 Kencan
62
Bab 62 Bertemu Sahabat Lama
63
Bab 63 Nikah Kuyy!! Nikah, Yukk?
64
Bab 64 Menghindarimu
65
Bab 65 Demi Andara
66
Bab 66 Mencintaimu
67
Bab 67 Merindukanmu
68
Bab 68 Terpaksa Ditunda
69
Bab 69 - Rasa Cemburu
70
Bab 70 - Hal Penting "Hukuman"
71
Bab 71- Pertengkaran
72
Bab 72 - Papi?
73
Bab 73 - Liburan
74
Bab 74 - Secret! Secret!
75
Bab 75 - Pertengkaran (2)
76
Bab 76 - Pergi
77
Bab 77 - Menyesal
78
Bab 78 - Berusaha
79
Bab 79 - Ternyata
80
Bab 80 - Berbicara
81
Bab 81 - Bertemu Mike
82
Bab 82 - Hamil
83
Bab 83 - Ngidam
84
Bab 84 - Cuti
85
Bab 85-Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!