.......
🍁Ruang makan🍁
"Ma, nenek sangat marah denganku? Bagaimana aku bisa membujuknya? Aku telah membuatnya kecewa,"
"Sudahlah jangan pedulikan itu, kamu tahu sendiri kan nenekmu bagaimana? Besok bawakan minuman hangat ke kamarnya, lalu kamu pijat kakinya. Nenek tidak akan pernah marah lama-lama, sekarang kamu makanlah dulu. Besok ibu akan membantumu untuk membujuk nenek,"
Malam itu aku tidak bisa tidur dengan nyenyak, aku terus kepikiran nenek. Lalu aku memutuskan untuk turun dan melihat keadaan nenek, mungkin nenek sudah tidur. Tapi aku ingin melihatnya apakah nenek masih marah atau tidak.
🍁Taman Tengah🍁
Aku tidak sengaja melihat ada seseorang yang sedang duduk di kursi goyang di dekat taman tengah saat hendak ke kamar nenek. Aku pun memberanikan diri untuk menghampiri orang itu. Tak disangka aku melihat nenek yang duduk sambil memandangi bulan dengan kegelapan disekitarnya.
"Nenek? Nenek belum tidur? Ini sudah malam kenapa nenek tidak tidur?"
"Kenapa kamu peduli dengan kondisiku, aku sedang merindukan cucu perempuan ku yang penurut,"
"Nenek, aku ada disini. Nenek tidak perlu merindukan ku, aku akan menyalakan lampunya. Disini sangatlah gelap, pasti nenek kesepian,"
"Tidak perlu, kamu pergilah. Jangan menyalakan lampunya, aku suka kegelapan,"
"Jangan bicara seperti itu, maaf nek aku salah. Aku tidak mematuhi perkataan nenek tadi, aku benar-benar minta maaf. Nenek bisa menghukumku jika itu satu-satunya cara supaya nenek memaafkan ku. Aku menyayangi nenek,"
"Sudah-sudah jangan nangis, aku memaafkan mu. Aku kesini untuk melihat keadaan kalian disini, kalian sudah lama tidak berkunjung ke rumah nenek. Aku sangat merindukanmu nak, aku ingin menghabiskan waktu yang banyak denganmu saat aku masih ada disini. Aku terbawa emosi sesaat, karena kamu lebih mementingkan pekerjaan mu. Dibandingkan nenek yang tinggal untuk beberapa hari disini,"
Saat itu aku tersadar bahwa nenek memang benar-benar sangat menyayangiku, aku terima amarah nenek. Karena itu adalah bentuk kasih sayangnya kepadaku, aku dan nenek berbagi cerita satu sama lain tentang diriku. Sebelumya aku tidak pernah terbuka seperti ini dengan mama, tapi aku merasa sangat nyaman berada dekat dengan nenek. Nenek juga tidak lupa menceritakan kisah cintanya duku dengan kakek saat masih mereka muda. Kisah mereka sangatlah indah untuk dikenang, aku benar-benar merasa terharu dengan perjuangan mereka.
Malam semakin larut, aku mengantarkan nenek kembali ke kamar. Setelah itu aku kembali ke kamarku, saat itu aku baru bisa tidur dengan tenang. Keesokan paginya, aku dan nenek serta anak-anak berencana untuk jalan-jalan bersama.
"Nenek bolehkah saya ikut dengan nenek? Saya tidak akan mengganggu nenek, saya hanya ingin menjaga anak-anak,"
"Tidak bisa, ada Reina yang menjaga mereka berdua. Aku ingin pergi bersama Reina,"
Saat kami keluar, nenek membelikan banyak barang-barang branded untuk kami. Dari baju, tas, sepatu. Aku sudah sempat menolaknya, tapi nenek bersikeras membelikan semua itu.
"Sekarang kita mampir ke toko mainan ya, cicitku kalian bisa membeli banyak mainan disana,"
"Nenek, aku sudah memebelikan mainan yang banyak untuk mereka. Dan sekarang mainan itu jarang terpakai, karena sekarang mereka sudah sekolah,"
"Iya nenek buyut, kami tidak perlu mainan lagi. Bibi hampir setiap hari memebelikan kami mainan,"
"Baiklah, kita pulang saja. Aku sudah capek, ingin istirahat saja,"
Sesampainya di rumah, Della memprotes nenek karena dia tidak dibelikan barang-barang branded seperti Reina. Mama akhirnya turun tangan dan menghentikan Della supaya tidak membuat nenek marah.
"Maaf sebelumnya, tapi kak perbuatan kakak itu sangatlah tidak sopan. Ini semua nenek sendiri yang membelikannya, aku tidak meminta sama sekali,"
"Ma, pasti dia bohong. Nenek dulu sangat dekat dengan ku, dia selalu membelikan apa yang aku mau seperti ibu ku sendiri. Tapi sekarang dia telah berubah, semenjak Reina dekat dengan nenek. Ini sangat tidak adil,"
"Della, jaga ucapan mu. Kenapa sikapmu berubah seperti ini, sekarang kamu jadi manja, boros, dan tidak punya rasa malu?! Biarkan saja nenek membelikan barang-barang untuk Reina, dia itu cucunya sedangkan kamu hanya cucu menantu. Jaga batasan mu, aku memang menganggap mu seperti putriku sendiri. Tapi jika sikapmu seperti ini terus, mungkin sekarang kita hanya sebatas ibu mertua dan menantu. Aku salah telah memanjakan mu selama ini,"
Kedua kalinya aku melihat mama marah seperti ini dengan kakak ipar, tapi yang dikatakan mama itu memang tidak salah. Kakak ipar harus tahu batasannya sebagai seorang menantu di rumah ini.
... ⚜️ Bersambung ⚜️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Ms. Violin
11 like+rate udah mendarat untukmu kaka!
semngat selalu dalam berkarya!
Ditunggu feedback nya di karya baruku 'I Become Wife of the Atrocious Duke'.
2020-11-06
2
Susi Ana
jempol hadir, mampir ya
2020-11-06
1