~Episode 8~

......

🍁Ruang keluarga 🍁

"Tapi kelihatannya dia bukan sakit-sakit pada umumnya, kalau benar dia demam kenapa ada luka lecet di tangannya tadi?"

"Kakek.. itu.. luka lama, sebelum ayah jatuh sakit. Tidak sengaja ayah menambak sesuatu di dalam kantornya, ya.. begitulah,"

"Benar ayah mertua, tidak perlu khawatir. Dia pasti akan segera membaik, jika kalian merasa letih. Aku akan mengantar kalian ke kamar,"

"Antar ayahmu ke kamar, aku ingin berjalan sebentar dengan Reina. Cucuku, kamu bisa mengantarku kan?"

"Iya nek, aku akan mengajak nenek keliling rumah ini. Aku sendiri yang akan mengantarkan nenek jika nenek merasa letih nantinya,"

Saat berkeliling rumah, nenek terus menanyakan tentang kak Rezwan dan aku. Apakah kami sudah memiliki pasangan atau belum, dia ingin sekali kami cepat menikah. Tapi aku tidak bisa memberi jawaban pasti kepadanya, nenek juga bercerita tentang masa kecil ayahku dulu. Aku tidak menyangka bahwa nenekku bisa seterbuka ini kepadaku, dulunya aku selalu berfikir bahwa nenek adalah orang yang keras. Tetapi aku baru menyadari bahwa nenekku adalah orang yang berhati baik dan lembut, ternyata nenek hanya keras kepada orang lain terapi itu tidak berlaku bagi cucunya.

"Oh ya nek, nenek pasti merindukan foto masa kecil ayah. Ayo nek, aku akan tunjukkan semua foto-foto masa kecil ayah, ibu, dan kami,"

🍁Ruang album keluarga 🍁

"Nenek ini adalah ruangan khusus dan sedikit tersembunyi, hanya keluarga inti yang diperbolehkan kemari. Ini semua foto dan album masa kecil sampai dewasa, kami selalu mengabadikan momen-momen penting bersama. Jadi kami bisa mengenangnya,"

"Tapi dulu saat nenek kemari, ibumu tidak pernah menunjukkan ini kepada nenek,"

"Mungkin saat itu ibu masih sibuk, sekarang nenek kan sudah mengetahuinya. Tapi sayangnya foto masa kecil kak Ezra tidak ada disini, jika ada kesempatan aku ingin sekali melihat foto masa kecil kak Ezra,"

"Jangan sedih nak, nenek mempunyai beberapa foto Ezra saat masih kecil dulu. Dia sangat manis sekali, nenek akan memberikan beberapa foto kakakmu saat kamu berkunjung ke rumah nenek. Memang fotonya Ezra tidak banyak, tapi itu bisa dibuat kenang-kenangan,"

Aku dan nenek menghabiskan waktu berdua hanya di ruang galeri foto untuk melihat beberapa foto-foto kami saat masih kecil, sampai-sampai kami lupa waktu. Hari semakin malam, kami akhirnya kembali untuk makan malam bersama.

🍁Ruang makan🍁

"Reina, duduklah di samping nenek,"

"Mama menyiapkan semua makanan kesukaan nenek dan kakek, nenek dan kakek harus makan dengan banyak kali ini,"

"Tidak tidak, usia nenek dan kakekmu sudah semakin tua. Jika makan terlalu banyak itu tidak baik bagi kesehatan kami, kamu saja yang makan banyak,"

Setelah makan malam, nenek menyuruhku untuk memijat kakinya. Nenek terkadang merasa pegal-pegal pada kakinya, karena disebabkan faktor usia. Aku dan kakek juga berbincang sangat lama, kakek selalu memotivasi diriku supaya karirku bisa lebih berkembang ke depannya. Kami berbincang sangat lama satu sama lain, sampai pukul 10.45. Saat itu nenek ketiduran karena dipijat, aku pun kembali ke kamar karena tidak ingin mengganggu nenek istirahat.

Keesokan harinya nenek memanggil ku ke kamarnya, ternyata nenek memberiku sebuah hadiah kalung dan syal dari negara x. Aku sangat senang menerima hadiah itu, semua anggota keluarga juga diberi hadiah oleh nenek dan kakek. Tapi... kakek memberikan hadiah yang spesial untukku, karena aku adalah cucu tunggal perempuannya. Sebenarnya dulu bibi pertama memiliki anak perempuan, tapi sayangnya meninggal saat masih bayi. Dan sekarang kedua bibiku hanya memiliki anak laki-laki semua.

Hal itu wajar saja nenek sangat menyayangi ku, kakek dan nenekku selalu berharap supaya aku dapat menemukan pasangan yang cocok di masa depan.

"Terimakasih banyak nek, aku sangat menyukai hadiah nenek dan kakek,"

"Nak, jagalah kalung itu baik. Sebenarnya kalung itu adalah kalung leluhur keluarga Kendrick, nenek sengaja memberikannya kepadamu karena kamu adalah satu-satunya penerus yang layak untuk mendapatkan kalung leluhur ini. Pakailah ini saat kamu menikah nanti, nenek tidak tahu berapa lama lagi umurku. Kamu sudah cukup dewasa untuk menerima ini,"

"Nenek, jangan berkata seperti itu. Nenek pasti akan melihatku menikah nantinya, dan aku ingin nenek sendiri yang memakaikan kalung ini,"

"Doa kan saja supaya nenek dan kakek bisa panjang umur,"

"Pasti nek, aku selalu mendoakan nenek. Kalau begitu aku pergi dulu nek, aku ingin pergi ke perusahaan pagi ini,"

"Hati-hati di jalan nak, jangan pulang terlambat ya. Nenek ingin menghabiskan waktu lebih lama denganmu,"

... ⚜️ Bersambung ⚜️...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!