Mata itu beradu dengan mata pria asing itu sementara Aurin meminta tolong lewat matanya.
Senyuman pria itu begitu menakutkan tapi Aurin tidak bisa berbuat apa pun keadaan yang mendesak nya.
"Kalo aku menolong kamu apa imbalannya." senyum licik pria itu membuat Aurin takut tapi dia tidak mau jadi PSK seperti ibunya.
"Aku akan jadi pembantu Tuan, jika Tuan menolong saya, saya juga akan setia sama Tuan dan tidak akan kabur." ucap Aurin dengan Air matanya terjatuh di pipinya.
Bersiap lah untuk merasakan tempat neraka kedua buat mu.!!
Sementara dari kejauhan anak buah Mamih Lola mengejarnya Aurin pun reflek berdiri di belakang pria itu.
Sementara anak buah Mamih itu tau pria itu dia berhenti dan menunduk hormat.
"Maaf Tuan, tolong berikan gadis itu pada kami." ucap salah satu pengawal itu sambil gugup.
"Biarkan dia sekarang gadis ini milik ku." ucap Pria itu sementara dari kejauhan Mamih Lola datang dengan Hendra dan dua pengawal.
"Eh ada tamu penting datang berkunjung di bar kecil Mamih Lola." dengan senyuman Maut nya sementara Aurin memegang tangan pria itu dengan erat seakan tidak ingin dilepaskan.
Sementara yang diajak ngomong hanya tersenyum tanpa menoleh sedikit.
"Hey gadis bodoh cepat pergi dari situ." ucap Mamih Lola lalu tersenyum pengawal itu mau melangkah tapi di tahan oleh Max.
"Tuan, saya sudah bilang dia adalah milik nya jadi kalian pergi dari hadapan kami atau nyawa kalian melayang." tatap sekretaris Max dia begitu menyeramkan.
Bagaimana ini kalo sampai Bu Mawar tau saya bisa ******.!!!
"Tuan, maaf kan saya karna saya membeli gadis itu jika Tuan mau Tuan bisa langsung menyewa nya." ucap Mamih Lola dengan senyuman.
"Menyewa kamu fikir kamu bisa bermain main dengan saya." ucap Raka melangkah ke Mamih Lola dengan tatapan tajam.
"Max, hancurkan bar ini sekarang juga." ucap Raka dengan emosi.
Mamih Lola pun mulai ketakutan karna dia tau siapa pria yang didepan nya ini.
"Baik Tuan silahkan bawa dia, tapi Tuan harus membelinya." masih ingin mempertahankan uang.
"Emmm." ucap Raka lalu melangkah pergi dari situ dia pun menarik tangan Aurin secara paksa.
Lalu membawa nya ke mobil nya sementara Max menyelesaikan traksaksinya.
Saat sudah didalam mobil Aurin bisa bernafas dengan lega sementara Raka melihat wajah Aurin yang cantik.
"Ternyata aku tidak salah ambil." ucap Raka tersenyum entah arti senyuman itu apa.
Kenapa pria ini begitu menakutkan.??
Tangan Raka memegang pipi Aurin dengan lembut sekarang posisi nya nya benar benar berdekatan nafas Aurin begitu sesak.
"Maaf Tuan, saya akan membalas budi Tuan sebagai pelayan jadi saya harap kerja sama nya." ucap Aurin mendorong Raka.
"Hahahaha." tawa pria itu begitu menakutkan.
Ini sih sama aja keluar kandang harimau masuk kandang macam.
Aurin berusaha bersifat tenang sementara hatinya begitu gelisah entah apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sementara didalam bar Mamih Lola masih senyum senyum uang yang diberikanya benar benar banyak.
Max pun masuk kedalam mobil dia menuju rumah Raka sementara dibangku belakang Aurin terdiam Raka terus memperhatikan nya tanpa sadar senyum tipis terukir di bibir nya yang indah.
Aku mau lihat wanita yang kau cintai sekarang ada digenggam ku.
Aurin pun tau pria itu memperhatikan nya mereka pun sampai di rumah begitu besar dan indah saat memasuki gerbang penjaga sudah siap siaga.
Siapa pria ini.??
Aurin pun memandang Pria itu mobil pun berhenti belum sempat Aurin membuka pintu pejaga membukakannya dengan cepat.
"Silahkan Nona." ucap pria yang tampak masih muda tapi tersenyum dengan sangat irit.
"Yah." ucap Aurin menjawab sementara Raka melihatnya.
"Ikuti aku." ucap Raka Aurin pun mengikuti sementara Max dia dibelakang nya saat Aurin masuk ke rumah itu benar benar sangat mewah.
Mereka pun sampai diruang tamu Raka duduk sementara Max berdiri dibelakang nya dengan tatapan menakutkan Aurin pun menundukan kepala karna tidak berani menatap kedua pria itu.
"Kamu akan jadi Istri ku." ucap Raka serius sementara Aurin melebarkan matanya.
Istri .???
"Maaf Tuan saya tidak bisa." ucap Aurin sambil menunduk.
"Dengan persetujuan mu atau tidak kamu akan jadi Istri ku." ucap Raka tinggi Aurin kaget dengan bentak kan itu.
Lalu Raka melangkah pergi dari situ dan Max mengikuti nya tinggal lah Aurin sendiri diruang tamu yang begitu mewah dan besar sekali.
Sebenernya siapa dia.?? Entahlah yang pasti sekarang aku akan mengikuti kemauannya setelah itu aku akan pergi dari sini.!!! yah akan pergi.
Saat Aurin masih memikirkan cara untuk kabur seorang wanita datang menghampiri nya.
"Nona, Tuan Raka menyuruh saya untuk membantu membersihkan Nona." ucap wanita itu dengan sopan.
Siapa wanita ini.??? Raka nama itu seperti tidak asing bagi ku.
"Nona" ucap Wanita itu lagi.
"Yah." ucap Aurin lalu melangkah mengikuti nya.
Aurin pun sudah selesai mandi tapi tidak dibantu oleh wanita itu karna dia malu sementara wanita itu masih setia berdiri didepan pintu kamar mandi.
"Nama kamu siapa.??" tanya Aurin
"Panggil saja Rara Nona." ucap Wanita itu menunduk
"Kamu." ucap Aurin belum sempat menyelesaikan perkataan nya terdengar suara berisik dari bawah reflek Aurin pun pergi dari kamar.
Saat akan turun Aurin melihat Raka memukul wanita dan lelaki hingga berdarah jantung Aurin pun seakan berhenti.
"Apa salah mereka, sehingga kamu memukulinya seperti itu.??" tanya Aurin Raka pun menghentikan pukulannya dan menatap Aurin dengan tajam.
Melangkah kan kakinya menuju Aurin kini Aurin yang merasa takut karna tatapan Raka sementara Max hanya memandang saja seakan acuh dengan keadaan.
Nona sebaiknya anda diam.
"Ternyata seekor nyamuk sedang menjadi pahlawan." ucap Raka didepan Aurin.
Seekor Nyamuk.??
"Apa maksud mu.??" ucap Aurin walau sejujurnya takut tapi dia tidak bisa membiarkan orang semena mena.
Senyuman sinis hanya ditunjukan ke Aurin.
"Urus dia Max." ucap Raka kepada Max.
"Baik Tuan." ucap Max lalu membawa kedua orang yang dipukuli tadi.
Aurin pun menatap mereka seakan perasaanya benar benar kasihan karna wanita itu wajahnya sudah tidak berbentuk lagi darah mengucur di dahinya.
"Max tunggu." ucap Aurin dia berlari ke arah Max sementara Max menghentikan langkah nya saat sudah dekat.
"Mereka mau dibawah kemana.???" tanya Aurin khawatir Raka pun kesal dengan sikap Aurin dia melangkah menuju Aurin dan menarik nya dengan keras membawa Aurin kekamarnya.
"Berhenti lah bersikap seperti itu." ucap Raka dengan emosi.
"Kamu fikir kamu siapa.?? seenaknya aja memukul mereka.!!" ucap Aurin dengan tatapan sinis.
Plakk.
Tamparan keras mendarat dipipi halus Aurin hingga tersungkur jatuh kelantai.
"Kamu fikir saya akan baik sama kamu, itu belum seberapa kalo kamu masih melawan perintah ku." ucap Raka lalu melangkah menuju Aurin.
"Sepertinya cocok tubuh ini untuk pemuas nafsu ku." ucap Raka dengan senyuman sinis Aurin pun kaget dia baru menyadari posisinya sekarang.
"Maaf Tuan saya tidak akan melawan tuan lagi." ucap Aurin dengan cepat lalu menjauh dari Raka.
"Bagus itu yang saya mau." ucap Raka lalu melangkah pergi dari kamar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Erlin Sylvianna
harimau dan macan apa bedanya tor
2022-12-15
1
Siti Homsatun
jd tegang bacanya thor,, kasihan Aurin.😩😩
2021-10-10
0
Stevani febri
apa mereka udh saling kenal knp Raka bilang kalau Aurin gadis yg Raka cintai
2021-06-23
0