Bab 3 Kejadian Tidak Terduga

Sepulang sekolah, Nara berjalan sendiri sore itu. Padahal hari sedang hujan, cukup besar. Dan Nara tidak terlihat berusaha untuk menghindar.

Dia memang sangat menyukai hujan, lebih tepatnya hujan-hujanan. Seperti halnya mandi di bawah guyuran air shower. Karena pada saat itu, dia bisa menangis sebebasnya, tanpa ada yang melihat air matanya.

Cukup fokus dia berjalan. Mengabaikan pandangan aneh dari orang sekitar padanya. Peduli amat, bahagia kita sendiri yang rasa.

Tiba-tiba ...

Cekkiiiiitttt, sebuah motor tergelincir, terjatuh. Bergegas Nara menghampiri untuk melihat kondisi orang yang mengemudikannya. Mengingat jalanan cukup sepi saat itu, hanya Nara yang bisa menolongnya.

" Kau tidak apa-apa ? " Sembari memapah orang itu ke pinggir jalan, seorang lelaki. Tua muda belum tahu pasti, helm tertutup masih terpasang erat di kepalanya.

Lelaki itu mengangguk pelan kepada Nara, pertanda dia baik-baik saja.

Nara lalu bergerak cepat meminggirkan motor sport berukuran besar itu. Untunglah, Nara cukup terbiasa dengan kendaraan seperti itu. Dia bukannya tidak bisa dan tidak punya. Hanya saja, untuk hari ini kebetulan Nara ikut neneknya tadi, sekalian berangkat bekerja ke rumah sakit.

Hujan belum juga reda, bahkan semakin besar pula. Kaki lelaki itu tampak terluka, berdarah cukup banyak. Akhirnya, setelah berkomunikasi beberapa saat melalui jendela kaca helmnya yang sengaja dia buka, Nara mengambil alih kemudi motor besar itu, mengantar lelaki itu ke klinik atau rumah sakit terdekat.

" Naiklah ! Kau bisa ? " Perintah Nara, setelah menaiki motor lelaki itu dan memakai helm cadangan yang lelaki itu punya.

" Kau yakin ?! " Tanya lelaki itu ragu. Mengingat tubuh perempuan yang di hadapannya ini, cukup kecil, kurus dan imut. Eh ?

Walau ragu, akhirnya lelaki itu naik juga, walau sedikit kesulitan awalnya, mengingat luka di kaki dan tubuhnya. Dan benar saja, Nara cukup lihai mengendalikan, mengendarai motor sport miliknya itu.

Di rumah sakit ...

" Kamu ?!! " Nara mengerjap kaget menatap lelaki itu. Setelah membuka helmnya, siapa sangka lelaki itu ternyata si lelaki 'tepung' itu.

Dia terkekeh melihat ekspresi kaget Nara. Sudah sedari tadi Daanish merasakan hal serupa, malah sejak di jalan tadi. Lagi-lagi bertemu dengan cewek ini, si biang masalah. Yang membuat dirinya berganti baju berulang kali dalam satu hari--tempo hari lalu.

Berjalan beriringan ke dalam rumah sakit, Nara memapahnya dengan cukup telaten, setelah akhirnya sebuah kursi roda didapatkan sebagai alternatif.

" Daanish ! " Jawabnya pada perawat yang sedang mengisi data pasien. Dia tengah duduk di tepi ranjang pasien. Tampak beberapa perawat mengerumuni menangani luka-luka di tubuhnya.

Sementara Nara, berdiri setia di samping Daanish memastikan keadaannya, dengan pakaian yang basah kuyup, dan Daanish melihatnya.

" Kamu ! " Daanish mengagetkan Nara saat itu. Nara menoleh.

" Ganti bajumu, ada baju di sana ! " Tunjuk dagunya pada tas miliknya. " Mungkin tidak basah. " Katanya, sedikit ketus.

Ish. Nara memutar bola mata sebal. Dan ngedumel kesal.

Udah ditolongin juga, masih aja somse !

Bergerak mendekat ke arah tas milik Daanish yang ditunjuknya tadi, benar saja ada t-shirt berwarna hitam di sana, lumayan buat baju ganti. Tapi, hanya ada satu. Nara terdiam, hanya memegang dan menatapnya saja. Melirik sekilas ke arah Daanish yang kini bertelanjang dada. Dibuka, karena basah bajunya.

" Kenapa ? " Kali ini Daanish mulai bersikap ramah, mungkin karena melihat reaksi Nara tadi. Perawat masih sibuk merawat luka di kaki dan sikut tangannya.

" Cuman ada satu. " Jawab Nara lirih. Gak mungkin kan Nara bersikap egois, sedang yang sakit saat ini adalah Daanish, yang jelas-jelas membutuhkannya.

" Oh, pakai saja ! Temanku sebentar lagi ke sini. Aku juga sudah suruh dia bawa baju ganti. " Jelas Daanish tidak berbohong.

" Emh, baiklah. " Akhirnya Nara mengangguk membawanya. Permisi ke toilet untuk berganti baju dengan segera.

" Eh, Andara !! " Tiba-tiba Daanish memanggilnya. Langkah Nara terhenti seketika.

Nara mengerutkan dahi, belum kenalan kan. Kok bisa tahu ?

Ada name tag di baju seragam atasnya. Daanish sempat membacanya tadi, akhirnya Nara tahu setelah melihat Daanish tengah melirik ke arah dadanya, yang .... sedikit transfaran karena basah.

Nara refleks menutup dadanya dengan lengannya. Daanish yang melihatnya tersenyum seketika. Manis juga ...

" Apa ?!! " Ketus Nara.

" Terimakasih ... " Ucapnya tulus, seketika Nara senang mendengarnya. Seulas senyum terlampir di bibir mungil Nara.

Seusai mengganti bajunya di toilet, Nara kembali menghampiri Daanish yang tengah bertelfon dengan seseorang. Nara memilih menunggu di luar kamar saja.

Cukup lama menunggu, Nara memutuskan pulang setelah memastikan keadaan Daanish baik-baik saja, dari balik pintu kaca. Selain itu, teman Daanish juga sudah tiba.

Tanpa berpamitan, Nara pun pulang dalam diam. Meninggalkan Daanish yang tengah asyik mengobrol dengan temannya itu. Lagipula, waktu sudah cukup malam untuk dirinya segera pulang. Sedari tadi ponselnya tidak berhenti berbunyi, dari sang nenek yang menanyakan keberadaannya.

Malam itu ...

Hujan belum juga reda, bahkan makin deras saja. Dengan memakai taksi, Nara pulang ke rumahnya, lebih tepatnya rumah neneknya.

Tiba di depan rumah tampak sebuah mobil terparkir di sana. Nara masuk dengan raut wajah penuh tanya. Ada tamu, siapa ?

Ta--da ...

" Nara !! " Seseorang memanggil namanya. Suara yang cukup di kenalnya.

" Papa !! " Nara beringsut menghampiri sang papa, mendekapnya erat.

" Selamat ulang tahun. " Ucap sang papa saat itu. Nara begitu senang mendengarnya.

Padahal, hari ulang tahunnya sudah berlalu beberapa hari lalu. Mengira dirinya terlupakan begitu saja, siapa sangka ternyata sengaja dilakukan demi memberikan kejutan untuknya .

" Papa kapan datang ? Sama mama ? " Tanya Nara antusias, tanpa melepas pelukannya. Mereka berjalan beriringan ke dalam rumah menemui sang mama yang tengah menyiapkan sebuah kejutan kecil untuknya, bersama sang nenek dan kedua adiknya.

Bagi Nara, papanya adalah segalanya. Cinta pertama dan lelaki pertama dalam hidupnya.

Mengetahui papa Lucas bukanlah ayah kandungnya, merupakan pukulan berat dalam hidupnya. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk tinggal menjauh bersama neneknya.

Sampai sekarang, tidak ada seorangpun yang tahu apa alasan sebenarnya Nara ingin tinggal bersama neneknya.

Nara samasekali tidak bercerita pada siapapun mengenai status dirinya dalam keluarganya itu. Bercerita bahwa dirinya sudah mengetahui bahwa Lucas bukanlah papa kandungnya. Walau sebenarnya, rasa penasaran bergejolak di dalam dada. Nara akui, dia penasaran mengenai siapa ayah kandungnya dan dimana keberadaannya.

Diam-diam, dalam diam, Nara mencari tahu. Seringkali dia mengendap ke ruang kerja sang nenek apabila neneknya sedang bekerja, barangkali ada jejak tentang ayah kandungnya di sana.

" Dimana cewek itu ? " Tanya Daanish pada Mike, dia mendadak teringat dengan Nara.

" Cewek ? " Mike mengernyitkan dahinya.

" Ya, cewek ! "

" Cewek yang mana ? "

" Yaelah, yang tadi. Lo gak lihat apa ?! " Daanish terlihat cukup kesal saat itu.

" Cewek yang mana sih ?! " Mike mengingat-ingat. Seingatnya tadi pas datang ke ruangan ini samasekali tidak ada orang lain di sana. Selain Daanish yang sedang terluka.

" Cewek ! Yang-- pakai kaos warna hitam. Pakai rok SMA. " Jelas Daanish menjelaskan ciri-cirinya. Dia mendadak merasa bersalah, saat Nara datang dari toilet tadi, dia malah asyik bertelfon ria.

" Oh ... yang di luar tadi ? " Jawab Mike tanpa merasa bersalah sedikitpun. Karena itu, memang bukan salahnya.

Salah Daanish yang mengabaikan Nara. Dan salah Nara juga yang pulang diam-diam tanpa berpamitan pada Daanish.

🍬 Bersambung ... 🍬

Terpopuler

Comments

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

Ceritanya seru kak 👍👍👍

ijin promo ya 🍜🍜🍜

jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"

kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,

jangan lupa tinggalkan like and commen ☀️☀️☀️

2021-01-06

0

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

sehat.. dan semangat selalu💪😊

2020-12-25

0

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

kerennn

2020-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ciuman Pertama
2 Bab 2 Sorot Mata
3 Bab 3 Kejadian Tidak Terduga
4 Bab 4 Berangkat Bersama
5 Bab 5 Hilang Dompet
6 Bab 6 Pulang Bersama
7 Bab 7 Menemui Andara
8 Bab 8 Kondisikan Hati
9 Bab 9 Suara Itu
10 Bab 10 Bubur Ayam
11 Bab 11 Hujan-hujanan
12 Bab 12 Sundel Bolong, Pocong, Vampire
13 Bab 13 Melebihi Batas
14 Bab 14 Gadis Yang Sama
15 Bab 15 Daleel dan Arsy
16 Bab 16 Nakal
17 Bab 17 Terjebak Hujan
18 Bab 18 Pergi
19 Bab 19 Kemana Dia
20 Bab 20 Aku Milikmu
21 Bab 21 Tak Lagi Sama
22 Bab 22 Cinta
23 Bab 23 Keluarga
24 Bab 24 Odorigui
25 Bab 25 TentangMu yang Kucinta
26 Bab 26 Permen
27 Bab 27 Galau
28 Bab 28 Sebut Namaku
29 Bab 29 Menikmati Malam
30 Bab 30 Layu Sebelum Berkembang
31 Bab 31 Memilih Mundur
32 Bab 32 Dueeerrrr !!
33 Bab 33 Marah dan Emosi
34 Bab 34 Dueeeerrrrr (2)
35 Bab 35 Terluka
36 Bab 36 Melepasmu
37 Bab 37 Melepasmu (2)
38 Bab 38 Perempuan Itu
39 Bab 39 Bertemu Mike
40 Bab 40 Menyambut Pernikahan
41 Bab 41 Pesta
42 Bab 42 Malam Ini Saja
43 Bab 42 Kebohongan Gila
44 Bab 43 Menikah ??
45 Bab 44 Belenggu Cinta
46 Bab 45 Belenggu Cinta 2
47 Bab 47 Bersandiwara
48 Bab 48 Old Romance
49 Bab 49 Berjuanglah Untukku !!
50 Bab 50 Jdaaaaarrrrrrrr !!!
51 Bab 51 Dibalik Sebuah Senyuman
52 Bab 52 (End Season 1) Kemarahan
53 Bab 53 (Season 2 ) Karma
54 Bab 54 Tangan Sang Ayah
55 Bab 55 Tentang Dia
56 Bab 56 Kolam Renang
57 Bab 57 Terpaksa Bertemu
58 Bab 58 Makan Malam
59 Bab 59 Bikini
60 Bab 60 Permintaan Gila
61 Bab 61 Kencan
62 Bab 62 Bertemu Sahabat Lama
63 Bab 63 Nikah Kuyy!! Nikah, Yukk?
64 Bab 64 Menghindarimu
65 Bab 65 Demi Andara
66 Bab 66 Mencintaimu
67 Bab 67 Merindukanmu
68 Bab 68 Terpaksa Ditunda
69 Bab 69 - Rasa Cemburu
70 Bab 70 - Hal Penting "Hukuman"
71 Bab 71- Pertengkaran
72 Bab 72 - Papi?
73 Bab 73 - Liburan
74 Bab 74 - Secret! Secret!
75 Bab 75 - Pertengkaran (2)
76 Bab 76 - Pergi
77 Bab 77 - Menyesal
78 Bab 78 - Berusaha
79 Bab 79 - Ternyata
80 Bab 80 - Berbicara
81 Bab 81 - Bertemu Mike
82 Bab 82 - Hamil
83 Bab 83 - Ngidam
84 Bab 84 - Cuti
85 Bab 85-Cemburu
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 Ciuman Pertama
2
Bab 2 Sorot Mata
3
Bab 3 Kejadian Tidak Terduga
4
Bab 4 Berangkat Bersama
5
Bab 5 Hilang Dompet
6
Bab 6 Pulang Bersama
7
Bab 7 Menemui Andara
8
Bab 8 Kondisikan Hati
9
Bab 9 Suara Itu
10
Bab 10 Bubur Ayam
11
Bab 11 Hujan-hujanan
12
Bab 12 Sundel Bolong, Pocong, Vampire
13
Bab 13 Melebihi Batas
14
Bab 14 Gadis Yang Sama
15
Bab 15 Daleel dan Arsy
16
Bab 16 Nakal
17
Bab 17 Terjebak Hujan
18
Bab 18 Pergi
19
Bab 19 Kemana Dia
20
Bab 20 Aku Milikmu
21
Bab 21 Tak Lagi Sama
22
Bab 22 Cinta
23
Bab 23 Keluarga
24
Bab 24 Odorigui
25
Bab 25 TentangMu yang Kucinta
26
Bab 26 Permen
27
Bab 27 Galau
28
Bab 28 Sebut Namaku
29
Bab 29 Menikmati Malam
30
Bab 30 Layu Sebelum Berkembang
31
Bab 31 Memilih Mundur
32
Bab 32 Dueeerrrr !!
33
Bab 33 Marah dan Emosi
34
Bab 34 Dueeeerrrrr (2)
35
Bab 35 Terluka
36
Bab 36 Melepasmu
37
Bab 37 Melepasmu (2)
38
Bab 38 Perempuan Itu
39
Bab 39 Bertemu Mike
40
Bab 40 Menyambut Pernikahan
41
Bab 41 Pesta
42
Bab 42 Malam Ini Saja
43
Bab 42 Kebohongan Gila
44
Bab 43 Menikah ??
45
Bab 44 Belenggu Cinta
46
Bab 45 Belenggu Cinta 2
47
Bab 47 Bersandiwara
48
Bab 48 Old Romance
49
Bab 49 Berjuanglah Untukku !!
50
Bab 50 Jdaaaaarrrrrrrr !!!
51
Bab 51 Dibalik Sebuah Senyuman
52
Bab 52 (End Season 1) Kemarahan
53
Bab 53 (Season 2 ) Karma
54
Bab 54 Tangan Sang Ayah
55
Bab 55 Tentang Dia
56
Bab 56 Kolam Renang
57
Bab 57 Terpaksa Bertemu
58
Bab 58 Makan Malam
59
Bab 59 Bikini
60
Bab 60 Permintaan Gila
61
Bab 61 Kencan
62
Bab 62 Bertemu Sahabat Lama
63
Bab 63 Nikah Kuyy!! Nikah, Yukk?
64
Bab 64 Menghindarimu
65
Bab 65 Demi Andara
66
Bab 66 Mencintaimu
67
Bab 67 Merindukanmu
68
Bab 68 Terpaksa Ditunda
69
Bab 69 - Rasa Cemburu
70
Bab 70 - Hal Penting "Hukuman"
71
Bab 71- Pertengkaran
72
Bab 72 - Papi?
73
Bab 73 - Liburan
74
Bab 74 - Secret! Secret!
75
Bab 75 - Pertengkaran (2)
76
Bab 76 - Pergi
77
Bab 77 - Menyesal
78
Bab 78 - Berusaha
79
Bab 79 - Ternyata
80
Bab 80 - Berbicara
81
Bab 81 - Bertemu Mike
82
Bab 82 - Hamil
83
Bab 83 - Ngidam
84
Bab 84 - Cuti
85
Bab 85-Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!