......
🍁 Museum 🍁
"Kalian jangan lari-lari, disini banyak benda-benda prasejarah yang harus kalian lihat. Jangan sampai kalian melewatkannya,"
Kami menghabiskan waktu lama di museum, hari sudah malam kami pun tiba di hotel. Dua hari kedepan kami akan menghabiskan sisa waktu kami ke pinggir kota ini, disana terdapat sebuah wisata yang sering dikunjungi oleh turis maupun orang lokal. Wisata itu terkenal akan wahananya yang ekstrim dan pemandangan laut yang indah.
2 Hari kemudian.
Mereka semua telah memesan tiket pesawat untuk pulang ke rumah, semua orang terlihat letih saat perjalanan pulang. Sebelum mereka ke bandara, Reina dan Rezwan sempat mampir ke pusat oleh-oleh untuk keluarganya. Malam harinya mereka sampai di rumah, anak-anak sudah tertidur pulas. Keesokan harinya mereka menceritakan semua yang terjadi selama liburan, mendengar itu semua Della adalah satu-satunya orang yang tidak menyukai anak-anak berlibur bersama Reina.
"Nazel, jika kalian berdua menyukai liburan. Kita nanti akan liburan bersama dengan papa, pasti akan lebih seru. Bagaimana kalau kita liburan ke luar negeri?"
"Kami tidak mau liburan ke luar negeri, kami ingin liburan dalam negeri saja ma. Nanti kita akan liburan bersama sekeluarga? Nenek dan kakek juga harus ikut,"
"Em... ini ada oleh-oleh untuk kalian. Ada beberapa baju dan makanan khas daerah sana,"
Malam hari
🍁Ruang makan🍁
"Oh ya Ren, kamu masih ingat dengan Valdi?"
"Ada apa dengannya?"
"Hari ini aku barusan mendapatkan kabar kalau ibunya baru saja meninggal,"
"Ayah tidak bercanda kan? Ayah tahu berita itu dari mana? Ayah kan tidak kenal dengan keluarganya,"
"Ayah kenal dengan keluarganya, ayahnya itu teman bisnis ayah. Tadi ada berita yang mengabarkan bahwa nyonya besar dari keluarga Reicham meninggal dunia karena disebabkan penyakit kanker yang dideritanya,"
"Jadi... ayah berkata jujur? Aku benar-benar tidak menyangka hal ini bisa terjadi secepat ini, ayah tidak pergi ke sana?"
"Rencananya begitu, lihat jadwal ayah selanjutnya. Jika ada waktu ayah akan pergi ke sana bersama ibumu,"
"Aku ikut, maksudku aku kesana karena aku pernah mengenal anaknya. Jadi..,"
"Kamu boleh ikut bersama kami,"
Setelah makan malam selesai, Reina segera menghubungi asisten ayahnya untuk melihat jadwal rapat ayahnya. Tertulis disana, 3 minggu kedepan ayahnya memiliki jadwal yang cukup padat.
🍁Kamar Rezwan🍁
"Kakak, bisakah aku meminta tolong kali ini saja,"
"Minta tolong apa? Jangan yang aneh-aneh, masih banyak yang harus aku kerjakan,"
"Aku ingin meminta kakak untuk berbicara dengan ayah, mengenai jadwal ayah. Bisakah kakak menggantikan posisi ayah saat rapat? Itu tidak lama, kurang lebih 3 hari saja,"
"Untuk apa? Jangan membuatku menambah pekerjaan saja,"
"Kak, tadi habis mendengar kabar kalau nyonya dari keluarga Reicham baru saja meninggal. Kami ingin ke sana, sementara itu jadwal meeting ayah cukup padat untuk 3 minggu ke depan. Lalu kapan lagi aku bisa kesana? Sebagai gantinya aku akan menerima semua syarat dari kakak,"
"Em... baiklah..., syarat dariku.. kamu harus membantuku mengerjakan tugas-tugas ku ini selama beberapa hari kedepan sebelum kamu berangkat ke luar negeri? Bagaimana? Jika kamu tidak setuju, aku tidak akan membantumu,"
"Ya, aku setuju. Kecuali malam ini, besok aku akan membantu kakak. Sekarang aku mengantuk harus pergi tidur, terimakasih kak,"
Keesokan paginya, Rezwan datang ke kamar ayah untuk berbicara dengannya. Setelah begitu lama mereka berbincang, akhirnya ayah pun setuju dengan perkataan Rezwan.
... ⚜️ Bersambung ⚜️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments