Setelah kejadian itu Aurin dikurung dikamarnya dia begitu bosan dengan hidupnya.
Bu Aurin kangen.
Tak terasa air mata nya terjatuh pintu kamar nya terbuka Rara dan kedua wanita lainya entah itu siapa.
"Mari Nona, saya akan bantu Nona bersiap siap." ucap Rara sopan.
"Bersiap siap emang ada presiden datang.??" tanya Aurin sementara Rara tersenyum.
"Ini adalah hari pernikahan Nona." ucap Rara tanpa nada sedih.
"PEENIKAHAN." ucap Aurin dengan nada tinggi.
Satu jam Rara make over dan membantu memakaikan gaun ke tubuh Aurin saat sudah selesai Rara pun memandang Aurin dengan takjub.
"Anda benar benar cantik Nona." kata itu pantas mewakili wajah Aurin sementara Aurin melihat dirinya dipantualan cermin.
Ini kah akhir segalanya rencana pernikahan yang selalu aku rancang indah dengan mu kini semua nya hancur.
Airmata Aurin jatuh tak tertahan meningat semua kenangan indah bersama Nanda entah sekarang gimana keadaan Nanda.
"Nona, kenapa anda menangis." ucap Rara tak mengerti dengan Nona mudanya.
"Bukan kah selama ini Tuan Raka sangat menyukai Nona." ucap Rara sementara Aurin tersenyum.
Menyukai.??
Aurin pun turun dari tangga nya dengan dibantu Rara sementara Raka tak henti memandangi Aurin yang begitu sangat cantik.
Barusan aku memujinya apa ini.??
Aurin pun memandang Raka dia sangat tampan tapi sayang hatinya belum bisa menerima ini.
Pernikahan pun berjalan dengan lancar semua orang yang datang mengucapka. selamat berbahagia.
Aurin pun sedang melepas gaun nya karna seharian dia memakai gaun yang begitu berat dan panjang serta kakinya juga capek karna memakai sepatu kaca yang super tinggi.
Setelah selesai menyelesaikan mandi nya dia berbaring dikasurnya diruangan lain Raka sedang minum dengan Max.
"Tuan, musuh Tuan akan melangsung kan pernikahan dua hari lagi." ucap Max memberi tau.
"Aku sudah tidak sabar melihat pertunjukan ini." ucap Raka lalu berdiri.
"Dimana wanita itu." ucap Raka
"Nona dikamar nya Tuan." ucap Max Raka pun berdiri melangkah kan kakinya menuju kamar Aurin.
Aurin pun sudah memejamkan mata nya dia terlelap Raka masuk ke kamar nya dia melihat Aurin sekilas lalu tiduran di samping Aurin.
Entah kenapa aku merasa nyaman dengan wanita ini.
Dia pun bangkit lalu melangkah pergi menuju kamar nya sesampainya dikamar Raka mandi.
Sinar matahari membangunkan Aurin dia mengeliat seakan mengumpul kan jiwa dan raga nya menjadi satu.
"Pagi Nona Muda." ucap Rara betapa kaget Aurin melihat Rara.
Huh..
Hembusan nafas Aurin begitu santai dia pun bangun lalu menuju kamar mandinya sementara Rara menyiapkan pakaiannya.
Selesai mandi Aurin keluar dari kamarnya dia ingin menyiapkan sarapan buat pria sombong itu.
"Nona sedang apa.??" tanya pelayan dapur yang baru menyadari kehadiran nya.
"Saya ingin membuat nasi goreng buat Tuan Raka." ucap Aurin sementara pelayan itu terdiam.
"Bukan kah Tuan Raka sedang pergi keluar semalam dia langsung pergi setelah selesai acara." ucap pelayan itu sopan.
"Berapa lama dia pergi.??" tanya Aurin sementara pelayan itu mengeleng.
"Saya tidak tau Nona." ucap pelayan itu Aurin pun terdiam dia melangkah keluar rumah itu lewat pintu dapur yang menuju taman belakang.
Aurin duduk dibangku taman itu memandangi bunga yang tumbuh mekar dan indah.
"Nona, mau saya ambilkan Buah." ucap Rara yang sedari tadi mengikutinya.
"Rara, sekarang tanggal berapa.??" ucap Aurin tapi mukanya tidak melihat Rara sedikit pun.
"20 Nona." ucap Rara
"20." senyuman Aurin pun keluar dari bibirnya.
"Apa di tanggal itu ada yang penting Nona." ucap Rara seakan tau apa yang dipikirkan Aurin.
"Dulu iyah tapi sekarang tidak." ucap Aurin.
Malam pun datang Aurin tiduran di sofa saat itu Raka membuka pintu lalu duduk di samping Aurin.
"Tuan." ucap Aurin kaget.
Raka pun membaringkan kepala nya di pangkuan Aurin dia sungguh sangat lelah sementara Max dia didepan pintu Aurin.
Aurin pun tidak melarang dia hanya diam saja sementara Raka tersenyum entah itu arti senyuman apa.
Setengah jam berlalu Raka bangun dia membenarkan posisi duduknya lalu matanya menatap Aurin.
"Malam ini ikut dengan ku aku akan menunjukan kado terindah buat mu." ucap Raka lalu berdiri meninggalkan Aurin yang terpaku.
Menunjukan.?? apa yang sebenarnya dia rencana kan.
Sambil memandang punggung Raka yang perlahan pergi jauh.
Ketiga pelayan dirumah itu membantu menyiapkan Aurin sejak sore tadi sementara Aurin hanya pasrah dengan keadaan.
Setelah selesai dia turun dibawah Raka sudah menunggu nya dari tadi.
"Kenapa lama sekali." ucap Raka yang kesal menunggu nya dari tadi sementara Max dia hanya memandang Aurin acuh.
Mereka pun keluar dari rumah mewah itu Aurin duduk di samping Raka tapi Raka seakan acuh akan dirinya.
"Nona, inget saat sampe di pesta sana Nona jangan membuat malu Tuan Raka." ucap Max seakan ngerti arti lirikan Raka.
Pesta.??
"Baik sekretaris Max." ucap Aurin tenang dia pun lalu mengalihkan pandangan nya ke luar jendela.
Mobil pun sampe didepan Hotel bintang lima itu Raka dan Aurin turun dari Mobilnya saat pintu mobil sudah dibuka oleh Max.
"Jalankan apa yang sudah aku perintahkan." ucap Raka lalu mengandeng tangan Aurin memasuki Hotel itu sementara Max mengangguk dia pun pergi dari situ.
Saat memasuki Hotel itu Aurin sungguh terpukau dengan dekorasi mewah itu warna ungu dan bunga mawar putih menghiasi ruangan pernikahan itu.
SELAMAT BERBAHAGIA MENEMPUH HIDUP BARU NANDA & Laura
Aurin pun membaca ucapan itu hatinya begitu sakit jadi siiblis itu sengaja membawa nya kesini.
Saat sudah sampai ruangan itu semua mata tertuju pada Aurin Raka termasuk Nanda dia mengepalkan tangan emosi melihat disamping Aurin itu Raka.
Tiba tiba Nanda menuju ke arah Kedua orang itu dengan muka marah sementara Aurin tak mengerti kenapa Nanda marah seharusnya yang marah adalah dirinya.
"Jadi selama ini kamu selingkuh sama dia." ucap Nanda dengan emosi sementara Aurin mengeleng.
"Aku sama sekali gak selingkuh sama dia, seterah kamu ngomong apa toh aku sekarang udah menikah dengan nya dan kamu sudah menikah dengan yang lain, jadi aku harap kita bisa merelakan satu sama lain." ucap Aurin dia tidak terima dituduh selingkuh sementara saat dia butuh pertolongan ada kah Nanda.
Raka pun hanya diam tapi matanya menatap tajam mata Nanda yang sedari tadi melihat Aurin.
"Ikut." ucap Nanda dengan nada tinggi. tangan nya sudah megang tangan Aurin tapi ditahan oleh Raka.
"Dia Istri ku, jadi tolong jaga sikap mu terhadap Istri temen mu." ucap Raka dengan santai tapi penuh penekanan.
"Temen mu, Hahahaha mana ada seorang temen tega menikah dengan pacar temennya." ucap Nanda dengan emosi.
Jadi selama ini sikap kamu begitu Nanda, aku salah selalu memuja mu.
Saat mereka masih menatap seorang cewek memakai gaun pengantin datang dengan muka marah tiba tiba menampar Aurin hingga terjatuh.
Plak.
Semua mata menuju kearah perempuan itu termasuk Raka dan Nanda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Siti Homsatun
Apa Raka dn Nanda emang bermusuhan ..
2021-10-10
0
Oscar
pemnyusunan kata" nya susah di pahami,
2021-06-05
0
Suky Anjalina
kenapa aurin yg kena thor
2021-03-14
3