"Dean ?" Daanish terlonjak kaget kala mendapati saudara kembarnya sudah berada di dalam apartemennya. "Kapan ke sini ? Udah lama ?" Tanyanya sembari berjalan ke arah lemari untuk membawa baju ganti dari sana.
Bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti baju.
Dean yang melihat celana Daanish yang basah tadi, sedikit terlonjak tak percaya. Kalau alasannya hujan, kenapa yang basah celananya saja. Alasan yang tepat mungkin saudaranya itu terjatuh ke dalam got atau, entahlah .. Dean bingung memikirkannya.
"Lo, jatoh ?" Tanyanya penasaran.
Daanish terkekeh mengingat adegan romantis tadi. "Ya, gue jatoh." Bohongnya. Yang benar, dia terjatuh pada jeratan seorang gadis belia, hingga membuat dia tergila-gila jatuh cinta. Dan dia baru saja pulang dari rumahnya, yang dia datangi bak pencuri. Pencuri hati.
Yang benar saja, hampir tiap hari mereka bertemu. Namun, malam ini rindunya mendadak terasa begitu menggebu. Mengingatnya ribuan kali, apalagi saat mengingat ciuman di bioskop terakhir kali, beberapa hari lalu.
Membuat Daanish nekad mendatangi Nara ke rumahnya, tepatnya ke kamarnya. Beruntungnya dia, mendapatkan moment manis seperti tadi. Belum tentu bisa terulang kembali nanti. Nara belum tentu mau mengulanginya lagi. Mengingat tadi, bahkan Nara sudah menolaknya untuk dicumbu olehnya untuk terakhir kali.
"Lagi si-al Lo. Hati-hati belum kawin, awas mati muda." Ledek Dean pada saudaranya, merasa puas.
Lagi-lagi Daanish terkekeh, untuk mati muda dia sungguh tak rela, tapi takdir Tuhan siapa yang bisa mengelak, apalah daya dirinya yang hanya manusia biasa. Yang penting, sekarang, saat ini, dia sudah mengenal yang namanya itu cinta, sudah pernah bercumbu dengan seorang wanita untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Walaupun hanya sekedar pelukan, ciuman, dan raba-raba semata.
Mengingat hal tadi, Nara seksi juga, terlihat menggoda. Kalau segera dihalalin asyik kayaknya, bathinnya.
"Sadar, Lo. Senyum-senyum sendiri. Lagi jatuh cinta, Lo ?" Sembari melempar bantal sofa ke arah Daanish.
Ada terbersit rasa curiga, saudaranya yang jarang bermain wanita ini tengah jatuh cinta. Sebagai saudara, Dean merasa senang tentunya. Sedikit tenang bersamaan, ternyata saudaranya ini normal juga, menyukai lawan jenisnya, wanita. Tak seperti kecurigaan mereka selama ini, yang khawatir Daanish menyukai sesama jenis, tak tertarik pada seorang gadis.
"Apaan, Brengs*k Lo !" Sangkalnya atas tuduhan Dean padanya barusan. Dia memang tengah jatuh cinta. Namun, untuk jujur dan terbuka, dia belum siap untuk melakukannya.
"Tumben ke sini. Sering banget, punya inceran, Lo ?" Deliknya tajam, merasa kesal sedari tadi dipojokkan dengan pertanyaan yang begitu pribadi dan mendalam, tentang perasaan.
Daanish berusaha mengalihkan pembicaraan dan perhatian Dean padanya. Terlalu lama diinterogasi, rasanya risih juga. Apalagi disaat dirinya punya rahasia yang masih ingin disimpannya. Belum siap untuk membukanya, apalagi mengenalkan Andara pada kedua saudaranya dan orang tuanya nanti.
Mengingat, mereka bahkan belum meresmikan hubungan mereka. Atau sekedar saling mengikat janji. Walau tak dipungkiri, melihat dan merasakan sikap Nara padanya beberapa hari ini, dan Nara yang tak pernah benar-benar mengelak saat disentuh dan dicium olehnya, mungkinkah bisa disimpulkan itu sebagai cinta ?
Ya, Nara bahkan belum menjawab pernyataan cintanya tadi. Membuat hatinya cemas menjadi-jadi, khawatir gadis yang bernama Andara itu akan berpindah ke lain hati.
Moment itu, tunggulah. Daanish bertekad akan membuatnya. Meminta gadis itu untuk benar-benar menjadi miliknya. Tapi-- mungkin nanti, setelah urusan dengan perusahaan Daddy selesai diurus olehnya. Biarlah itu, menjadi penyemangat baginya saat mengemban tugas perusahaan nanti, untuk segera kembali ke sini, menemui Andara sang kekasih pujaan hati.
"Tau aja !" Dean terkekeh mendengar tebakan Daanish yang begitu benar dan tepat.
"Siapa ?Temen Arsy ?" Daanish mulai penasaran. Mendadak mengingat Arsy yang dulu pernah mencoba menarik hati.
"Bukan. Dia anak bocah, masih SMA." Jelas Dean menertawakan dirinya sendiri.
Dia ingat pernah berjanji dengan kedua saudaranya, terutama Daleel, untuk tak berurusan dengan gadis yang masih memakai seragam sekolah. Selain terlalu muda, mereka tidak akan asyik diajak bercinta, karena belum berpengalaman di bidangnya. Namun, setelah bertemu Andara, semua hal terasa berbeda. Mungkin ini yang disebut cinta.
Daanish menahan tawa, hendak menertawakan Dean yang kepincut daun muda. Namun urung seketika, kala menyadari dirinya pun tak jauh berbeda, mencintai Andara yang juga masih anak SMA.
"Terus gimana, udah ketemu tadi ?" Daanish meneliksik mencari tahu. Dia yang mulai merasakan cinta, mulai tertarik dengan kisah percintaan saudaranya. Padahal, dulu, dia slalu cuek-cuek saja.
Dean yang menyadari sikap Daanish saat ini, semakin yakin Daanish benar-benar telah kepincut hatinya oleh seorang gadis. Berniat mencari tahu, dia urungkan seketika. Khawatir Daanish merasa malu, hingga akhirnya memilih untuk menyembunyikannya. Untuk Daanish yang masih amatiran, Dean mencoba memahami. Daanish masih butuh waktu untuk lebih terbuka dengan perasaannya sendiri.
"Belum, katanya dia udah pulang duluan tadi." Jawab Dean terlihat kecewa. Sudah beberapa kali ini dia mengunjungi sekolah Andara. Namun beberapa kali ke sana, Andara tak berhasil juga dijumpainya. Entah kenapa, Dean tak mengerti. Padahal beberapa waktu terakhir menemui Andara terasa mudah sekali. Seolah semesta mendukungnya untuk berpasangan dengan Andara. Namun, nyatanya, setelah satu Minggu ini, Dean mulai ragu. Apakah Andara tercipta bukan untuknya ?
"Kapan mulai ke perusahaan ?" Tanya Dean mengalihkan perhatian. Membahas gadis pujaan hati terasa menyesakkan hati. Karena rindunya terasa semakin berat, dengan pertemuan yang terasa singkat. Belum lagi sulit, seolah Andara berada di atas langit. Begitu jauh.
"Seharusnya besok lusa. Untunglah, bisa diundur beberapa hari."
Daanish menghela nafas cukup kencang. Membayangkan jauh dari Andara begitu menyesakkan. Apalagi harus masuk ke perusahaan dengan masalah menjumel yang sudah bisa dia bayangkan.
Jujur, dalam usia semuda ini, dia masih ingin bersenang-senang dan menikmati masa mudanya, walaupun hanya sekedar kuliah semata tanpa banyak bermain wanita seperti kedua saudaranya.
Dan mengingat kembali Andara, sungguh dia benar-benar berharap masalah perusahaan Daddy segera berakhir, dan Daddy yang sedang masa penyembuhan pun segera sembuh kembali. Agar segera mengambil alih perusahaan dengan cepat, sehingga Daanish bisa segera kembali ke kota dimana gadis pujaannya berada, segera meminangnya untuk menjadi miliknya. Walau hanya sekedar tunangan semata.
"Daleel, dia masih suka ke sini. Gimana hubungannya dengan Arsy ?" Tanya Dean.
"Udah lama gak ketemu." Jawab Daanish.
"Terakhir ketemu, waktu di rumah sakit." Jelas Daanish kemudian. Mengingat kembali Arsy yang dulu sempat mengejar-ngejar dirinya. Yang tak kunjung dia cintai entah mengapa, dan kini akhirnya menjadi pacar saudara kembarnya, Daleel. Yang Daanish sadari juga, Daleel pun kini tak mencintainya, hanya karena kasihan semata. Entahlah, mengingat Arsy, kadang Daanish merasa kasihan juga.
Malam kian larut, keheningan semakin kental terasa. Kian malam, mereka kian larut dengan fikiran mereka masing-masing. Siapa sangka, yang ada di fikiran mereka adalah hal yang sama, orang yang sama, gadis yang sama, dan gadis itu bernama Andara.
Daanish memilih tidur di sofa, sementara Dean sudah terlebih dahulu tidur di ranjang miliknya. Menikmati malam yang sama di ruangan yang sama, di tempat yang berbeda, akankan mereka memimpikan seseorang yang sama-sama berada di fikiran mereka ? Jawabnya, entahlah. Sesama lelaki biasanya mereka jarang untuk berbagi cerita apalagi mimpi.
Di tempat berbeda, Nara telah tertidur pulas merajut mimpi. Dalam mimpinya dia mendapat hadiah berupa tiga pakaian cantik nan indah. Tiga pakaian itu diterimanya dengan hati yang riang. Dan entah mengapa dia memakai ketiganya dalam waktu bersamaan. Maksud mimpi ini, apaan ya ??
•
•
🍬 Bersambung ... 🍬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Tri Ratna
lamjut....
2020-12-04
1
Vi_Lian
Next and semangat
2020-12-04
1
ᴛɪᴅᴀᴋ ᴀᴅᴀ
next Thor
feedback sweet17 ditunggu
komen pertama 😅
2020-12-04
1