Setiba di rumah Raka langsung mandi dia merendam tubuhnya di air panas menghilangkan rasa pusing dikepalanya.
Aurin sedang duduk disofa menunggu Raka selesai mandi satu jam dua jam tiga jam baru Raka keluar dari kamar mandi dengan fresh.
Selesai memakai baju Raka keluar dia menuju pintu tapi ketemu dengan Aurin yang sedang duduk.
"Tuan." ucap Aurin dia ingin meminta maaf karna perkataan waktu itu.
"Emmm." jawab Raka dia membaringkan tubuhnya dikasur sambil asik bermain handphone.
"Maaf perkataan saya waktu itu." ucap Aurin sambil menunduk sementara Raka malah asik main game.
"Tuan." ucap Aurin karna perkataan nya tidak dijawab Raka lalu melihat Aurin.
"Aku akan memaafkan mu tapi dengan satu syarat." ucap Raka sambil menaroh handphone nya dipinggirnya senyum licik pun terukir jelas di bibir Raka.
Aurin menatap Raka curiga tapi dia ingin meminta maaf dengan tulus karna perkataan itu sedikit berfikir Aurin pun mengangguk.
"Kau tau Max dan Rara pacaran.???" tanya Raka mata nya fokus menatap Aurin.
Pacaran.???
"Tidak Tuan." jawab Aurin.
"Bagus kita taruhan." ucap Raka dengan senyum mengembang.
"Aku yakin Rara dan Max pacaran jadi kamu cari tau tentang mereka berdua." ucap Raka lagi.
"Kalo mereka pacaran gimana Tuan." ucap Aurin dengan serius Raka pun sedikit terhibur dengan sikap Aurin yang percaya dengan perkataan nya.
"Kamu tinggal beliin aku Frestea." ucap Raka dengan senyum.
"Cuma Frestea.??" tanya Aurin.
"Yah lalu mau apa lagi." ucap Raka kesal.
Dasar cowok sedang PMS nanya dikit aja ngambek gerutu Aurin.
"Baik Tuan." ucap Aurin lalu melangkah pergi dari situ dengan satu misi mencari tau hubungan status mereka.
Dasar Nyamuk kecil ku.
Sambil melihat Aurin pergi dari kamar Raka sementara Raka dia mengambil telvon nya lalu menghubungi Max.
"Beri Nyamuk ku kerjaan biarkan dia membahas status mu." ucap Raka belum ada jawaban Raka langsung mematikan nya dia pun berbaring merebahkan dirinya.
Max masih bingung dengan perkataan Tuanya dia pun mengaruk garuk kepalanya padahal tidak gatal.
"Beri saya pekerjaan yang jelas Tuan." ucap Max seakan akan mengobrol dengan Raka hembusan nafas berat keluar dari hidung Max dia pun melangkah menuju kamar nya.
Aurin mencari Rara tidak ada di dalam kamar nya ditaman pun tidak ada dia melihat Gina sedang duduk sendiri di tepi kolam entah apa yang dipikirkan nya.
"Gin." panggil Aurin Gina pun berdiri dan menunduk hormat ke Aurin.
"Kamu kenapa.??" tanya Aurin Gina hanya mengeleng dia tidak menjawab.
"Kamu tau Rara.??" tanya Aurin menatap Gina.
"Oh Rara tadi dia bilang mau beli bakso mercon ditempat biasa." ucap Gina jujur.
"Lewat mana.??" tanya Aurin lagi Gina pun menunjuk pintu keluar bagi pelayan nya dengan tangan Aurin menatap pintu itu sepertinya tidak ada penjaga nya.
"Gin, nanti kalo Tuan Raka mencari saya, saya pergi beli bakso yah." ucap Aurin lalu melangkah meninggalkan Gina.
Saat sudah keluar dari pintu itu Aurin mencari kesana kemari tapi tidak melihat Rara dia lupa bertanya arahnya karna tidak tau Aurin pun melangkah asal menyusuri gang sempit itu dengan sedikit bernyanyi karna bisa pergi dari sarang Harimau itu.
"Non Aurin." teriak Rara yang meneteng tiga plastik berisi Bakso mercon Aurin pun berlari ke arah Rara karna tidak hati hati dia terpeleset dan jatuh ke jalan telapak tangan serta kakinya terluka darah keluar dari luka itu.
Rara pun berlari ke Aurin dia membangunkan Aurin sementara Aurin merintih kesakitan.
"Non, tidak apa apa." ucap Rara mata nya melotot melihat darah di kedua telapak Aurin.
"Non terluka." ucap Rara memegang tangan Aurin sementara Aurin malah tersenyum.
"Makasih yah udah peduli sama aku." ucap Aurin tersenyum tiga orang peduli padanya.
"Non, maafkan saya Non karna saya Non terjatuh." ucap Rara dia merasa menyesal Aurin pun mengeleng.
Saat Aurin berdiri kakinya sakit banget dia pun merintih kesakitan Rara langsung memegang pundak Aurin.
"Non sepertinya kakinya terkilir." ucap Rara belum sempat Aurin menjawab suara itu menganget kan mereka berdua.
"Dasar pelayan tidak becus." ucap Raka menatap mata Rara tajam Aurin dan Rara melihat Raka berdiri di belakang nya dengan Marah.
Lalu melangkah menuju mereka berdua yang menunduk karna takut sementara Max dibelakang Raka dengan Tegak.
"Kau tidak apa apa.??" tanya Raka pada Aurin lalu melihat luka Aurin lalu mengendong Aurin.
"Kau nanti keruangan ku." ucap Raka tegas Rara mengangguk Aurin mencoba bertanya pada Max dengan lirikan matanya tapi Max hanya mengangkat bahunya.
Kenapa sih Moster ini.??
Saat sudah sampai di ruangan tamu Raka menyuruh Max mengambil kotak obat dengan cepat Max mengambilnya dan memberikan nya ke Raka.
Aurin merintih perih tapi tidak menangis Raka fokus menaruh obat merah itu ke luka Aurin setelah selesai Raka dia menatap Aurin dengan tajam.
"Kau kalah." ucap Raka.
"Tapi." belum sempat Aurin meneruskannya Raka mencium bibir Aurin lembut Max mengalihkan pandangan nya.
Tuan inget saya masih jomblo.
Setelah selesai mencium bibir Aurin Raka menatap Aurin.
"Jangan sampai terluka lagi." ucap Raka lalu berdiri dia pun melangkah tapi berhenti.
"Inget Frestea." ucap Raka tersenyum sementara Aurin masih berusaha menutupi rona merah nya.
Hati tolong hati jangan berdebar disaat bersamanya.!!! Aurin.
Apa jadi taruhannya cuma sebotol Frestea gerutu Max.
Max pun mengikuti Raka menuju ruangan kerja nya disana sudah ada Rara yang berdiri menunggu Raka datang.
Raka pun duduk di bangku kebesaranya dengan angku Max setia di belakang nya Rara menunduk makin dalam.
"Kau yang membuat istri ku terluka." ucap Raka tajam suasana menjadi horor.
"Maaf Tuan." ucap Rara dia berlutut takut dengan Raka karna dia tau siapa bosnya ini.
"Baik aku akan maafkan tapi dengan satu syarat mau tidak mau kau harus mau." ucap Raka tegas sementara Rara sudah mengeluarkan air mata nya.
"Apa Tuan.??" ucap Rara gugup karna takut senyum Raka mengembang dia pun berdiri lalu duduk dimeja.
"Kau harus ajak istri ku Shopping dan kau harus mengawasinya jangan sampai dia bertemu dengan mantan sialan itu." ucap Raka sambil tangan nya mengerakan.
Shopping aku kira hukuman apa.??? batin Max.
Rara mengangguk dia pun berterima kasih karna tidak di hukum berat dia pun bernafad lega.
"Tapi bukan sekarang." ucap Raka dengan wajah tegas nya.
Kayaknya Tuan harus cepat cepat di periksa takut salah minum obat. batin Max.
Rara memandang Raka tak mengerti jalan pikirannya sepertinya berliku liku seperti pertigaan monas.
"Kenapa menatap ku seperti itu kamu gak mau saya maafkan." ucap Raka tak suka tatapan Rara seperti mengejeknya.
"Maaf Tuan saya hanya menunggu perkataan Tuan." ucap Rara menunduk.
Raka pun menjelaskan rencana nya Rara mangut mangut tanda mengerti sementara Max menatap Raka sambil mengeleng geleng kepala.
Berhenti berbuat bodoh Tuan *batin Max.
Sepertinya Tuan Raka benar benar bodoh batin Rara*.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Thalitha Ulva
Raka ini kejam tp konyol juga ya thor...jadi nggak terlalu merinding bacanya 😂😂
2022-12-31
0
Siti Homsatun
ya enak kalo hukumannya cuma di suruh ngajak shopping ,,aku ikut dong 😊😊
2021-10-11
0
Stevani febri
ini komedi atau apa sih thor😂😂
/ sketsa tawa knp jadi bgni🤣🤣🤣
2021-06-23
2