Bab. 11. Makan Malam

Dua kepala.keluarga yang berbeda tempat nampak sibuk dengan telpon mereka, sementara para ibu-ibunya tak berhenti berceloteh.

Ketika Raka baru datang dan melihat kedua orang tua beserta putrinya sudah rapi hanya bisa menghela napas panjang dan membuang napasnya secara kasar.

"Papa,,,,kok lama banget sih, Lala dari tadi udah cantik nungguin, papa,,,"kata Lala sambil memeluk Raka.

"Tadi kan papa ngajar dulu, dan kejebak macet jadinya ya baru nyampe sekarang,,,". balas Raka juga memeluk hangat tubuh putri kecilnya.

"Cepat Raka mandi sana,,,nanti telat lho ". kata mama Lina sambil mendorong tubuh besar anaknya

Raka hanya melihat kearah papanya yang sedang sibuk menelpon entah dengan siapa, kemudian berjalan ke arah kamarnya.

Setelah menutup pintu kamarnya kemudian Raka membersihkan dirinya sambil menjernihkan pikirannya.

Sementara itu mama Lina mulai mengajari cucu tersayangnya sambil bertanya sosok mama yang pernah Lala cerita

"Nanti kalo Lala ketemu mama, Lala langsung peluk ya???" kata mama Lina

"Iya Oma,,," jawab Lala

"Kalo kemarin mama yang Lala cerita ketemunya dimana???" tanya mama Lina memancing

"Dikantor papa,,,,"jawab Lala pendek membuat Prasetyo menghentikan pembicaraannya di telpon.

"Maksud Lala apa??kok bisa mama ada dikantor papa???" tanya Prasetyo penasaran

Lala kemudian berlari kekamar papanya karena terlalu lama menunggu

"Pa,,,aku kok jadi takut gini,,,". kata mama Lina

"Gak usah dibahas ma,,,tenang aja. Kita selesaikan urusan itu setelah ini ". balas Prasetyo

Raka yang mendengar anaknya menggedor-gedor pintunya kemudian sekali lagi menarik napas dalam-dalam untuk memantapkan niatnya dan menerima segalanya dengan ikhlas

Raka tampak gagah dengan menggunakan baju santai kaos tanpa kerah berwarna abu-abu, karena menurutnya hanya makan malam biasa dan tidak ingin memberi kesan mencolok pada gadis yang akan dikenalkan oleh papanya.

"Nah,,,papa kan udah siap,,,ayo kita berangkat". kata Raka seolah-olah bahagia

"Ayo opa, Oma,,,,kita jemput mama ". kata Lala dengan penuh semangat

Sementara Lala menggunakan baju yang atasan dan bawahan celananya menyatu dengan rambut panjangnya dibiarkan terurai dengan hiasan bando dikepalanya, nampak begitu manis dan menggemaskan.

Raka hanya berharap semoga Lala bersedia menerima calon mama pilihan opanya.

Setelah mereka berada dalam mobil yang tentu saja disupiri oleh Raka sendiri, sekali lagi mama Lina mencoba mengingatkan Lala untuk menerima calon mamanya

"Ingat lho, nanti kalo Lala ketemu mama dipeluk ya mamanya ". kata mama Lina

"Kalo mama yang dikantor papa, Lala mau peluk tapi kalo bukan berarti bukan mama Lala.". balas Lala seenaknya

"Lala gak boleh gitu dong, opa dan Oma sudah berbaik hati memilihkan mama buat kita, masa ditolak sayang ". kata Raka sambil menyetir

Lala tak berkata apa-apa lagi, rupanya asyik menikmati kemacetan ibukota.

Sementara ditempat lain tepatnya dirumah Bimantara malah yang uring_uringan adalah mama Dina karena Syaza yang tidak yakin dengan makan malam yang kata orang tuanya cuma makan malam biasa.

"Ma,,,apa gak sebaiknya ditunda saja??" tanya Syaza

"Ditunda gimana sayang, pastinya mereka sudah dalam perjalanan, nah kita masih dirumah ". jawab mama Lina

"Apa papa dan mama gak sayang anak???masa anak gadisnya tersegel dinikahkan dengan duda beranak satu pula,,," kata Syaza mencoba membujuk papa dan mamanya

"Khan ini makan malam biasa sayang,.udah deh cepetan ganti baju dandan yang rapi, biar cepat berangkat.". Balas mama Dina

Akhirnya Syaza dengan asal memilih baju seadanya. Baju brokat berwarna putih lengan pendek hiasan bordiran bunga berwarna pink pada pinggangnya dan rambut dicepol, poni dibiarkan terurai dengan memoleskan makeup tipis-tipis menambah kesan manis diwajahnya membuat siapapun yang melihatnya akan ikut tersenyum.

"Ayo ma,.pa,,,Syaza udah siap.". kata Syaza tak bersemangat

"Waowww,,,, gak nyangka anakku secantik bidadari ". balas mama Dina memuji hasil kerja kerasnya bersama Bimantara suaminya tersayang.

"Iya cantik tapi bentar lagi diserahkan pada duda beranak satu ". kata Syaza ketus

"Heiii,,,,bahas apa itu diserahkan,,,, memangnya anak gadis mama barang, apa???"balas mama Dina sewot

"Ma,,,gak usah sewot gitu deh, ini kenyataan ma,,,realita yang mama dan papa ciptakan sendiri ". kata Syaza tak kalah sewotnya

"Udah,,,,kalian berhenti berdebat seperti anak kecil, sekarang kita berangkat udah telat kita.". Kata Bimantara tegas.

Kemudian mereka keluar dan masuk kedalam mobil yang dikendarai oleh Syaza. Merekapun ikut bergabung memadati jalan ibukota yang macetnya Nauzubillah apalagi malam mingguan.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama karena macet, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Syaza memasuki area restaurant Zoya, kemudian Syaza menurunkan mama dan papanya didepan restaurant lalu Syaza menuju parkiran dan untungnya mendapat parkiran yang strategis.

Kemudian Syaza berjalan ke arah mama dan papanya yang sudah menunggunya.

"Pa, ma,,,masuk aja dulu, Syaza mau ke toilet, nanti Syaza yang cari kalian.". kata Syaza

"Sya,,,,jangan bikin malu papa dan mama, ya???" balas mama Dina khawatir anaknya hanya alasan saja.

"Isshhh,,,mama asal aja deh, Syaza janji ma, gak akan lama.". balas Syaza meyakinkan mamanya

Kemudian Bimantara dan Dina berjalan ke arah meja yang telah ditempati oleh keluarga Prasetyo sesuai dengan arahan pelayan restaurant tersebut.

"Maaf Pras,,,aku telat kena macet ". kata Bimantara setelah bersalaman dan berpelukan dengan sahabatnya.

"Gak apa-apa, kita juga baru sampai, kok,,,,oh ya kenalkan ini istriku, putraku Raka dan cucuku Lala ". balas Prasetyo memperkenalkan anggota keluarganya

"Wah,,,cantik banget cucunya, Jeung,,,"kata mama Dina membuat semuanya tertawa

"Oh ya Bim,,,putrimu mana???kok cuma kalian berdua???".tanya Prasetyo

"Ada kok,,,tadi katanya ke toilet dulu sebentar". jawab Bimantara

Ketika Syaza sedang berjalan sambil menoleh kesana_kemari mencari meja orang tuanya yang ternyata dilihat oleh Lala, secepat kilat Lala berlari kearah Syaza sambil memanggil

"Mamaaaa,,, kok lama sih,,,opa,.Oma dan papa ada di sana". kata Lala sambil menarik tangan Syaza

"Sayang,,,sebentar dulu, Tante lagi nyari orang tua Tante, kasian mereka kalo Tante tinggal, sekarang Lala ke mejanya dulu, ya???sini Tante antar ". Balas Syaza dengan lemah lembut, takut jika perempuan kecil ini menangis lagi.

Kemudian Syaza memegang tangan mungil Lala dan mengantar ke meja yang ditunjukkan oleh Lala tanpa memperhatikan orang yang duduk dimeja tersebut.

"Akhirnya urusan dengan toilet selesai juga, sayang,,,". kata mama Dina yang sukses membuat Syaza syok karena baru melihat ternyata meja orang tuanya sama dengan meja yang ditunjuk oleh Lala

"Lho mama sama papa???kok disini???" tanya Syaza

Prasetyo dan Raka pun tak kalah terkejutnya meskipun beda hal yang membuat mereka terkejut

"Lho Bim,,,,ini putrimu??? ". tanya Prasetyo

"Iyya, dia putriku Anastasya Thalita yang bekerja di Yogyakarta selama 6 tahun dan baru pulang beberapa bulan lalu.". jelas Bimantara

"Astaga,,,ternyata dunia benar-benar sempit,,,kamu tau gak, anakmu ini berhasil membangun perusahaanku Di Yogyakarta dan karena prestasinya itu makanya aku tarik ke kantor pusat ". kata Prasetyo antusias karena tak pernah menyangka selama ini anak sahabatnya sendiri ternyata bekerja di perusahaannya.

Sementara itu keterkejutan Raka merupakan suatu kebahagiaan karena wanita yang sangat susah untuk direbut kembali hatinya ternyata dapat diselesaikan dengan baik oleh kedua orang tua mereka.

Syaza yang melihat Raka tersenyum sendiri melotot ke arah Raka yang bagaikan orang gila tersenyum sambil melihat kedua bapak-bapak yang sedang bercerita dengan gembira hingga melupakan makanan yang sudah tertata rapi diatas meja.

Sesuai kesepakatan dengan anak-anak mereka bahwa acaranya hanya makan malam antar keluarga tanpa pembahasan yang lain, maka merekapun menyantap bersama makanan yang sudah tersedia. Hanya sesekali Lala bercerita dengan bahagia bersama Syaza yang selalu dipanggilnya mama, akan tetapi Syaza pun selalu berusaha meralat panggilan Lala membuat perasaan Raka kembali menciut.

"Mama kan udah ketemu Lala, sekarang bisa dong mama pulang dengan Lala ". kata Lala dengan suara khas anak-anak miliknya

"Oh gak bisa sayang, Tante itu bukan mamanya Lala, Tante punya kehidupan sendiri, punya rumah sendiri dan punya aturan sendiri. Sekarang Lala harus jadi anak pintar, ok???" balas Syaza dengan pelan dan lembut agar perkataannya mudah dimengerti oleh Lala.

Setelah selesai makan malam bersama kemudian merekapun keluar bersama dari restaurant Zoya, lalu Syaza dan Raka berjalan ke arah parkiran untuk mengambil mobil mereka masing-masing.

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

akhirnya up_nya selesai satu bab lagi,,,semoga kalian suka

jangan lupa tinggalkan jejaknya ya gaezzz berupa vote, like, rate ataupun komen sebagai penyemangat buat author

salam hangat dari author

Terpopuler

Comments

bunda lia

bunda lia

eeeh,.... mamah Lina aku kasih tau yah itu Syaza kan cewe yang kamu tolak dulu gimana ceritanya sekarang mau di jodohin iiiiiih ... mamah Lina enak banget anak udah duda mau di jodohin Ama yg masih segelan apa mamah gak malu nanti saat tau kalo dulu mamah nolak Syaza? iiiiiih ... malu dong mah .... 😏😏😏

2022-04-21

3

💜bucinnya taehyung💜

💜bucinnya taehyung💜

tolak sya... jgn mau..enak aja masa segamapng itu raka dptin lu lg

2022-01-21

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

hahababbaa...gak usah dikejar jodoh nya...ternyata datang bersamaan...🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

2021-11-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!