Georjino P.O.V
Waktu terasa semakin cepat. Sedari kecil aku selalu cemburu pada Jeff karena memiliki seorang ibu. Sedang ibuku sendiri telah meninggal saat aku dilahirkan. Papa memberiku nama Georjino Alfariziq Davis. Membawa peran besar bagi keluarga Davis. Tetapi aku tidak bahagia.
Karena aku ingin memiliki keluarga lengkap ada papa dan mama. Namun semua itu hanya ilusi. Aku hanya punya mama tiri saja. Tidak menyangka kini aku telah menjadi seorang ayah. Dari bayi yang aku beri nama Geovano. Dia sangat kecil dan sangat lucu. Tidak disangka kalo nasib Vano tidak jauh beda dariku . Kami sedari lahir sudah jauh dari ibu kami.
Aku kehilangan mama karena mama meninggal selepas aku lahir. Sedang Vano sendiri sekarang hanya punya aku saja. Aku kasian sekali pada bayiku. Sangat iba dan terasa sangat perih. Ketika dia selalu aku beri susu botol di usianya yang masih sebulan. Harusnya bayiku meminum asi dari ibunya.
Huh aku baik Vano memang sama. Kami tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Tapi ketika malam syukuran itu datang. Saat Kisya Menggendong dan memeluk Vano , rasanya seperti ada kehangatan dalam hatiku. Aku bahagia karena Vano akhirnya bisa di gendong oleh ibu kandungnya . Sedang aku sendiri sama sekali tidak pernah .
Kisya itu adalah Vano , bayi yang hendak kamu bunuh dulu. Bayi yang ingin kamu gugurkan dengan cara membunuh dirimu. Tidak menyangka kan bayi itu tumbuh sangat baik dan sangat tampan. Dia kelak akan tinggi seperti aku. Dan kulitnya putih tidak beda jauh dariku.
Tapi nak kelak kamu harus lebih baik dariku. Tidak boleh sebejad aku . Aku yakin padamu .
Georjino P.O.V end
*******
Jino terbangun dan melihat ke arah jam dinding sudah menunjukkan angka 9.
"Vano ?..
Dimana Vano?
Jino mulai cemas mencari keberadaan putra kecilnya.
Dia berlari keluar ruangan dan bertanya pada sekertaris tentang keberadaan Vano. Dan sekertaris nya mengatakan bahwa baby Vano telah dibawa pulang oleh tuan Geovandra.
Jino sedikit tenang mendengar ucapan sekertarisnya.
Lalu Jino memutuskan untuk pulang juga.
Sesampainya di rumah keadaan sepi dan sepertinya semua orang sudah tertidur. Jino lalu mencari keberadaan sang buah hati. Ternyata mama murni sedang menimang baby Vano penuh kasih sayang. Kini sesaat terdiam melihat mama murni mengelus mencium dan menyayangi Vano. Namun Jino masih ingat dengan jelas ucapan Jeff dimana Jeff melarang mama nya untuk mengasuh baby Vano .
Jino berjalan menghampiri mama murni dan segera mengambil Vano dalam peluknya.
"Terimakasih
Ucap Jino sambil pergi.
"Jino, biar mama bantu kamu mengasuh Vano selama kamu di kantor nak!..
"Tidak terimaksih ma, Jino bisa merawat Vano sendiri "
Jino lalu pergi meninggalkan mama murni dalam keheningan .
"Jino tunggu, dengarkan mama!
Mama sayang sama kamu dan Vano, bukalah mata hatimu sayang, selama 23 tahun mama merawat kamu dan Jeff mama tidak pernah membereskan kalian" tetes air mata mana murni mulai keluar.
Sedang Jino sendiri hanya bisa mematung dengan Vano dalam peluknya.
"Kenapa kamu begitu membenci mama Jino?
Padahal mama sangat sayang sama kamu nak"..
Mama Murni terus menangis dengan air sangat lirih.
"Itu karena mama telah membunuh batin mamaku dengan merebut papa dari mamaku, mama mengambil papa
Di saat mamaku Masi berstatus nyonya Davis, kalian menikah bahkan saat mamaku Masi mengandung aku,tidak kah itu keterlaluan ma, dan sekarang mama bilang, mama sayang sama Jino dan disisi lain mama selalu membedakan Jino dan Jeff, mana rasa kasih sayang mama terhadap Jino ?..
Di saat Jino bertengkar dengan Jeff mama selalu memeluk Jeff dan mengabaikan Jino, apa itu kasih sayang mama?..
Air mata Jino menetes tanpa dia sadari.
"Jino, itu karena Jeff selalu mengalah untuk kamu Jino, kalian bertengkar untuk sesuatu yang tidak penting, bahkan kamu sampai menghajar Jeff babak belur ,bagaimana mama tidak memeluk dia?..
"Memang keinginanku sangat tidak penting Dimata mama"..
"Jino kamu bisa membeli apa yg kamu mau apapun itu,tapi tidak dengan Jeff , mama selalu melarang Jeff untuk berhura-hura karena memang Jeff hanya anak tiri papa kamu, karena itu mama lebih iba padanya. Bukan maksud nama membedakan rasa kasih sayang mama terhadap kamu nak!..
Plashback on
Kembali ke 10 tahun lalu dimana usia Jeff dan Jino Masi 13 tahun .
Mereka hendak berangkat ke sekolah, mereka kini kelas 7 . Jino dan Jeff telah bersiap dengan persiapan yang sama. Mana murni membelikan tas yang sama terhadap Jino dan Jeff. Barang mereka selalu sama . Jino sendiri merasa bahwa mama murni memang tidak membedakan apapun . Tetapi saat itu jino melihat Jeff tengah di peluk oleh mama murni dan Jino sedikit cemburu.
Jeff sedikit demam waktu itu. Mama murni sangat cemas karena Jeff jarang sakit. Mama murni biasanya tidak pernah mengantar mereka berdua. Tetapi kali ini mama murni mengantar mereka dan sepanjang jalan mama murni memeluk Jeff. Mama murni sudah melarang Jeff untuk sekolah namun Jeff tetap bersikeras untuk berangkat sekolah.
Jino terus memperhatikan mama murni yang begitu perhatian terhadap Jeff . Dan siang itu terjadi hujan yang sangat lebat. Jino dan Jeff hanya membawa satu payung.
Jino memberikan. Payungnya untuk Jeff karena Jeff sedang sakit. Dan akhirnya Jino sampai ke mobil dengan badan yang basah.
Sesampainya di rumah. Mama murni terkejut melihat Jeff dan Jino. Jeff semakin deman dan Jino basah kuyup. Mama murni seketika memeluk Jeff dengan kasih sayang dan mengabaikan Jino yang menggigil kedinginan. Jino menatap mama murni yang sedang sibuk oleh Jeff . Mama murni menelepon papa karena demam Jeff semakin parah .
Jino kecil yang basah terus menatap kedua orang tuanya disibukan oleh Jeff. Jino pun masuk kamarnya dan hendak mengganti baju. Badanya terasa begitu panas. Batuk batuk mulai melanda. Jino keluar dari kamarnya dan melihat kedua orang tuanya Masi merawat Jeff dengan penuh kasih sayang.
Mama murni memeluk Jeff dan papa Geovandra memberi Jeff kompresan. Sedang Jino sendiri terlupakan.
Jino ke dapur dengan badan sempoyongan merasa lemas dan pusing. Bibi pengasuh datang dan segera memeluk Jino yang hampir terjatuh.
"Yatuhan tuan muda, badanmu panas sekali, ayo bibi antar ke kamar !..
Jino kecil hanya terdiam. Sambil sesekali menatap pintu kamar Jeff.
Jino kini sudah berada di kamarnya dengan demam yang sangat tinggi. Mengompres kening Jino kecil dan berlari memberitahu tuan Geovandra bahwa Jino demam tinggi.
Namun ternyata sampai pagi mama papa nya tidak datang untuk merawatnya. Jino merasa sedih dan sakit hati. Tuan Geovandra baru datang setelah pagi.
"Apa iya kamu sakit, atau hanya meminta perhatian?..
Ucap papa Geovandra sambil memegang kening Jino.
Tuan Geovandra terkejut dia pikir Jino hanya meminta perhatian karena perhatianya semalam pokus pada Jeff yang demam. Ternyata kedua anaknya tengah demam dalam waktu bersamaan
"Papa kenapa disini pa, lihat Jeff semakin demam sebaiknya kita membawa Jeff ke rumah sakit " ucap mama murni cemas.
"Ma ternyata Jino demam tinggi juga, semalam bahkan kita hanya merawat Jeff tanpa merawat jino, ayo kita bawa mereka ke rumah sakit!..
Akhirnya mama murni dan tuan Geovandra membawa Jeff dan Jino ke rumah sakit.
Mereka berdua di rawat berdampingan. Mama murni terus menangis sambil mengelus rambut Jeff sedang Jino sendiri di temani bibi pengasuh. Tuan Geovandra tidak bisa menemani karena dia harus bekerja. Saat itu Jino begitu sakit karena baru dia sadari yang mama murni sayangi hanya Jeff bukan dirinya . Bahkan baru dia sadari bahwa dirinya hanya anak tiri mama murni .
Beberapa hari di rawat di rumah sakit Jino dan Jeff kini sudah baikan . Bahkan selama infus mereka sudah di lepas. Saat itu Jeff mengambil mainan milik Jino dan Jino menendang Jeff sampai tersungkur dan keningnya berdarah. Mama murni terkejut dan langsung menampar Jino tanpa mengetahui alasan Jino menendang Jeff.
Kini Jino menjadi amukan kekesalan mama murni dan papa Geovandra. Jino di marahi habis habisan oleh papa Geovandra karena melukai adiknya. Dari sana Jino menutup diri terhadap papa Geovandra dan mama murni. Jino jarang berbicara dan kesanya lebih tertutup.
Plashback end.
Jino menitikan air matanya ketika mengingat masa kecilnya yang menyedihkan untuknya.
"Tidak semua barang bisa Jino beli mah, bahkan Jino tidak bisa membeli kasih sayang mama dan papa !..
Ucap Jino sambil pergi menuju ke kamarnya.
Mama murni terdiam mematung dengan tetesan air matanya.
Sedang Jino terus berjalan menuju ke kamarnya. Jino meneteskan air matanya dan mengecup buah hatinya.
"Daddy tidak akan menyia-nyiakan kamu nak!.. Daddy akan menyayangi kamu sepenuh hati. Walaupun tanpa mamy mu, Daddy akan menjadi Daddy dan mamy untukmu sayang"
Ucap Jino dengan tetesan air matanya yang terus menetes.
*********
Hai readers mohon maap jika ceritaku kurang menarik dan terkesan bertele tele sepeti yang readers katakan.😣😣
Tetapi saya sudah berusaha sebaik mungkin.
Untuk permintaan beberapa readers meminta visual jino.
Visual Jino sendiri saya tidak bisa memberi sebuah gambar karena takut akan merusak delusi readers tentang visual Jino.
Tetapi yg pasti Jino itu seorang atlit renang dengan tinggi badan 175cm
BB 58kg dan memiliki kulit sangat putih kebule-bulean. Perut berotot roti sobek dan suara sedikit serak. Hanya itu visual Jino yang bisa saya gambarkan.
Silahkan readers sebutkan artis yang cocok dengan gambaran visual Jino tadi.
Terimakasih
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Fitriya Gusti2
benar.... aq lbih ska GK da visualny. apa lgi klo visualny oppa²....padahal karakter utama cwokny arogan ad roti sobekny. tapi pas liat visualny trnyata cwok cantik no otot pula BKN cwok JANTAN gtu.... sumpah aq kecewa bgit
tp klo visual cwek, gpp.... krna imut²
2021-09-12
0
Dini Ratna
aku tahu perbuatan jino tidak di benarkan,jino dan kisya sama2 terluka..
tapi masih bisakah jino di beri kesempatan untuk memperbaiki diri...
aahh.. air mata yg terasa ikut menetes
2021-08-26
0
Heri Mahesa
ya pastinya lebih condong ke anak kandung,ga beda apanya,haaaa kasian jino kecil 😖😖😖
2021-04-07
0