Bab 2 Sorot Mata

Lima tahun kemudian ...

Pagi itu, Nara yang kini sudah menginjak usia 18 tahun, dan kelas 3 SMA, terbangun dari tidurnya. Dia ingat betul, hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Dulu, sebelum Nara meminta untuk tinggal bersama neneknya, Papa Lucas adalah orang yang slalu pertama kali mengucapkan selamat untuknya. Namun, tidak dengan sekarang, setelah berpisah dan berjauhan cukup lama. Apalagi, bila mengingat kesibukan papanya yang begitu luar biasa.

Belum lagi, mengingat dirinya yang bukan putri kandungnya, tentu saja dirinya akan mudah terlupakan. Walaupun mereka masih sering bertemu ataupun berkomunikasi melalui telfon ataupun video call. Belum lagi kunjungan rutin setiap satu bulan sekali. Mereka masih sering bertemu, walau sebenarnya Nara terlihat menghindar dari pertemuan itu.

Nara mengecek ponselnya. Benar saja, tak ada ucapan atau apapun itu, dari mama, papa dan kedua adiknya. Seolah mereka melupakan dirinya. Mungkin, karena dirinya memiliki darah yang sedikit berbeda.

Siang itu, seusai sekolah ...

Byuuuuurrrrrrr ...

" Happy Birthday, Andara !! "

" Happy Birthday !! "

" Happy Birthday, semoga panjang umur !! "

Teriak teman-temannya sembari mengguyurkan seember air padanya. Seusai sekolah, dengan masih memakai seragamnya, Nara langsung diseret oleh tiga sahabat terdekatnya.

" Arrrggghhhh ..... !!! "

Pekik Nara saat itu, walaupun terasa dingin dan takut basah, tapi hatinya begitu senang saat itu. Setidaknya, masih ada yang mengingat dirinya. Mengingat hari penting dalam hudupnya saat ini.

Nara sempat berlari kecil saat itu, saat salah satu temannya hendak melemparnya dengan sekantong tepung di tangannya. Berlari menghindar dari lemparan itu.

Buukkk

Suara tepukan berbunyi, namun bukan pada dirinya. Melainkan pada seorang lelaki yang kini telah bertabur tepung di kepala, rambut dan wajahnya. Membuat Nara seketika itu tersontak, tertawa.

" Maaf ! Maafkan temanku ! " Pekik Nara saat itu. Bergerak mendekat membantu membersihkan tepung yang memenuhi wajah dan rambut lelaki itu dengan tangannya yang basah.

Ops. Nara mengangkat kedua tangannya.

Nara terkesiap melihat tatapan lelaki itu. Menatap tajam ke arahnya, namun terlihat begitu teduh dan menghanyutkan, mengingatkan Nara pada seseorang.

Seketika tangan Nara berhenti tadi, tatkala lelaki itu menepis kasar tangannya. Dan berlalu pergi begitu saja, meninggalkan kemarahan dan ocehan yang nyaris tak terdengar itu.

" Sial !! " Gerutu lelaki itu.

" Benar-benar kurang kerjaan ! " Omelnya pelan, terdengar kesal dengan hal sial yang menimpanya tadi. Sembari menggerak-gerakkan tangannya membersihkan dirinya sendiri.

Nara masih berdiri terpaku saat itu. Seraya berfikir dan mengingat-ingat. Sorot mata itu, serasa tidak asing baginya. Sorot mata dari lelaki tadi yang terkena timpukan tepung karenanya. Siapa gerangan, Nara masih belum tahu jawabannya.

Nara memesan makanan dan minuman di kafe siang itu. Dia telah berjanji untuk mentraktir sahabat-sahabatnya di hari ulang tahunnya ini. Dengan rambut yang terlihat basah, dan pakaian yang sudah diganti. Ya, selain merencanakan pengguyuran padanya, setidaknya temannya juga menyiapkan baju ganti untuk dirinya.

Sementara di sudut kafe tampak seorang lelaki tengah asyik dengan seorang teman sebayanya, sesama lelaki pula, sembari menikmati minuman kopi dingin yang tersaji di atas meja dan sebatang rokok yang terselip di jarinya.

" Guys, gue ke toilet dulu ! " Ijinnya pada temannya itu.

" Siip, Bro ! " Mengangguk, seraya mengacungkan jempolnya.

Braakkkk !!

Pecahan gelas dan piring berceceran. Kala lelaki tadi menabrak seseorang. Belum lagi tumpahan makanan dan minuman yang mengenai pakaian.

" Ma--maaf, Kak ! "

Nara menunduk memperhatikan makanan yang kini berceceran di lantai, dan juga pada pakaian lelaki itu. Andai dia sadar, pakaian yang dia kenakan tampak lebih kotor dari lelaki itu.

" Lo lagi !! " Omel lelaki itu. Siapa sangka, yang dia tabrak itu adalah perempuan tadi, yang membuatnya terkena timpukan tepung di wajahnya.

Tangannya bergerak membersihkan bajunya, yang baru saja dia ganti beberapa menit lalu.

" Lo sengaja ya ? " Ketus lelaki itu kepada Nara yang kini tengah bengong menatapnya. Sepertinya Nara juga mengingatnya.

" Maaf !!! " Ucapnya lirih. Membantu membersihkan baju lelaki itu.

" Sudah ! Sudah ! "

Lelaki itu menyingkir dari sana menuju toilet. Sementara Nara, membantu pelayan membersihkan lantai bersama teman-temannya.

" Aku pesan lagi ya ! Semua ini masukkan ke tagihanku saja nanti. "

Tunjuk Nara pada pecahan piring dan gelas. Sesekali matanya menatap ke arah toilet kemana lelaki itu tadi pergi. Nyatanya, tatapan teduh dan menghanyutkan dari lelaki 'tepung' itu, masih misterius dan membuat dirinya penasaran sampai saat ini.

" Gila !! Baju lo basah lagi ? " Ledek temannya terkekeh, yang sedari tadi hanya menonton saja insiden itu dari balik meja.

" Dan gilanya, gara-gara dia lagi !! " Keluhnya masam. Tidak nyaman dengan baju basah yang dipakainya kini.

" Oh, jadi tadi itu, gara-gara dia juga. " Gelak temannya. " Jangan-jangan jodoh tuh ! " Tebaknya, bercanda.

Jodoh ? Deg !!

Mendengar kata jodoh, refleks kepalanya menoleh ke arah Nara duduk. Dan tatapan mata mereka bertemu, tatkala Nara yang ternyata juga tengah mencuri pandang pada dirinya. Tatapan mata itu ???, mengerutkan dahinya.

" Jodoh ? **** !! Gak mungkin !! ", umpat lelaki itu pada temannya setelah mengalihkan pandangannya dari Nara.

" Ish !! " Bergidik, secara bersamaan Nara pun mengalihkan pandangannya ke arah teman-temannya.

Dan jadilah makan siang merayakan ulang tahun Nara pun berjalan dengan begitu hangatnya. Mengabaikan lelaki itu, yang sudah pergi entah ke mana. Melupakan insiden tadi dan baru saja.

Daanish, siapa sangka salah satu dari kembar tiga dimana usia mereka kini telah menginjak usia kuliah, memilih untuk berkuliah di kota ini. Tepatnya, satu kota dengan Nara.

Sementara, Dean dan Daleel memilih kuliah di tempat yang berbeda pula. Alasan mereka begitu klise, ingin belajar mandiri. Padahal, merasa risih karena kemiripan yang mereka miliki menjadi alasan utama.

Daleel datang mengunjungi Daanish. Sekalian cuci mata mencari gadis cantik di kota yang dipilih Daanish untuk dia tinggali sementara waktu kuliah ini.

" Gila, Bro !! Cantik-cantik juga cewek di sini. " Seringai Daleel saat itu. Berucap pada saudara satu rahimnya itu, yang kini duduk di hadapannya bersama dengan satu teman lelakinya, Mike.

" Kapan Lo pulang ? " Ketus Daanish dingin. Diantara ketiga bersaudara, Daanish memang yang paling pintar dan cerdas, sombong dan angkuh juga, satu paket-- karakternya sangat mirip dengan daddynya, Arselli.

Sementara Dean baik hati, supel, dan hangat. Sedang Daleel terkenal liar dan playboy seperti omnya, Lucas.

Mereka bertiga tengah duduk di sebuah kafe, tepatnya di kafe tempat insiden tabrakan Nara dan seorang lelaki tempo hari lalu.

Daleel berjalan ke arah toilet, di sana dia bertabrakan dengan seorang gadis, hingga gadis itu tersungkur ke atas lantai.

" OPS ! Sorry, sorry ! " Ucap Daleel saat itu, refleks. Membantu gadis itu untuk berdiri.

" Lo lagi ?!! " Sembur gadis itu menatap nyalang Daleel, yang ternyata adalah Nara. Kafe ini memang cukup dekat dengan tempat sekolahnya, jadi terkadang kafe ini menjadi tujuan untuk Nara makan siang bersama sahabat-sahabatnya, mengingat salah satu sahabatnya juga kini bekerja di kafe ini.

Daleel mengernyitkan dahi, Lo lagi ??

🍬 Bersambung ... 🍬

Terpopuler

Comments

Alya Yuni

Alya Yuni

Bukannya hari bhgia tpi hari sialan

2023-01-21

0

Alya Yuni

Alya Yuni

Hnya di Indonesia hri jad tburn tepung atau telur

lucu skli main buang tepung aja

2023-01-21

0

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

hai kak😊

asisten dadakan masih setia berkunjung kembali😉


mampir yuk

semangaaatt ya💪

2020-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ciuman Pertama
2 Bab 2 Sorot Mata
3 Bab 3 Kejadian Tidak Terduga
4 Bab 4 Berangkat Bersama
5 Bab 5 Hilang Dompet
6 Bab 6 Pulang Bersama
7 Bab 7 Menemui Andara
8 Bab 8 Kondisikan Hati
9 Bab 9 Suara Itu
10 Bab 10 Bubur Ayam
11 Bab 11 Hujan-hujanan
12 Bab 12 Sundel Bolong, Pocong, Vampire
13 Bab 13 Melebihi Batas
14 Bab 14 Gadis Yang Sama
15 Bab 15 Daleel dan Arsy
16 Bab 16 Nakal
17 Bab 17 Terjebak Hujan
18 Bab 18 Pergi
19 Bab 19 Kemana Dia
20 Bab 20 Aku Milikmu
21 Bab 21 Tak Lagi Sama
22 Bab 22 Cinta
23 Bab 23 Keluarga
24 Bab 24 Odorigui
25 Bab 25 TentangMu yang Kucinta
26 Bab 26 Permen
27 Bab 27 Galau
28 Bab 28 Sebut Namaku
29 Bab 29 Menikmati Malam
30 Bab 30 Layu Sebelum Berkembang
31 Bab 31 Memilih Mundur
32 Bab 32 Dueeerrrr !!
33 Bab 33 Marah dan Emosi
34 Bab 34 Dueeeerrrrr (2)
35 Bab 35 Terluka
36 Bab 36 Melepasmu
37 Bab 37 Melepasmu (2)
38 Bab 38 Perempuan Itu
39 Bab 39 Bertemu Mike
40 Bab 40 Menyambut Pernikahan
41 Bab 41 Pesta
42 Bab 42 Malam Ini Saja
43 Bab 42 Kebohongan Gila
44 Bab 43 Menikah ??
45 Bab 44 Belenggu Cinta
46 Bab 45 Belenggu Cinta 2
47 Bab 47 Bersandiwara
48 Bab 48 Old Romance
49 Bab 49 Berjuanglah Untukku !!
50 Bab 50 Jdaaaaarrrrrrrr !!!
51 Bab 51 Dibalik Sebuah Senyuman
52 Bab 52 (End Season 1) Kemarahan
53 Bab 53 (Season 2 ) Karma
54 Bab 54 Tangan Sang Ayah
55 Bab 55 Tentang Dia
56 Bab 56 Kolam Renang
57 Bab 57 Terpaksa Bertemu
58 Bab 58 Makan Malam
59 Bab 59 Bikini
60 Bab 60 Permintaan Gila
61 Bab 61 Kencan
62 Bab 62 Bertemu Sahabat Lama
63 Bab 63 Nikah Kuyy!! Nikah, Yukk?
64 Bab 64 Menghindarimu
65 Bab 65 Demi Andara
66 Bab 66 Mencintaimu
67 Bab 67 Merindukanmu
68 Bab 68 Terpaksa Ditunda
69 Bab 69 - Rasa Cemburu
70 Bab 70 - Hal Penting "Hukuman"
71 Bab 71- Pertengkaran
72 Bab 72 - Papi?
73 Bab 73 - Liburan
74 Bab 74 - Secret! Secret!
75 Bab 75 - Pertengkaran (2)
76 Bab 76 - Pergi
77 Bab 77 - Menyesal
78 Bab 78 - Berusaha
79 Bab 79 - Ternyata
80 Bab 80 - Berbicara
81 Bab 81 - Bertemu Mike
82 Bab 82 - Hamil
83 Bab 83 - Ngidam
84 Bab 84 - Cuti
85 Bab 85-Cemburu
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 Ciuman Pertama
2
Bab 2 Sorot Mata
3
Bab 3 Kejadian Tidak Terduga
4
Bab 4 Berangkat Bersama
5
Bab 5 Hilang Dompet
6
Bab 6 Pulang Bersama
7
Bab 7 Menemui Andara
8
Bab 8 Kondisikan Hati
9
Bab 9 Suara Itu
10
Bab 10 Bubur Ayam
11
Bab 11 Hujan-hujanan
12
Bab 12 Sundel Bolong, Pocong, Vampire
13
Bab 13 Melebihi Batas
14
Bab 14 Gadis Yang Sama
15
Bab 15 Daleel dan Arsy
16
Bab 16 Nakal
17
Bab 17 Terjebak Hujan
18
Bab 18 Pergi
19
Bab 19 Kemana Dia
20
Bab 20 Aku Milikmu
21
Bab 21 Tak Lagi Sama
22
Bab 22 Cinta
23
Bab 23 Keluarga
24
Bab 24 Odorigui
25
Bab 25 TentangMu yang Kucinta
26
Bab 26 Permen
27
Bab 27 Galau
28
Bab 28 Sebut Namaku
29
Bab 29 Menikmati Malam
30
Bab 30 Layu Sebelum Berkembang
31
Bab 31 Memilih Mundur
32
Bab 32 Dueeerrrr !!
33
Bab 33 Marah dan Emosi
34
Bab 34 Dueeeerrrrr (2)
35
Bab 35 Terluka
36
Bab 36 Melepasmu
37
Bab 37 Melepasmu (2)
38
Bab 38 Perempuan Itu
39
Bab 39 Bertemu Mike
40
Bab 40 Menyambut Pernikahan
41
Bab 41 Pesta
42
Bab 42 Malam Ini Saja
43
Bab 42 Kebohongan Gila
44
Bab 43 Menikah ??
45
Bab 44 Belenggu Cinta
46
Bab 45 Belenggu Cinta 2
47
Bab 47 Bersandiwara
48
Bab 48 Old Romance
49
Bab 49 Berjuanglah Untukku !!
50
Bab 50 Jdaaaaarrrrrrrr !!!
51
Bab 51 Dibalik Sebuah Senyuman
52
Bab 52 (End Season 1) Kemarahan
53
Bab 53 (Season 2 ) Karma
54
Bab 54 Tangan Sang Ayah
55
Bab 55 Tentang Dia
56
Bab 56 Kolam Renang
57
Bab 57 Terpaksa Bertemu
58
Bab 58 Makan Malam
59
Bab 59 Bikini
60
Bab 60 Permintaan Gila
61
Bab 61 Kencan
62
Bab 62 Bertemu Sahabat Lama
63
Bab 63 Nikah Kuyy!! Nikah, Yukk?
64
Bab 64 Menghindarimu
65
Bab 65 Demi Andara
66
Bab 66 Mencintaimu
67
Bab 67 Merindukanmu
68
Bab 68 Terpaksa Ditunda
69
Bab 69 - Rasa Cemburu
70
Bab 70 - Hal Penting "Hukuman"
71
Bab 71- Pertengkaran
72
Bab 72 - Papi?
73
Bab 73 - Liburan
74
Bab 74 - Secret! Secret!
75
Bab 75 - Pertengkaran (2)
76
Bab 76 - Pergi
77
Bab 77 - Menyesal
78
Bab 78 - Berusaha
79
Bab 79 - Ternyata
80
Bab 80 - Berbicara
81
Bab 81 - Bertemu Mike
82
Bab 82 - Hamil
83
Bab 83 - Ngidam
84
Bab 84 - Cuti
85
Bab 85-Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!