"Andara !" Gadis itu tengah berjongkok, menunduk, membenarkan tali sepatu miliknya yang mendadak terbuka.
Andara menoleh, dengan gerakan cepat refleks menutup mulutnya yang saat itu terlihat menganga.
"Kak !!" Pekiknya kencang, cukup kencang. Para tamu kafe di sana sempat menoleh karena mendengar sebuah kegaduhan. Kafe itu seperti mendadak tergoncang, karena teriakannya yang hampir seperti Tarzan.
"Kak !!" Pekiknya lagi melepas kerinduan. Tanpa sadar dia sudah memeluk seseorang yang menghampirinya tadi. Lelaki itu, Andara peluk dengan begitu erat, begitu pun dirinya tak kalah lekat. Terdengar suara kekehan yang cukup berat. Ya, kadang suara lelaki yang dikenalnya itu berbeda, seperti orang asing, namun tak dipedulikannya.
Hanya saja, jika sorot mata teduh dan menghanyutkan itu, sorot yang telah dan slalu membuat Andara jatuh cinta itu tidak ada, apa jadinya ? Akankah seperti orang asing ? Dan sayangnya, kali inipun sorot itu hilang bersamaan waktu, mungkin waktu satu tahun telah merubah aura dalam sorot mata itu, mungkinkah ? Mungkinkah kau sudah tidak mencintaiku ? Tidak ! Tidak seperti itu. Cinta itu masih ada, Andara dapat melihatnya, namun dengan sinar mata yang berbeda.
"Andara, aku mencarimu ke mana-mana. Kamu ke mana saja ?" Ucap lelaki itu yang ternyata adalah saudara kembar Daanish, Dean.
"Aku--" Kini pelukan mereka telah terurai. Mereka duduk di salah satu kursi meja di sudut ruangan. Mereka memilih tempat yang cukup sepi. Jason sempat tersenyum tadi, sepertinya dia mencoba menenangkan Andara yang merasa tidak enak hati, karena lagi-lagi harus membuat Jason bernyanyi sendiri.
"Tidak ada kabar berita, yaelah Andara. No ponsel kamu, ganti ? Tidak ada pesan perpisahan sama sekali." Andara mengangguk pelan. Tepat beberapa hari pindah papa Lucas telah mengembalikan ponselnya yang sempat dia sita. Namun, salah siapa tatkala ponsel itu jatuh di jalanan, lalu terlindas mobil yang ada di sekitarnya. Tentu saja salah dirinya, tak mungkin menyalahkan orang lain dan jangan menyalahkan rumput yang bergoyang.
"Maaf, kak !" Semua terasa baru lagi. Memulai dari awal lagi, tatkala rasa canggung menguasai, mendominasi diri.
Mengobrol cukup lama, berbagi cerita. Mereka menghabiskan waktu berdua. Tak menyadari delikan tajam dari rekannya.
"Woyy, Woyy !" Andara menyadarinya. Melambaikan tangannya, memberi tanda sebentar lagi.
"Iya, aku nyanyi lagi." Sambut Andara, sedikit berteriak pada Jason. Setelah hampir satu gelas jus buah-buah diseruputnya tandas.
"Kak ?" Andara menatap Dean. Lagi-lagi kecewa tatkala tak mendapati sorot mata teduh dan menghanyutkan itu.
"Emh ?" Dia tersenyum melihat tatapan Andara padanya yang seperti itu. Seperti yang menawarinya sesuatu, menginginkan sesuatu.
"Kamu ngajak aku nyanyi ?" Tanya Dean tertawa. Andara menganggukkan kepalanya.
Dean berfikir sejenak, walau terlihat ragu dia menuruti keinginan gadis yang sangat dia sukai semenjak satu tahun lalu itu.
"Ya udah !" Andara langsung bersorak mendengarnya.
Mereka berdua melangkah berdua menghampiri Jason. Dengan tangan terbuka dan tentu saja ceria, dia menyambut Dean untuk mengisi lagu di kafe miliknya. Jason bahkan sempat berkenalan dengan Dean, sayang saat itu Andara sedang mengecek ponselnya sehingga perhatiannya teralihkan dari moment itu.
Moment penting yang dapat menyibak rahasia tabir. Lagi-lagi Andara melewatkan mengetahui identitas Dean yang sebenarnya. Seolah lost moment, dan takdir seolah membawa mereka dalam kisah cinta segitiga yang rumit. Dimana dipastikan akan ada yang kecewa dan sakit hati karenanya. Terluka dengan perasaan dan cinta yang dimilikinya.
"Tentu saja ! Andai semua tamu bersedia seperti ini, aku tidak perlu lelah bernyanyi setiap hari." Timpal Jason terkekeh yang merasa senang bisa beristirahat barang sejenak. Menuntun kekasihnya Elloise untuk duduk di sofa panjang yang berada tidak jauh dari panggung. Sofa yang memang dikhususkan baginya sang pemilik kafe untuk bersantai ria.
Dean memainkan alat musiknya sendiri, sebuah gitar akustik menjadi pilihan. Duduk di kursi kecil berukuran tinggi, di depannya sebuah mikrofon siap berdiri.
"Kau cukup dengarkan laguku, temani aku di sini." Bisik Dean pada Andara. Andara hanya menganggukkan kepalanya, dengan seulas senyuman tipis di bibir mungilnya.
Intro dari gitar akustik itu mulai berbunyi. Lagu I'm Yours dari Jason Mraz menjadi pilihan.
"Aku milikmu, Andara !" Ucap Dean saat itu. Riuh sorak penonton dan tepukan tangan meramaikan kafe itu, tampak Andara tersipu malu dengan wajah malu-malu.
🎵🎵🎵
Well, you done done me and you bet I felt it
I tried to be chill, but you're so hot that I melted
I fell right through the cracks
Now I'm trying to get back
Before the cool done run out
I'll be giving it my bestest
And nothing's gonna stop me but divine intervention
I reckon it's again my turn
To win some or learn some
But I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm yours
Hmm (hey, hey)
Well, open up your mind and see like me
Open up your plans and, damn, you're free
And look into your heart, and you'll find love, love, love, love
Listen to the music of the moment, people dance and sing
We're just one big family
And it's our God-forsaken right to be loved, loved, loved, loved, loved
So I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I'm yours
Do, do, do, do you, but do you, do you, do, do, but do you want to come on?
Scooch on over closer, dear
And I will nibble your ear
A-soo-da-ba-ba-ba-ba-bum
Whoa-oh-oh
Whoa-oh-oh-oh-oh-whoa-whoa-whoa
Uh-huh, mmm-hmm
I've been spending way too long checking my tongue in the mirror
And bending over backwards just to try to see it clearer
But my breath fogged up the glass
And so I drew a new face and I laughed
I guess what I've been saying is there ain't no better reason
To rid yourself of vanities and just go with the seasons
It's what we aim to do
Our name is our virtue
But I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm yours
Well, open up your mind and see like me
Open up your plans and, damn, you're free
And look into your heart, and you'll find that the sky is yours
So please don't, please don't, please don't
There's no need to complicate
'Cause our time is short
This, oh this, this is our fate, I'm yours
Oh, I'm yours
Oh, I'm yours
Oh, whoa, baby, do you believe I'm yours?
You best believe, you best believe I'm yours, mmm-hmm
Sumber: LyricFind
Penulis lagu: Jason Thomas Mraz
Lirik I'm Yours © Goo-Eyed Music
🎵🎵🎵
Lagu telah usai, namun Dean masih belum bergeming dari posisi duduknya tadi. Menggenggam erat tangan Andara, lagi-lagi dia berbisik, "Maukah kau menjadikanku milikmu, Andara ?" Sebuah bisikan yang berdekatan dengan sebuah mikrofon adalah kebohongan. Nyatanya, suara itu terdengar oleh semua khalayak ramai. Lagi-lagi riuh sorak terdengar. Moment romantis seperti ini slalu disukai semua insan muda. Dimana cinta dielu-elukan dan dipuja-puja.
Andara menatap Dean dengan begitu dalam dan lekat, seolah mencari jawaban dan keyakinan di dalam sana, di dalam dua bola mata itu. Menatap kedua bola mata Dean cukup lama, Andara bisa melihat sebuah cinta yang dipenuhi dengan sinar harap.
Mendadak keraguan menyelimuti hati. Keyakinan itu, tak didapatinya di sana.
Kemana sorot mata itu, mata yang slalu aku sukai saat bersitatap dengan matanya ...
Namun, keraguan itu berusaha dia tepis. Mengingat betapa dirinya merindukan Daanish selama satu tahun ini. Mendamba kehadirannya di setiap saat dan setiap waktu.
Andara pun akhirnya mengangguk, dengan tanpa sepatah kata terucap dari bibir mungilnya. Keraguan itu tetap bertahta di dalam sana, hanya demi ego semata dia melakukannya. Rindu ini, ingin berjumpa setelah sekian lama butuh diobati dengan kehadirannya di sisinya, walau kini ternyata tetap hampa terasa. Ada apa denganmu ?
Dean bangkit, memeluk Andara erat. Dia senang dalam percobaan kali pertama mengutarakan perasaannya berhasil membuat Andara menganggukkan kepala. Lain waktu dia akan mencobanya lagi, dengan lebih romantis dan berkesan hingga membuat Andara tergila-gila padanya.
•
•
🍬 Bersambung ... 🍬
**Maaf ya, jika kalian kecewa ...
Karena masih akan ada banyak lagi kekecewaan lainnya, siapkan hati untuk membacanya. 💟
Inti cerita, aku belum tulis di sinopsis depan ya. Masih kejutan soalnya. Pemeran utamanya tetep Andara dan Daanish kok ✌️
Selamat membaca, semoga suka. 💟**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Diana Susanti
iya kak nanti kalau nggak ada kisah konflik nya ya cepat tamat toh
2022-11-10
0
Aldekha Depe
terus semangat up ya🥰🥰😍
2020-12-09
1
HeniNurr (IG_heninurr88)
Lanjut akak....😍
2020-12-09
1