Aurin dia keluar dari kamar Raka dia kaget melihat Rara dan Max yang tertidur didepan kamar Raka tapi Aurin tak membangunkannya dia berjalan keluar dari rumah itu dengan pelan.
Aku harus keluar dari rumah ini gimana pun caranya. Aurin
Kakinya melangkah menuju taman waktu dia dan Raka berkuda dia ingin melihat taman ini sekali lagi sambil berjalan tiba tiba dia melihat rumah yang sangat mewah tapi tidak ada jalan menuju rumah itu sepertinya terawat dengan baik.
Karna rasa penasaran Aurin melangkah melewati pepohonan yang menghalangi jalan nya saat sampai dirumah itu dia melihat sekeliling.
Kenapa rumah ini kosong.??
Perasaan takut menyelimuti Aurin dia ragu saat tangannya hampir membuka pintu rumah mewah itu dia sedikit berfikir.
Sepertinya ini rumah privasi.???
Karna tidak berani membuka Aurin melihat lihat sekeliling nya banyak tumbuhan yang terawat dengan baik saat ingin menuju belakang rumah dia melihat sekilas bayangan seperti orang yang dikenalnya Aurin pun berlari ke orang itu dia masuk ke rumah itu.
"Tunggu." teriak Aurin tapi sepertinya dia tidak mendengar dan langsung menutup pintu itu.
Saat Aurin ingin masuk kedalam tangan nya di tahan oleh Raka dia mengenakan Kaos dan celana boxser kesayangan nya menatap Aurin tajam.
"Kamu ngapain disini.??" tanya Raka tak mengalihkan pandangan nya ke Aurin.
"Raka, tadi aku melihat orang dia masuk rumah itu." tunjuk Aurin dia lupa memanggil Raka Tuan.
Sementara tangan nya melepas tangan Aurin dia berjalan membuka rumah itu Aurin pun mengikuti nya dari belakang.
"Ibu." teriak Aurin memandang Ibunya yang terlihat muda sementara wanita itu menatap Aurin dengan senyuman Aurin langsung memeluk nya erat dia menangis di pelukan ibunya.
"Ibu." ucap Aurin sementara Raka tersenyum melihat Aurin bahagia bertemu kembali dengan Ibunya.
"Kamu gak papa kan Aurin sayang." ucap Bu Lastri sambil mengelus rambut Aurin lembut.
"Ibu, kenapa bisa ada disini.??" tanya Aurin dia sungguh tak menyangka bisa bertemu ibunya dalam keadaan seperti ini.
"Nak Raka, menyelamatkan Ibu saat Ibu mau dibuang ke sungai." ucap Bu Lastri Air matanya terjatuh mengingat peristiwa itu.
"Bu, maafin Aurin." ucap Aurin dia masih memeluk ibunya.
"Emmm." Raka mendehem seakan dia jadi Nyamuk diantara keduanya.
"Nak Raka, maafin Ibu karna Ibu terlalu kangen sama anak ini." ucap Bu Lastri Raka tersenyum sementara Aurin menatap Raka kesal.
Dia kenapa sih gak pergi dari sini.
"Bu saya lapar." ucap Raka seperti anaknya sementara Bu Lastri tersenyum dia pun mengerti arti tatapan Raka.
"Nak, Ibu masak dulu kamu temenin Nak Raka." ucap Bu Lastri lalu menuju dapur nya kini tinggal Aurin dan Raka.
Raka mendekat ke arah Aurin lalu dia membisikan sesuatu yang tak patut didengar.
"Kamu mau bilang kalo kamu habis di ML." ucap Raka seakan menyidir kejadian malam tadi Aurin mendorong Raka dengan kesal.
Sementara Raka dia menuju dapur dengan bersiul seakan bangga dengan perkataan nya wajah Aurin merah padam.
Dasar laki laki doyan ngame.!!!
Aurin mengikuti Raka dibelakang sesampainya disana dia melihat Ibunya sedang menumis kangkung sayuran terfavorit nya selesai memasak Bu Lastri menyajikan lauk dan nasi nya dimeja makan.
Mata Raka terfokus ke menu lauk nya dia menatap bulat bulat hampir matanya terjatuh ke tumis kangkung itu.
Apa seorang ketua Mafia yang ditakutin orang makan dengan tumis kangkung sayur bayam serta apaan tuhh sambel terasi.!!! Raka.
Sementara di wajah Aurin tersenyum puas dia dulu di suruh makan sayur rebus sama tuh Anak sekarang kamu rasain sendirikan.
Hahahaha makan tuh kangkung.!!! Aurin.
Sementara Bu Lastri melihat wajah keduanya heran kenapa dengan mereka.
"Maaf Ibu gak bisa masak ayam karna di kulkas sudah habis cuma ada ini." ucap Bu Lastri sedikit penuh penyesalan.
"Enggak Bu, inikan sayur favorit Aurin." sambil mengambil kangkung tumis itu dan memasukan ke mulut Aurin Raka yang melihat Aurin mengambil Sambil terasi lalu memasuki mulut nya dia ingin muntah.
"Enak loh." ucap Aurin menyadari Raka memperhatikan nya dari tadi dia sengaja mengecap ngecap supaya terlihat enak.
"Nak Raka." tegur Bu Lastri yang melihat Raka tak mengambil nasi.
"Bu, apa gak ada ayam atau ikan." tanya Raka dia sedikit tak berselera makan fikiran nya terbayang sambel terasi itu.
"Maaf Nak Raka, Ibu gak ada." ucap Bu Lastri wajah nya mulai kecewa Raka pun mengambil nasi sedikit dan tumis kangkung itu.
Hari ini aku akan jadi kuda dulu.!!! Raka.
Aurin begitu menikmati makanya dia begitu kangen masakan Ibunya ini seperti terasa di mimpi sampe dia tak mau bangun dari mimpi ini.
Selesai makan Aurin membantu Ibunya membersihkan meja dan peralatan makan sementara Raka dia berkeliling melihat rumah dulunya yang benar benar hidup kembali.
Dia pun menuju taman sambil melihat sekeliling nya dia melihat banyak tanaman organik sepertinya Mertuanya senang menanam.
Saat baru melangkah dia melihat tanaman kangkung rasa kesal menyelimuti Raka awas kau kangkung.
Setelah selesai mencuci piring Aurin dan Ibunya duduk diteras depan rumah itu Ibunya menceritakan kejadian yang dialaminya.
"Bu, Aurin sudah tau Hendra bukan Ayah Aurin." ucap Aurin dia menatap Ibunya wajahnya sedikit kaget.
"Bahkan Aurin, dijual Bu kebetulan Aurin meminta tolong pada Tuan Raka." ucap Aurin dia sejujurnya tak mau menyebutkan nama pria itu.
"Makasih Nak Raka, sudah repot repot membantu kami." ucap Bu Lastri dia menatap Raka yang berdiri di belakang Aurin kini Aurin membalikan tubuhnya menatap Raka yang tersenyum.
"Bu, itu kewajiban saya karna harus melindungi Istri dan mertua ku." ucap Raka mata nya berkedip ke Aurin sekarang Aurin yang gelagapan.
"Bukanya kalian majikan sama pelayan.??" tanya Bu Lastri baru saja Aurin mengatakan status nya kini tatapan Raka tajam pada Aurin tiba tiba idenya keluar dengan cepat.
"Itu dulu Bu, semalam kami bahkan sudah." belum sempat Raka menyelesaikan ucapannya mulutnya di tutup pake tangan Aurin dia menarik Raka ke dalam agar tidak di dengar Ibunya.
"Kamu gila." ucap Aurin kesal sementara Raka tersenyum dengan kemarahan Aurin.
Raka tidak menjawab nya dia pun langsung mencium Aurin di pipinya mengingat habis makan terasi dia tidak berani mencium di bibirnya.
"Bau terasi." ledek Raka lalu melangkah keluar sementara Aurin tersipu malu rona merah keluar dari pipinya yang Chabby.
Ohh seharusnya aku tadi makan banyak terasi supaya Raka tak menyentuh ku. Aurin.
Sementara di rumah Raka Max dan Rara menunggu Raka datang tapi tak kunjung datang.
"Maaf sekretaris Max, apa sebaiknya kita mencari Tuan dan Nona." ucap Rara yang sudah cemas sedari tadi.
Belum sempat Max menjawab Handphone nya ada pesan masuk itu dari Raka yang menyuruh nya membawa daging Ayam yang banyak.
"Tuan." ucap Rara lagi karna ucapannya tidak di ladeni Max melihat Rara.
"Tuan tidak apa apa dia hanya ingin makan dengan daging ayam buka tumis kangkung." ucap Max lalu melangkah pergi meninggalkan Rara yang bingung arti ucapan Max.
Makan dengan daging ayam.??? Rara.
Memandangi kepergian Max dengan bingung dasar sekretaris sialan Rara pun pergi dari situ menuju kamarnya ingin beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Siti Homsatun
alhamdulillah Aurin bisa bertemu lg dg ibunya 😊😊
2021-10-14
1
Suky Anjalina
lanjuttt
2021-03-14
0