Suara ******* dari kamar Mamih Lola membuat Lastri mengepalkan tangan nya dengan kuat dia pun mengambil pisau yang bekas memotong buah dimeja Mamih Lola lalu masuk ke kamar itu dengan cepat.
Brukk...
Belum sempat Lastri melampiaskan emosinya dia terjatuh kelantai dengan bersimpah darah di lantai.
Kedua orang yang ada dikamar itu melihatnya Hendra begitu kaget yang melihat Lastri tewas mengenaskan sementara Mamih Lola hanya tersenyum sambil membenarkan Gaun nya yang berantakan.
"Hendra, makasih atas kenikmatan nya." ucap Mamih Lola turun dari kasur saat berjalan ke arah Lastri dia membalikan tubuhnya lalu tersenyum ke arah Hendra.
"Besok bahwa anak nya kesini." ucap nya dengan mata tajam lalu melangkah pergi dia tersenyum sama penjaga yang membunuh Lastri.
"Buang tubuhnya kelaut aku gak mau melihat sedikit pun bekas darah nya." ucap Mamih Lola ke penjaga itu dia lalu membawa tubuh Lastri yang sudah tidak bernyawa dan membuangnya.
Sementara Hendra pulang dengan senang nya, uang yang dia dapatkan dengan mudah.
Baik Lola saya akan bahwa anak sialan itu kesini.
Pagi hari nya Aurin bangun dari tidurnya dia memegang dahinya yang masih sakit
dia pun bangun dan membersihkan diri lalu pergi menuju tempat kerja menjadi pelayan cafe tak jauh dari rumahnya.
Bu Aurin janji akan membawa ibu pergi dari sini.
"Dor." seorang cewek membuyarkan Lamunan Aurin.
"Tasya." ucap Aurin sambil tersenyum.
"Elo kenapa pucat banget mukanya." ucap Tasya sambil menaruh tasnya dimeja.
"Gak apa apa." ucap Aurin sambil tersenyum.
Lalu melangkah pergi dari situ menuju kasir tempat kerja nya.
Sementara di ruangan lain Mamih Lola dan seorang cewek sedang melakukan Transaksi.
"Buat Aurin menderita dan jangan biarkan sedikit pun kabur dari tempat ini." ucap Perempuan itu dengan senyum tajam nya.
Sementara Mamih Lola tersenyum karna dia mendapatkan uang lebih besar dari pemikirannya.
Aurin sedang membuat pesanan untuk pelanggan nya saat dia menaruh minuman dimeja itu dia baru menyadari kalo yang memesannya Ibunya Nanda serta seorang cewek sangat cantik serta anggun.
Saat Aurin melangkah ingin pergi dari situ Ibunya Nanda menghentikannya.
"Bisa bicara sebentar." ucap Bu mawar.
Aurin pun berhenti melangkah dia berbalik lalu mata Bu Mawar melirik nya menurutnya duduk dikursi.
"Yah." ucap Aurin sambil duduk.
"Saya, kesini cuma mau memberikan undangan pernikahan Laura dan Nanda, saya harap kamu datang." ucap Ibunya Nanda yaitu Bu Mawar.
Tangan Aurin bergetar mengambil Sebuah undangan pernikahan itu yang terlihat sangat Indah.
"Oh yah inget datang nya harus memakai gaun yang bagus serta bermerk saya tidak ingin mempunyai tamu di pernikahan putra saya seorang Gelandangan." ucap Bu Mawar lagi dengan senyum mengejek sementara wanita muda itu tersenyum sinis.
Air mata Aurin terjatuh dipipi lalu dia menghapus air matanya dan menaruh lagi undangan yang udah dipegang nya.
Menatap mata Bu Mawar dengan tajam.
"Saya pastikan saya datang dengan keinginan kalian dan saya pastikan juga saya akan melihat keharmonisan keluarga kalian bertahan sampai kapan.!!" ucap Aurin lalu tersenyum sinis.
"Hahahaha bertahan.?? sebaliknya saya akan melihat dirimu menderita dan menangis bersujud dikaki saya karna berurusan dengan keluarga ANGNANDA PRASETYA." ucap Bu Mawar dengan senyum sinis.
"Saya menunggu hari itu." ucap Aurin melangkah pergi dari kedua orang itu dengan mengepalkan tangan.
Sesampainya didapur Aurin menangis dia bener bener hancur hatinya melihat orang yang selama ini selalu bersama dan melindunginya akan pergi meninggalkannya.
Dingding tebal pun membatasi bunga asmara nya sungguh sangat menyakitkan melihat orang yang di cintainya akan menikah.
Pelukan dari seseorang menghentikan Aurin menangis, dia melihat sahabat nya lalu memeluknya dengan erat sekali.
"Aku yakin kamu bisa melewati ini semua." ucap Tasya yang tau perjalanan kisah asmara Aurin dan Nanda bahkan waktu disekolah nya dia dijuluki Couple Sweet.
"Sampai kapan Sya, aku selalu menderita aku gak sanggup Sya." ucap Aurin di tengah tengah tangis nya.
Waktu bekerja pun sudah selesai Aurin dan Tasya pulang bersamaan karna mereka rumahnya tidak jauh cuma beda gang.
"Aurin, inget apa kata ku bersabar lah sampai kamu bisa tersenyum tanpa beban." ucap Tasya dengan senyum dia melambaikan tangan tanda berpisah sementara Aurin tersenyum lalu mengangguk.
Saat sampai dirumah Aurin memanggil ibunya tapi tidak ada yang menyahut sama sekali dia pun masuk dikamar Ibunya tidak ada Ibunya.
Apa ibu belum pulang.??
Aurin pun masuk ke kamarnya lalu mandi selesai mandi Aurin melihat kamar Ibunya lagi takut Ibunya sudah datang.
Kemana Ibu.???
Saat Aurin ingin keluar dari kamar Ibunya ada Ayahnya yang tersenyum dengan senyum menakutkan.
Mau apa dia.??
Saat itu tangan nya Aurin di tarik paksa oleh Hendra dengan kasar, Aurin pun sekuat tenaga berusaha memberontak.
"Ayah, lepasin." teriak Aurin sambil sekuat tenaga melepaskan nya sementara Hendra mengeratkan tangan nya membawa Aurin masuk ke mobil nya.
"Ayah mau kemana.??" ucap Aurin takut saat dibawa Ayahnya.
"Diam anak bodoh." ucap Hendra mengikat tangan Aurin dengan tali dan kakinya.
"Lepas." ucap Aurin air mata pun terjatuh dia sungguh sungguh sangat takut dengan keadaan ini.
"Apa seorang ayah tidak sama sekali mempunyai rasa kasihan dan peduli kepada anaknya.??" ucap Aurin dengan masih menangis berharap Ayahnya bisa sadar dengan kelakuannya.
"Asal kamu tau kamu bukan anak ku, Ayah mu adalah kembaran ku dia sudah aku bunuh dan Ibu mu juga sudah mati." ucap Hendra dengan tersenyum sementara tangan menyentir dengan tersenyum.
"Apa.??" ucap Aurin gementar.
Ibu meninggal.??
"Kenapa kamu tega ngelakuin itu pada kami apa salah kami." ucap Aurin dengan tatapan tajam.
"Hahahaha dasar bodoh." tawa Hendra mengelegar seakan sangat puas dengan apa yang dia dapatkan.
"Ayah mu telah menghancurkan keluarga ku hingga Istri ku mati sekarang anak ku tidak tau ada dimana.??" ucap Hendra dengan nada bicara sedih sementara Aurin menatap nya.
Ayah kenapa Ayah tega nglakuin hal itu.
Aurin tak mengerti dengan kejadian itu dia bingung dan alasan Ayah sampai tega nglakuin hal itu sama saudaranya sendiri.
"Karna Ayah mu juga perusahaan ku bangkrut dan sekarang saat nya kau merasakan apa yang telah ayah mu lakukan pada ku." menatap Aurin dengan tajam.
"Itu tidak mungkin." ucap Aurin mengeleng dia tidak bisa berfikir jernih sampai hati Ayah nya nglakuin hal biadab itu.
"Sekarang waktunya aku melihat kamu menderita dan menangis darah seperti apa yang aku rasakan dulu." ucap Hendra mobil pun berhenti di Club angle night Aurin melihat dari dalam mobil hatinya bener bener takut.
"Lepasin." teriak Aurin berusaha memberontak tapi dia di gendong Hendra saat Aurin memberontak matanya beradu dengan Pria tampan kulit putih tatapnya tajam menatap Aurin seakan ingin membunuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Lasmi Kasman
CKasihan Aurin
2022-01-19
0
Siti Homsatun
hey ada orang gak,, siapapun orangnya golongan Aurin dong 😩😩
2021-10-10
0
Novianti Ratnasari
tolong......kasian Aurin
2021-07-05
0