Tetanggaku Adalah Bossku

Tetanggaku Adalah Bossku

Bab 1: Awal Mula

“Dum...”

“Dum..”

“Dum..”

Hentakan musik diskotik, seketika menutupi kedua telinga seorang wanita yang sedang tertidur. Wanita itu yang tak lain adalah Zanna.

“Arghhhh....!!!.” Zanna berteriak dengan sangat kencangnya.

Suara musik diskotik itu, benar-benar mengganggu gendang telinganya, dan membuatnya yang baru saja tertidur tiba-tiba terbangun.

“Arghhh!! sebenarnya, aku tinggal di mana sih ini? Di Apartemen, atau di diskotik, sih?”

“Bener-bener, gila tuh tetangga. Nyalain musik kenceng banget, mana pas larut malem gini lagi. Nggak tau apa, ini tuh waktu nya orang pada tidur.” gumam Zanna dengan sangat kesal.

Sudah dua hari ini, Zanna benar-benar tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ya, itu semua karena suara musik diskotik dari penghuni Apartemen sebelah Zanna tinggal. Yang tak lain adalah tetangga sebelah nya.

Waktu berlalu sangat cepat. Suara musik diskotik itu, masih saja terdengar dengan jelas di telinga Zanna. Dia pun, mencoba untuk memejamkan matanya kembali. Namun, hal itu sangat sulit. Suara musik diskotik yang berasal dari tetangga sebelahnya, lama kelamaan terdengar sangat kencang di telinganya.

“Sialan, lama kelamaan makin keras aja tuh musik.”

"Arggghhhh, kalau kaya gini bener-benar nggak bisa tidur." teriak Zanna yang sudah sangat kesal.

2 jam berlalu, akhirnya Zanna tertidur. Tiba-tiba suara alarm terdengar sangat kencang di telinganya.

“Empph...”

Zanna terbangun ketika mendengar suara alarm. Dia pun mencoba membuka matanya dan melihat jam.

“Apa? udah jam 7 pagi?" pekik Zanna.

Zanna sangat terkejut ketika melihat jam. Dengan terburu-buru, Zanna langsung bangun dan bergegas menuju kamar mandi.

Zanna membersihkan seluruh badannya dengan sangat cepat.

20 menit berlalu, akhirnya Zanna telah menyelesaikan segala aktivitas nya di kamar mandi. Zanna segera bersiap-siap dan memakai pakaian terbaiknya.

Dengan wajah tanpa make up, dan tampilan rambut yang belum sempat untuk di sisir. Zanna segera pergi meninggalkan Apartemen, dan bergegas pergi menuju kantor.

Hari ini adalah hari pertama Zanna bekerja di Perusahaan Wijaya Kontruksi. Karena hal itu, Zanna tidak mau datang terlambat.

Jarak antara apartemen ia tinggal dengan Kantor Wijaya Kontruksi. Memiliki jarak yang lumayan dekat. Jika berjalan kaki membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit.

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 lebih 56 menit. Zanna hanya mempunyai waktu 4 menit untuk tiba di Wijaya Kontruksi. Karena hanya memiliki waktu yang singkat, Zanna berlari menuju Kantor.

****

Wijaya Kontruksi

Zanna terus mengatur nafasnya. Dadanya sangat sesak, karena sudah berlari ketika menuju kantor. Seluruh badannya di penuhi dengan keringat, rasanya percuma saja mandi, baru beberapa menit saja sudah berkeringat.

Setibanya di ruang rapat, Zanna sangat terkejut, ketika melihat semua karyawan baru sudah berkumpul.

“Aduh, aku bener-bener telat.” gerutu Zanna dalam hati.

Zanna masuk perlahan demi perlahan sambil membungkukkan badannya, kemudian ia duduk di kursi yang masih kosong.

Setelah Zanna duduk, seseorang karyawan baru yang duduk di samping Zanna berbicara sesuatu

"Hei, kamu dari mana aja? Rapat belum di mulai karena nunggu kamu dari tadi."

Zanna sangat tersentak dengan ucapan seseorang tersebut.

"I-iya, maaf." ucap Zanna sambil menundukkan kepalanya.

"Hmm, ini semua gara-gara tetanggaku itu. Kalau aja, dia nggak nyalain musik sekencang itu. Pasti aku nggak akan susah tidur, terus aku nggak akan bangun kesiangan." gumam Zanna yang kesal.

Dari arah seberang Zanna duduk, ada seorang pria menatap Zanna dengan tatapan yang sangat sinis.

“I-itu.. cowok, siapa sih. Natap akunya kaya gitu banget.” Batin Zanna.

Rapat pun di mulai. Seorang moderator menjelaskan sejarah perusahaan Wijaya Kontruksi, kepada seluruh Karyawan baru.

“Wijaya Kontruksi, perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1997. Wijaya Kontruksi sudah menangani hampir seribu proyek pembangunan. Di mulai dari pembangunan skala kecil, sedang , menengah, hingga skala yang besar. Dan kalau kalian tahu, jembatan gantung yang ada di kota X. Perusahaan kami lah yang menangani proyek itu.”

*Moderator berbicara lagi dengan panjang lebar*

Zanna tidak bisa fokus ketika mendengar moderator berbicara. Rasa kantuknya itu benar-benar merasuk ke tubuh.

Sesekali Zanna menguap. Namun, ketika Zanna menguap. Seorang pria yang duduk di seberang Zanna, terus memperhatikan Zanna dengan tatapannya yang tajam.

“Ish, itu si pria sinis kenapa sih? Natap aku mulu.” batin Zanna yang merasa risih.

1 jam berlalu. Seluruh rangkaian agenda rapat pun selesai. Semua karyawan baru di persilahkan untuk ke ruangan Divisi nya masing-masing.

Di perusahaan Wijaya Kontruksi, Zanna bekerja di bagian Divisi Keuangan dan sebagai staff Administrasi keuangan.

Sebelum menuju Ruangan Divisi Keuangan. Zanna pergi ke toilet dahulu, untuk membasuh mukanya agar rasa kantuknya menghilang.

Setibanya di toilet, Zanna melihat ada 3 orang karyawan wanita sedang bergosip.

“Hei, kalian tau gak sih. Katanya pak Daffin, udah balik lagi dari Luar Negeri.”

“Wah, serius.?"

“Iya, serius. Mulai hari ini, dia bakal masuk kerja."

"Yaaah, padahal aku udah seneng banget. Pak Daffin nggak ada di kantor selama sebulan kemarin. Eh, sekarang ada lagi. Kalau, ada dia tuh suasana di kantor bikin tegang."

"Iya bener banget tuh, tegang takut di hukum."

"Hei, ya udah. Mending kita balik lagi ke ruangan kita. Dari pada nanti kita kena semprot Pak Daffin."

Ketiga wanita itu pun pergi meninggalkan toilet.

Zanna mengerutkan dahinya. Dia bertanya-tanya mengenai sosok Pak Daffin, yang di bicarakan para karyawan wanita tadi.

“Hmm, siapa tuh Pak Daffin. Kayanya, nyeremin banget.” gumam Zanna dalam hati.

Zanna merasa lega, setelah membasuh wajahnya dengan air. Hal itu, membuat nya menjadi segar, dan membuat rasa kantuknya berkurang.

Zanna segera meninggalkan toilet. Ketika akan menuju ruangan Divisi Keuangan, tiba-tiba Zanna bertabrakan dengan seseorang.

Zanna segera melihat kearah seseorang yang di tabrak nya.

Zanna membelalakkan matanya ketika tahu siapa yang di tabrak nya itu.

“Ah, itu kan. Orang yang tadi natap aku sinis pas di ruang rapat.” gumam Zanna yang ketakutan. Zanna pun segera meminta maaf.

“Ma-.”

Belum juga selesai mengucapkan kata maaf. Seseorang tersebut, sudah pergi meninggalkan Zanna. Lalu Zanna memandangi punggung seseorang tersebut.

“Hmm, kenapa sih tuh orang. Aku belum selesai bilang maaf, dia udah pergi gitu aja.” gumam Zanna yang sedikit kesal.

Zanna mengabaikan sesosok pria tersebut, dan segera menuju Ruangan Divisi Keuangan.

Setibanya di meja kerjanya, Zanna sangat terpukau, dengan layout dan nuansa ruangan yang modern.

“Hmm, kayanya bakal betah nih, kerja di sini.” gumam Zanna sambil tersenyum lebar. Dia pun duduk di kursi nya.

Setelah duduk, ada seseorang yang datang menghampiri Zanna.

“Hai, Zanna.” sapa seseorang kepada Zanna.

Zanna sangat terkejut ketika tahu siapa yang menghampirinya. Ya , dia adalah Bagas, seorang Manager dari Divisi Keuangan. Pria yang sangat tampan, bertubuh tegap, tinggi, dan kulitnya yang hitam manis. Benar-benar membuat Zanna terhipnotis.

“Zanna..!!” teriak Bagas, ketika melihat Zanna terus melamun.

“Eh, pak Bagas. Hehe.” Zanna pun langsung tersadar dari lamunannya.

“Kamu, ngelamunin apa sih, Zanna.” tanya bagas yang penasaran.

“Ehhmm, nggak ngelamunin apa-apa kok, Pak.”

Tiba-tiba Bagas terus memerhatikan wajah Zanna yang sangat suram

“Eh, Zann. Muka kamu kok kayak yang kurang tidur sih?” tanya Bagas.

“I-ya pak.” Zanna merasa malu dengan Bagas.

“Ya ampun, lain kali kamu harus tidur yang cukup, ya Zan.” ucap Bagas sambil tersenyum.

Zanna terus menatap wajah Bagas sambil tersenyum.

“Oh iya, Zan. Ini ada beberapa berkas. Tolong kamu kerjain ya. Kalau bisa sebelum jam makan siang sudah selesai, oke.” lanjut Bagas.

“O-oke. Siap Pak.” balas Zanna sambil tersenyum lebar.

Setelah itu, Zanna. Segera mengerjakan tugas yang di berikan oleh Bagas.

2 jam berlalu, tepat pukul 11.00. Akhirnya Zanna sudah selesai mengerjakan tugas yang di berikan oleh Bagas.

Setelah selesai mengerjakan tugas dan memberikan nya kepada Bagas. Tiba-tiba, rasa kantuk muncul lagi. Sudah beberapakali, Zanna terus menguap.

Zanna benar-benar tidak bisa mengontrol dirinya lagi. Akhirnya dia tertidur di meja kerjanya.

30 menit berlalu, Zanna sudah benar-benar larut dalam mimpinya. Ketika, Zanna sedang bermimpi indah. Seorang pria datang menghampiri meja kerja Zanna.

"Brak...!!!!."

Suara gebrakan meja terdengar sangat keras.

Seketika membuat seluruh orang yang berada di ruangan Divisi Keuangan sangat terkejut.

Satu gebrakan meja saja tak membuat Zanna terbangun. Pria itu sudah sangat marah, ketika Zanna tidak bangun juga dari tidurnya.

"Brak...!!!."

Pria itu menggebrak meja lagi, dengan sangat keras. Sontak suara gebrakan meja itu membuat Zanna terbangun.

Zanna sangat terkejut dan membelalakkan matanya. Ketika melihat di depannya, sudah ada seorang pria menatap tajam ke arahnya.

Pria tersebut seperti sangat marah ke pada Zanna.

"Kamu, ikut ke ruangan saya!!." ucap tegas pria itu kepada Zanna.

Dengan wajah yang masih sangat terkejut, Zanna mengikuti pria itu.

.

.

.

.

🌸🌸🌸🌸🌸 Bersambung 🌸🌸🌸🌸🌸

.

.

Terimakasih sudah membaca Novel ini 🥰, mohon dukungannya untuk Author ya dengan Like+vote+Rate. karena dengan dukungan kalian sangat berarti untuk author 🥰.

Terimakasih.....♥️💖

Terpopuler

Comments

Yunita aristya

Yunita aristya

mampir

2023-05-24

0

Bundanya Robby

Bundanya Robby

lanjut semangat

2022-07-08

0

LisSari 🐬

LisSari 🐬

nyimak

2022-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Awal Mula
2 Bab 2 : Mendapat Hukuman
3 Bab 3 : Memberi Pelajaran...
4 Bab 4 : Penghuni unit 305
5 Visual (Tokoh Utama)
6 Bab 5 : Jadi Asistennya pak Daffin?
7 Bab 6 : Kegerahan...
8 Bab 7 : Pergi ke Supermarket
9 Bab 8 : Nonton Film..
10 Bab 9 : Siapa wanita ini?
11 Bab 10 : Kunjungan Fira ke Unit Apartemen..
12 Bab 11 : Takut Kegelapan..
13 Bab 12 : Berbohong Demi Kebaikan.
14 Bab 13 : Pura-pura berpacaran..
15 Bab 14 : Pacar Pak Daffin...
16 Bab 15 : Bukan Pacarnya Pak Daffin..
17 Bab 16 : Tidak Menepati Janji..
18 Bab 17 : Ingin Tahu...
19 Bab 18 : Cemburu..
20 Bab 19 : Cemburu Part 2...
21 Bab 20 : Makan malam..
22 Bab 21 : Pulangnya Bagas ke kota X..
23 Bab 22 : Bad mood
24 Bab 23 : Putus..
25 Bab 24 : Pergi Jalan-jalan..
26 Bab 25 : Jalan-jalan Part 2
27 Bab 26 : Terbongkar sudah..
28 Bab 27 : Siapa pelakunya?!
29 Bab 28 : Gimana ini...
30 Bab 29 : Berdebar kencang..
31 Bab 30 : Sahabat lama..
32 Bab 31 : Cerita..
33 Bab 32 : Nonton Drama...
34 Bab 33 : I love you..
35 Bab 34 : Belum terbiasa..
36 Bab 35 : Kepergok lagi ?!
37 Bab 36 : Kencan...
38 Bab 37 : Kencan part 2.
39 Bab 38 : Bermesraan..
40 Bab 39 : Pacar Pak Daffin (Sungguhan)
41 Bab 40 : Pembelaan Sahabat..
42 Bab 41 : Pengakuan..
43 Bab 42 : Tak mau kalah.
44 Bab 43 : Ciri khas..
45 Bab 44 : Tidak berkata jujur...
46 Bab 45 : Siapa dia?
47 Bab 46 : Tak percaya..
48 Bab 47 : Pria misterius..
49 Bab 48 : Sakit...
50 Bab 49 : Tak menyangka...
51 Bab 50 : Ah, apa?!
52 Bab 51 : Kamu dimana...
53 Visual pemeran pendukung
54 Bab 52 : Mengundurkan diri...
55 Bab 53 : Maafkan aku ...
56 Bab 54 : Pulang bersama...
57 Bab 55 : Hari jadi.
58 Bab 56 : Berharap...
59 Bab 57 : Jangan-jangan...
60 Bab 58 : Sesuatu hal...
61 Bab 59 : Terharu....
62 Bab 60 : Bisa melewati nya...
63 Bab 61 : Sudah menjadi Pasangan suami istri
64 Bab 62 : Rindu..
65 Bab 63 : Bahagia..
66 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Awal Mula
2
Bab 2 : Mendapat Hukuman
3
Bab 3 : Memberi Pelajaran...
4
Bab 4 : Penghuni unit 305
5
Visual (Tokoh Utama)
6
Bab 5 : Jadi Asistennya pak Daffin?
7
Bab 6 : Kegerahan...
8
Bab 7 : Pergi ke Supermarket
9
Bab 8 : Nonton Film..
10
Bab 9 : Siapa wanita ini?
11
Bab 10 : Kunjungan Fira ke Unit Apartemen..
12
Bab 11 : Takut Kegelapan..
13
Bab 12 : Berbohong Demi Kebaikan.
14
Bab 13 : Pura-pura berpacaran..
15
Bab 14 : Pacar Pak Daffin...
16
Bab 15 : Bukan Pacarnya Pak Daffin..
17
Bab 16 : Tidak Menepati Janji..
18
Bab 17 : Ingin Tahu...
19
Bab 18 : Cemburu..
20
Bab 19 : Cemburu Part 2...
21
Bab 20 : Makan malam..
22
Bab 21 : Pulangnya Bagas ke kota X..
23
Bab 22 : Bad mood
24
Bab 23 : Putus..
25
Bab 24 : Pergi Jalan-jalan..
26
Bab 25 : Jalan-jalan Part 2
27
Bab 26 : Terbongkar sudah..
28
Bab 27 : Siapa pelakunya?!
29
Bab 28 : Gimana ini...
30
Bab 29 : Berdebar kencang..
31
Bab 30 : Sahabat lama..
32
Bab 31 : Cerita..
33
Bab 32 : Nonton Drama...
34
Bab 33 : I love you..
35
Bab 34 : Belum terbiasa..
36
Bab 35 : Kepergok lagi ?!
37
Bab 36 : Kencan...
38
Bab 37 : Kencan part 2.
39
Bab 38 : Bermesraan..
40
Bab 39 : Pacar Pak Daffin (Sungguhan)
41
Bab 40 : Pembelaan Sahabat..
42
Bab 41 : Pengakuan..
43
Bab 42 : Tak mau kalah.
44
Bab 43 : Ciri khas..
45
Bab 44 : Tidak berkata jujur...
46
Bab 45 : Siapa dia?
47
Bab 46 : Tak percaya..
48
Bab 47 : Pria misterius..
49
Bab 48 : Sakit...
50
Bab 49 : Tak menyangka...
51
Bab 50 : Ah, apa?!
52
Bab 51 : Kamu dimana...
53
Visual pemeran pendukung
54
Bab 52 : Mengundurkan diri...
55
Bab 53 : Maafkan aku ...
56
Bab 54 : Pulang bersama...
57
Bab 55 : Hari jadi.
58
Bab 56 : Berharap...
59
Bab 57 : Jangan-jangan...
60
Bab 58 : Sesuatu hal...
61
Bab 59 : Terharu....
62
Bab 60 : Bisa melewati nya...
63
Bab 61 : Sudah menjadi Pasangan suami istri
64
Bab 62 : Rindu..
65
Bab 63 : Bahagia..
66
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!