Gak ada yang komentar tentang visualnya, jadi kemungkinan gak usah dikasih aja ya..
......
Next 👉👇
"Hormat tuan.." seorang pria berpakaian hitam tertunduk memberikan hormatnya.
Sang tuan hanya diam dengan sebelas alis mata terangkat singkat.
"Lapor, semua perintah tuan sudah hamba laksanakan. Tapi sebelumnya hamba ingin menyampaikan bahwa mereka hampir saja mengetahuinya. Tapi beruntung ada yang tak sengaja membantu hamba.. " ujarnya dengan tatapan kosong, tak ada tanda-tanda kehidupan dimatanya, ia nampak bagaikan sebuah robot manusia yang sengaja diciptakan.
"Baiklah.. " jawab junjungannya singkat. Bibirnya tertarik miring namun itu tak berlaku lama.
"Hamba ijin.." sosok itu pamit kemudian menghilang tanpa jejak.
"Hahaha.. ternyata dua hewan bodoh itu terlalu naif.." kekehnya perlahan.
"Hufftt.. sebaiknya aku harus istirahat.." sosok itu mulai merbahkan tubuhnya setelah meminum sesuatu yang ada dipatri kediamanannya.
..........
"Sial siapa jal*ng yang berani menantang ku" batin Zua Cian menatap sebal kearah Xiang yang tengah berdebat dengan para prajuritnya.
"Andai tempat ini sepi, aku akan membuatnya bersujud lalu memohon-mohon ampun dibawah telapak kakiku dengan wajah ketakutannya " batinnya bergejolak tak suka saat ia melihat sosok gadis cantik yang berasal dari kasta rendah namun sangat berani menantang nya.
"Jika aku bertemu dengannya lagi aku tak akan melepaskannya begitu saja" tanganya ingin sekali mencakar gadis itu.
Namun Cian hanya menahan rasa kesalnya dibalik wajah tenang nya.
"Nona mari saya antar ke kamar nona," ujar pemilik penginapan sopan setelah kepergian Xiang bersama ketiga pria dibelakangnya.
"Baiklah.." balasnya terpaksa tersenyum sopan.
Cian duduk di atas ranjang, mata nya mulai berkilat kilat, dengan tatapan datarnya ia memanggil para pengawal masuk.
"Selidiki gadis itu !!! Dan lakukan yang terbaik untukku" senyumnya nampak mengerikan dibalik wajah cantik khas seorang putri raja. Dan pengawal itu hanya menganguk mengikuti ucapan Cian tanpa membalasnya.
"Sekarang pergilah " sosok pengawal itu langsung lenyap diikuti gerakan angin yang menerpa pelan.
"Hufftt seekor kutu kecil harus dibumi hanguskan sebelum berubah menjadi kutu yang menjengkelkan hihihi.." tawanya kejam sebelum ia tertidur dan memasuki mimpinya.
..........
"Citt..citt.." Ao bercicit pelan kemudian melompat-lompat indah naik keatas ranting pohon dimana Xiang tengah tertidur.
"Citt cittt.." Ai kembali bercicit lalu mulai melompat-lompat dengan tubuh tupainya diatas perut Xiang.
"Aooo !! Jangan macam-macam dengan nona!!" Pekik Bao dari bawah, sayangnya itu tak dihiraukan Ao dan malah menambah kecepatan lompatnya.
"Ughhhh..." lenguh Xiang sebal saat merasakan sesuatu yang menimpa tubuhnya berulang-ulang. Tangannya kemudian menarik telinga kecil Ao hingga memerah.
"Dasar tupai got , hobi bat ganggu tidurku" geram ku kesal dan langsung melemparkannya kearah Bao.
Greepp...
Bao pun menangkap Ao sebelum terjun ketanah.
"Kau saja yang sulit dibangunkan.." balas Ao santay dalam dekapan Bao.
"Huhh!! Suka-suka dong"
"Heyy.. kenapa tidur lagi" pekik Ao membuat Xiang yang berbaring diranting pohon langsung menutup telinga nya spontan.
"Tuan mu pemalas" ujar Ao sebal kearah Bao yang tengah terdiam melihat perdebatan itu.
"Nona memang seperti itu.." balasnya tersenyum dan membuat Ao semakin sebal mendengarnya.
Keheningan terjadi. Tapi tak lama kemudian Drago dan phoenik datang membawa buah dan rusa hasil buruannya.
"Tuan ada dimana??" Phoenik mengedarkan pandanganya kesamping kanan kiri namun tak kunjung menemukan keberadaan Xiang.
"Dia.. masih tidur diranting pohon" balas Ao sambil mengambil buah yang ada digengaman phoenik cepat.
"Heyy.. itu bukan untukmu!! " pekik phoenik kencang, membuat Xiang yang tertidur langsung reflek bergerak hingga tubuhnya terjatuh kebawah.
Bukkk!!
Detuman keras terasa begitu menyilukan. Xiang yang terjatuh hanya bisa menahan rasa sakit diarea tunggungnya yang terbentur keras nya tanah kering.
"Auuhh.. sakit " keluh ku mengusap punggungku pelan.
"Heyy siapa yang bertanggung jawab dengan terjatuhnya diriku ini!!" Pekik Ku kencang kearah 3 pria dan satu tupai yang tengah terdiam melihat kejadian yang terjadi pada Ku.
"Emm.. ini salah dia" ujar Phoenik dan Ao bersamaan, kedua jari telunjuknya saling menunjuk kearah yang berlawanan.
"Hey-hey hey diantara kalian siapa yang berteriak??" Tanyaku mendekat.
"Dia.." balas Ao menyeringai kearah phoenik, phoenik yang mendengar itu langsung gugup wajahnya nampak gelagapan. Keringat mulai mengucur membuat Drago yang melihat itu langsung tertawa kecil karna sudah tak bisa menahan nya.
"Ohh.. jadi ini karna kau Phoenik buruk rupa??"
"Aku tak akan berteriak jika ia tak mengambil buah ku" balas Phoenik.
"Heyy.." Ao langsung menyembunyikan buah yang ada ditanganya. Namun sayangnya mulutnya masih terlalu penuh dan asik mengunyah buah itu.
"Jadi kau sudah mengambil buah ku?? Dasar tupai got!!" Balasku langsung berlari mengejar-ngejar tupai yang tengah melompat-lompat membawa buah itu.
"Kenapa jadi mereka yang bertengkar??" Gumam Bao bingung melihat aksi kejar-kejaran itu.
"Hugftt tuan kita sedikit eror" gumam Drago datar.
"Untung selamat.." phoenik mengelus dad*nya pelan setelah berhasil selamat dari amukan tuannya. Yah setidaknya ia selamat kali ini, tapi entah nanti gimana.
........
"Sebentar lagi kita akan sampai dikota.." ujar Bao menunjuk arah depan dimana nampak sebuah gapura besar yang nampak indah dengan ukiran relief disetiap bagian nya.
"Kota apa yang kita datangi kak Bao?"
"Emm lebih tepatnya ibu kota kekaisaran Bulan."balas Bao mengaruk kepalanya pelan.
"Kekaisaran bulan??" Beo Xiang bingung.
"Kekaisaran apa itu?" Tanya Phoenik penasaran.
Sedangkan drago hanya diam menyimak, malas berbicara.
"Emm kekaisaran Bulan adalah rajanya para raja, merupakan pusat pemerintahan yang mengatur puluhan kerajaan dibawahnya termasuk kerajaan Lan. Dan sekarang dipimpin oleh seorang kaisar yang tidak diketahui siapa dia sebenarnya. Namun dibalik itu ia merupaka salah satu manusia yang mempuh menaklukan hewan ilahi seperti anda." Jelas Bao.
"Bagaimana kau tahu??" Tanyaku masih penasaran, aku merasa ada sedikit hal yang menganjal. Dan itu berhubungan dengan sifat Bao tang seolah-olah tahu tentang kaisar Bulan.
"Emm.. saya pernah mendengarnya " balas Bao mencoba tersenyum.
Aku hanya mengangguk kepalaku percaya.
............
"Drago mana koin nya?? Aku ingin beli beberapa kain untuk membuat hanfu.. "
Drago hanya diam tak menjawab, tapi berbeda dengan tangannya yang bergerak membuat sebuah gerakan kecil hingga diakhiri sebuah kantong kecil dengan koin emas didalamnya.
"Sungguh kau pelit sekali" gerutu ku melihat kantong kecil yang dikeluarkan olehnya.
"Emm Xiang'er itu sudah banyak, anda bisa membeli puluhan kain hanya dengan beberapa koin emas saja, sisanya masih banyak dan saya yakin itu lebih dari cukup" balas Bao mengaruk lehernya yang tidak gatal saat melihat tingkah laku tuannya yang emm.. sedikit boros ahh tidak lebih tepat sangat boros mungkin.
"Baiklah kalau begitu, mari kita borong" seru ku kencang memasuki pasar tradisional yang nampak indah dengan ratusan orang pedagang yang memarkan barang dagangannya.
.......
............ .
........ 🙋♀️ ..
.... bersambung ....
.. salam dari Author ........
. ...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
NurHafni
mana Visualnya Thor.
2020-12-09
3