Jambret dan Sang Penolong

Hari ini adalah hari minggu. Hari yang biasanya di gunakan oleh Al untuk berolahraga keluar rumah. Sepagi ini ia sudah berada di taman dekat rumahnya untuk melakukan jogging.

Terdengar bunyi dering dari handphone milik Al. Ia merogoh saku celananya dan tersenyum lebar saat melihat nama kontak pemanggilnya. Al menggeser tombol hijau pada layar handphonenya. Belum sempat Al meletakkan handphonenya di samping kepalanya, tiba-tiba ada seseorang yang merampas handphonenya dari arah belakangnya.

"Eh jambret!!!" Al kaget dan ia bergerak refleks, ia bergegas berlari untuk mengejar jambret yang sudah berlari jauh darinya. Dengan sekuat tenaga Al berlari kencang, sampai akhirnya Ia bisa mengejarnya. Tangan Al berhasil menggapai bahu jambret tersebut. Tetapi jambret itu melawan, tangannya tampak menepis tangan Al yang sudah hinggap dibahunya. Al semakin gusar karena mendapat perlawanan dari jambret tersebut, ia mencengkram bahu jambret tersebut dan membantingnya kearah belakang. Namun ia dapat menyeimbangkan badannya sehingga ia tidak sepenuhnya terjatuh. Sebelah tangannya berhasil menyangga tubuhnya.

Setelah berhasil menyeimbangkan tubuhnya, Jambret tersebut berusaha menendang perut Al namun Al bisa menghindarinya dengan sedikit bergerak kesamping. Dengan gerakan cepat Al memberikan bogeman yang sangat keras dan tepat mengenai pipi jambret, saat jambret tersebut lengah. Jambret tersebut tersungkur setelah mendapat bogeman berulang kali. Kemudian Al memiting tangan jambret tersebut kearah belakang sehingga handphone yang dalam genggamannya terjatuh. Al mendorongnya kedepan sehingga jambret tersebut krmbali tersungkur dan tampak kesakitan.

Dengan perlahan Al berjongkok ingin mengambil handphonenya yang sudah ada mati tersebut, tiba-tiba ada seseorang yang menendangnya dari arah belakang tepat mengenai punggungnya. Al yang tidak fokus pun kaget dan langsung terjatuh.

Ternyata Al salah perhitungan dan termakan pancingan jambret tersebut, ia memasuki kawasan preman saat mengejar jambret tadi tanpa ia sadari. Beberapa preman bermunculan untuk membantu salah satu temannya yang sudah di kalahkan oleh Al.

Tujuh orang preman muncul dan langsung mengelilingi Al. Entah darimana mereka munculnya, yang pasti ditempat inilah kawanan preman itu bersembunyi. Penampilan mereka begitu beringas. Berjenggot tebal, brewok, ada yang botak dan ada yang berambut gondrong. Beberapa bagian tubuh mereka dihiasi tato dengan gambar tengkorak hitam dan naga. Perawakan mereka yang besar dan berotot.

Namun Al tidak pernah takut untuk menghadapinya. Padahal lawannya benar-benar tidak seimbang, satu orang melawan tujuh orang. Baku hantam pun tak terelakkan lagi, tiga orang sudah berhasil Al lumpuhkan, kini hanya tinggal 4 orang lagi.

Al sudah tampak kelihatan kelelahan, bahkan ia beberapa kali terkena pukulan. Saat Al lengah, perut dan wajahnya pun jadi sasaran terkena tendangan dan pukulan bertubi-tubi, sehingga sudut bibirnya robek dan hidungnya mengeluarkan darah, bahkan wajahnya tampak memar dan bengkak. Al limbung karena tidak dapat menyeimbangkan badannya. Ia di serang dari berbagai penjuru bahkan ia sudah merasakan lemas luar biasa. Ia merasa begitu kewalahan menghadapi preman-preman tersebut yang main keroyok. Bahkan ia hanya bisa pasrah dan berharap akan ada orang yang bisa menolongnya. Sungguh ia tidak berdaya karena terus-menerus mendapatkan pukulan dan tendangan bertubi-tubi sehingga ia merasakan dunia terasa semakin buram.

Tiba-tiba dari arah sampingnya, Al dapat melihat beberapa preman yang tumbang dan mereka berlarian tanpa melawan balik. Al merasa bingung, entah apa yang membuat mereka begitu ketakutan seperti itu. Namun Al lebih bersyukur lagi karena harapannya telah terkabul, karena ia benar-benar sudah terselamatkan. Siapakah orang yang menolongnya, ia penasaran. Al menolehkan kepalanya kesamping, namun ia hanya melihat punggung seorang wanita. Al terus memperhatikan punggung tersebut hingga perempuan itu berbalik.

Deg.

Al begitu terkesiap kaget dengan keberadaan perempuan yang tepat berada di hadapannya. Mata Al tampak melotot, ia tidak menyangka di saat-saat genting seperti ini ia malah bertemu dengan perempuan tersebut. Ia pikir perempuan itu hanya tahu tentang dunia buku. Ternyata Al salah, perempuan tersebut sangat pandai dalam ilmu beladiri. Ia sebisa mungkin mempertahankan kesadarannya, tidak mungkin ia pingsan dihadapan wanita.

💦💦💦

Alis sedang berada di taman dengan sebuah buku di tangannya. Suasana taman yang mulai ramai membuatnya tidak betah berada disana. Ia berjalan dengan santai meninggalkan taman. Sesekali matanya menatap beberapa keluarga yang tampak harmonis dengan anak-anak mereka, seolah penuh kebahagiaan. Dia juga melihat beberapa pasangan yang tampak romantis dan beberapa anak-anak sedang bermain kejar-kejaran. Tapi ia tidak perduli dengan semua itu. Alis terus berjalan dan ia merasa seperti sedang di ikuti oleh seseorang. Ia menoleh kebelakang dan memperhatikan setiap orang yang berada ditaman tersebut. Namun nihil, tidak ada seorang pun yang mencurigakan.

Alis mempercepat langkahnya dengan setengah berlari untuk menghindari seorang penguntit. Ia yakin kalau ada seseorang yang selalu mengikutinya akhir-akhir ini. Alis menghentikan larinya tepat didepan sebuah gang buntu, ia menangkap bunyi gedebug seperti sebuah pukulan dan sesuatu yang terjatuh. Alis mengintip kedalam gang yang kumuh dan merupakan tempatnya sarang para preman. Ia melihat seorang pemuda yang tergeletak tidak berdaya ditanah sedang di keroyok oleh beberapa preman. Alis tampak geram kepada mereka karena terus memukuli orang yang sudah tidak berdaya lagi. Benar-benar pengecut, bisanya hanya main keroyok.

Tapi tunggu dulu. Alis tampak berpikir, siapa yang berani memasuki kawasan ini dan apa yang sedang di carinya. Apa mungkin mereka sedang menghajar sesama preman yang mereka anggap sudah menyalahi aturan mereka? Ataukah ada orang lain yang tersesat dan salah masuk gang? Alis terlalu hanyut dengan pikirannya sendiri hingga tidak memikirkan lagi tentang orang yang mengikutinya tadi.

Ia kembali kealam sadarnya setelah terdengar teriakan kesakitan dari korban dan tawa ledekan dari mulut preman tersebut. dan ia bergegas berlari dan menendang preman-preman tersebut , beberapa dari mereka langsung tumbang. Mereka semua menoleh kearah Alis yang memasang ancang-ancang dengan matanya yang sangat tajam, setajam mata elang yang siap menerkam mangsanya. Mereka sangat terkejut dan wajah mereka memucat, ingatan mereka masih segar saat Alis menghajar mereka beberapa waktu yang lalu hingga salah satu dari kawanan mereka mengalami patah tulang kaki dan tangan. Tidak mungkin hari ini mereka kembali mengisi rumah sakit, perlahan tapi pasti, mereka berjalan mundur sambil mengangkat tangannya keudara tanda menyerah, kemudian berlari pontang-panting meninggalkan Al yang babak belur namun masih bisa menguasai kesadarannya.

💦💦💦

Hari ini Riyan berencana untuk melihat keadaan Alis. Ia begitu merindukannya walaupun baru kemarin ia melihatnya di kafe.

Ia tersenyum sumringah saat membayangkan tingkahnya yang terus mengikuti Alis secara diam-diam. Katakanlah ia penguntit, memikirkan itu semua membuatnya tertawa geli.

Bergegas Riyan mengambil kunci mobilnya dan meninggalkan rumahnya. Sambil menyetir mobilnya, ia terus bersiul. Ia mengarahkan mobilnya menuju kearah kediaman Alis. Namun ia urungkan karena melihat Alis yang berjalan berlawanan arah dengannya. Riyan melihat belokan didepannya, ia memutar mobilnya untuk mengikuti Alis. Mobilnya berjalan dengan perlahan tanpa Alis sadari.

Alis membelokkan langkahnya menuju kearah taman. Riyan pun bergegas memarkirkan mobilnya. Suasana taman yang belum ramai oleh pengunjung membuat Riyan tidak kesulitan menemukan Alis. Riyan duduk di bangku taman yang cukup jauh dari bangku yang di duduki oleh Alis. Ia terus memperhatikan Alis yang sibuk dengan bukunya. Ia tidak pernah bosan memandang Alis.

Rindu dihatinya membuncah. Ia begitu ingin memeluk Alis untuk menyalurkan kerinduannya tapi itu semua tidaklah mungkin. Ia tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya apabila ia menampakkan dirinya di hadapan Alis. Ia tidak ingin menanggung resikonya. Apalagi ia sudah berpisah selama bertahun-tahun. Hatinya pedih memikirkan itu semua. Penyesalan terus menghunjam hatinya.

Riyan terus melamun tanpa menyadari kepergian Alis. Ia terkejut saat melihat Alis yang sudah berjalan menuju ke arah luar taman. Bergegas ia berlari mengikutinya namun tetap dengan langkah yang berhati-hati dan sesekali bersembunyi, benar-benar tingkah seorang penguntit.

Riyan mengelus dadanya dengan perlahan di balik pohon cemara saat Alis memalingkan wajahnya. Ia merasa sangat konyol dengan semua ini. Sedangkan Alis terlihat seperti sedang mencari-cari seseorang, ia tampak celingak-celinguk kekanan dan kekiri. Kemudian Alis mempercepat langkahnya dengan setengah berlari tanpa perduli lagi dengan suasana disekelilingnya. Hingga ia berhenti di depan sebuah gang kumuh yang cukup jauh dari taman tersebut.

Riyan memperhatikan gerak-gerik Alis yang terlihat sedang memikirkan sesuatu dan terlihat mencurigakan. "Jangan-jangan...," Riyan bergegas berlari saat melihat Alis yang berlari masuk kedalam gang tersebut. Riyan sangat tahu daerah ini yang dikuasai oleh preman-preman yang kejam dan sadis.

Ia mengintip kearah Alis yang menendang para preman tersebut dan tidak mendapat serangan balik, malah mereka kabur. Tidak jauh dari Alis, tampak tergeletak seorang pemuda seperti sehabis dikeroyok oleh preman itu. Rupanya Alis menolong seseorang.

Riyan bernapas lega tapi sejak kapan ia pandai beladiri? Padahal setahunya dulu Alis adalah orang yang sangat penakut dan selalu meminta perlindungan padanya. Ternyata banyak perubahan yang terjadi pada Alis tanpa sepengetahuannya. Ia ingin sekali mendekat dan memeluk Alis, untuk menyalurkan kerinduannya pada adik kecilnya. Tapi ia berusaha menekan egonya. Riyan menggenggam erat tangannya hingga buku jarinya memutih. Ia merasa sangat kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak bisa menjadi pelindung bagi seorang Alis.

💦💦💦

Terpopuler

Comments

Toshio Inge

Toshio Inge

lead cwo nya Riyan , Atau Al ?

2021-03-21

0

maura shi

maura shi

ada masalah apa sih riyan ama alisa

2020-12-06

3

Wildan Hadinata

Wildan Hadinata

bravo 👏👏👏

2020-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Pendiam
2 Gadis Aneh
3 Ada Apa Dengannya
4 Syai Garden Cafe
5 Munculnya Sang Kakak
6 Jambret dan Sang Penolong
7 Rumah Sakit
8 Perempuan Misterius
9 Siswa Baru
10 Ancaman Atau Peringatan
11 Prasangka Buruk
12 Memikul Tanggung Jawab
13 Teman Baru
14 Bertemu Klien
15 Romur
16 16. Salah Paham
17 17. Pertemuan Kakak Dan Adik
18 18. Masalah Tetap Berlanjut
19 19. Panti Asuhan
20 20. Kebersamaan Sesaat
21 21. Permintaan Ma'af Seorang Angga
22 22. Layangan Kertas
23 23. Usaha Yang Belum Membuahkan Hasil
24 Kejutan Yang Menyakitkan
25 25. Luka Yang Tak Berdarah
26 Munculnya Seseorang Dari Masa Lalu
27 Tak Sekuat Yang Terlihat
28 Lepas Kontrol
29 Luka Dalam
30 Kembali Kerumah
31 Kecemburuan Seorang Al
32 Permintaan Ma'af Seorang Aldebran
33 Pertolongan untuk Arya
34 Isu Palsu Lagi
35 Kecewa
36 Langkah Awal
37 Nama Yang Berbeda
38 Hati Yang Ikhlas
39 Tidak Penting
40 Kedekatan Alis Dan Angga
41 Cemburu
42 Pemilik Bunga
43 Kebun Bunga
44 Surat Kaleng
45 Mode Diam
46 Ada Apa Dengan Aldo
47 Usaha Aldo
48 Pertemuan Alis dan Orang Tuanya
49 Perdebatan Kecil
50 Lagi...
51 Kamu Tidak Mengenalku
52 Langkah Selanjutnya
53 Makan Malam
54 Kembali Kerumah
55 Perasaan Hangat
56 Pembicaraan Empat Mata
57 Kerumah Al
58 Kencan Pertama?
59 Perasaan Yang Tersakiti
60 Diabaikan
61 Menghindar
62 Seperti Orang Asing
63 Pertemuan Dua Keluarga
64 Dari Hati Kehati
65 Keributan Diruang Kelas
66 Kebenaran
67 Permasalahan dan Keputusan
68 Pulang Bersama
69 Pantai
70 Perdebatan
71 Penolakan Al
72 Serangan
73 Kehilangan
74 Masih Berlanjut
75 Dimana Aku
76 Tanda Tanya
77 Jebakan
78 Kamar 707
79 Putri Tidur
80 Ingin Pulang
81 Ajakan Kekantor
82 Syok
83 Perut Kamu
84 Petunjuk
85 Mencari keberadaanmu
86 Dugaan Sementara
87 Bantuan Bersyarat
88 Kembali ke Indonesia
89 Pertemuan Tak Sengaja
90 Kebenaran
91 Melarikan Diri
92 Menolong Jessica
93 Kembali Bertemu Keluarga
94 Ingin Menikahinya
95 Pembicaraan Empat Mata
96 Berterus Terang
97 Seenaknya Sendiri
98 Mengawasi
99 Pilih Siapa?
100 Tidak Terkecoh
101 Terbongkar
102 Percaya Sepenuhnya
103 Marah
104 Aku Mencintainya
105 Di bawah Umur
106 Diam
107 Pesta
108 Senyap
109 Kejutan Dibalik Kejutan
110 Sakit Bersamaan
111 Kesepakatan Dengan Alifa
112 Egois
113 USG
114 Panik
115 Penghargaan
116 Aku Cinta Kamu
117 Ingin Terus Bersamamu
118 Kembalinya Rafael
119 Ajakan Bertemu
120 Perdebatan Kecil
121 Ketetapan Hati
122 Menikahlah Denganku
123 Mengukir Kenangan
124 Kelulusan
125 Pertunangan
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Pendiam
2
Gadis Aneh
3
Ada Apa Dengannya
4
Syai Garden Cafe
5
Munculnya Sang Kakak
6
Jambret dan Sang Penolong
7
Rumah Sakit
8
Perempuan Misterius
9
Siswa Baru
10
Ancaman Atau Peringatan
11
Prasangka Buruk
12
Memikul Tanggung Jawab
13
Teman Baru
14
Bertemu Klien
15
Romur
16
16. Salah Paham
17
17. Pertemuan Kakak Dan Adik
18
18. Masalah Tetap Berlanjut
19
19. Panti Asuhan
20
20. Kebersamaan Sesaat
21
21. Permintaan Ma'af Seorang Angga
22
22. Layangan Kertas
23
23. Usaha Yang Belum Membuahkan Hasil
24
Kejutan Yang Menyakitkan
25
25. Luka Yang Tak Berdarah
26
Munculnya Seseorang Dari Masa Lalu
27
Tak Sekuat Yang Terlihat
28
Lepas Kontrol
29
Luka Dalam
30
Kembali Kerumah
31
Kecemburuan Seorang Al
32
Permintaan Ma'af Seorang Aldebran
33
Pertolongan untuk Arya
34
Isu Palsu Lagi
35
Kecewa
36
Langkah Awal
37
Nama Yang Berbeda
38
Hati Yang Ikhlas
39
Tidak Penting
40
Kedekatan Alis Dan Angga
41
Cemburu
42
Pemilik Bunga
43
Kebun Bunga
44
Surat Kaleng
45
Mode Diam
46
Ada Apa Dengan Aldo
47
Usaha Aldo
48
Pertemuan Alis dan Orang Tuanya
49
Perdebatan Kecil
50
Lagi...
51
Kamu Tidak Mengenalku
52
Langkah Selanjutnya
53
Makan Malam
54
Kembali Kerumah
55
Perasaan Hangat
56
Pembicaraan Empat Mata
57
Kerumah Al
58
Kencan Pertama?
59
Perasaan Yang Tersakiti
60
Diabaikan
61
Menghindar
62
Seperti Orang Asing
63
Pertemuan Dua Keluarga
64
Dari Hati Kehati
65
Keributan Diruang Kelas
66
Kebenaran
67
Permasalahan dan Keputusan
68
Pulang Bersama
69
Pantai
70
Perdebatan
71
Penolakan Al
72
Serangan
73
Kehilangan
74
Masih Berlanjut
75
Dimana Aku
76
Tanda Tanya
77
Jebakan
78
Kamar 707
79
Putri Tidur
80
Ingin Pulang
81
Ajakan Kekantor
82
Syok
83
Perut Kamu
84
Petunjuk
85
Mencari keberadaanmu
86
Dugaan Sementara
87
Bantuan Bersyarat
88
Kembali ke Indonesia
89
Pertemuan Tak Sengaja
90
Kebenaran
91
Melarikan Diri
92
Menolong Jessica
93
Kembali Bertemu Keluarga
94
Ingin Menikahinya
95
Pembicaraan Empat Mata
96
Berterus Terang
97
Seenaknya Sendiri
98
Mengawasi
99
Pilih Siapa?
100
Tidak Terkecoh
101
Terbongkar
102
Percaya Sepenuhnya
103
Marah
104
Aku Mencintainya
105
Di bawah Umur
106
Diam
107
Pesta
108
Senyap
109
Kejutan Dibalik Kejutan
110
Sakit Bersamaan
111
Kesepakatan Dengan Alifa
112
Egois
113
USG
114
Panik
115
Penghargaan
116
Aku Cinta Kamu
117
Ingin Terus Bersamamu
118
Kembalinya Rafael
119
Ajakan Bertemu
120
Perdebatan Kecil
121
Ketetapan Hati
122
Menikahlah Denganku
123
Mengukir Kenangan
124
Kelulusan
125
Pertunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!