Bab. 4. Menghindar (1)

selamat menikmati,,,,,,,

Tanpa Syaza ketahui, hal yang sama pun terjadi pada jantung Raka yang bekerja lebih keras dari biasanya.

'detak jantungku tak pernah berubah jika berdekatan denganmu Sya,,,meskipun bertahun-tahun kita tak bertemu, kuharap perasaanmu juga sama denganku' batin Raka

Setelah acara penyambutan dan perkenalan secara langsung dengan para manager tiap divisi, kemudian Prasetyo mengajak Raka ke ruangan direktur.

"Sekarang semua kebijakan yang ada pada perusahaan ini menjadi tanggung jawabmu, nak " kata Prasetyo menepuk pundak putranya

"Raka mengerti pa,,,,tapi papa tetap harus membimbingku ke depannya agar perusahaan kita bisa semakin maju " balas Raka

"Ok, kalo begitu papa pulang dulu, kamu nikmati peran barumu sebagai seorang direktur,,,,ingat jangan galak-galak pada karyawan, kalo mereka tidak ada maka kamu pun tidak akan duduk di kursi itu " kata Prasetyo mengingatkan Raka.

"Siap pa,,,mari pa aku antar ke bawah " kata Raka

Kemudian mereka berjalan beriringan memasuki lift khusus petinggi perusahaan.  Setelah mereka tiba di lobby, karyawan perempuan yang kebetulan berada di lobby kembali dibuat heboh melihat direktur baru mereka, yang tidak dipedulikan oleh Raka. Lalu Prasetyo berjalan ke arah mobil yang pintunya telah di buka oleh pak Seto supir pribadi mereka

Ketika Raka berbalik akan kembali ke ruangannya dan masih mendengar karyawannya membicarakan dirinya segera menegur mereka

"Perusahaan menggaji kalian untuk bekerja, bukan untuk membicarakan orang !!!!" tegur Raka dengan nada datar membuat para karyawan yang tadi menggosipkan buru-buru kembali ke kubikel mereka.

Lalu Raka melanjutkan kembali langkahnya dengan gaya bossy menuju lift untuk kembali ke lantai 20 dimana ruangannya berada.. Setelah tiba di lantai 20 dan masuk ke ruangannya, baru saja Raka duduk di kursi kebesarannya dari luar terdengar ketukan di pintunya dan Raka mempersilahkan masuk

tok  tok  tok

*Ceklek *

"Ada apa Bella ???" tanya Raka melihat ke arah sekretarisnya.

"Maaf pak,,,ada beberapa berkas yang harus ditanda tangani oleh bapak dan sekalian membacakan jadwal bapak untuk hari ini " kata Bella menunduk

"Ok,,,,tapi jadwalku untuk hari ini kamu pending aja dulu,soalnya hari ini saya masih harus mempelajari beberapa hal ". kata Raka terus memandangi laptopnya.

"Baik pak,,,bapak butuh sesuatu ???' tanya Bella sebelum keluar ruangan

"Untuk sekarang tidak ada,,,," jawab Raka

"Baik pak,,,permisi,,," pamit Bella yang hanya dijawab dengan deheman oleh Raka

"hmmmm,,,," jawab Raka

Sementara itu diruangan Syaza, meskipun sibuk membolak-balik kertas yang ada ditangannya akan tetapi pikirannya tak bisa fokus, otak yang biasanya cepat menganalisa jika berhadapan dengan berkas, kini hanya bisa memikirkan bagaimana cara agar dia tak bertemu dengan direktur barunya.

'aku nggak boleh terjebak lagi dengan perasaan yang tak berguna ini, aku harus bisa menghindari pertemuan dengannya sebisa mungkin,,,' batin Syaza

Ketika melihat Siska lewat depan ruangannya,seketika ide brilian dari kepalanya muncul dan segera memanggil Siska

"Mbak Siska,,,,bisa bicara sebentar ???' tanya Syaza sopan karena meskipun Siska bawahannya akan tetapi umur Siska lebih tua dari Syaza

"Ya bu,ada apa ya,,," balas Siska

"Gini lho Mbak,,,,saya kan gak betah berlama-lama dalam kantor, jadi kalo mbak Siska gak keberatan, biar saya yang tangani jika ada pertemuan dengan klien di luar kantor " kata Syaza

"Oh gak masalah bu, lagian saya juga udah gak selincah dulu lagi,,,,hehehe,,,umur udah banyak " balas Siska bergurau, memang Siska sebenarnya lebih suka jika bekerjanya didalam ruangan saja, hanya manager yang dulu kurang bisa berinteraksi dengan orang luar makanya Siska yang harus mengambil alih.

"Terima kasih, mbak Siska,,," kata Syaza

"Saya juga terima kasih bu,,,karena meringankan beban saya,," balas Siska " Sebentar bu saya ambilkan jadwal pertemuan dengan klien besok " kata Siska lagi sebelum keluar dari ruangan Syaza

" Ok, mbak,,,," kata Syaza

Tak lama kemudian Siska kembali dengan setumpuk berkas di tangannya dan menyerahkan kepada Syaza.

"Ini jadwal dan berkas untuk ibu yang Bu Syaza butuhkan " kata Siska

Syaza lalu menerima berkas yang disodorkan oleh Siska sambil tersenyum. Syaza dan Siska kemudian kembali ke mejanya masing-masing  dan menyelesaikan pekerjaannya sampai waktu jam istirahat siang tiba.

Selesai jam istirahat, Siska kembali mengingatkan Syaza akan pertemuan hari ini

"Bu,jam 2 ada pertemuan dengan klien, mereka ingin membicarakan mengenai potensi pemasaran produk mereka tempatnya direstauran Zoya". kata Siska

"Terima kasih mbak Siska,,,saya hampir lupa " balas Syaza segera melesat ke ruangannya mengambil tas, kunci mobil dan berkas yang dibutuhkan

"Saya berangkat dulu mbak,,,tolong handle pekerjaanku ya mbak,,," kata Syaza sebelum pergi

"Baik bu,,,semoga sukses,,," balas Siska

Diwaktu yang sama di ruangan direktur, terdengar Raka memanggil Bella sekretarisnya

"Bella,,," panggil Raka

"Ya pak,,," jawab Bella setelah tiba didepan Raka

"Tolong panggilkan manager pemasaran, ada yang ingin saya diskusikan " kata Raka

"Baik pak, segera saya panggilkan " balas Bella dan segera meninggalkan ruangan Raka kembali ke mejanya untuk menghubungi divisi pemasaran

"Ya bu Bella,,,ada yang bisa saya bantu ???" tanya Siska setelah mendengar suara Bella

"Mbak Siska,,, tolong bilang ke bu Syaza agar ke ruangan direktur sekarang " kata Bella

"Maaf bu Bella, tapi bu Syaza baru saja keluar rapat dengan klien, tapi saya bisa wakili  bu Syaza jika diperlukan " kata Siska

"Sebentar saya tanya bos dulu, mbak,,,," balas Bella

tok  tok  tok

Ceklek

"Maaf pak,,,kata mbak Siska, Bu Syaza baru saja keluar rapat dengan klien, kalo bisa diwakili  mbak Siska bersedia pak,,," kata Bella setelah masuk ruangan direktur

"Nggak usah, kalau bu Syaza datang, suruh aja langsung menemuiku " balas Raka tanpa ekspresi

"Baik pak,,,segera saya sampaikan pada mbak Siska " kata Bella segera keluar dari ruangan direktur

Tanpa menjawab Bella, Raka kembali fokus pada laptop yang ada dihadapannya.

Setelah kembali duduk di kursinya kemudian Bella kembali menghubungi siska.

"Mbak Siska, kata pak direktur kalo bu Syaza langsung suruh menemui beliau di ruangannya " kata Bella setelah telpon dimejanya tersambung.

"Baik bu,,,nanti saya sampaikan ". balas Siska

Setelah pertemuan dengan klien, Syaza kemudian kembali ke kantor hanya untuk mengambil berkas yang tertinggal dan akan di selesaikan di rumah, karena jam pulang kantor kurang 5 menit lagi dan para karyawan sudah bersiap pulang.

"Bu Syaza,,,,tadi dicari sama pak bos,,," kata Siska

"Ada apa ya, mbak ???tanya Syaza heran

"Kata bu bella,ada yang beliau ingin diskusikan dengan Bu Syaza,,, " balas Siska

"Kenapa mbak Siska nggak wakili aku ???kan sudah aku pesan tadi ???" tanya Syaza

"Sudah ku bilang ke Bu Bella tadi, tapi kata pak bos maunya diskusi sama Bu Syaza langsung " jawab Siska

"Ya udah, besok aja, aku menghadap pak bos, mungkin beliau udah pulang juga,,,,"kata Syaza

Lalu mereka berjalan beriringan ke parkiran kemudian berpisah karena masing-masing membawa kendaraan. Setelah keluar dari halaman kantor Mandiri Corporate mereka melajukan kendaraannya untuk menuju rumah masing-masing.

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

Alhamdulillah  up_nya satu bab selesai lagi,,,,,

jangan lupa dukung author dengan meninggalkan jejak-jejaknya 

vote,like, boom like dan komen sangat author harapkan,,,,

terima kasih,,,,salam hangat dari author

Terpopuler

Comments

Marcela Tenny

Marcela Tenny

bingung amaa ni novel

2023-02-06

0

Trisnawati Ilyas

Trisnawati Ilyas

sejauh mana pun kaki melangkah toh akan kembali jg ke sang pemilik hati....

2022-05-18

0

Ipung Ningsih

Ipung Ningsih

🌹🌹🌹🌹♥️♥️♥️♥️

2022-04-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!