(Pulang Sekolah)
"Hei sayang, gimana sekolahnya hari ini?"
"Hai Ma, sangat baik."
"Oh, bentar ya Ma. Hai kak Alea,"
"Sini kak," panggil Felisha dengan melambaikan tangan.
Akan tetapi Alea enggan menatap mereka, Felisha langsung bergegas menghampiri Alea bersama dengan Mamanya.
"Kak, kok kamu sendirian. Mana Ibunda?"
"Ngapain kamu sok akrab kayak gitu. Ingatnya kita bukan siapa-siapa,"
"Alea sayang, jangan begitu. Wajar saja dia bertanya, dia kan adikmu,"
"Jangan sok jadi ibuku deh,"
Alea langsung bergegas pergi, tapi lagi-lagi dihentikan oleh Felisha. Dia langsung memegang tangan Alea.
"Kasihan kakakku ini, bagaimana kalau kita mengantarmu pulang?"
"Iya sayang, daripada kamu menunggu lama disini. Panas-panas lagi, lebih baik mama antar kamu pulang,"
"Tidak terimakasih,"
Tiba-tiba Alea dihampiri oleh seorang anak remaja yang tampan sekali, ia cukup terkenal di sekolah ini. Banyak sekali siswa lain yang mengaguminya.
"Hey Le, kok belum pulang?"
"Lio, kamu bisa tidak mengantarku pulang hari ini?"
"Bisa banget, kebetulan rumah kita kan searah. Btw, mereka siapa Le?"
"Engga penting, hanya orang-orang pengganggu saja. Ayo Lio, kita cabut aja,"
"Eh, kalian mau kemana? Lebih baik mama anterin ya?"
"Mama?" tanya Lio.
"Kamu teman dekatnya Alea ya? Kenalin saya mama-"
"Cukup, jangan melewati batasan,"
Alea langsung menggandeng tangan Adelio dan beranjak pergi dari sana.
"Ma, siapa dia sebenarnya? Tampan sekali,"
"Sayang, kalau kamu suka. Dekati dia dong,"
"Betul juga kata Mama," ucap Felisha sembari tersenyum kepada Mamanya.
Saat di perjalanan pulang, Alea hanya terdiam melamun dia atas sepeda motor. Melihat hal itu, Adelio seketika bertanya kepada Alea yang termenung tak tau apa-apa.
"Hey, kok ngelamun si?"
"Hah, engga kok,"
"Ada masalah apa? Cerita sini, jangan dipendam,"
"Engga ada apa-apa,"
Alea tetep tidak mau jujur sama sekali kepada teman karibnya itu, Adelio yang melihat sikap Alea seperti itu. Dia langsung menghentikan motornya di sebuah restoran, ia mengajak Alea masuk ke dalam untuk makan.
"Kenapa kesini?"
"Kamu pasti belum makan apa-apa kan dari tadi, makanya kelihatan bengong,"
"Mbak, saya pesan yang ini 2 ya sama minumnya es jeruk 2,"
"Btw, itu rahasia banget ya?"
"Em..., jadi gini. Dia itu sebenarnya ibu tiri dan saudara tiriku, mereka yang telah merebut kakak dan ayah dariku. Sekarang dia malah masuk ke sekolah yang sama denganku, apalagi ibunya yang bermuka dua sama kayak anaknya,"
"Tenang Lea, biarkan mereka berbuat semuanya. Kita pantau saja,"
"Dia terus mengancamku kalau dia mau merebut semua orang yang dekat denganku. Aku tidak tau kenapa dia begitu dendam kepadaku. Seharusnya aku yang begitu,"
"Jangan sampai kamu berfikir seperti itu, hal itu tidak baik Lea. Aku dan bundamu akan selalu tetap berada di sampingmu, apapun itu yang terjadi,"
"Pasti habis ini dia akan merebutmu juga,"
"Biarin, toh dia juga cantik kok,"
"Apa?! Sekarang kamu malah milih dia dibanding aku?!" ucap Lea terheran.
"Iya," ucap Adelio dengan santai.
"Oke, mulai sekarang kita bukan sahabat lagi!" tegas Lea.
"Lea!! Apaan si kamu. Aku cuma bercanda!"
ucap Adelio sembari menggandeng tangan Lea.
"Bercandamu benar-benar kelewatan tau!!"
"Tenang Lea! Gue minta maaf sama lo, jangan marah lagi, oke?!"
Lea pun masih enggan menjawabnya.
"Le?"
"Ya,"
"Kita masih sahabat kan?"
"Iya, bawel!" ucap Lea
"Tenang aja Lea, gue ga akan ninggalin lo sendirian Le,"
Itulah mereka, Alea selama ini menganggap Adelio sebagai sahabat terbaiknya. Akan tetapi Adelio sudah menyimpan rasa pada Alea sejak lama, tapi dalam hal ini Alea masih kurang peka. Di satu sisi lain, rumor bahwa mereka telah berpacaran sudah menyebar luas ke telinga para siswa lainnya.
(Kediaman Reicham)
Setibanya di rumah, seperti biasa Alea disambut oleh senyuman manis oleh para pengurus rumah itu. Ia pun bergegas membuka ponselnya dan menelfon ibundanya.
"Halo ma,"
"Iya sayang ada apa?"
"Mama hari ini pulang jam berapa?"
"Mama kayaknya nanti lembur di kantor sayang, soalnya besok mama harus pergi ke luar kota,"
"Berapa lama Mama pergi,"
"Ya kali ini cukup lama nak, mungkin 2 atau 1 bulan,"
"Kenapa mendadak si Ma?"
"Soalnya mama ada klien penting di sana dan ada pekerjaan lain yang harus mama selesaikan di kantor cabang,"
"Baiklah, tetap jaga kesehatan ya ma,"
"Iya sayang, kita lanjut besok pagi ya. Bye,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
DeputiG_Rahma
semangt reina, semangt juga authornya🥰
2020-11-11
1