Bab 8 : Nonton Film..

Setibanya di tempat parkir Panorama Apartemen, Zanna dan Daffin segera keluar dari dalam mobil mewah Daffin.

Setelah keluar dari dalam mobil, Daffin menghampiri bagasi yang terdapat di belakang mobil. Kemudian Zanna mengikuti Daffin dari belakang.

Daffin membukakan pintu bagasi. Dan di dalam bagasi mobil, terdapat 2 kantung plastik belanjaan. Zanna segera mengambil 2 kantung plastik tersebut.

Daffin memandang Zanna, dengan heran sambil menutup pintu bagasi mobilnya.

"Cih, sok jagoan banget dia.." batin Daffin sambil menatap Zanna yang sok kuat mengambil 2 kantung plastik belanjaan.

"Duh, berat juga ya.." batin Zanna yang merasa kesusahan.

"Jangan sok jagoan kamu.." sindir Daffin sambil menghampiri Zanna yang baru berjalan seperempat meter.

"Sini sama saya aja." Daffin segera mengambil 2 kantung plastik tersebut dari kedua tangan Zanna.

Zanna terkejut ketika melihat Daffin langsung mengambil kedua kantung plastik dari kedua tangannya.

"Kamu bawa Tote bag itu aja." Ucap Daffin sambil menunjuk Tote bag pemberiannya barusan yang sudah ada di genggaman Zanna.

Kemudian Daffin berjalan keluar dari tempat parkiran, sambil menenteng kedua kantung plastik di kedua sisi tangan kanan dan tangan kirinya.

Zanna memandang punggung Daffin yang sudah berjalan menjauh.

Daffin menghentikan langkahnya, kemudian membalikkan badannya dan melihat Zanna yang masih terdiam di parkiran.

"Hei, kamu ngapain di situ? mau nginep di parkiran?" teriak Daffin.

"Ah, iya enggak pak." Zanna pun segera menghampiri Daffin.

Daffin mulai berjalan kembali, diikuti Zanna yang berjalan di belakang Daffin. Mereka berdua berjalan menuju gedung utama Panorama Apartemen. Zanna berjalan sambil menenteng Tote bag pemberian Daffin.

Selama berjalan di belakang Daffin, Zanna sesekali melirik Tote bag pemberian Daffin tersebut.

"Hmm, ada apa nih. Kok Pak Daffin tiba-tiba ngasih ini ke aku, ya?" batin Zanna yang masih bertanya-tanya.

"Ting!"

Pintu lift di gedung utama Panorama Apartemen terbuka. Daffin dan Zanna segera masuk kedalam lift. Kemudian Zanna menekan tombol lantai 6.

Suasana di lift, sangat hening. Zanna dan Daffin saling diam, tidak ada yang berbicara apapun.

"Ting!"

Lift yang di naiki Zanna dan Daffin sudah tiba di lantai 6. Zanna dan Daffin bergegas keluar dari lift.

"Ehmm, Pak. Ngomong-ngomong makasih ya udah ngasih saya ini." ucap Zanna sambil menunjuk ke arah Tote bag pemberian Daffin.

"Ya, sama-sama." jawab Daffin singkat.

Setibanya di depan unit Apartemen nya, Daffin melihat pintu unit Apartemen nya sedikit terbuka.

"Lah.. kok? Pintunya udah ke buka." batin Daffin yang bertanya-tanya

"Pak, ada apa?" tanya Zanna heran, melihat Daffin yang terus terdiam di depan pintu unit Apartemen Daffin.

"Ah.. ah.. ah..."

Daffin tersentak ketika mendengar suara desahan yang berasal dari dalam unit apartemennya.

Daffin menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar.

"Aish, ini bocah..." batin Daffin sambil mengepalkan tangannya.

Zanna mengerutkan dahinya ketika melihat Daffin terus terdiam.

"Pak?" sahut Zanna lagi sambil berjalan mendekati Daffin. Namun, Daffin menutup pintu Apartemen nya rapat-rapat.

"Khemm, nggak apa-apa Zan. Kamu langsung masuk aja ke unit Apartemen kamu. Biar saya yang rapihkan belanjaan ini nanti." jelas Daffin dengan wajah yang sedikit tegang.

"Oh, ya udah pak. Sa..saya.., masuk duluan ya pak." ucap Zanna.

Zanna pun segera masuk kedalam unit Apartemen nya.

Daffin menatap Zanna yang sudah masuk ke dalam unit apartemen Zanna. Tak lama kemudian, Daffin masuk kedalam unit apartemen nya.

"Hmm, Pak Daffin kenapa?" batin Zanna heran.

Zanna yang baru masuk kedalam unit apartemen nya, merasa kehausan. Dia pun segera menghampiri dapur untuk mengambil segelas air putih. Setelah menuangkan air kedalam gelas, Zanna segera meminumnya.

"Glek...glek..glek."

"Ah, enaknya..." ucap Zanna yang merasa lega karena dari tadi siang Zanna belum sempat untuk meminum air putih.

Setelah meminum segelas air putih, Zanna segera menghampiri ruang tengah dan duduk di atas sofa.

"Krrrek"

"Apaan tuh." Zanna merasa jika dia menduduki sesuatu.

Zanna segera bangkit dari atas sofa, dan melihat benda yang di duduki nya.

"Ya, ampun. Ini kan Tote bag pemberian dari pak Daffin." ucap Zanna sembari mengambil Tote bage tersebut.

Zanna pun segera membuka Tote bag tersebut.

Zanna sangat terkejut ketika melihat isi di dalam Tote bag tersebut.

"Apa Tank top? Pak Daffin ngasih aku Tank top?" ucap Zanna sambil mengerutkan dahinya.

Zanna segera mengambil Tank top pemberian Daffin. Dan memandangi Tank top tersebut. Tank top pemberian Daffin memiliki bahan tebal dengan model yang menutupi bagian leher. Sangat lah berbeda dengan koleksi Tank top milik Zanna yang berbahan tipis dengan model yang sangat seksi.

"Ish, apaan sih. Pak Daffin, ngapain ngasih aku Tank top?" batin Zanna yang tak suka.

Zanna tidak sengaja melihat sebuah kertas yang terdapat di dalam Tote bag. kemudian Zanna segera mengambil sebuah kertas tersebut.

Zanna mengerutkan dahinya ketika membaca isi surat tersebut.

"Anggap saja ini perminta maafan saya, karena tadi sudah memaksa kamu untuk melepaskan jaket. Saya tidak tahu kalau kamu mengenakan Tank top yang berbahan tipis. Dan Kamu bisa kenakan ini ketika berolahraga."

"Apaan nih. Nggak gentle banget. Minta maaf lewat kertas.." batin Zanna lagi.

Zanna pun menaruh Tank top pemberian Daffin ke sembarang tempat.

"Meles deh makein nya." batin Zanna yang enggan mengenakan Tank top pemberian Daffin.

"Drrret... drrret''

Tiba-tiba Ponsel Zanna bergetar, Zanna pun segera mengambil ponsel yang berada di dalam tas miliknya yang habis di gunakan.

Zanna sangat terkejut ketika ia lihat di layar ponselnya. Jika Bagas mengiriminya sebuah pesan. Zanna pun segera membuka pesan tersebut.

Kak Bagas♥️ : Hei Zan. Udah nyampe Apartemen?

Zanna. : iya udah kak 😊, kalau kakak?

Kak Bagas♥️ : Iya udah juga Zan 😉.

Zanna. : Oh bagus deh kalau udah nyampe kak😊.

Kak Bagas♥️ : Iya hehe😁, oh iya Zan.. kakak lagi bingung nih.. 🙄.

Zanna. : Hmm, bingung kenapa kak? 😔.

Kak Bagas♥️ : Kakak punya 2 tiket nonton film di bioskop malam ini jam 8. Tapi nggak ada temen buat nonton nya🙄.

Zanna. : Ya cari dong kak, siapa tau kan ada temen kakak yang mau nemenin kakak nonton 😀.

Kak Bagas♥️ : Hmm, kakak nggak punya temen disini Zan 😭. kamu aja ya.. yang temenin kakak nonton😀😉.

"Apa? Kak Bagas ngajakin aku nonton?" batin Zanna yang senang ketika melihat balasan pesan dari Bagas.

"Drrrret... drrret."

ponsel Zanna bergetar kembali, dan ternyata Bagas mengiriminya pesan kembali.

Kak Bagas ♥️ : Zan... gimana mau? Kalau mau nanti kakak jemput di depan Panorama Apartemen ya😉.

Zanna. : Iya kak. Zanna mau kok 😀.

Kak Bagas ♥️ : Asiik 😁, oke deh nanti jam 7 lebih, kakak jemput ya 😊.

Zanna. : Oke kak😉.

Zanna pun segera menuju kamar mandi, dan bergegas untuk mandi.

30 menit kemudian, Zanna sudah selesai mandi. Zanna segera menuju almari dan mengambil pakaian. Kali ini Zanna mengambil pakaian santai. Namun, elegan. Setelah mengambil pakaian tersebut, Zanna segera mengenakannya.

Setelah mengenakan pakaiannya, Zanna segera menghampiri cermin dan segera berdandan. Makeup yang Zanna terapkan ke wajahnya, sangatlah tipis. Karena Zanna sendiri tidak suka dengan makeup yang yang berlebihan (Menor).

"Drrret... drrret.. drrret."

Suara ponsel Zanna bergetar, dan ketika Zanna lihat ternyata Bagas menelepon nya.

"Hallo." Sapa Zanna

"Zan, ini kakak udah di depan Panorama Apartemen." ucap Bagas yang membuat Zanna terkejut.

"Apa? kak Bagas udah nyampe?" batin Zanna.

"Oke kak, Zanna bentar lagi ke depan ya.." ucap Zanna kepada Bagas.

Setelah mematikan panggilan dari Bagas. Zanna segera mengambil tas selempang, kemudian ia pun bergegas pergi meninggalkan unit apartemen.

"Ceklek!"

Pintu unit Apartemen Zanna sudah terkunci. Ketika akan menuju lift, mata Zanna terus memandangi unit apartemen nya Daffin.

"Ceklek!"

Zanna terkejut ketika melihat ada seseorang pria muda sekitar berusia 20 tahun, keluar dari unit apartemen Daffin. Pria itu memakai masker dan topi.

"Hmm, siapa itu?" batin Zanna yang bertanya-tanya.

Tiba-tiba Zanna sadar, jika Bagas sudah menunggunya di depan Panorama Apartemen, Zanna pun bergegas menuju lift.

"Ting!"

Pintu lift terbuka, seorang pria yang baru saja keluar dari unit Apartemen Daffin masuk kedalam lift , kemudian di susul Zanna yang masuk kedalam lift tersebut.

Di dalam lift, Zanna terus memandangi pria tersebut.

"Hmm, kok. Aku kaya yang nggak asing sama pria yang habis keluar dari unit apartemen pak Daffin itu.." batin Zanna sambil menatap pria itu.

"Ting!"

Lift yang Zanna naiki sudah tiba di lantai dasar, Zanna pun segera keluar dari lift dan bergegas menghampiri Bagas yang sudah menunggu di depan Panorama Apartemen.

Zanna sangat tertegun ketika wajah tampan Bagas sudah tersenyum manis kepadanya.

"Kak, maaf. Aku lama." ucap Zanna menghampiri Bagas yang sedang berdiri di depan mobil jazz berwarna merah.

"Iya, nggak apa-apa Zan." Bagas tersenyum kemudian mengelus kepala Zanna.

Zanna pun membalas senyuman Bagas. kemudian mereka pun bergegas berangkat menuju mall.

...****************...

Sunny mall

2 jam kemudian, Zanna dan Bagas sudah selesai menonton film.

Zanna berjalan keluar bioskop dengan terhuyung-huyung. Seketika tingkah Zanna itu membuat Bagas tertawa.

"Hei, Zan. Kamu kenapa?" tanya Bagas sambil menahan tawa menatap Zanna.

"Enggak, kenapa-kenapa kak. Mungkin efek filmnya kali ya.." jawab Zanna.

"Oh iya, Filmnya keren banget ya kak. Terutama aktingnya Denis San, hebat banget dia meranin jadi psikopat." ucap Zanna yang kagum dengan film yang sudah ia tonton bersama Bagas.

"Syukur deh Zan, kalau kamu suka sama Filmnya." balas Bagas sambil tersenyum kepada Zanna.

"Iya kak, makasih ya kak. Udah ngajakin aku nonton." Zanna berterimakasih kepada Bagas sambil tersenyum.

"Iya, sama sama Zan. Oh iya Zan, kita makan dulu yuk sebelum pulang." ajak Bagas.

"Ya, udah. Ayok kak." jawab Zanna yang menyetujui ajakan Bagas.

Bagas dan Zanna pun makan bersama di sebuah restoran yang berada di Sunny Mall.

...----------------...

Epilog

(Beberapa jam yang lalu..)

Seorang pria muda berusia 20 tahun tertunduk lesu di hadapan seorang pria matang yang hampir berusia 30 tahun. Pria yang hampir berusia 30 tahun itu memaku kedua tangannya, pria itu menatap tajam kearah pria muda berusia 20 tahun.

"Kak, maafin aku. Aku janji nggak akan lakuin hal ini lagi."

"Aku janji kak. Nggak akan lakuin lagi kak."

"Aku mohon. Jangan laporin hal ini ke Bunda kak."

Pria muda itu terus memohon kepada pria yang hampir berusia 30 tahun itu. Namun, pria yang hampir berusia 30 tahun itu tidak mengatakan hal apapun dia hanya terdiam dan menatap tajam ke arah pria muda itu.

"Kamu tau? Ada seorang penghuni apartemen ini, yang memergoki kamu sedang bercumbu dengan seorang wanita di depan balkon. Dan lebih parahnya lagi, ada seorang anak kecil berusia 10 tahun melihat kamu ciuman di lift. Sejumlah ibu-ibu juga sudah melaporkan hal ini ke pihak keamanan apartemen, gimana kalau mereka sampai melaporkan ke kantor polisi?"

"Tapi untungnya wajah kamu nggak terlihat jelas, jadi mereka menganggap kakak yang melakukan hal itu. Karena ini unit apartemen milik kakak."

"Tapi kalau sampai wajah kamu terlihat jelas ketika sedang melakukan hal itu. Kamu mau apa hah? Denis San?"

"Bukan karir kamu aja yang bakal hancur. Tapi keluarga kita yang bakal hancur, terutama ayah."

Jelas panjang lebar pria yang hampir berusia 30 tahun tersebut, yang tak lain adalah Daffin.

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Lanjut thor semangat 💪💪💪

2021-11-30

0

Rienandha Fuji

Rienandha Fuji

ohhhh....

2021-07-24

1

Yuli

Yuli

seruh

2021-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Awal Mula
2 Bab 2 : Mendapat Hukuman
3 Bab 3 : Memberi Pelajaran...
4 Bab 4 : Penghuni unit 305
5 Visual (Tokoh Utama)
6 Bab 5 : Jadi Asistennya pak Daffin?
7 Bab 6 : Kegerahan...
8 Bab 7 : Pergi ke Supermarket
9 Bab 8 : Nonton Film..
10 Bab 9 : Siapa wanita ini?
11 Bab 10 : Kunjungan Fira ke Unit Apartemen..
12 Bab 11 : Takut Kegelapan..
13 Bab 12 : Berbohong Demi Kebaikan.
14 Bab 13 : Pura-pura berpacaran..
15 Bab 14 : Pacar Pak Daffin...
16 Bab 15 : Bukan Pacarnya Pak Daffin..
17 Bab 16 : Tidak Menepati Janji..
18 Bab 17 : Ingin Tahu...
19 Bab 18 : Cemburu..
20 Bab 19 : Cemburu Part 2...
21 Bab 20 : Makan malam..
22 Bab 21 : Pulangnya Bagas ke kota X..
23 Bab 22 : Bad mood
24 Bab 23 : Putus..
25 Bab 24 : Pergi Jalan-jalan..
26 Bab 25 : Jalan-jalan Part 2
27 Bab 26 : Terbongkar sudah..
28 Bab 27 : Siapa pelakunya?!
29 Bab 28 : Gimana ini...
30 Bab 29 : Berdebar kencang..
31 Bab 30 : Sahabat lama..
32 Bab 31 : Cerita..
33 Bab 32 : Nonton Drama...
34 Bab 33 : I love you..
35 Bab 34 : Belum terbiasa..
36 Bab 35 : Kepergok lagi ?!
37 Bab 36 : Kencan...
38 Bab 37 : Kencan part 2.
39 Bab 38 : Bermesraan..
40 Bab 39 : Pacar Pak Daffin (Sungguhan)
41 Bab 40 : Pembelaan Sahabat..
42 Bab 41 : Pengakuan..
43 Bab 42 : Tak mau kalah.
44 Bab 43 : Ciri khas..
45 Bab 44 : Tidak berkata jujur...
46 Bab 45 : Siapa dia?
47 Bab 46 : Tak percaya..
48 Bab 47 : Pria misterius..
49 Bab 48 : Sakit...
50 Bab 49 : Tak menyangka...
51 Bab 50 : Ah, apa?!
52 Bab 51 : Kamu dimana...
53 Visual pemeran pendukung
54 Bab 52 : Mengundurkan diri...
55 Bab 53 : Maafkan aku ...
56 Bab 54 : Pulang bersama...
57 Bab 55 : Hari jadi.
58 Bab 56 : Berharap...
59 Bab 57 : Jangan-jangan...
60 Bab 58 : Sesuatu hal...
61 Bab 59 : Terharu....
62 Bab 60 : Bisa melewati nya...
63 Bab 61 : Sudah menjadi Pasangan suami istri
64 Bab 62 : Rindu..
65 Bab 63 : Bahagia..
66 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1: Awal Mula
2
Bab 2 : Mendapat Hukuman
3
Bab 3 : Memberi Pelajaran...
4
Bab 4 : Penghuni unit 305
5
Visual (Tokoh Utama)
6
Bab 5 : Jadi Asistennya pak Daffin?
7
Bab 6 : Kegerahan...
8
Bab 7 : Pergi ke Supermarket
9
Bab 8 : Nonton Film..
10
Bab 9 : Siapa wanita ini?
11
Bab 10 : Kunjungan Fira ke Unit Apartemen..
12
Bab 11 : Takut Kegelapan..
13
Bab 12 : Berbohong Demi Kebaikan.
14
Bab 13 : Pura-pura berpacaran..
15
Bab 14 : Pacar Pak Daffin...
16
Bab 15 : Bukan Pacarnya Pak Daffin..
17
Bab 16 : Tidak Menepati Janji..
18
Bab 17 : Ingin Tahu...
19
Bab 18 : Cemburu..
20
Bab 19 : Cemburu Part 2...
21
Bab 20 : Makan malam..
22
Bab 21 : Pulangnya Bagas ke kota X..
23
Bab 22 : Bad mood
24
Bab 23 : Putus..
25
Bab 24 : Pergi Jalan-jalan..
26
Bab 25 : Jalan-jalan Part 2
27
Bab 26 : Terbongkar sudah..
28
Bab 27 : Siapa pelakunya?!
29
Bab 28 : Gimana ini...
30
Bab 29 : Berdebar kencang..
31
Bab 30 : Sahabat lama..
32
Bab 31 : Cerita..
33
Bab 32 : Nonton Drama...
34
Bab 33 : I love you..
35
Bab 34 : Belum terbiasa..
36
Bab 35 : Kepergok lagi ?!
37
Bab 36 : Kencan...
38
Bab 37 : Kencan part 2.
39
Bab 38 : Bermesraan..
40
Bab 39 : Pacar Pak Daffin (Sungguhan)
41
Bab 40 : Pembelaan Sahabat..
42
Bab 41 : Pengakuan..
43
Bab 42 : Tak mau kalah.
44
Bab 43 : Ciri khas..
45
Bab 44 : Tidak berkata jujur...
46
Bab 45 : Siapa dia?
47
Bab 46 : Tak percaya..
48
Bab 47 : Pria misterius..
49
Bab 48 : Sakit...
50
Bab 49 : Tak menyangka...
51
Bab 50 : Ah, apa?!
52
Bab 51 : Kamu dimana...
53
Visual pemeran pendukung
54
Bab 52 : Mengundurkan diri...
55
Bab 53 : Maafkan aku ...
56
Bab 54 : Pulang bersama...
57
Bab 55 : Hari jadi.
58
Bab 56 : Berharap...
59
Bab 57 : Jangan-jangan...
60
Bab 58 : Sesuatu hal...
61
Bab 59 : Terharu....
62
Bab 60 : Bisa melewati nya...
63
Bab 61 : Sudah menjadi Pasangan suami istri
64
Bab 62 : Rindu..
65
Bab 63 : Bahagia..
66
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!