~Episode 19~

......

Selama ini Ezra telah mengurus anak-anak tanpa menghiraukan pekerjaan di kantornya, tetapi dia tidak bisa terus-menerus seperti itu.

Besok dia memutuskan untuk kembali ke luar kota untuk mengurusi perusahaannya, dan dia berencana membawa kedua anaknya ke luar kota. Tetapi orang rumah menentang keputusan Ezra, terutama mama yang tidak rela jika cucunya diasuh oleh pembantu. Walaupun mama menentang keputusan Ezra, akan tetapi Ezra hanyalah satu-satunya orang tua Nazel dan Yizka sekarang ini. Bagaimanapun mama harus merelakan kedua cucunya pergi jauh dan di asuh oleh pembantu.

Ezra saat ini sedang mengurus surat perpindahan sekolah untuk kedua anaknya, setelah itu mereka baru bisa pindah ke luar kota.

🍁Ruang makan🍁

"Bagaimana Ezra? Semua surat-suratnya sudah beres?"

"Semua hampir selesai di urus, besok aku akan pergi ke sekolah anak-anak untuk mengambil berkas-berkas mereka,"

"Kamu tidak perlu mencari pembantu di luar untuk mengurus mereka, mama sudah menyiapkan beberapa pembantu untuk mengurus keperluan rumah disana. Mama percaya jika pembantu yang aku pilihkan itu bisa menjaga anak-anak dengan baik,"

Selesai sarapan, Reina membantu membereskan barang-barang anak-anak karena besok atau besok lusa mereka harus pergi ke luar kota.

"Anak-anak bibi akan memasukkan beberapa mainan kalian ke kotak, dan mainan yang sudah rusak nanti kita pergi beli lagi,"

"Tidak perlu bibi, kami sudah mulai dewasa kami tidak perlu mainan banyak-banyak,"

"Ya sudah, bibi akan membantu kakakmu beres-beres sekarang. Biar ini dilanjutkan oleh bibi sister,"

🍁Kamar Nazel🍁

"Nak, hati-hati. Aku sudah berkata berulangkali jangan memaksakan diri untuk berjalan, jika butuh sesuatu panggil aja bibi sister. Dia ada disini untuk membantumu,"

"Aku ingin sekali bisa berjalan kembali seperti dulu, bagaimana saat masuk sekolah nanti. Anak-anak lain pasti akan mengejekku karena tidak bisa berjalan,"

"Jangan pikirkan perkataan orang lain, kamu adalah anak yang kuat dan pemberani. Jika mereka berkata seperti itu, maka biarkan saja. Anggap saja perkataan mereka seperti angin berlalu, mereka mengganggumu karena tidak ada pekerjaan yang harus mereka lakukan. Jadi tidak usah di masukkan hati, kami semua menyayangi mu apa adanya, jangan berkecil hati,"

"Yang bibi katakan memang benar, lagian ibu pasti akan membantuku jika mereka menggangguku saat di sekolah. Ibu menungguku disana,"

"Nak, ibumu tidak akan menemanimu disana. Dia masih ada urusan di luar negeri, kami tidak tahu kapan ibumu pulang,"

"Nenek berkata bahwa ibu sedang menungguku di sana, kenapa bibi harus berbohong? Aku ingin bertemu dengan ibu,"

"Dengarkan dulu, bibi tidak berbohong kepadamu,"

"Kalian semua pembohong! Aku ingin bertemu dengan ibu sekarang! Kenapa aku tidak boleh menemuinya?!"

Kemudian Nazel mendorong Reina pergi dari kamarnya, perasaannya sangat hancur sekarang. Reina sangat merasa sedih dan tidak tega terus-menerus membohongi keponakannya itu. Yizka menghampiri Reina yang sedang menangis di depan pintu kamar Nazel.

"Bibi jangan menangis, aku tahu kakak ingin sekali bertemu dengan ibu. Tapi ibu lah yang meninggal kami,"

"Jangan berkata seperti itu, ibumu tidak sejahat itu. Bagaimana pun juga dia yang sedang melahirkan mu,"

Tak lama kelamaan Nazel keluar dari kamar dan menuju ke gerbang rumah, semua orang berlari untuk menghentikannya. Tiba-tiba dia terjatuh dari kursi rodanya saat hendak keluar dari pintu rumah.

"Kamu mau kemana nak? Kenapa nangis?"

"Aku mau pergi mencari ibu, kalian semua sudah berbohong! Aku akan mencari ibu sekarang,"

Mendengar itu semua kakak Ezra terlihat sangat emosi sekali, aku khawatir bahwa dia akan bersikap kasar dengan Nazel nantinya. Tak lama setelah itu, kakak Ezra memberitahukan yang sebenarnya bahwa kakak ipar pergi jauh meninggalkan mereka.

"Ayah pasti bohong lagi, ibu tidak akan meninggal kami disini,"

"Mengertilah nak, jangan harapkan ibumu kembali lagi. Kita akan pergi besok, jangan terus mencari masalah dengan mencari ibumu,"

"Kakak, ayah tidak berbohong. Saat kakak sakit ibu sudah pergi meninggalkan kita, jangan menyalahkan siapa-siapa kak. Sekarang kita hanya memiliki ayah,"

"Tenanglah cucuku, jangan sedih lagi. Disini ada nenek, kakek, paman dan bibi yang menyayangi mu disini. Terutama ayahmu, yang sangat menyayangi kalian, ayo kita masuk ke dalam sekarang,"

Nazel sangat terpukul mendengar ibunya tidak lagi bersamanya, dia berfikir kalau semua ini gara-gara dia tidak bisa berjalan oleh karena itu ibunya meninggalkan dia.

... ⚜️ Bersambung ⚜️...

Terpopuler

Comments

Umi Yan

Umi Yan

Like untuk karyanya kak😊

Salam manis dari "Cinta Sang Desainer" terimakasih🙏

2020-11-21

1

hany

hany

kereeeeen kk
lanjut

salam semangat dari MAHABBAH RINDU

2020-11-21

1

DeputiG_Rahma

DeputiG_Rahma

like like... next thor

salam ke uwuwan dri DEBU ORBIT 😁😁😉

2020-11-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!