Wajah sendu Bunda Nisya menatap sang putra nya yang masih terbaring tak berdaya. Ini adalah ujian terbesar untuknya. Setelah kehilangan sang suami tercinta, Bunda Nisya harus iklas menerima kenyataan bahwa Rasya putra bungsunya masi belum bisa sadarkan diri.
Tetes air mata tak bisa dia elak lagi. Air mata terjatuh dari pelupuk matanya yang sendu. Membasahi pipinya.
"Hidup bunda kini cuma buat Kikis sama Rasya saja. Kikis juga harus bantu Bunda Nak," ucap bunda pelan.
Kisya menatap pilu sang bunda."Kis mau bantu Bunda. Kis akan jadi anak yang baik buat Bunda dan kakak yang baik buat Rasya,"
jawab Kikis sambil memeluk sang bunda tersayang.
Sesekali Kisya menatap tubuh sang adik yang masi belum terbangun.
"Harapan Bunda cuma Kikis saja. Perusahaan kita sudah hampir bangkrut Kis. Kikis harus bantu Bunda dan menikah dengan Georjino, ayahnya akan membantu kita memulihkan perusahaan dan membantu pengobatan Rasya," tutur bunda sambil menyodorkan sebuah foto pada Kisya.
"Me-menikah Bun. Dengan dia?" Kisya terkejut. Mata nya hampir meloncat keluar saat melihat foto Jino yang kini sedang dia pegang. Napasnya seperti tersenggal-senggal.
"Bunda pasti bercanda kan. Bun dia, dia kekasihnya Lintang," tukas Kisya masih syok.
"Kalian akan segera menikah. Dan itu demi keluarga kita, Nak," seru Bunda dengan mata berkaca kaca. Menatap sang putri dengan penuh harapan.
"Kikis tidak mau, Bunda. Kikis tidak mau!"
teriak Kisya sangat nyaring.
"Kis, jangan lakukan apa pun yang bisa membuat keluarga kita hancur, Nak," ucap bunda Nisya sambil menggenggam tangan lembut putrinya.
"Aku tidak mau Bunda. Dia kekasihnya Lintang. Dia sahabatku Bunda, tidak mungkin aku mau menikahinya. Tangisnya terpecah memecahkan kesunyian.
"Tolonglah Bunda, anaku Kisya. Bunda hanya punya kamu dan Rasya. Jika kamu membatalkan perjodohan ini, maka ... maka Rasya tidak akan tertolong. Butuh biaya yang sangat besar untuk menyembuhkan Rasya seperti sedia kala," tangis sang bunda dengan tersedu.
Melihat bundanya menangis. Kisya pun ikut nangis. Tak kuat untuk melawan dan tak kuat untuk bertahan.
"Kikis akan menjadi orang yang jahat yang merebut kekasih sahabatnya sendiri. Dan Kikis juga punya kekasih bun. Dia adiknya Jino. Kenapa gak biarkan Kikis menikah dengan adik nya saja bun. Kikis juga mencintai Jeff," ucap Kisya dengan tangis yang melirih.
"Jeff anak tirinya tuan Geovandra. Sedang Georjino adalah anak kandungnya. Bukankah masa depan kita akan lebih terjamin jika kamu menikahi seorang pewaris," tukasbunda pelan.
"Bunda berubah. Bunda sekarang udah matrealistis. Bunda tidak seperti dulu lagi," pekik Kisya dengan tangisanya yang meledak.
"Iya Bunda memang sudah berubah, Kis. maafkan Bunda. Bunda berubah saat tau betapa susahnya mencari uang. Susahnya mencari pinjaman untuk memulihkan perusahaan dan melihat Rasya mati tanpa uang. Sudah cukup bunda kehilangan Ayah kamu. Bunda tidak mau lagi kehilangan Rasya. Bunda tak mau huhuhu," kata Bunda dengan tangisanya yang meledak.
Membuat Kisya semakin sedih dan bingung . Dia benar benar tidak punya pilihan lagi. Seolah menikah dengan Jino adalah jalan terbaik. Kisya memeluk sang bunda yang sedang menangis.
"Maap bunda. Maapin Kikis. Jika itu memang yang terbaik. Kis mau ko menuruti keinginan bunda, menikah dengan Jino," ucap Kisya dengan tangisan yang melirih. Hati yang sakit dan perih. Menerima perjodohan yang tidak dia kehendaki. Dan dia harus iklas.
Georjino alfariziq davis
Gadis sialan. Aku membanting semua barang yang ada di kamarku.
Dia merayu orang tuaku untuk mendapatkanku. Aku akan memberimu pelajaran telah bermain main denganku.
Suara pintu melemahkan amarahku. Terlihat Papa sedang berjalan menghampiriku.
"Tidak ada gunanya kamu menghancurkan seluruh rumah, Jino," terima perjodohan ini atau menyerahkan hak waris untuk Jeffan," ucapan Papa membuatku semakin kesal. Papa sengaja membuatkan aku pilihan yang pasti nya tak bisa ku pilih..
"Ayahnya meninggal dan kini adiknya sedang koma. Itu semua salah Papa. Kalau saja Papa tidak menabrak mobil mereka. Mereka pasti akan baik baik saja," tutur Papa dengan pelan.
Ah sungguh itu ironis, Papa yang berbuat dan aku yang harus bertanggung jawab.
Aku akan pergi dari rumah ini jika Papa ingin jeff menggantikanku. Ah itu hanya angan angan ku saja. Kata-kata yang tidak mungkin bisa aku ucapkan. Bagaimana pun ini semua miliku. Semuanya peninggalan mama. Tidak mungkin semudah itu Jeff dapatkan. Jeff kurang ajar. Hanya anak tiri saja sudah seperti putra mahkota.
Rasa marahku berkecambuk. Kepalan tanganku semakin keras. Akupun menonjok cermin rias di depan Papa. Tapi Papa tidak terkejut papa hanya diam dan langsung pergi meninggalkanku.
Kurang ajar. Nakisya, Jeffan, Aku benci kalian berdua. Aku benci sebenci-bencinya.
Mereka pasangan yang cocok sekali sangat memuakan. Mereka sengaja ingin semua hartaku. Lihat saja nanti kita mainkan perannya.
Georjino
"Pa ... Ini semua bohongkan, Pa. Tidak mungkin kan bang Jino menikah dengan Kisya," pekik Jeff terkejut mendengar ucapan sang papa.
"Tidak Jeff, mereka akan menikah minggu ini."
papa berkata dengan nada datar.
"Ini tidak boleh terjadi, Pa. Bagaimana bisa, Kisya itu kekasih Jeff Pa. Kami bahkan sudah berpacaran selama 3 tahun. Pa jeff mohon jangan Pa. Biarkan Jeff saja yang menikahi Kisya," tukas Jeffan dengan tubuh yang bergetar.
"Itu semua terserah Jino. Kalo Jino menolak menikahi Kisya, berarti kamu yang akan menikahi Kisya. Tapi jika Jino setuju menikahi Kisya maka kamu harus melupakan rasa cintamu," ucap papa tegas.
Jeff bergetar mendengar ucapan sang Papa. Napasnya memburu seolah dadanya menyempit.
"Bang, Lo gak mungkin kan mau nikahin cewe gue, Bang?" tanya Jeff dengan wajah yang penuh kecemasan.
Jino terdiam sesaat."Sialan! Papa sengaja," seru Jino dalam hatinya.
"Bang, jawab Bang!" Sekali lagi Jeff bertanya.
"Sorry Jeff, gue hanya ingin menurut sama patpa," jawab Jino menyembunyikan perasaannya.
"Keterlaluan lo, Bang. Setelah apa yang lo perbuat sama Lintang, sekarang lo pengen Kisyanya gue gitu. Lo udah bosen gituan sama Lintang dan sekarang mau makan cewe ade lo sendiri," tukas Jeff dengan kemarahanya.
Tuan geovandra hanya terdiam.
"Jangan sebut-sebut nama Lintang!" Bentak Jino sambil menarik kerah bajunya Jeff.
"Gue mohon bang pikirkan lagi. Gue sama Kisya saling mencintai. Lo tega mau misahin kita," seru Jeff pelan.
"Gue bilang, gue hanya nurutin ucapan Papa brengseek," teriak Jino lantang sambil mendorong badan Jeff hingga tersungkur.
"Brengsek lo, Bang," pekik Jeff terbangun dan hendak menyerang Jino. Tapi tiba-tiba mama Murni tiba dan langsung memeluk tubuh Jeff.
"Jangan Jeff jangan. Wanita itu banyak Jeff bukan Kisya aja. Seminggu lagi mereka menikah. Kamu harus iklas, Nak." seru mama Murni sambil memeluk Jeff dari belakang supaya Jeff tidak menyerang Jino.
"Ma, Kisya kekasihnya Jeff Ma. Jeff ingin menikahinya," ucap Jeff pelan dengan air matanya yang menetes.
Jino kini hanya terdiam. Melihat Jeff yang mangis di pangkuan mamanya. Sedikit rasa bersalah dia rasakan karena harus merebut kekasih dari adiknya sendiri. Walau Jino begitu membenci Jeff tapi Jino sendiri merasa Jeff tidak pernah mengganggunya dan selalu menurut padanya. Sebenernya Jeff adik yang sangat penurut.
"Apa sudah di putuskan siapa yang akan menikah? Baik Jino ataupun Jeff tidak masalah buat Papa," kata tuan Geovandra datar.
"Pah, biarkan biarkan Jeff menikahi Kisya," ratap Jeff dengan pilu.
"Gimana Jino?" tanya Papa bertanya pada Jino.
Jino terdiam dan sesaat menghela napas panjang
"Jino bakal nikahin gadis itu Pa. Dan lo Jeff lupain cinta lo ke dia. Karena dia bakalan jadi kakak ipar lo," kata Jino tegas dan langsung pergi meninggalkan rumah.
"Brengseeeek lo, Bang," teriak Jeff dengan tangisan yang nyaring.
🎄🎄🎄
Jino pergi menuju ke klub yang biasa dia dan Lintang datangi. Dia pergi sendiri tanpa Lintang. Pikiranya sangat kacau. Di teguklah beberapa gelas berisi whine.
Membuat pikiranya sedikit tenang. Dia sangat mencinta kekasihnya Lintang. Dia bahkan ingin melamar Lintang dalam satu bulan ke depan dan dia sudah berjanji terhadap Lintang. Tapi kini bahkan dia tidak bisa melakukanya. Karena minggu depan dia harus menikahi seorang gadis yang tidak dia cintai sama sekali. Dan gadis itu adalah kekasih adik tirinya sendiri.
Kepala seperti mau pecah saja. Kepalanya berdenyut merasakan pusing yang amat sangat memikirkan masalah nya kali ini.
"Lintang, angan-angan ku ingin hidup denganmu. Bercinta denganmu menikah dan memiliki beberapa bayi bersamamu.Tapi kini semuanya sirna. Aku selalu menjagamu sampai kita bertunangan nanti. Tapi itu semua tidak akan pernah terjadi.
Aku tidak akan merusakmu Lintang.Aku sangat mencintaimu, Walau napsuku sebesar gunung aku akan menjagamu sekuat hatiku. Masa depanmu akan tetap cerah," ucap Jino dalam pikirannya.
Jino terus meneguk minumannya. Sampai akhirnya Jino tertidur. Saat ia terbangun ternyata dia sudah ada di sebuah kamar hotel. Dan di sampingnya terlihat tubuh seksi dan mungil mendekap badannya erat.
Aroma tubuh yang sangat dia rindukan dan cintai. Aroma tubuh Lintang. Semalam Jino minum sampai tertidur dan Lintang membawa Jino ke sebuah hotel terdekat dengan club.
Dengan lekat Jino memandangi wajah Lintang. Wajah cantik kekasih yang sangat dia cintai. Wajah cantik perempuan sang sangat sulit dia taklukan.
"Kamu akan menangis jika tau aku akan menikahi sahabatmu," ucap Jino dalam hatinya sambil mengelus pipi Lintang yang lembut. Dan Lintang masih tertidur lelap. Tanpa terasa air mata Jino menetes. Dan Jino mengecup kening Lintang dengan lembut.
"Untunglah aku belum merusakmu," ucap Jino dalam hatinya.
Jino lalu bangun dan langsung pergi meninggalkan Lintang yang kini masi tertidur dengan lelapnya.
Jino lalu segera pergi menuju ke rumah Kisya. Dan terlihat Kisya sedang duduk di halaman rumahnya sambil bermain dengan kucing hitamnya yang lucu.
Jino datang dan berjalan pelan pelan. Lalu duduk di samping Kisya. Dan Kisya masih tidak menyadari kehadiran Jino.
gadis itu terus memeluk kucing tersebut dan memainkan bulu halusnya.
"Kessi. Kamu lembut banget. Ayo makan sama mami, Nak. Mamo gak bakal tinggalin kamu. Mami merindukan papimu Jeff," ucap Kisya sambil memeluk kencang kucingnya dan tiba-tiba saja menangis dengan sesegukan.
Jino ada di samping Kisya dan melihat Kisya menangis. Jino yakin kalo Kisya sedang merindukan Jeff. Seperti dia merindukan Lintang.
"Mulai sekarang lo lupain si Jeff. Karena minggu depan kita akan menikah," kata Jino dengan tegas.
"Ah, Kak. Kamu?" kata Kisya terbata. Karena terkejut melihat Jino ada di sampingnya.
"Ayo pergi!" ucap Jino sambil menarik tangan Kisya dengan kasar.
"Mau kemana, Kak. Sakit kak lepasin!"
pekik Kisya kesakitan.
Tiba-tiba bunda Nisya datang dan terheran.
"Kisya mau kemana ...? Eh kamu Jino kan?" tanya bunda terheran.
"Iya tante. Maaf ya Jino minjem dulu Kisya Mama mau ngajak Kisya jalan," ujar Jino dengan senyumannya.
"Baiklah hati-hati di jalan," jawab bunda Nisya dengan senyumannya.
Dan Jino mengangguk pelan dan langsung membawa Kisya masuk ke mobilnya.
Jino lalu membawa Kisya ke sebuah hotel yang sangat jauh dari kota. Butuh waktu satu jam setengah untuk sampai di sana.
Jino menarik tangan Kisya kasar, dan Kisya meringgis kesakitan. Kini Jino sudah memesan suite room dan langsung masuk ke kamarnya. Di lemparkanya tubuh mungil Kisya ke tempat tidur hingga Kisya semakin kesakitan.
Kisya mulai menangis ketakutan. Dan Jino hanya menyeringai.
"Buka baju lo!" pinta Jino tegas.
Kisya masih menangis ketakutan.
"Buka baju lo. Kalo engga gue robek baju lo dan lo!" teriak Jino lantang. Dan Kisya semakin mengencangkan suara tangisannya. Dan membuat Jino sangat kesal. Jino langsung merobek baju Kisya dan kini Kisya hanya mengenakan baju dalam saja. Kisya makin menangis.
Jino membuka kaos yang dia kenakan dan kini hanya mengenakan boxernya saja.
"Ayo layani gue," pinta Jino dengan kemarahanya. Kisya masih menangis sesegukan.
"Kak, Kita bahkan belum menikah," sangkal
Kisya dengan tangisannya.
"Gak masalah sekarang atau nanti. Lo kan tetap bakalan jadi istri gue. Sekarang ayo layani gue seperti lo melayani si Jeff,"
ucap Jino sambil mencium paksa bibir Kisya. Jino menggigit seluruh leher Kisya dan melepas baju dalam Kisya sampai tubuh kisya terlihat dengan jelas.
Kisya menjerit dan mendorong Jino. Namun Jino sangat kuat. Dan Kisya hanya seorang gadis dengan badan yang kecil. "Ahhhhhh jangan kakkk!" jerit Kisya meronta-ronta.
Jino tidak menghiraukan tangis dan jerit Kisya. Jino terus mengigiti leher dan kini menggigit seluruh tubuhnya. Semuanya Jino lakukan dengan kasar.
Kisya terus menjerit kesakitan karena gigitan Jino juga membekas di badan Kisya dan meninggalkan beberapa warna ungu dan bahkan berdarah. Setelah puas menjelajahi tubuh Kisya lalu Jino membuka seluruh kain yang menempel padanya dan langsung menodai Kisya dengan sangat kasar.
Jerit kisya sangat lantang. Jino sempat terkejut karena Kisya masih perawan. Dia terdiam saat kini miliknya telah terbenam seluruhnya di tubuhnya Kisya. Lalu Jino terus melakukan hal itu pada Kisya dengan sangat kasar, tak peduli Kisya menangis kesakitan.
"Sudah Kak, sakit Kak. Aku tidak kuat Kak.
Hik hik hik!" teriak Kisya dalam tangisan kesakitannya. Jino begitu brutal nafsuunya tak terbendung. Jino bergerak kasar dan penuh emosi.
Kisya masih menangis dengan kesakitanya. Kisya merasakan betul bahwa miliknya telah robek dan hancur tak berbentuk. Rasa sakitnya bukan cuma dia rasakan di tubuhnya saja tetapi dia rasakan dihatinya. Jino terus memacu kecepatan dengan ekstra.
Jeritan Kisya semakin kencang. Jino mengeraang melepakan semua cairannya menyembur di dalam rahim Kisya. Dan Jino ambruk di atas tubuh Kisya. Jino menghentikan kegiatanya dan terlihat banyak darah di sprei putihnya. Darahh bercampur dengan cairan miliknya.
Jino benar benar puas. Menikmati tubuhnya kisya. Kini Jino memejamkan mata sambil mengatur napasnya. Wajah puas tercermin di wajahnya. Kisya masi menangis namun kini tangisannya sedikit pelan. "Gue pikir lo sama jeff udah ML," ucap Jino sambil mengatur napasnya.
Dan Kisya hanya bisa menangis saja.
Selang 15 menit Jino lalu mengambil tisyu unyuk membersihkan miliknya dan Jino dan Kisya. "Ahh ... leguh Kisya kesakitan.
Lalu Jino melakukanya kembali. kini semakin brutal. Tak peduli Kisya yang terus menangis kesakitan. Dan pagi itu sekitar 3 jam lebih Jino melakukan itu. Sampai saat Jino mengeraang merasakan klimaks. Dia sudah tak bertenaga lagi. Tubuhnya seolah tak bertulang sangat lelah.
Jino lalu melihat Kisya. Merasa heran kenapa Kisya tidak menangis lagi.Ternyata Kisya pingsan. Dan yang sangat membuatnya terkejut. Yaitu saat Jino melepaskan pelukanya pada Kisya. Ternyata keluar darah yang sangat banyak dan itu membuat Jino tersentak.
"A-apa ini kenapa darahnya tidak berhenti? Bangun Kis. Lo harus bagun!" pekik Jino menatap kaget ke arah organ inti Kisya yang masih terus mengeluarkan daraah. Lalu Jino menampar wajah Kisya dengan kasar agar Kisya segera bangun.
Namun Kisya tidak kunjung bangun dan daraahnya semakin banyak keluar. Tubuh Jino menegang saat tau Kisya pingsan dan perdarahan.
🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Rawin Usman
sungguh kasar kau jino..
2023-09-02
0
Arni Khayanti
sepertinya iblis ini kekasih adik lah di ambil, malah nyiksa
2023-01-26
0
Salma Cheng
astagfirullah benar" iblis
2022-09-17
0