"Apa?..
Ucap tuan Geovandra dengan sangat lantang. Wajah terkejut terlihat jelas di raut muka pria separuh baya itu. Nafas nya berburu dengan kening yang mengkerut.
"Baiklah terimakasih atas informasinya pak, saya akan segera menuju ke rumah sakit harapan sehat"
Ucap tuan Geovandra dengan nada yang bergetar. Lalu dengan segera menutup sambungan telepon Selularnya itu.Tubuhnya lemas dan seolah tak bertenaga. Beliau terduduk dengan jantung yang berpacu. Menahan segala emosi dan raut tak percaya.
"Tidak mungkin,Jino tidak mungkin. Menodai seorang gadis!...
Ucap nya dengan air pelan dan napasnya masih berpacu dengan getaran dada yang menggebu. Mata nya tertutup dan tubuhnya. Bersandar di sofa ruang kantornya. Lalu tuan Geovandra menatap sebuah photo yang terpajang di meja kerjanya.
Beliau beranjak berjalan perlahan menuju ke meja kerjanya. Lalu mengambil Poto yang terpampang tersebut. Terlihat seorang wanita muda nan cantik tersenyum dengan perut besar nya.
"Zane.. tidak mungkin putra kesayangan kita berbuat itu kan?..
Ucap tuan Geovandra sambil menitikkan air matanya menetes di atas Poto tersebut. Ternyata itu adalah photo sang istri yang telah lama meninggal. Dia adalah wanita yang sangat spesial dihatinya dan dia adalah ibunda dari Jino. Wanita cantik itu meninggal pada saat melahirkan putra kesayangan mereka yaitu Jino .
Tuan Geovandra menatap photo itu dengan tatapan sendu dan sangat perih terlihat di wajahnya. Lalu tuan Geovandra menyimpan kembali photo tersebut dan beranjak pergi meninggalkan ruang kerja nya. Langkah nya seolah tak memijak.
"Semoga yang satpam itu bilang tidak benar, semoga saja hanya salah faham!..
Sebuah ucapan yang ada dalam hatinya saja. Lalu tuan Geovandra masuk ke dalam mobil. Tentunya dia antar oleh sopir pribadinya menuju ke rumah sakit harapan sehat . Untuk mengetahui kebenaran yang terjadi.
Sepanjang jalan dirinya tidak berkata apapun. Bibirnya membisu tak bisa berucap lagi. Kekalutan mengerumuni tubuh tua nya. Di usia nya menuju angka 50 tahun bahkan dirinya tidak bisa hidup dengan tenang. Dirinya Masi selalu menghawatirkan putra semata wayangnya. Berharap semua ucapan pak satpam itu bohong belaka. Karena jikalo sampai itu terjadi maka hancur sudah semua harapannya.
Karena Jino adalah pewarisnya maka dirinya akan lebih hancur dari debu. Sesekali sopir nya menatap sang majikan dari balik kaca spion. Dia merasa aneh atas perubahan mood sang majikan. Tidak seperti biasanya yang. Dan bahkan kalo seperti ini sopir itu akan menjadi sangat bingung arah dan tujuan.
"Maap tuan kita akan berangkat kemana?..
Ucap sopir itu sambil terus mengemudi
"Rumah sakit harapan sehat, sebaiknya. Segera bergegas agar kita cepat sampai" ucap tuan Geovandra dengan wajahnya yang tak karuan.
Kendaraan itu terus melaju dan tanpa dia sadari ternyata sudah berada di depan lobi rumah sakit. Sang sopir segera menuju pintu belakang. Membukakan pintu mobil untuk tuan nya. Tuan Geovandra hanya dalam dengan lamunannya.
"Maap tuan silahkan turun, kita sudah sampai di rumah sakit harapan sehat!..
Ucap sopir itu mengingatkan tuan Geovandra. Tuan Geovandra terlihat terkejut karena ternyata dia tidak menyadari bahwa dia sudah sampai di tempat tujuan.
"Terimakasih!
Ucap tuan Geovandra lalu turun dari mobil nya dan menuju ke ruangan satpam. Langkah nya seperti terombang ambing Karena sangat takut apa yang dia takuti ternyata sebuah kenyataan pahit. Putra yang dia banggakan ternyata adalah seorang pemerkosa. Pikirannya sudah tidak karuan. Dia harus segera untuk membuktikan pikiranya dan semoga saja semua itu salah.
Sesampai nya di depan ruang keamanan. Tuan Geovandra bertemu dengan cip keamanan. Dan cip keamanan menceritakan semuanya. BahwaSanya Jino datang dengan menggunakan mobil hotel dengan tanpa alas kaki sambil menggendong seorang gadis dengan keadaan pingsan berbalut selimut putih yang penuh dengan darah segar.
"Apa yang terjadi dengan gadis itu?..
Ucap tuan Geovandra bergetar.
"Gadis itu korban seorang laki-laki brengsek dan sekarang sedang menunggu keluarga untuk informasi concen operasi."
"Baiklah aku akan lihat gadis itu dulu!...
Lalu tuan Geovandra dan cip keamanan pun segera bergegas untuk melihat Kisya. Dokter sedang memberi Kisya suntikan pada nadi nya. Tuan Geovandra begitu terkejut melihat gadis itu adalah Kisya. Jantungnya seolah berhenti berdetak. Nafas nya tidak karuan dan benar benar merasa kasihan melihat kondisi Kisya.
"Dok bagaimana kondisi Kisya?..
Ucap tuan Geovandra dengan suara yang bergetar.
"Kami perlu persetujuan orang tua gadis ini untuk melakukan sebuah tindakan operasi"
Ucap dokter itu dengan lugas.
"Saya akan bertanggung jawab, yang penting tolong selamatkan dulu putri menantu saya!..
Ucap tuan Geovandra dengan sangat cemas. Mata nya mulai berkaca menahan tangis. Betapa tidak tega nya dia melihat kondisi Kisya yang sudah seperti mayat.
Ingin rasanya dia menangis tetapi dia harus bisa menahan tangisnya. Dada juga bergemuruh merasa sakit dan kecewa. Kekecewaan pada kenyataan bahwa ini semua adalah akibat dari sang putra kesayangannya. Walau dirinya belum memastikan sendiri pada Jino tentang apa yang terjadi. Tetapi ketakutan akan kenyataan itu sudah mengelilingi kepalanya. Menyelimuti seluruh tubuhnya.
"Jino semoga saja ini buka karena kamu nak. Jangan kecewakan papa seperti ini!...
Ucapnya dalam hati. Seolah selalu berharap bahwa semua itu bukanlah perbuatan putra kesayangan.
Akhirnya dokter meyerahkan sebuah kertas untuk di tanda tangani oleh tuan Geovandra. Surat persetujuan tindakan untuk Kisya agar segera di operasi. Dan tuan Geovandra segera menandatangani berkas persetujuan tersebut dengan cepat. Lalu dokter itupun segera membawa Kisya menuju ke ruang operasi untuk dilakukan operasi pada organ vital nya.
Perbuatan Jino memang bejat. Melakukan hal itu pada seorang gadis sampai beberapa kali sehingga organ vital Kisya robek.
Tuan Geovandra menatap blangkar Kisya yg di dorong perawat menuju ke ruang persiapan operasi. Dan akan segera dilakukan operasi. Lalu tuan Geovandra langsung menghubungi bunda Nisya.
"Maap ibu Nisha ini saya"
Ucap tuan Geovandra di balik telepon selularnya.
"Iya hallo pak Geovandra ada apa?..
Ucap bunda Nisya.
"Bu , sebaiknya segera ke rumah sakit harapan sehat, karena ada sesuatu hal!
"Ada apa pak?..
"Datang saja dulu kesini dengan segera, nanti saya akan bahas disini saja"
Ucap tuan Geovandra.
"Baiklah saya akan segera kesana"..
Ucap bunda Nisya.
"Baik saya tunggu Bu !...
"Iya pak"
Ucap bunda Nisya sambil menutup telepon selularnya.
Setelah menutup telepon selulernya. Tuan Geovandra segera menuju ke ruang kemanan. Dimana Jino sedang berada disana.
Hatinya berdegup sangat kencang dan tatapan matanya seolah tak berarah.
Masuklah dia ke ruangan itu . Terlihat Jino sedang terlelap di kursi tunggu. Jino terlihat sangat lelah. Tuan Geovandra tidak membangunkan putranya. Dia hanya melihat kondisi putranya dari atas sampai bawah. Dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Yang mana keadaan Jino saat ini sangat berantakan. Dengan hanya mengenakan jeans saja. Tanpa mengenakan sepatu. Terlihat kaki Jino memerah dan sedikit berdarah bekas berlari tanpa menggunakan alas kaki. Lalu tatapanya kini beralih ke dada Jino yang terexpose jelas.
Roti sobek Jino yang putih kini memerah bekas cakaran. Benar saja saat itu Kisya mencoba mendorong tubuh Jino.Kisya melawan sekuat tenaga agar bisa terlepas dari cengkraman sang lelaki biadab ini. Namun apa dayanya.
Kisya hanya seorang gadis kecil yang tenaganya tak sekuat Jino. Saat itu bahkan Jino seolah mendapat tenaga extra untuk melumpuhkan Kisya. Jino yang seolah menjadi binatang buas. Membuat Kisya melemah dan terkulai lemas dan tidak sadarkan diri karena syok karena rasa sakit dan perdarahan yang ia rasakan.
Cakaran itu terlihat jelas pada roti sobeknya Jino. Serta bekas gigitan pada daerah bahu depan menambah warna pada kulit putihnya. Itu adalah perjuangan Kisya untuk melawan ketidakadilan yang terjadi padanya. Bukti bahwa Kisya berusaha untuk berontak ,bukti bahwa Kisya berusaha untuk menjaga kehormatanya sebagai seorang gadis.
Air mata menetes di pelupuk mata sendu pria paruh baya itu. Merasa sangat kecewa pada keadaan. Merasa sangat kecewa pada sang putra yang selama ini dia banggakan. Nafasnya terasa sangat berat. Helaan nafas panjang tak bisa dia elakan. Dadanya terasa berat dan batinya bergemuruh. Dia merasa gagal menjadi seorang ayah. Karena Jino kini sudah bukan Jino kecil yang lugu lagi melainkan Jino seorang penjahat.
"Mungkin benar ini salahku tidak mendidiknya dengan benar, sehingga putraku seperti ini..
Tuhan kau beri aku cobaan seberat ini,apa yang harus aku katakan pada istriku kelak di surga. Aku sudah gagal menjadi seorang ayah. Maapkan aku sayang maapkan aku tidak bisa menjaga dan mendidik buah hati kita. Aku tidak pantas di sebut seorang ayah. Istriku tersayang aku sangat malu padamu, kau pasti melihat kami dari sana, kau yang sudah tenang disana pasti sedang melihat kami dari surgamu. Kau pasti kecewa padaku sayang.. aku tidak pantas menjadi suamimu sayang. Aku gagal menjadi seorang ayah"...
Ucap tuan Geovandra dalam dasar hatinya. Dengan air matanya yang menetes tanpa ia sadari. Hatinya begitu terluka melihat perbuatan sang putra. Hatinya teriris dan terluka begitu dalam. Perbuatan putra kesayangan membuat hatinya hancur dan membuat mimpinya hanya sebuah mimpi saja. Harapannya sangat tinggi pada putra kesayangannya. Namun kini semua nya sirna. Tak ada lagi harapan yang bisa dia andalkan pada putranya.
Jino Masi terlelap. Dan tiba tiba saja bunda Nisya datang dengan nafas tersenggal-senggal.
"Ada apa pak sebenarnya?..
Ucap bunda Nisya dengan nafas yang masih berburu.
Tuan Geovandra tersentak melihat kedatangan bunda Nisya. Dia berdiri lalu mengajak bunda Nisya menuju ke ruangan operasi.
"Apa yang terjadi?...
Sekali lagi bunda Nisya bertanya. Namun tuan Geovandra tidak bisa menjawab juga.
"Tunggu sampai dokter keluar!..
Ucap tuan Geovandra dengan pandangan mata yang kosong. Dia sudah pasrah bunda Nisya akan menghukum putranya. Karena memang itu semua adalah kesalahan Jino.
"Apa yang terjadi, kenapa anda terlihat sangat gugup, siapa yang sedang di operasi?..untuk ketiga kalinya bunda Nisya bertanya.
"Maapkan saya Bu Nisya untuk jawabannya sebaiknya dokter yang menjelaskan!..
Ucap tuan Geovandra dengan suara yang sangat berat.
Bunda Nisya terlihat penasaran dan tidak sabar. Siapa sebetulnya yang ada di ruang operasi. Dan tidak sabar ingin mengetahui apa sebenarnya yang telah terjadi. Kini bunda Nisya dan tuan Geovandra hanya bisa duduk dengan diam di ruang tunggu Operasi. Suara sunyi dan senyap membuat semua nya semakin melirik. Angin yang berhembus seolah mengiris hati sang ayah yang telah kecewa pada putra kesayangannya. Putra yang sangat dia sayangi dan sangat dia banggakan.
Semuanya hancur sudah. Semua rencana yang telah dia susun untuk perusahaan semua luluh lantah. Kini hanya ada kekecewaan yang ada dalam lubuk hatinya. Sehina itulah putra nya sekarang. Bagaimana nasib putranya setelah ini. Bagaimana nasib perubahannya kalo saja tau hal ini. Para pemegang saham pasti tidak akan setuju jikalo Jino Masi memegang saham terbesar. Mimpi nya untuk memberikan perusahaan pada Jino kini lenyap sudah. Karena direktur lain pasti akan menolak semuanya.
Masa depan Jino hancur dan pasti akan berakhir di dalam jeruji besi. Semua mimpinya untuk masa depan putranya kini hanya patamorgana saja. Hatinya seolah teriris sembilu. Hancur berkeping-keping. Lamunanya terhenti ketika seorang dokter keluar dari kamar ruangan operasi.
Tuan Geovandra dan bunda Nisya segera beranjak menghampiri dokter tersebut.
"Bagaimana dengan menantu saya dok?..
Ucap tuan Geovandra dengan sangat cemas.
"Apa maksud bapak.. siapa yang sedang ada di dalam?..
Sontak bunda Nisya merasa terkejut.
"Kami sudah berhasil menangani perdarahan, namun dia Masi dalam masa kritis "
Ucap dokter itu lugas.
"Baiklah terimakasih"
Ucap tuan Geovandra.
"Siapa yang di dalam , perdarahan kenapa?..kritis apanya?..
Sekali lagi bunda Nisya bertanya kepada tuan Geovandra.
Terlihat dokter pun hanya terdiam.
"Bu Nisya sebaiknya dokter yang menjelaskan semuanya!...
Ucap tuan Geovandra sambil menatap sang dokter.
"Dok siapa yang barusan anda Operasi?..
Ucap bunda Nisya dengan nada tinggi. Karena rasa penasaran yang bercampur rasa takut di dadanya . Bunda Nisya sangat takut kalo yang ada di dalam itu adalah putri nya Kisya.
"Baiklah Bu sebaiknya kita masuk ke ruangan saya!...
Ucap dokter itu sambil membuka masker pada wajahnya. Lalu melangkah berjalan ke dalam ruangannya.
Bunda Nisya dan tuan Geovandra mengikuti dokter berjalan ke arah ruangan dokter bedah itu.
Masuklah mereka ke dalam ruangan bercat biru dengan aroma mins yang menyengat.
"Silahkan duduk!..
Ucap dokter tersebut.
Dan tuan Geovandra serta bunda Nisya pun duduk.
"Bagaimana dok, bisakah anda jelaskan apa yang terjadi dan siapa orang yang di dalam ruang operasi?..
Ucap bunda Nisya dengan dada yang bergetar karena rasa takut.
" Iya baiklah sebaiknya anda tenang dulu!..
Ucap dokter tersebut sambil menyodorkan dua botol air mineral.
"Tapi saya tidak tenang dok, sebelum saya tau apa yang terjadi"
Ucap bunda Nisya dengan wajah cemasnya. Sedang tuan Geovandra sendiri hanya terdiam.
"Maap apa hubungan anda dengan bapak ini?..
Tanya dokter itu sambil menatap bunda Nisya dengan tatapan ingin tau.
"Dia calon besan saya dok!..
Ucap bunda Nisya.
"Oh berarti putra putri kalian akan segera menikah ya?..
Ucap dokter bersungguh.
"Iya rencana nya Minggu depan mereka akan kami nikahkan"
Jawab bunda Nisya.
"Baiklah kalo begitu segera nikahkan mereka setelah putri anda siuman nanti"
Ucap dokter itu santai.
" Apa maksud dokter , jadi yang ada di dalam itu adalah putri saya Kisya?..
Ucap bunda Nisya dengan mata yang membulat tak percaya dengan. Ucapan sang dokter bedah itu.
"Dok jawab dok !
ucap bunda bisa dengan nafas yang memburu .
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Suryanti Yanti
maaf thor berhenti sampai disini saja, terlalu bertele-tele dan membingungkan 😊
2022-01-15
0
Nurlinah Ina
Ceritanya bgus cuman kelewat bertele2
2021-09-11
1
Ita Widya's
apaan sih bacaanya udah kayak baca koran panjang bgt tp GX berujung ,,
2021-01-18
0