Bab 6 : Kegerahan...

"Hah"

"Huh"

"Hah"

"Huh"

Nafas Zanna terengah-engah. Pagi ini dia berolahraga lari, dengan mengelilingi taman Panorama Apartemen.

Zanna sudah mengelilingi taman sebanyak 1 kali putaran. Namun, Zanna sudah merasa kelelahan.

Zanna beristirahat sejenak. Kemudian, duduk di kursi taman dan menyandarkan punggungnya, di sandaran kursi.

"Hmm, capek banget. Padahal baru satu putaran." batin Zanna sambil mengatur nafasnya.

Zanna merasa kehausan, ia pun segera meminum sebotol air mineral. Yang sudah ia beli sebelumnya.

"Glek"

"Glek"

"Glek"

"Ah, leganya.." pekik Zanna yang sudah menghabiskan setengah botol air mineral tersebut.

Zanna memandang ke arah awan, kemudian memejamkan matanya. Lalu, menarik nafasnya dan membuangnya dengan perlahan-lahan.

Baru beberapa hari menjadi asisten di unit Apartemennya Daffin, sudah membuat Zanna lumayan tertekan.

Saat ini Zanna memanfaatkan waktunya untuk menghirup udara segar.

Ketika sedang menikmati udara segar, tiba-tiba ada seseorang datang menghampiri Zanna, dan duduk di samping Zanna.

"Masa, baru satu putaran aja udah capek." ucap seseorang tersebut yang membuyarkan lamunan Zanna.

Zanna membuka matanya. Dan segera melihat orang yang duduk di sebelah nya. Betapa terkejutnya Zanna ketika tau siapa sosok yang duduk di sampingnya itu.

"Hah, Pak Daffin?!" pekik Zanna.

"Bapak habis olahraga juga?." tanya Zanna sambil melirik ke arah Daffin.

"Hmm, keliatan nya? setelan pake celana training. Pake jaket, pake sepatu olahraga. Iya udah pasti lah, habis olah raga." jelas Daffin dingin.

"Nggak juga. Ada juga tuh, yang pake setelan kaya gitu, buat pergi ke pasar.., buat pergi ke mall." balas Zanna.

Daffin memicingkan matanya ke arah Zanna.

"Hmm, kamu sekarang udah mulai banyak ngomong ya, di depan saya." celetuk Daffin

"Emang kenapa? nggak boleh pak?" tanya Zanna.

"Hmm, iya. Nggak boleh. Soalnya, saya nggak suka sama orang yang banyak ngomong." jelas Daffin datar.

"Cih, kalau kaya gitu hidup aja sanah sama tembok." gerutu Zanna yang kesal.

Daffin menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar.

"Khemm, kamu udah beres kan olahraga nya?" tanya Daffin serius.

"I-iya udah.." Ucap Zanna datar.

"Oke, kalau udah. Kamu bisa ikut ke unit apartemen saya." perintah Daffin.

"Hah? emang ada apa pak?" tanya Zanna yang pura-pura lupa.

"Hei, jangan pura-pura lupa. Kamu kan masih jadi asisten di unit apartemen saya." lanjut Daffin.

"Ayok cepet! bikinin saya sarapan. Saya sudah lapar." tegas Daffin yang membuat Zanna tersentak.

"I-iya, pak." balas Zanna pasrah.

"Arghhh... kapan ini semua berakhir!!" batin Zanna yang sudah kesal.

Zanna hanya bisa pasrah, dia berjalan di belakang. Mengikuti Daffin menuju unit Apartemen Daffin.

"Sini masuk." perintah Daffin kepada Zanna yang mempersilahkan untuk masuk.

Dengan badan yang sudah lumayan lesu, Zanna terpaksa masuk kedalam unit apartemen Daffin.

"Ish, nggak ada toleransi nya banget sih. Aku kan capek habis olahraga.." gerutu Zanna yang berjalan menuju dapur.

Setibanya di dapur. Zanna ingat kalau terakhir kemarin ia lihat isi di dalam kulkas Daffin hanya terdapat sedikit bahan makanan. Dan saat ini hanya tersisa 1 butir telur saja.

Zanna pun berencana akan membuat nasi goreng. Di sisi lain, Daffin yang tengah berada di ruang tengah, melirik Zanna yang sedang sibuk memasak di dapur.

"Hei, masaknya yang enak ya. Jangan kaya kemarin. Masak sayur sop, rasanya kaya kolak pisang." ledek Daffin yang berteriak dari ruang tengah

"Hmm, iya pak." balas Zanna yang mencoba sabar.

Beberapa menit kemudian, Zanna sudah selesai memasak nasi goreng.

"Hmm, wangi nya.." gumam Zanna dalam hati sambil menghisap wangi khas nasi goreng.

Zanna, segera menyiapkan nasi goreng itu dan menatanya di atas piring.

Setelah selesai, Zanna segera menghampiri Daffin yang masih duduk di atas sofa. Dan saat ini Daffin masih fokus menatap Tablet nya.

"Pak, makanannya udah siap. Saya pulang dulu ya pak." ucap Zanna yang sudah berdiri di hadapan Daffin.

Daffin menghentikan aktivitas nya, kemudian menatap Zanna.

"Udah, sarapan bareng sama saya aja di sini." perintah Daffin.

"Hmm, nggak usah pak. Saya mau sarapan di unit apartemen saya aja." balas Zanna yang berjalan menuju pintu.

Tak pikir panjang, Daffin menghampiri Zanna dan menarik jaket Hoodie yang dikenakan oleh Zanna.

"Sini, sarapan bareng saya!" paksa Daffin, Zanna pun hanya bisa pasrah di tarik jaketnya oleh Daffin.

Daffin menarik Zanna, menuju meja makan.

kemudian Zanna duduk, dan segera mengambil piring, lalu menuangkan nasi goreng di atas piring.

Zanna dan Daffin mulai memakan nasi goreng buatan Zanna, di meja makan.

"Hmm, nasi goreng nya lumayan juga." batin Daffin.

Zanna sesekali melirik ke arah Daffin yang terlihat menikmati masakannya.

"Kali ini, pasti masakan ku enak. Kalau nggak enak. Pasti dia protes, terus caci maki aku kaya kemarin." gerutu Zanna.

Beberapa menit berlalu. Daffin dan Zanna hanya fokus mengunyah makanannya, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka.

Tiba-tiba Zanna teringat pesan sang tante yang belum tersampaikan.

"Oh iya pak, ada salam dari tante Olla." ucap Zanna.

"Oh iya, salam balik." balas Daffin.

"I..iya, pak." lanjut Zannam

"Hmm, tante Olla itu siapanya kamu?" tanya Daffin sambil melirik ke arah Zanna.

"Tante Olla itu tante saya. Adik kandungnya ibunya saya." jelas Zanna.

"Oh." bisik Daffin.

"Oh iya pak, bahan makanan udah pada habis." ucap Zanna yang memberi tahu kepada Daffin.

"Hmm, yaudah. Nanti siang kamu temenin saya ke Supermarket." balas Daffin dingin.

"Hmm, ya pak." lanjut Zanna pasrah.

Tak berselang lama, Daffin dan Zanna sudah selesai menghabiskan makanannya.

Zanna pun segera merapikan meja makan, kemudian di lanjutkan mencuci piring.

Setelah cuci piring selesai. Di lanjutkan, merapikan seluruh ruangan unit apartemen Daffin, seperti menyapu dan mengepel.

Ketika sedang mengepel lantai, Zanna merasa kegerahan, dan keringat nya terus bercucuran ke seluruh tubuh.

"Duh, kok panas banget ya.." gumam Zanna.

Zanna pun menghampiri Daffin yang sedang fokus membaca buku di balkon unit Apartemennya.

"Pak, itu Ac-nya rusak, ya? soalnya panas banget." ucap Zanna sambil menatap kearah Daffin.

Kemudian Daffin melirik ke arah Zanna dan menatap nya.

"Hmm, kalau nggak mau kepanasan buka jaketnya. Mana tebel gitu, bahan jaketnya." ucap Daffin dingin.

"Hmm nggak deh pak." ucap Zanna.

Zanna menarik nafasnya dan membuangnya dengan kasar.

"Aku kan sekarang cuman pake tank top doang, mana agak tipis lagi. Kalau aku buka jaketnya.., nanti pak Daffin..."

"Argh..., ngebayangin nya aja udah takut banget." gumam Zanna yang merasa takut dengan Daffin, karena setelah apa yang ia lihat di balkon apartemen nya saat itu.

Daffin menghampiri Zanna, lalu mendekatinya.

"Kamu takut? saya macem macemin kamu? makannya kamu pake jaket terus?" tanya Daffin yang membuat Zanna terdiam dan membuat Zanna merasa takut karena tubuh Daffin saat ini semakin dekat dengan tubuhnya.

Wajah takut Zanna terlihat jelas oleh Daffin, Daffin pun memundurkan tubuhnya, dan menjaga jarak dengan Zanna.

Daffin menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar.

"Saya kan sudah pernah bilang, kalau kamu itu bukan selera saya. Jadi, kamu mau pake baju seseksi apapun. Nggak akan bikin saya tergoda." jelas Daffin sambil menatap tajam ke arah Zanna.

Zanna pun menatap balik ke arah Daffin.

"Apa di bilang? nggak akan tergoda?" gerutu Zanna kesal.

"Oke."

Tak pikir panjang, Zanna pun membuka jaket Hoodie yang tengah ia kenakan.

Daffin membelalakkan matanya ketika melihat Zanna serius membuka jaketnya. Kini kulit putih bersih Zanna terlihat jelas oleh mata Daffin. Tak hanya itu Tank Top tipis yang Zanna kenakan melihat jelas warna dalaman yang Zanna kenakan.

Hal itu membuat Daffin berulangkali menelan ludah nya.

Terpopuler

Comments

Nani Mardiani

Nani Mardiani

Hahahaha ....Davin.... Davin.. bucin... bucin lo ntar, makanya jangan ngehina.

2022-09-18

0

uups

uups

bilangnya Ng mau,,,, Ng tahan jg kan

2021-10-31

0

*k🎧ki€*

*k🎧ki€*

buler buler deh matamu Daffin 😂😂😂

2021-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Awal Mula
2 Bab 2 : Mendapat Hukuman
3 Bab 3 : Memberi Pelajaran...
4 Bab 4 : Penghuni unit 305
5 Visual (Tokoh Utama)
6 Bab 5 : Jadi Asistennya pak Daffin?
7 Bab 6 : Kegerahan...
8 Bab 7 : Pergi ke Supermarket
9 Bab 8 : Nonton Film..
10 Bab 9 : Siapa wanita ini?
11 Bab 10 : Kunjungan Fira ke Unit Apartemen..
12 Bab 11 : Takut Kegelapan..
13 Bab 12 : Berbohong Demi Kebaikan.
14 Bab 13 : Pura-pura berpacaran..
15 Bab 14 : Pacar Pak Daffin...
16 Bab 15 : Bukan Pacarnya Pak Daffin..
17 Bab 16 : Tidak Menepati Janji..
18 Bab 17 : Ingin Tahu...
19 Bab 18 : Cemburu..
20 Bab 19 : Cemburu Part 2...
21 Bab 20 : Makan malam..
22 Bab 21 : Pulangnya Bagas ke kota X..
23 Bab 22 : Bad mood
24 Bab 23 : Putus..
25 Bab 24 : Pergi Jalan-jalan..
26 Bab 25 : Jalan-jalan Part 2
27 Bab 26 : Terbongkar sudah..
28 Bab 27 : Siapa pelakunya?!
29 Bab 28 : Gimana ini...
30 Bab 29 : Berdebar kencang..
31 Bab 30 : Sahabat lama..
32 Bab 31 : Cerita..
33 Bab 32 : Nonton Drama...
34 Bab 33 : I love you..
35 Bab 34 : Belum terbiasa..
36 Bab 35 : Kepergok lagi ?!
37 Bab 36 : Kencan...
38 Bab 37 : Kencan part 2.
39 Bab 38 : Bermesraan..
40 Bab 39 : Pacar Pak Daffin (Sungguhan)
41 Bab 40 : Pembelaan Sahabat..
42 Bab 41 : Pengakuan..
43 Bab 42 : Tak mau kalah.
44 Bab 43 : Ciri khas..
45 Bab 44 : Tidak berkata jujur...
46 Bab 45 : Siapa dia?
47 Bab 46 : Tak percaya..
48 Bab 47 : Pria misterius..
49 Bab 48 : Sakit...
50 Bab 49 : Tak menyangka...
51 Bab 50 : Ah, apa?!
52 Bab 51 : Kamu dimana...
53 Visual pemeran pendukung
54 Bab 52 : Mengundurkan diri...
55 Bab 53 : Maafkan aku ...
56 Bab 54 : Pulang bersama...
57 Bab 55 : Hari jadi.
58 Bab 56 : Berharap...
59 Bab 57 : Jangan-jangan...
60 Bab 58 : Sesuatu hal...
61 Bab 59 : Terharu....
62 Bab 60 : Bisa melewati nya...
63 Bab 61 : Sudah menjadi Pasangan suami istri
64 Bab 62 : Rindu..
65 Bab 63 : Bahagia..
66 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Awal Mula
2
Bab 2 : Mendapat Hukuman
3
Bab 3 : Memberi Pelajaran...
4
Bab 4 : Penghuni unit 305
5
Visual (Tokoh Utama)
6
Bab 5 : Jadi Asistennya pak Daffin?
7
Bab 6 : Kegerahan...
8
Bab 7 : Pergi ke Supermarket
9
Bab 8 : Nonton Film..
10
Bab 9 : Siapa wanita ini?
11
Bab 10 : Kunjungan Fira ke Unit Apartemen..
12
Bab 11 : Takut Kegelapan..
13
Bab 12 : Berbohong Demi Kebaikan.
14
Bab 13 : Pura-pura berpacaran..
15
Bab 14 : Pacar Pak Daffin...
16
Bab 15 : Bukan Pacarnya Pak Daffin..
17
Bab 16 : Tidak Menepati Janji..
18
Bab 17 : Ingin Tahu...
19
Bab 18 : Cemburu..
20
Bab 19 : Cemburu Part 2...
21
Bab 20 : Makan malam..
22
Bab 21 : Pulangnya Bagas ke kota X..
23
Bab 22 : Bad mood
24
Bab 23 : Putus..
25
Bab 24 : Pergi Jalan-jalan..
26
Bab 25 : Jalan-jalan Part 2
27
Bab 26 : Terbongkar sudah..
28
Bab 27 : Siapa pelakunya?!
29
Bab 28 : Gimana ini...
30
Bab 29 : Berdebar kencang..
31
Bab 30 : Sahabat lama..
32
Bab 31 : Cerita..
33
Bab 32 : Nonton Drama...
34
Bab 33 : I love you..
35
Bab 34 : Belum terbiasa..
36
Bab 35 : Kepergok lagi ?!
37
Bab 36 : Kencan...
38
Bab 37 : Kencan part 2.
39
Bab 38 : Bermesraan..
40
Bab 39 : Pacar Pak Daffin (Sungguhan)
41
Bab 40 : Pembelaan Sahabat..
42
Bab 41 : Pengakuan..
43
Bab 42 : Tak mau kalah.
44
Bab 43 : Ciri khas..
45
Bab 44 : Tidak berkata jujur...
46
Bab 45 : Siapa dia?
47
Bab 46 : Tak percaya..
48
Bab 47 : Pria misterius..
49
Bab 48 : Sakit...
50
Bab 49 : Tak menyangka...
51
Bab 50 : Ah, apa?!
52
Bab 51 : Kamu dimana...
53
Visual pemeran pendukung
54
Bab 52 : Mengundurkan diri...
55
Bab 53 : Maafkan aku ...
56
Bab 54 : Pulang bersama...
57
Bab 55 : Hari jadi.
58
Bab 56 : Berharap...
59
Bab 57 : Jangan-jangan...
60
Bab 58 : Sesuatu hal...
61
Bab 59 : Terharu....
62
Bab 60 : Bisa melewati nya...
63
Bab 61 : Sudah menjadi Pasangan suami istri
64
Bab 62 : Rindu..
65
Bab 63 : Bahagia..
66
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!