Kecupan di kening Aurin begitu hangat malam tadi matanya mengerjab berusaha melihat sang mentari pagi dia pun bangun lalu melihat disamping.
Kemana dia.??
Memamdangi sekeliling tidak ada Raka yang ada hanya Parfum nya yang masih menempel di tempat tidur Aurin pun bangun melangkah menuju kamar mandi disana dia melihat kamar mandi begitu mewah tidak seperti kamar mandi ku yang mandi mengunakan gayung.
Aurin pun keluar dari kamar mandi segar yang dia rasakan lalu membuka lemari satu persatu dibukanya dia pun mulai gelisah.
Bagaimana ini.???
Memikirkan dia memakai apa karna tidak ada pilihan lain Aurin pun memakai boxer dan kaos polos Raka lalu setelah selesai Aurin pun keluar dari kamar Raka menuju Kamarnya yang dulu.
"Kamu ngapain pake baju ku." tegur Raka yang baru keluar dari ruangan kerja nya baju nya rapih entah itu mau kemana.
"Tuan saya pinjem sebentar yah nanti saya balikin lagi tenang saya cuci lagi Tuan." ucap Aurin lalu berlari ke arah kamar nya.
Sementara Raka tersenyum melihat Aurin memakai baju nya seperti kurcaci tapi Imut senyum Raka mengembang.
"Max ayo." ucap Raka lalu melangkah pergi dari situ menuju keluar mereka pun menuju pesawat pribadinya.
Diperjalanan Raka tak henti hentinya tersenyum melihat pemandangan tadi Max pun melihat Tuan Raka tersenyum hanya mengeleng dengan tingkah nya.
Sementara dirumah Nanda Bu Mawar dan Laura sedang sarapan pagi karna dia sudah boleh pulang dari rumah sakitnya.
"Ayah kemana Mah." ucap Nanda yang sambil mengunyah rotinya.
"Ayah kamu ke korea dia ada hal penting yang harus dia selesaikan disana." ucap Bu Mawar kini matanya menatap menantu nya.
"Laura, maaf yah Mamah mengacaukan pernikahan kalian sebagai tanda maaf Mamah ke kalian Mamah udah pesan tiket bulan madu kalian ke prancis." ucap Bu Mawar sementara Laura hanya tersenyum males ladeni mertua nya.
"Habis makan kalian siap siap yah karna tiketnya hari ini." ucap Bu Mawar senyum nya mengembang.
Sementara Nanda malas meladeni Mamahnya dia pun diam saja tak menghiraukan perkataan Mamah nya bahkan protes pun dia tidak.
Sementara Laura tersenyum seakan menunjukan kalo dia senang sekali tapi tidak dengan hatinya.
Makan pun selesai saat ibunya berdiri Nanda menahan nya dengan tangan dia tidak habis pikir dengan sikap Ibunya.
"Kenapa Ibu tega sama Nanda Bu." ucap Nanda Ibunya melihat Nanda serius.
"Ini demi kebaikan kamu." ucap Bu Mawar dengan sedikit penekanan.
"Kebaikan yang mana Bu.?? seorang Ibu tega menjual Anak sendiri demi menambah Saham ibu, dan yang paling Nanda benci kalian menikah kan aku dengan Laura karna perusahan mau bangrut padahal tidak." ucap Nanda berapi api.
Laura mendengarkan pembicaraan keduanya hatinya begitu sakit dengan perkataan Nanda.
"Jangan kamu salah kan Ibu mu, berhenti membuat nya sakit jika emang kamu gak sudi pergi bulan madu dengan ku jangan nghina Ibu mu." ucap Laura menyela omongan Ibunya sementara Bu Mawar tersenyum dengan sikap Laura karna membela nya.
"Aku tidak bicara dengan Mu." ucap Nanda menatap Laura tajam dia sangat benci dengan Laura bahkan karna dia sekarang Orang yang dia cintai sudah pergi meninggalkan nya.
Plakk.
"Hentikan menghina ku Nanda, aku juga gak mau perjodohan ini tapi tolong aku terima karna ketulusan Ibu mu." ucap Laura sambil menangis padahal itu hanya tangisan palsu.
Nanda pun melihat Laura menangis dia tiba tiba mendekati Laura dan meminta maaf sambil memegang tangan nya.
"Aku minta maaf karna sudah ngomong kasar ke kamu." ucap Nanda.
Yes.!! kena kamu.
"Aku maafin tapi tolong terima tiket itu dan kita berbulan madu seperti keinginan Ibu mu." ucap Laura tersenyum memandang Bu Mawar Nanda pun sedikit berfikir lalu dia mengangguk kepalanya setuju.
Aurin pun mencari Raka disetiap sudut ruangan rumah megah itu tapi tidak ketemu sama Raka.
Giliran di cari tidak ada ehh pas gak dicari dateng dasar jailakung.!!!
Melangkah meninggalkan Kamar Raka dia pun menuju taman disana dia melihat Rara yang sedang dengerin musik sambil makan Bakso mercon.
"Makan nya sendiri aja nie gak ngajak ngajak." ucap Aurin yang langsung duduk disamping Rara.
"Aurin." memeluk Aurin dengan mulut masih mengunyah bakso itu.
Saat sudah selesai meluk nya Rara menawarkan bakso mercon nya Aurin pun langsung memakannya.
"Aurin, gimana dicium sama Tuan Raka." ucap Rara santai sambil mengunyah bakso sementara Aurin terbatuk batuk karna kaget dengan pertanyaan Rara.
Rara pun meraih botol aqua dan memberikannya ke Aurin secepat Kilat Aurin mengambil nya dia pun meminum nya sampai habis.
"Mau mau tau rasanya.??" tanya Aurin Rara pun mengangguk.
"Rasanya tuh seperti makan bakso mercon enak pedes serta panas." ucap Aurin lalu berdiri ingin pergi tapi tangan nya ditahan.
"Beneran.??? Wahhh aku mau ahh nanti kalo udah punya bebeb bakal tiap menit." ucap Rara dengan santai nya sementara Aurin mengeleng.
"Gila kau.!!?" ucap Aurin lalu pergi meninggalkan Rara yang sedang asik menghayal.
Saat Aurin masuk lewat dapur dia melihat Gina wajah nya merah kulitnya ngelupas karna air panas.
"Gina." panggil Aurin Gina pun berhenti melakukan pekerjaan nya.
"Nona apa butuh sesuatu.??" tanya Gina sambil menunduk sementara Aurin menatap Gina.
Ada apa dengan anak ini.??
"Aku minta maaf atas kejadian kemarin karna aku kamu jadi begini." ucap Aurin yang melihat kulit ngelupas dari wajah nya.
"Nona gak salah saya yang salah karna saya sudah kelewatan terhadap Nona, saya juga minta maaf Nona jika tindakan saya pernah melukai hati Nona." ucap Gina menunduk berbeda dari kemarin.
"Jangan panggil aku Nona, panggil Aurin saja." ucap Aurin.
"Tidak Nona saya tidak berani yaudah Nona, saya mau menyelesaikan pekerjaan saya." ucap Gina lalu melangkah pergi dari situ.
"Gina, ini." ucap Aurin memberikan salep nya ke Gina sementara Gina melihat salep itu.
"Ini bagus untuk luka mu, aku memakai nya bener bener bagus untuk luka bakar dan bekas nya pun memudar." ucap Aurin tangan nya meraih tangan Gina dan menarohnya ditangan nya dan melangkah pergi meninggalkan Gina.
"Nona." ucap Gina Aurin pun tersenyum lalu melambaikan tangannya ke Gina dan menyematinya.
Nona, ternyata aku salah menilai mu selama ini makasih.
Tersenyum lalu melangkah pergi dari tempat itu menuju kamarnya ingin mencoba salep ajaib ini.
Aurin pun masuk kekamar Raka disana dia terbaring di sofa itu menunggu Raka pulang sampai dia tertidur pulas ketukan pintu membangunkan tidur Aurin dia pun membuka pintu itu.
"Rara.??" ucap Aurin.
"Makanan sudah siap Nona, Tuan bilang Nona harus makan dengan teratur." ucap Rara tersenyum Aurin pun menutup Pintu itu dengan lembut lalu melangkah ke meja makan.
"Ini Nona." Rara memberikan handphone layar yang mahal.
"Kamu yang beli.??" tanya Aurin
"Bukan Nona, Tuan Raka menyuruh saya memberikan ini ke Nona." ucap Rara Aurin pun tidak menjawab.
Kenapa dia berubah.???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Siti Homsatun
sepertinya Raka mulai suka deh sm Aurin..
2021-10-10
0
Stevani febri
siapa jodoh,y max🤔🤔
2021-06-23
0
Suky Anjalina
makin seru deh
2021-03-14
0