Bab 14 : Pacar Pak Daffin...

Tepat pukul 07.30 Pagi. Zanna sudah tiba di Wijaya Kontruksi.

Dengan segera, Zanna berjalan menuju ruangan Divisi Keuangan. Di dalam ruangan, sudah nampak beberapa karyawan, termasuk Fira.

Setelah menyimpan tas, di atas meja kerjanya. Zanna bergegas menghampiri Fira, dari kejauhan Zanna melihat Fira sedang asyik memainkan ponselnya.

"Arghhh, ya ampun. Ganteng banget sih." batin Fira, ketika melihat akun Instagram seseorang di ponselnya.

"Hei, Fir. Lagi liatin akun Instagram nya siapa, nih?" sahut Zanna yang baru saja tiba di belakang meja kerja Fira.

Kedatang Zanna, membuat Fira tersentak. Ia pun dengan segera mematikan ponselnya dan menaruhnya ponselnya di atas meja.

"Eh, Zanna. Sejak kapan kamu ada di sini?" tanya Fira gugup

"Baru kok, Fir." jawab Zanna dengan yakin.

"Oh, iya tadi kamu liat akun Instagram nya siapa? Kok kayak berbunga bunga gitu sih." tanya Zanna lagi yang ingin tahu.

"Eeuum, bukan siapa-siapa kok, Zan." jawab Fira gugup.

Zanna terus menatap Fira, dia masih merasa tidak enak, dan merasa bersalah dengan Fira. Ketika beberapa hari yang lalu, meninggalkan Fira sendirian di unit Apartemen nya.

"Fir, soal yang waktu itu, aku minta maaf ya. Aku masih ngerasa nggak enak deh, gara-gara udah ninggalin kamu sendirian di unit apartemen aku." ucap Zanna.

Fira menarik nafasnya dan membuangnya dengan lembut.

"Hmm, iya nggak apa-apa, Zan." jawab Fira singkat.

"Kamu nggak marah kan, Fir?." tanya Zanna lagi.

"Ya ampun, Zanna. Emang aku anak kecil apa? Marah cuman karena itu doang." jawab Fira sambil melirik ke arah Zanna.

"Iya sih. Cuman aku takut aja kalau kamu marah, karena masalah itu." lanjut Zanna.

"Iya enggak, kok. Aku nggak marah, Zan." balas Fira sambil tersenyum tipis.

"Iya deh, syukur kalau gitu." bisik Zanna sambil tersenyum.

Mereka berdua saling bertatapan dan tertawa kecil.

Tak lama dari itu, munculah Bagas. Menghampiri Zanna Dan Fira.

"Hei, Zanna, Fira." sapa Bagas sambil tersenyum lebar, menatap Zanna.

Fira mengerutkan dahinya, ketika melihat Bagas hanya tersenyum lebar kepada Zanna saja.

"Khemm, ada apa nih. Kok, Kak Bagas senyumnya cuman ke Zanna doang sih." ledek Fira.

"Hmm, enggak kok. Tadi kakak juga senyum ke kamu. Kamu nya aja yang nggak liat." jelas Bagas. Yang langsung di susul Fira dengan memicingkan matanya.

Sedangkan Zanna melirik ke arah Bagas dan Fira sambil tertawa kecil.

"Ngomong-ngomong. Ada apa kak Bagas nyamperin kita?" tanya Fira dingin.

"Ya, ampun gitu banget kamu Fir, ke Kakak." balas Bagas.

"Haha bercanda kok, Kak." lanjut Fira.

"Iya, kakak kesini mau ngasih tau. Nanti jam 9 kalian harus ikut rapat sama Dirut." ucap Bagas.

"Kok, kita juga ikut kak? Biasanya kan cuman manager doang." ucap Fira sambil mengerutkan dahinya.

"Iya, nggak tau. Pokoknya itu sesuai perintah Pak Daffin." balas Bagas.

"Hmm, emang rapat membahas apa kak?" tanya Zanna.

"Katanya sih membahas proyek pembangunan Water park, di kota Y." jawab Bagas.

"Ah, kota, Y?" batin Zanna.

"Ya, udah. Saya ke ruangan dulu ya." ucap Bagas yang beranjak pergi meninggalkan Zanna dan Fira.

****

-Ruangan Direktur Utama-

"Syukur deh, Fin. Akhirnya kamu mau menuruti keinginan Ayah juga. Untuk terjun langsung menangani proyeknya Pak Aji." Ucap sang Ayah dalam sambungan telepon.

"Iya., Yah. Daffin kan udah janji, kalau Daffin nggak akan ngecewain Ayah."

"Iya, bagus. Semoga kamu selalu bisa menempati janji kamu itu ya, Fin."

"Hmm, iya, Yah."

"Ya, udah kamu lanjutin pekerjaan kamu. Ayah tutup telepon nya, Bye Fin."

Setelah sang Ayah menutup sambungan telepon nya. Dengan segera, Daffin menyandarkan punggungnya ke senderan sofa.

Daffin menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar.

"Kalau bukan karena Ayah. Males banget nanganin proyek, Om Aji." batin Daffin.

****

Tepat pukul 09.00 Pagi. Seluruh perwakilan karyawan dari berbagai divisi, sudah berkumpul di dalam ruang rapat. Termasuk, Zanna, Fira dan Bagas.

Suasana di dalam ruang rapat sangat ramai, oleh beberapa karyawan yang tengah asyik mengobrol. Termasuk Zanna, Fira dan Bagas.

Tak lama kemudian. Daffin, selaku Direktur Utama, masuk kedalam ruang rapat. Di susul Sekertaris Ri, yang ikut masuk ke dalam ruang rapat.

Kedatangan, Daffin dan Sekertaris Ri ke dalam ruang Rapat. Seketika membuat, suasana di dalam ruangan rapat menjadi sangat hening, Semua karyawan yang hadir di dalam ruang rapat, terdiam ketika Daffin dan Sekertaris Ri, tiba di dalam ruang rapat.

Setibanya di dalam ruang rapat, Sekertaris Ri, segera membagikan file hard copy kepada seluruh karyawan yang hadir di ruang rapat.

Semua karyawan, yang hadir di ruang rapat. Tengah fokus membaca File hard copy "Proyek Water park di kota Y" tersebut.

"Oke, rapatnya kita langsung mulai saja ya." Ucap Daffin yang langsung memulai rapatnya.

"Baik. Hard copy yang tengah kalian pegang saat ini, adalah konsep perancangan proyek Water Park, PT. Priyanto Bara." Jelas Daffin.

"Baik, saya akan jelaskan konsepnya......"

45 menit berlalu, Daffin sudah menerangkan konsep proyek tersebut.

"Oke, sebelum saya melanjutkan, ke pembahasan yang lain, silahkan jika ada yang ingin di tanyakan mengenai...."

"Ngeng"

Ucapan Daffin terpotong ketika suara pintu ruang rapat terbuka.

"Tok... tak...tok...tak"

Disusul suara yang berasal dari sepasang sepatu High Heels menjadi pusat perhatian seluruh karyawan yang hadir di ruang rapat.

Semua karyawan yang hadir di ruang rapat. Menatap ke arah pemilik sepatu High Heels tersebut, wanita itu berjalan berlenggak lenggok memasuki ruang rapat. Kemudian wanita itu duduk di samping Daffin.

"Ah, itu kan cewek yang waktu itu dateng ke unit Apartemen Pak Daffin." batin Zanna.

"Ngapain sih dia kesini.." batin Daffin. Sambil menatap tajam ke arah wanita itu. Wanita itu yang tak lain adalah Arika.

Semua karyawan yang hadir di ruang rapat, terdiam, menatap Arika.

"Kenapa? kok pada diem? Nggak di lanjut rapatnya?" tanya Arika, sambil menatap semua karyawan yang berada di ruang rapat.

Arika sangat tersentak ketika melihat Zanna, tengah duduk di ruang rapat.

"Oh pacar kamu ada di sini juga ya, Fin. Berarti dia itu bawahan kamu dong ya Fin."

Ucapan Arika tersebut membuat semua karyawan yang berada di ruang rapat sangat terkejut.

"Ah.. pacarnya pak Daffin ada disini?"

"Eh, siapa ya .."

"Iya siapa ya.."

"Siapa.."

"Siapa.."

Bisik para karyawan yang berada di ruang rapat.

"Duh, gimana kalau cewek itu bilang, aku ini pacar nya Pak Daffin, bisa berabe ini.." batin Zanna yang semakin gugup.

Daffin menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar. Dia menatap tajam ke arah Arika.

"Aish, dia ini.." batin Daffin mendengus kesal.

Daffin pun beranjak dari kursi, kemudian ia menarik tangan Arika, dan membawa Arika keluar dari ruang rapat.

"Ish, Daffin. Lepasin tangan aku.." pekik Arika. Disusul Daffin yang melepaskan tangan Arika.

"Kamu ngapain kesini?" tanya Daffin serius.

"Emang kenapa kalau aku ke sini? Ini kan proyeknya perusahaan ayah aku. Jadi bebas dong, kalau aku ikut rapat juga." balas Arika.

Daffin menarik nafasnya dan membuangnya dengan kasar.

"Hei, denger ya. Ini itu rapat internal. Jadi kamu nggak bisa tiba-tiba masuk, terus ikut rapat. Semua itu ada etikanya Arika." jelas Daffin dengan penuh penekanan. Arika pun terdiam, dan dia langsung pergi meninggalkan Daffin.

Setelah kepergian Arika. Daffin melanjutkan kembali agenda rapat.

Satu jam berlalu. Agenda rapat pun sudah selesai. Setelah itu, semua karyawan berserakan keluar dari ruang rapat.

Zanna, Fira dan Bagas. Berjalan bersama menuju ruang divisi keuangan.

Di sepanjang perjalanan Fira dan Zanna terus terdiam.

"Hmm, siapa ya pacar nya Pak Daffin. Di ruang rapat tadi kan cuman ada 6 orang cewek, termasuk aku sama Zanna. 4 Cewek lainnya udah pasti bukan pacarnya Pak Daffin. Mereka kan udah pada nikah semua. Terus aku, udah pasti bukan. Kalau Zanna... " batin Fira.

"Ah, jangan-jangan, dia..."

*Flashback On *

"Duh ,Zanna kemana sih? Mana sekarang udah di tungguin ibu di rumah." batin Fira.

Fira, sudah sangat kesal menuggu sendirian di unit Apartemen Zanna. Dia pun, segera meninggalkan unit Apartemen Zanna.

"Hmm, aku kirim pesan WhatsApp aja kali ya.. ke Zanna." gumam Fira yang sudah keluar dari unit Apartemen Zanna.

Dengan segera, Fira melangkah kan kakinya, berjalan melewati unit apartemen sebelah Zanna tinggal, yaitu unit 305. Yang pintunya sedikit terbuka.

"Iya.. hebat banget ya Pak. Akting nya Denis San."

Fira terdiam, dan menghentikan langkahnya, ketika ia mendengar suara Zanna yang terdengar jelas di kedua telinga nya.

"Ah, itu kan suaranya Zanna." gumam Fira, sambil mendekat kan telinganya ke sumber suara.

"Ah, iya. Ini emang suara Zanna.."

"Tapi ngapain.. dia ada di unit Apartemen ini.." batin Fira sambil menatap pintu unit Apartemen 305 yang sedikit terbuka.

"Emang kamu udah nonton, Filmnya."

Fira sangat tersentak ketika mendengar suara Daffin.

"Ah ini kan.. suaranya pak Daffin."

Fira sangat penasaran dengan hal tersebut, dia pun mendorong sedikit pintu unit Apartemen 305.

"Ngeng"

Fira memasukkan sedikit kepalanya, kedalam unit Apartemen 305. Mencoba memastikan siapa yang ada di dalam unit apartemen ini.

Fira membelalakkan matanya, ketika melihat Zanna dan Daffin tengah asyik mengobrol.

"Ah, Pak Daffin, Zanna? Jadi mereka ini bertetangga?! " pekik Fira sambil menatap Zanna dan Daffin.

"Tapi.. mereka ada hubungan apa ya.. kok kaya yang udah akrab banget." Gumam Fira yang terus menatap Zanna dan Daffin.

Tak lama kemudian Fira pun segera pergi meninggalkan unit Apartemen 305.

* Flashback Off *

"Fir... Fira..."

Fira tersadar, ketika Zanna tengah memanggil namanya.

"Fir.. kamu kenapa? Kok malah ngelamun?" Tanya Zanna sambil mengerutkan dahinya.

"Hmm, enggak kok. Nggak apa-apa.." jawab Fira dingin.

Mereka pun melanjutkan berjalan menuju ruang divisi keuangan.

Terpopuler

Comments

Evi

Evi

ohoh

2021-07-24

0

lilo

lilo

Hmm mana ada apartment org bisa dibuka sesuka hati. Lalu mana ada jg org lagi meeting ada org bs sembarangan masuk.

2021-02-05

1

Sully Sumandag

Sully Sumandag

semangat Thor

2021-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Awal Mula
2 Bab 2 : Mendapat Hukuman
3 Bab 3 : Memberi Pelajaran...
4 Bab 4 : Penghuni unit 305
5 Visual (Tokoh Utama)
6 Bab 5 : Jadi Asistennya pak Daffin?
7 Bab 6 : Kegerahan...
8 Bab 7 : Pergi ke Supermarket
9 Bab 8 : Nonton Film..
10 Bab 9 : Siapa wanita ini?
11 Bab 10 : Kunjungan Fira ke Unit Apartemen..
12 Bab 11 : Takut Kegelapan..
13 Bab 12 : Berbohong Demi Kebaikan.
14 Bab 13 : Pura-pura berpacaran..
15 Bab 14 : Pacar Pak Daffin...
16 Bab 15 : Bukan Pacarnya Pak Daffin..
17 Bab 16 : Tidak Menepati Janji..
18 Bab 17 : Ingin Tahu...
19 Bab 18 : Cemburu..
20 Bab 19 : Cemburu Part 2...
21 Bab 20 : Makan malam..
22 Bab 21 : Pulangnya Bagas ke kota X..
23 Bab 22 : Bad mood
24 Bab 23 : Putus..
25 Bab 24 : Pergi Jalan-jalan..
26 Bab 25 : Jalan-jalan Part 2
27 Bab 26 : Terbongkar sudah..
28 Bab 27 : Siapa pelakunya?!
29 Bab 28 : Gimana ini...
30 Bab 29 : Berdebar kencang..
31 Bab 30 : Sahabat lama..
32 Bab 31 : Cerita..
33 Bab 32 : Nonton Drama...
34 Bab 33 : I love you..
35 Bab 34 : Belum terbiasa..
36 Bab 35 : Kepergok lagi ?!
37 Bab 36 : Kencan...
38 Bab 37 : Kencan part 2.
39 Bab 38 : Bermesraan..
40 Bab 39 : Pacar Pak Daffin (Sungguhan)
41 Bab 40 : Pembelaan Sahabat..
42 Bab 41 : Pengakuan..
43 Bab 42 : Tak mau kalah.
44 Bab 43 : Ciri khas..
45 Bab 44 : Tidak berkata jujur...
46 Bab 45 : Siapa dia?
47 Bab 46 : Tak percaya..
48 Bab 47 : Pria misterius..
49 Bab 48 : Sakit...
50 Bab 49 : Tak menyangka...
51 Bab 50 : Ah, apa?!
52 Bab 51 : Kamu dimana...
53 Visual pemeran pendukung
54 Bab 52 : Mengundurkan diri...
55 Bab 53 : Maafkan aku ...
56 Bab 54 : Pulang bersama...
57 Bab 55 : Hari jadi.
58 Bab 56 : Berharap...
59 Bab 57 : Jangan-jangan...
60 Bab 58 : Sesuatu hal...
61 Bab 59 : Terharu....
62 Bab 60 : Bisa melewati nya...
63 Bab 61 : Sudah menjadi Pasangan suami istri
64 Bab 62 : Rindu..
65 Bab 63 : Bahagia..
66 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Awal Mula
2
Bab 2 : Mendapat Hukuman
3
Bab 3 : Memberi Pelajaran...
4
Bab 4 : Penghuni unit 305
5
Visual (Tokoh Utama)
6
Bab 5 : Jadi Asistennya pak Daffin?
7
Bab 6 : Kegerahan...
8
Bab 7 : Pergi ke Supermarket
9
Bab 8 : Nonton Film..
10
Bab 9 : Siapa wanita ini?
11
Bab 10 : Kunjungan Fira ke Unit Apartemen..
12
Bab 11 : Takut Kegelapan..
13
Bab 12 : Berbohong Demi Kebaikan.
14
Bab 13 : Pura-pura berpacaran..
15
Bab 14 : Pacar Pak Daffin...
16
Bab 15 : Bukan Pacarnya Pak Daffin..
17
Bab 16 : Tidak Menepati Janji..
18
Bab 17 : Ingin Tahu...
19
Bab 18 : Cemburu..
20
Bab 19 : Cemburu Part 2...
21
Bab 20 : Makan malam..
22
Bab 21 : Pulangnya Bagas ke kota X..
23
Bab 22 : Bad mood
24
Bab 23 : Putus..
25
Bab 24 : Pergi Jalan-jalan..
26
Bab 25 : Jalan-jalan Part 2
27
Bab 26 : Terbongkar sudah..
28
Bab 27 : Siapa pelakunya?!
29
Bab 28 : Gimana ini...
30
Bab 29 : Berdebar kencang..
31
Bab 30 : Sahabat lama..
32
Bab 31 : Cerita..
33
Bab 32 : Nonton Drama...
34
Bab 33 : I love you..
35
Bab 34 : Belum terbiasa..
36
Bab 35 : Kepergok lagi ?!
37
Bab 36 : Kencan...
38
Bab 37 : Kencan part 2.
39
Bab 38 : Bermesraan..
40
Bab 39 : Pacar Pak Daffin (Sungguhan)
41
Bab 40 : Pembelaan Sahabat..
42
Bab 41 : Pengakuan..
43
Bab 42 : Tak mau kalah.
44
Bab 43 : Ciri khas..
45
Bab 44 : Tidak berkata jujur...
46
Bab 45 : Siapa dia?
47
Bab 46 : Tak percaya..
48
Bab 47 : Pria misterius..
49
Bab 48 : Sakit...
50
Bab 49 : Tak menyangka...
51
Bab 50 : Ah, apa?!
52
Bab 51 : Kamu dimana...
53
Visual pemeran pendukung
54
Bab 52 : Mengundurkan diri...
55
Bab 53 : Maafkan aku ...
56
Bab 54 : Pulang bersama...
57
Bab 55 : Hari jadi.
58
Bab 56 : Berharap...
59
Bab 57 : Jangan-jangan...
60
Bab 58 : Sesuatu hal...
61
Bab 59 : Terharu....
62
Bab 60 : Bisa melewati nya...
63
Bab 61 : Sudah menjadi Pasangan suami istri
64
Bab 62 : Rindu..
65
Bab 63 : Bahagia..
66
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!