Daanish berkali-kali menatap layar ponselnya. Sudah berkali-kali dia mencoba menghubungi nomor ponsel Andara, namun tak kunjung tersambung juga.
Kemana dia ? Apa yang terjadi dengannya ?
Nahas !!
Ini sungguh di luar prediksi. Dini hari tadi tiba-tiba Daddy nya menghubungi. Melalui panggilan telfon, bahkan disaat dirinya masih terlelap tidur merajut mimpi. Meminta dirinya untuk segera berangkat ke sana. Situasi begitu genting, kursi kosong kepemimpinan perusahaan benar-benar harus diisi dengan segera.
Setiba di bandara, Daanish mengingat Andara kembali. Yang semalam sudah janji untuk dijemput olehnya untuk diantar ke sekolahnya. Menjadi salah satu ritual kencan terakhir hari ini. Karena kencan sebenarnya akan dimulai sepulang sekolah Andara nanti.
Apa daya, rencana tinggal rencana. Tiada kencan indah di hari ini. Batal seketika, tatkala dirinya harus pergi hari ini juga.
Maafkan aku, Andara !
Mencoba menghubungi Andara untuk ke sekian kalinya, ingin berbicara tuk sekedar berpamitan. Nyatanya, Andara tak jua menjawab panggilan darinya. Tanpa menyadari bahwa Andara yang sedari tadi mengisi fikirannya itu, tengah berdiri tepat tidak jauh darinya. Bahkan, kini tengah menatapnya, tersenyum, melambaikan tangan padanya. Sayang beribu sayang, Daanish sama sekali tak melihatnya, tak menyadarinya, dia begitu sibuk dengan ponselnya. Menghubungi Andara yang sebenarnya begitu dekat dengannya.
Akhirnya menyerah, Daanish menghentikan usahanya. Baiklah, mungkin setiba di sana nanti, dia akan mencoba kembali, menghubungi Andara sang kekasih hati.
Memasukkan ponselnya kembali, Daanish menoleh, sekilas melihat gadis yang begitu mirip dengan Andara.
Diakah ? Tidak mungkin !!
•
•
Satu tahun kemudian ...
Riuh kota metropolis, lambang kemodernan zaman. Kesederhanaan kian tergerus waktu, menyisakan tempat kenangan. Tiada teman tuk sekedar bercengkrama, mereka kian sibuk mengejar dunia. Demi mengejar impian, kebutuhan hidup, bahkan cita-cita, ambisi yang melambung tinggi.
Andara berjalan sendiri menyusuri jalanan yang begitu ramai itu. Menyeberangi lautan kendaraan yang sontak berhenti, tatkala lampu rambu untuk menyeberang telah menyala. Mobil mereka berhenti, sabar menunggu lautan manusia yang berlalu lalang menuju ke tempat yang berbeda.
Tak terkecuali Andara, dia berjalan dengan masih semangat empat lima, walau lelah dan penat masih terasa, sisa-sisa mengikuti mata pelajaran kuliah yang sedikit menjenuhkan tadi.
Malam ini dia sudah ada janji dengan temannya. Menjadi pengisi acara di kafe milik temannya itu. Untuk apa ? Menyanyi. Menjadi kegiatan sampingan Andara saat ini. Demi mengusir rasa suntuk di dalam hati. Mengobati kerinduan yang semakin menjadi, kepada seseorang yang jauh di pelupuk mata, tanpa ada kabar berita.
"Andara !" Panggil temannya, melambaikan tangan cukup tinggi. Dia adalah Jason, teman satu kuliahnya di negara ini. Lelaki nyentrik berambut ikal gondrong, senantiasa diikat walau begitu asal. Rambutnya berwarna coklat dengan kaca mata gaya dan tindikkan di telinga, cukup banyak.
Andara berlari menghampiri. Mendekati sahabat berbeda ras itu. Sungguh, walau begitu berbeda, mereka begitu cocok satu hati. Jangan tanya perasaan, mereka murni bersahabat. Lagipula Jason juga sudah mempunyai pacar dan dia ada di sampingnya kini, Elloise.
"Hi, babe ! Kau hampir terlambat." Rangkulnya pada sahabat kesayangan beda jenisnya itu. Ello sang pacar tidak pernah terlihat cemburu. Adat negeri ini memang beda, tak jarang cipika cipiki dilakukan terang-terangan, hanya Andara yang menolak tegas untuk hal itu. Dan justru itu yang membuat Andara begitu menarik. Hal ini menjadi daya tarik.
Andara datang terengah-engah, dengan setengah berlari."Mata kuliah ku hari ini padat sekali. Aku sedikit pusing tadi, jadi aku tidur sebentar, I am so sorry !" Merajuk manja Andara memelas memohon maaf. Tapi itu justru malah membuat Jason tertawa.
"Slow, babe. No problem !" Sembari mulai memainkan alat musik yang ada di sana.
"C'mon, babe ... !" Jason mengintruksikan Andara untuk segera bernyanyi.
Intro telah mulai berbunyi 🎶🎶🎶
"Jason ! Aku baru saja tiba !" Keluh Andara mengerutkan dahi, mengangkat kedua tangannya.
🎶🎶🎶
"Jangan biarkan mereka menunggu lama." Tunjuk Jason kepada para tamu yang terlihat sudah bosan. Sedari tadi hanya mendengar dan melihat suguhan Jason yang bernyanyi, tampak tak menarik mata sama sekali.
Sigap, Andara meraih microfon yang berada tidak jauh darinya. Menyempatkan diri untuk meminum air mineral dari dalam tasnya barang sesaat, kemudian melempar tas miliknya ke sudut panggung yang tidaklah tinggi itu.
Andara berdehem, "Emh !!"
🎵🎵🎵
I love it when you call me señorita
I wish I could pretend I didn't need ya
But every touch is ooh la la la
It's true, la la la
Ooh, I should be running
Ooh, you keep me coming for ya
Land in Miami
The air was hot from summer rain
Sweat dripping off me
Before I even knew her name, la la la
It felt like ooh la la la
Yeah, no
Sapphire moonlight
We danced for hours in the sand
Tequila sunrise
Her body fit right in my hands, la la la
It felt like ooh la la la, yeah
I love it when you call me señorita
I wish I could pretend I didn't need ya
But every touch is ooh la la la
It's true, la la la
Ooh, I should be running
Ooh, you know I love it when you call me señorita
I wish it wasn't so damn hard to leave ya
But every touch is ooh la la la
It's true, la la la
Ooh, I should be running
Ooh, you keep me coming for ya
Locked in the hotel
There's just some things that never change
You say we're just friends
But friends don't know the way you taste, la la la
'Cause you know it's been a long time coming
Don't you let me fall, oh
Ooh, when your lips undress me
Hooked on your tongue
Ooh love, your kiss is deadly
Don't stop
I love it when you call me señorita
I wish I could pretend I didn't need ya
But every touch is ooh la la la
It's true, la la la
Ooh, I should be running
Ooh, you know I love it when you call me señorita
I wish it wasn't so damn hard to leave ya
But every touch is ooh la la la
It's true, la la la
Ooh, I should be running
Ooh, you keep me coming for ya
All along I've been coming for ya
And I hope it meant something to ya
Call my name, I'll be coming for ya
Coming for ya, coming for ya, coming for ya
For ya (oh, she loves it when I come)
For ya
Ooh, I should be running
Ooh, you keep me coming for ya
Sumber: LyricFind
🎵🎵🎵
Suara mereka bersahutan, Suara merdu dan indah Andara maupun Jason mengisi ruangan kafe itu. Memancing riuh para tamu yang menyambut alunan seksi lagu itu.
Suasana malam menjadi hangat dan syahdu, membayangkan Shawn Mendes dan Camila Cabello versi berbeda yang ada di depan panggung sana.
Dari belakang sana, tampak sepasang mata yang menatap takjub pada Andara. Tanpa berkedip, bibir merah yang dimilikinya tak henti mengulas senyuman menggoda. Dengan antusias dia mendengarkan lagu itu hingga selesai. Hingga pada akhirnya, dia bergerak maju, melangkah ke arah depan sana, tuk menemui sang artis bersuara manis itu.
Aku menemukanmu, Andara ...
•
•
🍬 Bersambung ... 🍬
🍬🍬🍬Andara🍬🍬🍬
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
DeputiG_Rahma
maaf baru hadir lagi😭😭
2021-01-07
0
HeniNurr (IG_heninurr88)
Lanjut akak....😍
2020-12-08
1
Lisa Natalia
semoga danis bukan kembaran nya yg lain
2020-12-08
1