Zanna dan Bagas pulang bersama menuju Mentari Hotel. Selama perjalanan, mereka berdua saling diam, tidak ada yang berbicara sepatah kata pun.
Benak Zanna masih saja terngiang tentang tragedi buka kancing kemeja Daffin.
"Aish, kenapa sih.. masih ke inget yang tadi..." Batin Zanna sambil menepuk-nepuk wajahnya.
Bagas yang berjalan di samping Zanna, merasa heran melihat tingkah Zanna.
"Beb, kamu kenapa?" Tanya Bagas, yang membuat Zanna terkejut.
"Ehmm, nggak kenapa-kenapa, Beb." Jawab Zanna.
Tiba-tiba, Zanna teringat satu hal. "Beb, yang tadi aku minta maaf ya, soal yang aku lakuin ke Pak Daffin." Ucap Zanna sambil melirik ke arah Bagas.
Bagas menghela nafasnya dengan lembut.
"Iya, Beb. Udah nggak apa-apa.. lagian itu kamu di suruh sama Pak Daffin, kan. Bukan atas keinginan kamu sendiri, jadi kamu nggak usah merasa bersalah." Balas Bagas sambil tersenyum tipis.
"Kamu nggak cemburu?" Tanya Zanna yang ingin tahu.
Bagas berpikir sejenak atas pertanyaan Zanna, ia menghela nafasnya dengan kasar.
"Ehmm, nggak biasa aja." Jawab Bagas singkat.
"Hmm, masa sih nggak cemburu." Batin Zanna yang merasa tak puas dengan jawaban Bagas.
Beberapa menit kemudian, Zanna dan Bagas tiba di depan kamar hotel Zanna.
"Beb, nanti malem.. kita makan malem bareng yuk di luar, jangan makan malem di hotel, bosen..." Ucap Zanna dengan manja.
Bagas menghela nafasnya dengan kasar. "Ya udah. Ayok, tapi ajak Fira juga ya, Beb." Balas Bagas yang membuat Zanna sedikit kesal.
"Lah, kenapa harus ajak.. Fira sih. Aku kan pengen makan berdua doang." Batin Zanna yang sedikit kesal.
Wajah kesal Zanna, terlihat jelas oleh kedua mata Bagas. Lalu Bagas menghela nafasnya dengan kasar.
"Beb, kamu kenapa... nggak suka makan bertiga bareng, Fira?" Tanya Bagas.
"Hmm, nggak kok, nggak apa-apa." Jawab Zanna datar.
"Ya, udah... kamu masuk gih, Beb. Nanti jam 7 malam, aku jemput ya.." Lanjut Bagas.
Zanna menghela nafasnya dengan lembut. "Ya, udah. Bye Beb." Balas Zanna sambil melambaikan tangannya ke arah Bagas, kemudian Zanna pun masuk kedalam kamar.
Setelah masuk ke dalam kamar. Zanna menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Fira yang sedari tadi sudah tiba di dalam kamar merasa heran atas tingkah Zanna.
"Zan, kamu kenapa?" Tanya Fira yang ingin tahu.
"Hmm, Fir. Aku mau nanya.. kalau misalnya disaat kita lagi berduaan sama cowok lain, terus pacar kita nggak cemburu, itu wajar nggak sih..." Ucap Zanna sambil mengerucutkan bibirnya.
Fira berpikir sejenak, ketika mendengar pertanyaan dari Zanna.
"Hmm, ya nggak wajar sih... soalnya cemburu itu kan tanda nya cinta.." Lanjut Fira.
"Ah, berarti, Kak Bagas nggak cinta gitu.. sama aku." Batin Zanna bertanya-tanya.
Fira menghela nafas nya dengan lembut.
"Hmm, tapi.. tergantung cowoknya juga sih Zan, ada juga cowok yang nggak mau nunjukin kecemburuan nya." Lanjut Fira lagi.
"Oh gitu ya.." Balas Zanna mengerti, sambil menganggukkan kepalanya.
Tiba-tiba Fira merasa aneh, dengan pertanyaan Zanna.
"Eh.. bentar.. bentar... yang kamu maksud itu, Kak Bagas? emang kamu berduaan sama siapa...Zan? jangan bilang kamu selingkuh.." Lanjut Fira dengan nada tinggi.
Zanna tersentak dengan perkataan Fira. "Ya.. enggak lah, Fir. Gila aja..aku selingkuh." Gerutu Zanna kepada Fira.
"Hmm, nnti aja deh aku ceritainnya, aku mau mandi dulu.. nggak enak badan.. udah lengket banget." Lanjut Zanna sambil berjalan menuju kamar mandi.
"Ya, udah.. sanah mandi. Kalau aku udah mandi.."Balas Fira.
Satu jam kemudian, Zanna sudah selesai mandi dan sudah berpakaian rapih. Setelah itu, Zanna bergegas menceritakan hal yang terjadi tadi siang kepada Fira.
"Apa? Pak Daffin.. nyuruh kamu buat bukain kancing kemejanya? Terus, Kak Bagas liat kejadian itu?" Tanya Fira yang terkejut Ketika sudah mendengar cerita dari Zanna.
Zanna pun membalas pertanyaan Fira, dengan menganggukkan kepalanya.
"Harusnya.. kamu ngasih tau dia Zan.. kalau kamu itu pacarnya Kak Bagas. Biar dia nggak nyuruh yang aneh-aneh lagi..." Saran Fira.
Zanna menghela nafasnya dengan kasar. "Ah, percuma aku bilang juga Fir, dia pasti bakal tetep nyuruh aku yang aneh-aneh.. kalau aku nolak juga, dia pasti bakal bilang.. 'Kamu kan asisten saya di proyek ini'. Pasti ngomong gitu." Balas Zanna sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ya, udah sabar ajalah, Zan. Nanti juga dia pasti bakal capek sendiri..." Lanjut Fira.
"Hmm..." Balas Zanna sambil mengangguk kepalanya dengan pelan.
Tak lama kemudian, waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Zanna pun sudah bersiap-siap.
"Eh, Fir.. kamu serius.. nggak akan ikut makan bareng aku sama Kak Bagas..?" Tanya Zanna sambil menatap kearah Fira, yang sedang memainkan ponselnya di atas sofa.
Fira melirik ke arah Zanna, dan menghela nafasnya dengan lembut.
"Hmm, enggak Zan.. kamu aja sama Kak Bagas.. biar aku makan sendiri aja di hotel." Jawab Fira.
"Bener, Fir. Nggak apa-apa?" Tanya Zanna lagi.
Fira menghela nafasnya dengan kasar. "Iya Zanna sayang... nggak apa-apa."
"Syukur deh.. kalau Fira nggak mau.. aku kan bisa makan berdua sama Kak Bagas." Batin Zanna yang bahagia.
"Tok.."
"Tok.."
"Tok.."
Tak lama Kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu kamar hotel Zanna dan Fira.
"Tuh, pangeran kamu udah jemput.., sanah gih.. jangan pikirin aku.." Lanjut Fira yang memberi tahu Zanna.
Zanna menghela nafasnya dengan lembut. "Ya, udah aku pergi dulu ya, Fir." Ucap Zanna sambil berjalan meninggalkan kamar.
"Ya, hati-hati, Zan." Pekik Fira yang melihat Zanna berjalan meninggalkan kamar.
"Ya, Fir." Balas Zanna dengan berteriak.
Dengan segera, Zanna membuka pintu kamar hotel.
"Ceklek"
Zanna sudah membuka pintu, dan kini dihadapannya, sudah ada Bagas yang tersenyum manis kepadanya. Hal itu membuat Zanna terdiam, lagi-lagi wajah tampan Bagas membuat nya terpesona.
"Beb, kok.. bengong?" Sahut Bagas yang membuat Zanna tersadar dari lamunannya.
"Eh, iya.. maaf.." Balas Zanna sambil tersenyum.
"Oh, iya Beb.. Fira nya kemana? dia nggak ikut?" Tanya Bagas.
"Lah.. kok malah nanya Fira sih. Bukannya muji aku.. sama penampilan aku, yang udah dandan cantik gini. " Batin Zanna yang sedikit kesal.
"Hei, kok diem, Fira nya kemana?." Tanya Bagas lagi.
Zanna menghela nafasnya dengan kasar. "Ehmm, dia nggak mau ikut, Beb." Jawab Zanna ketus.
Zanna pun segera berjalan menjauh meninggalkan Bagas yang masih saja berdiri di depan pintu kamar hotel Zanna dan Fira.
Zanna sesekali menoleh kebelakang dan melihat Bagas yang sedang asyik memainkan ponselnya.
"Ish, dia masih aja diem disitu, malah main Hp lagi...." Batin Zanna kesal. Zanna pun mempercepat langkahnya.
"Eh, Beb. Tunggu..." Pekik Bagas, yang sadar karena Zanna sudah berjalan meninggalkan dirinya.
Dengan segera, Bagas mengejar Zanna.
"Beb, kamu kok ninggalin aku? kamu marah sama aku?" Tanya Bagas yang sudah berjalan di belakang Zanna.
"Nggak, aku nggak marah." Balas Zanna singkat.
Bagas pun menghampiri Zanna dan merangkul pundak Zanna dengan lembut.
"Kita, kan mau dinner jadi jangan bete gitu dong, Beb. " Ucap Bagas yang mencoba merayu Zanna.
Zanna dan Bagas pun segera meninggalkan Mentari Hotel dan menuju restoran yang tak begitu jauh dari mentari Hotel.
Dari kejauhan, ada seseorang yang menatap kepergian Zanna dan Bagas.
"Ah, mereka berdua, mau kemana?" Batin seseorang tersebut.
...----------------...
Epilog
Fira menghela nafasnya dengan kasar. Dia menatap serius ke arah seseorang yang kini sedang ada di hadapannya.
"Saya mau ajak kamu makan malam di restoran.." Ucap seseorang tersebut.
"Ah, apa nggak salah?" Batin Fira yang masih tidak menyangka dengan ajakan seseorang tersebut.
"Hei, kok diem. Di ajak makan di restoran kok nggak mau." Lanjut seseorang tersebut.
Fira menghela nafasnya dengan kasar. "Hmm, kayanya saya makan di sini aja.."
"Apa?! kamu beraninya ya nolak permintaan saya.." Pekik seseorang tersebut yang membuat Fira tersentak.
"Hmm, iya udah saya mau.." ucap Fira pasrah.
.
.
.
🌸🌸🌸🌸🌸 Bersambung 🌸🌸🌸🌸🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
shiffa Allen S
seperti nya Bagas buat supaya Fira cemburu ne, dan maanfatin zannas doang, kasian yah
2021-12-16
0
Do'a Romobiyang Romo
Thor Hana terlalu lembek jd g asik
2021-04-24
0
Agnelia Wiji Astuti
agak curiga nie sma bagas,hmmm
2021-02-04
0