sepuluh

Xiang  dan yang lain tersapu pusaran cahaya itu. Tubuh mereka masuk dan tergoyang-goyang oleh sebuah pusaran lingkaran hingga Xiang ingin sekali memutah isi perutnya. Namun ia terus menahan itu.

"Sungguh aku tak akan pernah mau memasuki portal untuk kedua kali" ujar Xiang menutup mulutnya rapat.

"Kita akan segerah mendarat.." ujar phoenik tak memperdulikan ucapan tuannya.

"Mendarat??" Ulang Bao bertanya.

"Portal ini semacam sebuah pusaran ****** beliung yang memutar terbang diketinggian tertentu, dan akan mendarat sesuai dengan kesepakatan." Terang Drago menguap.

"Kenapa kalian tak merasakan mual?" Tanya Xiang mencoba terdiri tegak setelah terlalu lama membengkukan tubuhnya menahan rasa mual.

"Aku sudah terbiasa" sahut Phoenik.

"Aku juga," sahut Drago normal.

Mataku beralih ke Bao yang hanya diam.

"Saya sudah pernah melakukannya" balas Bao saat sadar dirinya tengah ditatap junjunganya.

"Ohh.. " angguk ku percaya.

"Kita mendarat " cetus phoenik bersamaan dengan terjatuhnya tubuhku kebawah tanah dengan tidak etis dan sungguh membuat tubuh ku terasa remuk seketika.

Mataku mendongak kearah mereka semua yang berdiri tegak "Huh kenapa hanya aku yang seperti ini" kesalku seraya mencoba bangkit.

"Mungkin tuan terlalu fokus menahan rasa mual.." cetus Bao mengulurkan tangannya membantu ku berdiri.

"Ini..??" Mataku memindai ruangan yang penuh dengan buku yang berserakan untuk yang kedua kalinya. Sungguh ternyata tempat ini adalah penghubung portal. Ku kira hanya toko buku saja.

"Ya inilah tempat dimana portal itu berlabuh. Dan nenek itu hanyalah ilusi semata yang kuciptakan guna menjaga tempat ini dari jangkauan manusia lain." Terang Drago menyenderkan tubuhnya di dinding.

"Dan sebenarnya ini juga sebuah ilusi.." tambah Drago.

Kemudian dalam hitungan detik, semua yang ada diruangan ini mulai berubah. Buku yang berserakan berganti dengan tumpukan dedaunan diatas tanah. Tak ada lagi dinding, dan tempat bersender Drago berganti dengan pohon mangga yang rimbun dan tengah berbuah.

"Heii..  " pekik ku girang saat melihat buah mangga manis tengah bergelantungan manja. Aku segerah mengunakan sedikit mana peringan tubuh kemudian terbang menuju ranting pohon dan mendaratkan kaki disana.

"Apa kalian tak lapar??" Tanya ku mencoba meraih mangga yang ada didepan mataku.

"Greppp.." satu per satu buah mangga manis berukuran besar sudah beralih ke tanganku. Tanpa banyak bicara aku segerah duduk diatas ranting lalu memakan mangga itu rakus.

"Aku juga lapar.." pekik Ao bercicit kemudian ikut naik keatas.

"Sebegitu bar bar-nya tuan kita.." bisik Phoenik kearah drago.

"Mungkin tuan kita terlalu lapar atau memang bawaan dari lahir.." bisik drago yang dibalas dengan kekehan kecil Phoenik.

Aku yang mendengar itu hanya menyidikan bahu acuh, tak memperdulikan sifatku yang bar bar dan hanya terfokus dengan buah mangga ditanganku

"Kalian berbisik apa??" Tanya Bao penasaran.

Phoenik mendekati bao dan memajukan kepalanya.

"Manusia tak perlu tahu.." bisik Phoenik membuat Bao merending saat nafas dingin Phoenik menerpa kulit lehernya.

"Baiklah.." Bao pun segerah mundur dan mengusap lehernya yang terasa membeku.

"Huhh.. kalian tak lapar?" Tanyaku lagi dengan mulut penuh, bahkan bibirku penuh dengan cairan  mangga yang menetes hingga dagu.

"Emm.. sebaiknya Xiang'er mengusap mulut anda terlebih dahulu" nasihat Bao menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah laku absurd junjunganya itu.

Ziang hanya diam tak memperdulikan ucapan Bao, ia lebih memilih memetik buah mangga lagi dari pada membersihkan bibirnya dari sisah mangga tadi.

Buat apa membersihkan sekarang lagi pula aku belum selesai memakan mangga ini' pikir ku.

Tapi naas, saat Xiang ingin kembali ke posisi awal, kaki nya salah memilih pijakan ranting dan membuat tubuhnya...

Brukkk!!!

"Aduhh..." pekikku saat tubuhku mendarat ke tanah dengan  keras.

"Tuan tak  apa??" Tanya Phoenik mendekati Xiang.

Aku tak memperdulikan ucapan nya lalu memalingkan wajah menatap mangga-manggaku yang jatuh berceceran ditanah. "Ya tuhan mangga mangga ku.." gumamku sedih

Semua yang melihat tingkah Ziang hanya menepuk jidat. Sebenarnya

Apa yang ada diotak kecil tuannya itu. Sampai-sampai disaat mereka mengkhawatirkan tuanya, tapi tuannya lebih memilih mengkhawatirkan buah mangga yang jatuh berceceran itu. Sungguh, apa tuanya terlalu cinta akan makanannya sendiri dari pada tubuhnya?' Batin mereka semua.

"Kenapa kalian melamun??" Tanya ku bingung menatap mereka yang tengah melamunkan sesuatu.

Tidak ada jawaban.

Aku pun menyidikan bahu seraya bangkit ingin mengambil buah mangga ku yang berceceran.

Namun Ao lebih dulu mengambil buah mangga itu.

"Aaooo!!! KEMBALIKAN MANGGA-MANGGAKU  !!!!" Pekikku kencang berlari kearahnya.

"Ya dewa.." Lagi-lagi Bao mengelengkan kepalanya pelan.

..........

"Cuaca sepertinya buruk, lebih baik kita segera mencari tempat berteduh.." ujarku menatap awan yang menghitam disertai burung-burung berterbangan kembali kesangkar. "Bao apakah ada penginapan disekitar sini?"

"Tentu ada Xiang'er , namun jaraknya agak jauh ditambah lagi kita kabur tanpa membawa koin sepeserpun.." balas Bao menjawab.

"Ahh.. aku lupa, seharusnya sebelum kabur kita harus menguras gudang uang istana." Cetusku menyesal tak memikirkan hal itu terlebih dahulu.

"Tuan bukannya anda melihat banyak koin emas didalam ruang dimensi??" Ujar Drago membuatku sadar.

"Ah iya aku lupa, sebaiknya aku mengambil sekantong emas terlebih dahulu.." akupun segerah memasuki ruang dimensi dan menatap tumpukan kaoin emas yang bertebaran diatas rumput hijau yang nampak asri.

Dengan sigap aku mengambil satu kantong kosong dan mengisinya dengan koin emas itu. Setelah penuh aku pun keluar dengan satu tangan memegang satu kantong emas penuh.

"Lihat aku kaya tanpa harus berkerja keras.." ujarku sok kaya yang malah mendapatkan kikikan tawa dari mereka.

"Tuan.. sebaiknya anda memeriksa terlebih dahulu apa yang anda ambil" ujar Drago menahan tawa.

Mataku pun menatap kantong emas yang ternyata berisikan ulat daun. Aku yang kaget langsung melemparnya kearah phoenik dan membuat ulat itu mengeliat di rambut dan syal phoenik.

Drago dan Bao yang melihat itu langsung tertawa, berbeda dengan phoenik yang nampak cemberut menatap ulat daun yang telah berubah menjadi es.

"Maafkan aku ulat, kau tak salah apa-apa tapi karena aku kau harus mati terkena suhu dingin Phoenik buruk rupa itu" batinku menyesal melempar kantong itu kearah phoenik.

Drago lagi-lagi tertawa saat mendengar suara batin tuannya itu. Sungguh ini lah hiburan yang ia suka.

..............

Didepan mataku terlihat bangunan berukuran lumayan besar dengan aksen kayu mahoni yang nampak indah.

'Jadi seperti ini penginapan dijaman dulu.." batin hisma.

"Sebaiknya kita segerah memesan kamar hari kian mengelap" ujar drago mengembalikan kesadaran.

Kita pun memasuki penginapan itu dan disambut dengan pelayan dibagian depan.

"Ada yang bisa saya bantu??" Tanya pelayan itu ramah.

"Saya memesan 3 kamar untuk dua hari apakah ada??"

"Sebentar saya mengeceknya terlebih dahulu."

"Emm sepertinya untuk 3 kamar masih ada, ketiga kamar ini adalah yang terakhir dan untuk sewanya cukup besar" jawab pelayan itu sambil menatap buku.

"Berapa??"

" 4 koin emas nona.."

"Drago, mana koinnya?" Pintaku yang langsung dilemparkan satu kantong emas penuh olehnya.

"Ini cukup??" Ujarku mengulurkan 7 koin emas kearahnya.

"Ini kelebihan nona.." balasnya menunduk.

"Bagi saja dengan pelayan yang lain sisa nya.." aku pun tersenyum dan meraih kunci kamar yang ia berikan.

"Terima kasih atas kebaikan nona.." ujarnya masih dalam keadaan menunduk.

"Sama-sama.."

Kami pun berjalan menuju kamar dengan satu pelayan yang membimbing kami, namun baru beberapa jarak ditapakkan.

"Tunggu...!! Nona kami memerlukan kamar itu" pekik seorang prajurit membuat kami langsung menoleh kearahnya.

Saat aku melihat wajah itu..

Degg !!!

Dia, kenapa dia ada disini..

...

......

maaf kemarin gk bisa up dikarenakan author ini lagi gk enak badan plus tugas sekolah menumpuk🙇‍♀️ sekali lagi maaf ya.. jangan lupa vote dan dukunganya😊

semoga cerita ini bisa menghibur kalian

............                                      .

........                 🙋‍♀️                    ..

....         bersambung             ....

..    salam dari Author    ........

.                                         ...........

Terpopuler

Comments

ysnBoyy

ysnBoyy

eh Xiang tu umur brp sih?

2021-03-19

4

.....

.....

lanjut

2020-11-16

1

Lisa

Lisa

smngat Up nya yah kak..
Ak udah ksih 5 rate , vote dan bom like nih
yuk mampir kekaryaku..udah Up loh
Mari saling support

2020-11-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!