Bab 6 Pulang Bersama

" Andara ! "

Panggil Daleel saat itu, ketika melihat Nara celingak celinguk di depan gerbang sekolahnya. Dia mengangkat tangannya ke udara, dan melambai-lambaikannya. Berharap Nara segera melihatnya.

Nara memang sedang mencari seseorang, yang semalam janjian untuk pulang bareng dengannya. Entah siapa dan bagaimana wajahnya, Nara belumlah tahu.

Yang Nara tahu, orang yang mengajaknya pulang bersama melalui pesan ponsel semalam itu, adalah orang yang telah menemukan dompetnya dan mendapatkan nomor ponselnya dari kartu nama dirinya yang dia simpan di dalam dompetnya itu.

Nara menoleh ke arah sumber suara, menemukan seorang lelaki yang Nara kira adalah Daanish. Nara kemudian berlari menghambur mendekatinya, untuk memastikannya.

Apakah dia orangnya ?

" Kak ? " Sapa Nara pada lelaki yang dia kira Daanish itu dengan tatapan sedikit aneh.

Perasaan sering banget ketemu, kebetulan sekali--gitu.

Daleel yang niatnya hanya main-main, tentu saja tak memperkenalkan diri. Membiarkan gadis yang ada di hadapannya ini dengan fikirannya sendiri, terus mengira dirinya adalah Daanish.

Nara masih tetap celingak celinguk saat itu. Ke berbagai arah. Mencari seseorang yang menemukan dompetnya. Dia masih belum yakin orang itu adalah lelaki yang kini tengah berdiri di hadapannya.

" Nyari siapa ? " Tanya Daleel tiba-tiba, mengikuti arah pandang gadis yang berada di dekatnya.

" Emh, itu ... " Nara menggaruk kepalanya. Nggak gatal juga.

Daleel mengangkat kedua alisnya.

" Seseorang kak. " Nara ragu untuk menceritakan masalah dompetnya yang hilang itu, dan mengenai seseorang yang meminta pulang bareng dengannya. Dia fikir, mereka belum sedekat itu juga.

" Ini .. ! " Daleel menggantung sebuah dompet ke udara, tepat di depan wajah Nara.

" Itu ! Jadi, itu kakak ? " Nara refleks tersenyum bahagia. Bibir mungilnya mengembang, merekah, kembali memperlihatkan deretan gigi rapinya di depan Daleel.

" Ya. Ini punya kamu kan ? " Tanya Daleel memastikan.

Sebenarnya sudah tahu pasti juga, mengingat semalam dia sudah membongkar dan melihat semua isi dompet Nara. Daleel berfikir, Nara memang bukan cewek kaleng-kaleng biasa, setelah melihat warna kartu ATM dan kredit di dompetnya, kalau tidak Black, ya Gold.

Nara mendadak mengingat sesuatu.

" Oh, jadi pas jatoh di mall itu ya, dompet aku jatuh. " Tebak Nara, Daleel mengangguk mengiyakan.

Nara lalu mengambil dompet miliknya itu, kala Daleel menyodorkannya.

" Yap ! Pinterr ... " Timpal Daleel mengusap

rambut Nara, sedikit mengacak-acaknya, gemas.

" Ish .. ! " Nara menjauhkan kepalanya dari Daleel, merasa risih. Mereka tidak seakrab itu, untuk bercanda layaknya sepasang kekasih atau adik kakak.

" Tadinya mau aku kasih langsung saat itu, cuman kamunya udah jauh. " Bohong Daleel, modus.

" Coba periksa, kali aja ada yang hilang ! " Daleel mengingatkan, menatap Nara dalam.

" Kalo ada yang hilang, emang gimana ? " Nara bingung dengan kemungkinan itu.

" Laporin polisi mungkin. " Canda Daleel.

" Ish, masa sih. Gak mungkin lah ! " Mereka lalu tergelak bersama.

" Jadi, gimana ? Jadi pulang barengnya ? " Tanya Nara memastikan.

Kring ... kring ... , tiba-tiba ponsel Daleel berbunyi, sebelum Daleel sempat memberi jawaban atas pertanyaan Nara tadi.

" Bentar aku nerima telfon dulu. Sekalian ngambil kendaraan di parkiran. " Ucap Daleel tergesa menjauh dari Nara, kayaknya dia mendapat telfon dari salah satu teman kencannya. Nama Arsy terpampang di layar ponselnya tadi.

" Ok ! "

Jawab Nara lirih, menatap Daleel yang berlalu pergi meninggalkan Nara di depan sekolahnya. Berjalan ke area tempat mobilnya diparkir.

Nara menunggu Daleel di depan sekolahnya, cukup lama juga.

Yang mau ngambil kendaraan, lama banget ya ...,

Sepertinya Daleel keasyikan bertelfon ria saat itu.

Setelah beberapa lama, seorang lelaki dengan kendaraan motor sport miliknya, berhenti tepat di depan Nara.

" Andara ! " Panggil lelaki itu. Kala melihat Nara terbengong sendiri tanpa ada yang menemani. Dia adalah Daanish yang asli, kebetulan sekali.

" Kak ! " Nara mengerjap kaget, tersadar dari lamunannya.

Nara bergegas menghampiri Daanish, yang dia kira adalah orang yang sama dengan lelaki tadi yang mengembalikan dompetnya. Karena saat ini Daanish memakai jaket motornya, Nara tidak merasa curiga, mengingat tadi Daleel memakai kaos t-shirt saja.

" Dari mana aja sih ? " Tanya Nara, mengingat tadi Daanish lama sekali pergi. Padahal dia bilang hanya mau mengambil kendaraannya saja.

Daanish asli yang memang lama tak jumpa dengan Nara, cuman menjawab, " Lagi sibuk " , dengan sikap cuek dan dinginnya. Dia memang sangat tidak suka basa basi. Sedikit merasa aneh di dalam hati, kenapa Nara bertanya seperti itu, memang ada hubungan apa diantara mereka berdua, pake acara menginterogasi segala.

" Oh ... !! "

Nara sedikit kesal saat itu. Sudah lama disuruh menunggu, tak minta maaf pula. Sekalinya ditanya, dingin-dingin aja. Minuman dingin seger, lah ini bikin kesel. Umpat Nara dalam hati.

" Mau pulang ? " Tanya Daanish. Sekalian menawarkan, barangkali butuh tumpangan.

Daanish memang tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang yang tidak terlalu dikenalnya. Namun, mengingat Nara yang pernah menolongnya saat jatuh dari motor beberapa hari lalu, Daanish merasa berhutang budi pada gadis yang menurutnya imut itu.

Nara mengangguk, memutar bola mata kesal.

Emang udah janjian kan dari samalem, ish !!

" Nih ! "

Daanish memberikan sebuah helm pada Nara. Nara bergegas memakainya. Entah mengapa, memasang belt helm itu mendadak begitu sulit. Padahal, Nara bukan tidak pernah memakai helm, saat mengendarai motornya sendiri.

" Sini aku bantu. " Tawar Daanish sembari mendekatkan wajahnya.

Deg !, mendadak berdetak cepat jantung mereka. Terutama Daanish, dia begitu salah tingkah. Mengingat dia yang jarang dekat, bahkan tidak pernah dekat dengan perempuan manapun. Sedang Nara, wajahnya sedikit memerah saat itu. Dengan cepat, mereka menetralisir perasaan mereka.

Untuk ketiga kalinya, mereka berboncengan bersama. Karena sudah cukup sering juga mereka bertemu, khususnya bagi Nara yang pertemuan dengan Dean dan Daleel dia kira pertemuan dengan Daanish, membuat dirinya merasa tidak canggung lagi.

Hingga saat ini, Nara pun sedikit berani melingkarkan lengannya di pinggang Daanish tanpa lelaki itu pinta. Ya, sekedar berpegangan saja, demi keselamatan dirinya sendiri. Mengingat Daanish yang slalu ngebut saat menjalankan motornya. Nara ingat saat Daanish mengantar Nara ke sekolahnya terakhir kali, saat itu ngebut sekali, membuat Nara cukup ketar ketir saat itu, takut mati-- belum kawin kali.

" Kok ke sini ? " Tanya Nara pada Daanish yang menghentikan motornya tiba-tiba. Di depan sebuah kafe.

" Makan dulu, perut butuh di isi ! " Ajak Daanish sembari turun dari motornya. Sebelumnya dia memberi tanda pada Nara, untuk lebih dulu turun dengan segera.

" Ditraktir nih, maksudnya .. " Canda Nara tersenyum manis. Daanish yang melihatnya terpukau kala menatapnya. Hari ini, untuk ke sekian kalinya, jantungnya berdetak kencang seketika, tak seirama, tak seperti biasanya. Apalagi setelah mengingat pelukan erat Nara tadi, saat dibonceng olehnya.

" Ya, udah. Sekalian tanda terima kasih. " Jawab Daanish dingin seperti biasanya.

" Hmm ? " Nara mengangkat kedua alisnya.

" Kamu udah nyelamatin aku saat itu. Kalo diingat-ingat, aku belum ngucapin terimakasih. " Jawab Daanish sedikit panjang lebar. Nara pun sedikit terperangah.

Setelah beberapa kali bertemu, baru ngucapin terimakasih. Mengingat dirinya yang sering bertemu dengan lelaki yang berwajah serupa dengan Daanish, tentu saja Nara sedikit aneh.

" Biasa aja kali, aku juga belum nguc--- " Ucapan Nara terputus. Padahal dia mau mengucapkaan terimakasih karena Daanish sudah mengembalikan dompetnya. Daanish terlanjur memotong ucapannya.

" Yuk, masuk ! " Ajak Daanish sembari berjalan meninggalkan Nara.

Untuk ke sekian kalinya, Nara mengernyitkan dahinya. Kalau diingat-ingat, sikap Daanish setiap bertemu dengannya, kenapa sering berbeda, berubah-ubah. Seperti orang yang memiliki kepribadian ganda. Kadang baik, kadang hangat, kadang cuek, kadang dingin, kadang usil dan lain sebagainya. Entahlah, Nara malas untuk memikirkannya.

🍬 Bersambung ... 🍬

Terpopuler

Comments

~Nessa

~Nessa

Hadirrr...Selalllu..
Ayo Author selalu datang ke KaryaKu ya!

Sudhhh..Ku Fav,Fav karyaku juga ya!
MAKASIH BANYAK...

2020-11-19

1

Liska

Liska

"Sayang...entar sore jemput kerumah ya, adek mau jalan2 naik motor😘" wkwkwk...

Edisi jealous sama Nara yang diboncengin Dannish 😅😅😅

2020-11-19

1

Aldekha Depe

Aldekha Depe

ahhhh keinget jaman dulu kala jadinya😁😁

2020-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ciuman Pertama
2 Bab 2 Sorot Mata
3 Bab 3 Kejadian Tidak Terduga
4 Bab 4 Berangkat Bersama
5 Bab 5 Hilang Dompet
6 Bab 6 Pulang Bersama
7 Bab 7 Menemui Andara
8 Bab 8 Kondisikan Hati
9 Bab 9 Suara Itu
10 Bab 10 Bubur Ayam
11 Bab 11 Hujan-hujanan
12 Bab 12 Sundel Bolong, Pocong, Vampire
13 Bab 13 Melebihi Batas
14 Bab 14 Gadis Yang Sama
15 Bab 15 Daleel dan Arsy
16 Bab 16 Nakal
17 Bab 17 Terjebak Hujan
18 Bab 18 Pergi
19 Bab 19 Kemana Dia
20 Bab 20 Aku Milikmu
21 Bab 21 Tak Lagi Sama
22 Bab 22 Cinta
23 Bab 23 Keluarga
24 Bab 24 Odorigui
25 Bab 25 TentangMu yang Kucinta
26 Bab 26 Permen
27 Bab 27 Galau
28 Bab 28 Sebut Namaku
29 Bab 29 Menikmati Malam
30 Bab 30 Layu Sebelum Berkembang
31 Bab 31 Memilih Mundur
32 Bab 32 Dueeerrrr !!
33 Bab 33 Marah dan Emosi
34 Bab 34 Dueeeerrrrr (2)
35 Bab 35 Terluka
36 Bab 36 Melepasmu
37 Bab 37 Melepasmu (2)
38 Bab 38 Perempuan Itu
39 Bab 39 Bertemu Mike
40 Bab 40 Menyambut Pernikahan
41 Bab 41 Pesta
42 Bab 42 Malam Ini Saja
43 Bab 42 Kebohongan Gila
44 Bab 43 Menikah ??
45 Bab 44 Belenggu Cinta
46 Bab 45 Belenggu Cinta 2
47 Bab 47 Bersandiwara
48 Bab 48 Old Romance
49 Bab 49 Berjuanglah Untukku !!
50 Bab 50 Jdaaaaarrrrrrrr !!!
51 Bab 51 Dibalik Sebuah Senyuman
52 Bab 52 (End Season 1) Kemarahan
53 Bab 53 (Season 2 ) Karma
54 Bab 54 Tangan Sang Ayah
55 Bab 55 Tentang Dia
56 Bab 56 Kolam Renang
57 Bab 57 Terpaksa Bertemu
58 Bab 58 Makan Malam
59 Bab 59 Bikini
60 Bab 60 Permintaan Gila
61 Bab 61 Kencan
62 Bab 62 Bertemu Sahabat Lama
63 Bab 63 Nikah Kuyy!! Nikah, Yukk?
64 Bab 64 Menghindarimu
65 Bab 65 Demi Andara
66 Bab 66 Mencintaimu
67 Bab 67 Merindukanmu
68 Bab 68 Terpaksa Ditunda
69 Bab 69 - Rasa Cemburu
70 Bab 70 - Hal Penting "Hukuman"
71 Bab 71- Pertengkaran
72 Bab 72 - Papi?
73 Bab 73 - Liburan
74 Bab 74 - Secret! Secret!
75 Bab 75 - Pertengkaran (2)
76 Bab 76 - Pergi
77 Bab 77 - Menyesal
78 Bab 78 - Berusaha
79 Bab 79 - Ternyata
80 Bab 80 - Berbicara
81 Bab 81 - Bertemu Mike
82 Bab 82 - Hamil
83 Bab 83 - Ngidam
84 Bab 84 - Cuti
85 Bab 85-Cemburu
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 Ciuman Pertama
2
Bab 2 Sorot Mata
3
Bab 3 Kejadian Tidak Terduga
4
Bab 4 Berangkat Bersama
5
Bab 5 Hilang Dompet
6
Bab 6 Pulang Bersama
7
Bab 7 Menemui Andara
8
Bab 8 Kondisikan Hati
9
Bab 9 Suara Itu
10
Bab 10 Bubur Ayam
11
Bab 11 Hujan-hujanan
12
Bab 12 Sundel Bolong, Pocong, Vampire
13
Bab 13 Melebihi Batas
14
Bab 14 Gadis Yang Sama
15
Bab 15 Daleel dan Arsy
16
Bab 16 Nakal
17
Bab 17 Terjebak Hujan
18
Bab 18 Pergi
19
Bab 19 Kemana Dia
20
Bab 20 Aku Milikmu
21
Bab 21 Tak Lagi Sama
22
Bab 22 Cinta
23
Bab 23 Keluarga
24
Bab 24 Odorigui
25
Bab 25 TentangMu yang Kucinta
26
Bab 26 Permen
27
Bab 27 Galau
28
Bab 28 Sebut Namaku
29
Bab 29 Menikmati Malam
30
Bab 30 Layu Sebelum Berkembang
31
Bab 31 Memilih Mundur
32
Bab 32 Dueeerrrr !!
33
Bab 33 Marah dan Emosi
34
Bab 34 Dueeeerrrrr (2)
35
Bab 35 Terluka
36
Bab 36 Melepasmu
37
Bab 37 Melepasmu (2)
38
Bab 38 Perempuan Itu
39
Bab 39 Bertemu Mike
40
Bab 40 Menyambut Pernikahan
41
Bab 41 Pesta
42
Bab 42 Malam Ini Saja
43
Bab 42 Kebohongan Gila
44
Bab 43 Menikah ??
45
Bab 44 Belenggu Cinta
46
Bab 45 Belenggu Cinta 2
47
Bab 47 Bersandiwara
48
Bab 48 Old Romance
49
Bab 49 Berjuanglah Untukku !!
50
Bab 50 Jdaaaaarrrrrrrr !!!
51
Bab 51 Dibalik Sebuah Senyuman
52
Bab 52 (End Season 1) Kemarahan
53
Bab 53 (Season 2 ) Karma
54
Bab 54 Tangan Sang Ayah
55
Bab 55 Tentang Dia
56
Bab 56 Kolam Renang
57
Bab 57 Terpaksa Bertemu
58
Bab 58 Makan Malam
59
Bab 59 Bikini
60
Bab 60 Permintaan Gila
61
Bab 61 Kencan
62
Bab 62 Bertemu Sahabat Lama
63
Bab 63 Nikah Kuyy!! Nikah, Yukk?
64
Bab 64 Menghindarimu
65
Bab 65 Demi Andara
66
Bab 66 Mencintaimu
67
Bab 67 Merindukanmu
68
Bab 68 Terpaksa Ditunda
69
Bab 69 - Rasa Cemburu
70
Bab 70 - Hal Penting "Hukuman"
71
Bab 71- Pertengkaran
72
Bab 72 - Papi?
73
Bab 73 - Liburan
74
Bab 74 - Secret! Secret!
75
Bab 75 - Pertengkaran (2)
76
Bab 76 - Pergi
77
Bab 77 - Menyesal
78
Bab 78 - Berusaha
79
Bab 79 - Ternyata
80
Bab 80 - Berbicara
81
Bab 81 - Bertemu Mike
82
Bab 82 - Hamil
83
Bab 83 - Ngidam
84
Bab 84 - Cuti
85
Bab 85-Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!