Arsy merupakan pacar Daleel selama dua tahun belakangan ini. Siapa sangka, bahwa sebelumnya Arsy begitu mencintai Daanish, si cowok cool favorit di kampus mereka.
Hampir satu tahun lamanya, dia mendekati dan mengejar-ngejar Daanish. Namun semua usaha yang dia lakukan terasa sia-sia belaka, Daanish bahkan tak melirik Arsy barang sekejap pun dan tetap menatap Arsy hanya dengan sebelah mata saja.
Banyak desas desus berseliweran, bahwa Daanish masih bertahan dalam kisah cinta pertamanya dulu, yang tak seorangpun tahu dia itu siapa. Bahkan kedua saudara kembarnya pun tak mengetahuinya.
•
•
"Kak !" Sapa Nara sok akrab. Mengingat pertemuan dengan Daanish terakhir kali yang ternyata adalah Dean, mereka sudah cukup akrab setelah makan siang saat itu.
Nara menghampiri Daanish yang tidak sengaja dia lihat di rumah sakit. Dia sedang mengunjungi neneknya yang masih saja bekerja saat itu. Padahal waktu sudah hampir malam. Dan Nara yang masih seorang pelajar pun malah kelayapan sendirian. Dengan alasan bosan di rumah, berakhir dengan berencana berkunjung dan menjemput neneknya yang sibuk bekerja.
"Kamu ?" Sapa Daanish dengan gaya coolnya. Nara pun mulai terbiasa dengan perubahan ekstreme dari sikap lelaki yang beberapa minggu dikenalnya itu.
Daanish asli mengerjap kaget mendapati Nara di sana. Saat itu, dia hendak mengantar makanan dan baju ganti untuk saudara kembarnya Daleel. Kebetulan, besok Arsy sudah diijinkan untuk pulang dan Daanish datang untuk sekedar membantu mempersiapkan.
"Siapa yang sakit ? Luka kemarin belum sembuh ?" Tanya Nara sembari menatap Daanish dari ujung kaki hingga ke ujung kepala. Sembari mengingat insiden saat Daanish jatuh dari motor tempo lalu, sudah cukup lama.
Merasa risih dipandangi seperti itu, Daanish memundurkan badannya beberapa langkah dari Nara. Tersadar, Nara terkesiap, Ops sorry ...
Daanish menggaruk pelipisnya, seraya mengerutkan dahi. "Nengokin temen, kemarin dia kecelakaan." Jelasnya, disambut anggukan pelan oleh Nara tanda mengerti dengan raut wajah yang bermakna sama.
"Kamu sendiri, lagi apa ?" Daanish balik bertanya.
"Emh, aku-- nemuin nenek aku. Kebetulan-- dia dokter di sini." Jawab Nara mulai merasa canggung dengan situasi itu, terutama dengan sikap Daanish. Padahal beberapa hari lalu, seingatnya mereka sudah cukup akrab.
"Emh !!" Daanish mengangguk. Dia pun tak kalah kaku dan canggung saat itu.
" Aku-- " Bermaksud meminta ijin untuk pergi.
"Nek !" Tiba-tiba Nara melambaikan tangannya pada seseorang, berlari kecil meninggalkan Daanish begitu saja. Terlupa, sekedar pamit pada lelaki yang sedari tadi mengobrol dengannya.
Daanish hanya terdiam termangu menatap semua itu. Diabaikan Nara begitu saja, sedikit tidak enak juga. Dia pun berlalu pergi meninggalkan tempat itu menemui Daleel dengan segera.
•
•
Nara berjalan sendiri menyusuri lorong koridor rumah sakit itu. Setelah bertemu dan mengobrol, mendapat kabar dari sang nenek yang tidak bisa pulang malam ini karena ada pasien yang harus menjalani operasi Caesar secara mendadak.
Langkahnya terhenti seketika, ketika melewati ruang rawat dengan pintu yang terbuka. Dan disana dia melihat seorang lelaki yang cukup dikenalnya, tengah menyuapi seorang gadis muda yang tengah terbaring lemah di ranjang pasien, dengan tubuh yang terlihat terluka. Cantik !
"Daanish !" Lirih Nara. Melihat adegan yang sedikit mesra itu, hatinya sedikit ??
Nara tepis perasaan itu secepatnya, menyadari mereka bukan siapa-siapa.
"Itu temannya ? Atau-- pacarnya ? Pantesan tadi dingin gitu sikapnya ... " Gumam Nara pelan. Menatap mereka berdua dari kejauhan, celingukan.
Ahh, sudahlah ...
•
•
"Kamu, Andara ?" Tanya seorang lelaki. Malam itu sepulang dari rumah sakit, ban mobil Nara tiba-tiba pecah. Sialnya, hal itu terjadi di jalanan yang cukup sepi, malam-malam begini lagi. Takut and seram.
"Eh ?" Nara menoleh. Dia yang cemas setelah melihat kondisi ban mobilnya, tentu senang kala bertemu dengan seseorang yang dia kenal.
"Iya ! Kamu-- ?" Lelaki itu adalah Mike, teman Daanish. Mereka pernah bertemu di rumah sakit saat itu, saat Daanish jatuh dari motor dan Nara menolongnya.
Walaupun saat itu mereka tidak bertegur sapa ataupun berkenalan, tapi mereka saling mengingat satu sama lain rupanya, syukurlah.
"Mike !" Mike mengulurkan tangannya.
Nara membalas uluran tangan itu, berjabat tangan. "Andara !"
Mike melihat kondisi ban mobil Nara.
"Pecah ?" Nara pun mengangguk. " Udah panggil bengkel belum?"
"Belum, Kak !" Jawab Nara singkat.
"Ya udah, aku panggilin. Kamu ikut aku aja. Kebetulan, mau ketemuan sama Daanish di kafe. Biar nanti kuncinya diambil sama montirnya ke sana, sekalian mobilnya dianterin juga udahnya." Ujar Mike panjang lebar. Bermaksud baik, daripada Nara sendirian di sini menunggu montir dari bengkel di tempat sepi ini. Kebetulan juga, letak bengkel itu dekat dengan kafe yang akan mereka datangi.
"Hah !" Nara melongo.
Daanish lagi, bukannya dia di rumah sakit ???, Memutar bola mata jengah, dimana-mana ada Daanish ya ...
"Daripada di sini, bahaya !" Peringat Mike saat itu.
Mau tidak mau, Nara menurut juga. Bertahan di sini sendiri, takut juga. Kalau minta dianter ke rumah, kesannya manja banget ya. Baru juga kenal, fikirnya. Tapi, apa Mike baik ya, mengingat ada Daanish juga di sana, sedikit tenang jadinya.
"Ya udah deh !" Nara menggaruk kepalanya. Walaupun merasa tak rela karena harus bertemu dengan Daanish, yang ternyata sudah mempunyai seorang ...
Hati kenapa ya, kondisikan Nara ...
Nara bergerak naik ke mobil Mike setelah sesaat lalu Mike menghubungi montir langganannya untuk datang ke kafe yang akan mereka datangi.
•
•
Di kafe ...
"Bro !!" Mike mengagetkan Daanish dengan menepuk bahunya. Daanish ternyata sudah ada di kafe saat itu.
Mike sudah memberikan kunci mobil Nara pada montir langganan kepercayaannya, yang ternyata sudah menunggu di depan pintu kafe saat mereka tiba.
"Lo !!" Awalnya Daanish hendak mengumpat pada Mike, membalas kelakuan jahilnya juga. Namun, tatkala melihat seorang gadis berada di belakang punggung Mike, dia menghentikannya. Ja-Im, Jaga Image.
"Andara !" Sapa Daanish pada Nara yang saat itu wajahnya tampak ditekuk. Kenapa ya ?
"Ketemu lagi." Sembari garuk-garuk kepala dengan seulas senyum di bibirnya, membuat Nara yang melihatnya berbunga-bunga.
Entah mengapa bagi Nara malam ini, saat melihat Daanish dengan senyuman itu, dengan tatapan mata teduh dan menghanyutkan itu membuat jantung Nara terasa berbeda.
Daanish, walau sempat bete karena diabaikan Nara di rumah sakit tadi, dia tersadar dengan sikapnya pada Nara selama ini. Dingin dan jutek. Padahal, Nara seorang gadis baik yang pernah menolong dirinya.
Dia sedikit aneh tatkala melihat Nara datang bersama sahabatnya, Mike. Menatap Mike, Daanish hanya mendapat sebuah senyuman saja, membuat Daanish penasaran karenanya.
Ada apa Antara Andara dan Mike ?
"Duduk, Cantik !" Goda Mike saat itu, membuat pipi Nara merona merah karena malu.
Mike menggeser salah satu kursi yang berhadapan dengan kursi yang Daanish duduki, kebetulan sekali ya, atau disengaja, entahlah ?
Kursi itu-- untuk Nara, dan Mike duduk tepat di sampingnya.
He ... ternyata, modus ya !!
Nara pun menurut, duduk di kursi itu, dengan menatap Daanish tajam, tak kalah tajam dengan tatapan Daanish padanya. Apalagi saat Mike mulai menggoda.
"Andara, kamu anak SMA ya ?" Tanya Mike saat itu, sembari tak henti menatap Nara.
Nara memang cantik, Mike mengakui. Makanya dia sedikit tertarik. Menggodanya dia coba, mungkin ada kesempatan menjadi pacarnya, kebetulan Mike sedang jomblo saat ini. Hi...
Nara tersenyum manis, teramat manis, seperti permen gula kapas aromanis. Seraya mengangguk pelan, mengiyakan.
"Udah punya pacar belum ?" Tanya Mike to the point sekali. Nara dan Daanish yang mendengarnya membelalakkan matanya seketika. Apalagi saat Mike melanjutkan kalimatnya.
"Kalau belum, boleh dong kasih kesempatan." Mike yang memang seorang play boy dengan mudahnya mengucapkan kalimat itu. Nara yang tidak baperan hanya terkekeh saja mendengarnya, dia bukannya tidak pernah digoda para lelaki dengan cara seperti ini, santai saja kelihatannya.
Namun, beda lagi dengan Daanish. Entah kenapa, di dalam dadanya ada yang bergemuruh kencang tak seperti biasanya.
•
•
🍬 Bersambung ... 🍬
Ini ya ... sekedar cuap2 saja.
Bagi yang pernah membaca karya aku sebelum2 nya, ini jelas beda ya ...
Novel Ini benar-benar bergenre remaja. Aku lagi bernostalgia nih ke masa lalu, ke masa muda dulu. Ke masa putih abu2,
🤭🤭🤭😆😆
Ketahuan banget ya, udah tua nya ...😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
❤️YennyAzzahra🍒
Hadirrr.
semangatt
2020-12-02
1
Sari Saryani
lanjuut kak
2020-11-26
1
hany
kereeeeen kk
lanjut
salam dari
MAHABBAH RINDU
SENYUM ANYA
2020-11-26
1