Siang ini, Zanna dan Fira menyantap makan siang mereka di sebuah Cafe samping Wijaya Kontruksi.
Zanna menyantap makan siang nya dengan fokus dan penuh semangat. Karena makanan yang Zanna nikmati saat ini adalah semangkuk mie bakso, makanan Favorit nya Zanna. Sedangkan Fira menyantap makan siangnya sambil menatap ponsel.
Pandangan Zanna sangat terganggu ketika melihat tangan kanan Fira tengah sibuk mengambil 1 sendok makanan. Namun, matanya Fira tetap fokus menatap layar ponselnya.
Zanna pun menjahili Fira, dengan menukar kan posisi sepiring nasi beserta lauknya dengan wadah sambal bakso.
Saking fokusnya. Fira tidak sadar, jika saat ini dia akan menyendoki 1 sendok sambal ke dalam mulutnya.
"Huah, apa ini?!" pekik Fira yang telah menyendoki 1 sendok sambal kedalam mulutnya.
Zanna memandangi Fira sambil tertawa.
"Ih, Zanna.." teriak Fira yang kepedesan.
Dengan segera Zanna mengambilkan segelas air putih untuk Fira.
"Nih, minum dulu. Kamu sih, tangannya kemana, matanya kemana. Makannya kalau lagi makan jangan main hp aja tau.." ucap Zanna.
"Hmm, aku tuh lagi baca grup WhatsApp. Ngegosipin Pak Daffin, tau." jelas Fira.
"Apa? Ngegosipin Pak Daffin?" tanya Zanna.
"Sampai di bikin grup nya?" tanya Zanna lagi sambil mengerutkan keningnya.
"Iya, nih. Liat.." ucap Fira sambil menunjukkan isi grup tersebut kepada Zanna.
"Ada-ada aja sih, sampai di bikin grup nya segala." ucap Zanna sambil tertawa kecil.
"Iya, nggak tau tuh. Yang bikinnya para karyawan cowok." lanjut Fira.
"Apa? Yang bikinnya karyawan cowok?" tanya Zanna yang masih tidak menyangka.
"Iya, karyawan cowok. Eh, jangan salah Zan. Cowok juga suka nge gosip tau. Malah lebih parah dari cewek." lanjut Fira.
"Hmmm, gitu ya." Zanna pun melanjutkan menyantap semangkuk mie bakso nya. Sambil tertawa heran.
"Eh, tau nggak Zan. Ada cewek namanya Arika. Dia itu suka banget sama Pak Daffin. Sampai ngejar-ngejar Pak Daffin, tapi Pak Daffin nyuekin dia." ucap Fira yang memberi tahu Zanna.
"Tadi pagi juga, dia ada loh nyamperin Pak Daffin ke ruangannya." jelas Fira lagi
"Ah, jangan-jangan.., itu cewek yang tadi aku liat di depan ruangan Pak Daffin " batin Zanna.
"Kasian deh sama cewek yang namanya Arika itu.." ucap Fira lagi.
"Kok, mau ya itu cewek ngejar-ngejar cowok kaya Pak Daffin. Padahal, pak Daffin itu dingin, kejam. Terus sedikit mesum lagi." bisik Zanna.
"Apa Kata kamu? Pak Daffin apa Zann, tadi?" tanya Fira ketika mendengar perkataan Zanna yang samar-samar.
"Eum, nggak kok. Aku nggak ngomong apa-apa." jawab Zanna yang sedikit berbohong.
Saking asiknya bergosip, Zanna dan Fira tidak menyadari jika saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 13.15. Waktu istirahat mereka sudah habis, dan seharusnya mereka sudah kembali ke meja kerjanya masing-masing.
Tak lama kemudian, Fira dan Zanna menyadari jika waktu istirahat sudah habis. Dengan sesegera mungkin, Zanna dan Fira berlarian menuju kantor.
Setibanya di kantor, suasana tegang pun terjadi. Fira dan Zanna di perintah untuk menghadap ke ruangan Pak Daffin.
"Tok.. Tok.. Tok.."
Dengan tangan yang bergetar, Zanna mencoba mengetuk pintu ruangan Daffin. Entah hukuman apa yang akan di hadapi saat ini.
"Masuk!" perintah Daffin dari dalam ruangannya.
Zanna dan Fira pun melangkah kan kakinya, masuk kedalam ruangan Daffin.
Di dalam Ruangan Daffin, Zanna Dan Fira hanya bisa tertunduk lesu. Saat ini, entah hukuman apa yang akan di terima oleh Zanna dan Fira.
Daffin menatap wajah Fira dan Zanna dengan tatapan yang sangat tajam.
"Duduk." Perintah Daffin dingin kepada Zanna dan Fira.
Zanna dan Fira pun duduk sambil menundukkan kepalanya.
"Kalian tau, saya manggil kesini itu karena apa?" tanya Daffin serius.
Fira menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya dengan lembut
"Hmm, maafin kita Pak. Kita tau, kita salah. Udah datang, terlam..." ucap Fira tiba-tiba terpotong dengan ucapan Daffin.
"Ya, sudah. Kalian bisa kembali keruangan kalian, dan lanjutkan pekerjaan kalian." jelas Daffin yang membuat Zanna dan Fira terkejut.
"Apa? jadi pak Daffin nggak ngehukum aku sama Fira?" batin Zanna bertanya-tanya.
Zanna dan Fira sama-sama terdiam, mereka masih tidak percaya jika pak Daffin tidak menghukum mereka.
"Hei, kalian kok bengong?" bentak Daffin yang membuat Zanna dan Fira tersadar dari lamunan mereka.
"Kalian mau dapet hukuman?" tanya Daffin lagi, yang langsung di tolak mentah-mentah oleh Zanna dan Fira.
"Ah, enggak!"
"Enggak pak. Kita kembali keruangan divisi kita aja, pak." Zanna dan Fira langsung beranjak pergi meninggalkan Ruangan Daffin.
4 jam kemudian. Tepat pukul 5 sore, waktu pulang kerja pun tiba. Zanna segera merapikan meja kerjanya, dan langsung pergi meninggalkan ruangan Divisi Keuangan.
Ketika akan meninggalkan ruangan Divisi Keuangan, tiba-tiba Fira menghampiri nya.
"Zanna." sapa Fira sambil meraih lengan Zanna.
"Hmm, iya. Fir?" balas Zanna yang menoleh ke samping, dimana Fira berada.
"Zan, aku pengen main ke apartemen kamu deh sekarang, boleh yah?" ucap Fira yang memohon.
"Hmm, sekarang?" batin Zanna.
"Gimana, Zan?." tanya Fira lagi.
"Ya, udah. Boleh, boleh kok.." Jawab Zanna yang menerima permintaan Fira.
.
.
...****************...
Panorama Apartemen
*Unit 305 (Unit Apartemen Daffin)*
"Hei, Denis. Cepat pulang sanah." bentak Daffin kepada sang adik.
"Tega banget, ya kakak. Ngusir aku." ucap Denis yang tidak terima atas perilaku sang kakak terhadap nya.
"Hei, tadi kamu tidak melakukan hal apapun kan dengan seorang wanita disini?" tanya Daffin menyelidik.
"Enggak lah kak. Aku kan udah janji sama kakak, nggak akan lakuin itu lagi." jawab Denis ketus.
"Bagus.." jawab Daffin singkat sambil mengacungkan jempolnya.
"Ya udah, cepat kamu pulang sanah. Bentar lagi pasti bakal ada asisten kakak." ucap Daffin
"Sejak kapan kakak punya Asisten?" tanya Denis yang masih tidak percaya.
"Sejak kamu ketahuan melakukan hal itu, di apartemen sini!" jawab Daffin dengan nada yang tinggi.
"jadi, kakak nyuruh orang itu jadi asisten kakak, di unit apartemen ini? Kok kakak tega sih. Dia, bukannya karyawan kakak di kantor..." ucap Denis.
"Hei, itu semua karena kamu. kakak nggak ada pilihan lain. Kakak takut dia bakal laporin ke kantor polisi." jelas Daffin sambil menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar.
"Ya udah, cepat kamu pulang sanah." bentak Daffin lagi.
"Iya.. iya, Denis pulang." balas Denis dengan pasrah.
Tidak lama kemudian, Denis pun beranjak pergi dari uni Apartemen Daffin.
*Unit 304 (Unit Apartemen Zanna)*
Fira menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Fira meredarkan pandangannya, kesekitar ruangan unit Apartemen Zanna.
"Nih, Fir. Minum dulu." Zanna menghampiri Fira yang tengah duduk di sofa. Sambil menyuguhkan secangkir teh hangat.
"Iya makasih, Zan." Fira segera mengambil secangkir teh hangat tersebut, lalu meminumnya.
"Oh iya, Zan. Ini unit Apartemen nya Tante kamu, yang waktu itu kamu ceritain itu ya?."
"Iya, Fir. Tante aku udah hampir 4 tahun tinggal di luar negeri sama suaminya. Jadi biar unit ini nggak terbengkalai. Tante aku, nyuruh aku buat tempati unit apartemen nya ini..." jelas Zanna, yang langsung di ikuti Fira dengan mengangguk-anggukkan kepalanya dengan pelan.
"Oh gitu, Zan.." ucap Fira.
"Tapi, enak juga ya tinggal di apartemen kaya gini Zan. Apa lagi, kalau misalnya tetangga nya itu cowok ganteng, mapan, terus seorang Bos lagi..."
"Ahhh, bahagianya dunia ini tau Zan. Kalau kaya gitu.." ucap Fira yang semakin mengkhayal.
"Cih, bahagia apanya. Yang ada tersiksa." batin Zanna yang tidak setuju dengan perkataan Fira.
Zanna dan Fira sedang asyik mengobrol, yang membuat Zanna tidak sadar jika ponsel nya bergetar.
Beberapa menit kemudian, Zanna dan Fira masih tetap asyik mengobrol.
Mata Zanna tersentak ketika melihat jam dinding.
"Ya ampun, aku lupa. Aku kan harus ke unit Apartemen nya Pak Daffin." batin Zanna yang sudah gelisah.
"Tet... tot..tet..tot.."
"Zanna... Zanna!" seseorang memanggil manggil nama Zanna dari luar unit Apartemen Zanna.
"Ah, Pak Daffin." batin Zanna yang tersadar jika itu adalah suara Daffin, yang tengah memanggil namanya.
"Hei, Zan. Itu siapa? Ada yang manggil-manggil kamu dari luar." ucap Fira yang membuat Zanna semakin gugup.
"Duh gimana ini..." batin Zanna gelisah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Emma Mariana Sitompul
z¢
2021-10-05
0
Endang Astuti
duh...ikut an deg deg an🤭
2020-12-13
6
Gazelle
11like dan 5 rate
salam AbCD
2020-11-13
4