"Ya ampun. Apa yang aku lakuin sih tadi .." Zanna menepuk-nepuk wajahnya berulangkali.
"Harusnya aku jangan gampang terpancing gitu, sama omongannya Pak Daffin.." gerutu Zanna yang sudah tiba di unit apartemennya.
Zanna menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya dengan kasar.
"Arghhh, kaya nggak ada harga dirinya banget sih aku. Beraninya tampil seksi di depan bos sendiri. Ahh, tapi dia juga sih yang maksa aku. Supaya buka jaket." gerutu Zanna lagi sambil mengerucutkan bibirnya.
Tiba-tiba Zanna merasakan jika tubuhnya sudah terasa sangat lengket, dan bau keringat sudah sangat tercium di hidungnya. Zanna pun segera menghampiri kamar mandi.
Setibanya di kamar mandi, Zanna segera mengisi Bathub dengan air.
Beberapa menit berlalu, Bathub sudah terisi penuh dengan air. Zanna pun segera memasukkan tubuhnya kedalam Bathub.
1 jam kemudian, Zanna sudah selesai melakukan segala aktivitas nya di dalam kamar mandi.
Setelah selesai, Zanna segera menghampiri almari yang berada di samping ranjang, di dalam kamar nya.
Setelah tiba di depan almari, Zanna segera membuka almari dan mengambil pakaian. Zanna mengambil Tank top berwarna putih dari dalam almarinya. Kemudian, Zanna segera mengenakan Tank top tersebut,
Ketika sudah mengenakan Tank top tersebut, Zanna menghampiri cermin. Kemudian Zanna bercermin dan memandangi wajahnya.
"Hmm, apa aku kurang seksi ya? Sampai-sampai, aku bukan seleranya Pak Daffin? Terus, meskipun aku pakai baju seksi sekali pun. Nggak akan bikin Pak Daffin tergoda?" tanya Zanna pada diri sendiri. Sambil fokus memandangi tubuhnya di cermin.
"Aish, ngapain juga sih aku mikirin hal itu. Bodoh amat ah." batin Zanna yang mencoba menepis pikiran nya itu.
Setelah selesai bercermin. Zanna menghampiri almarinya kembali, untuk mengambil Cardi gan yang berbahan sifon. Kemudian ia mengenakannya ke tubuh.
"Drrret''
"Drrret"
Suara ponsel Zanna yang bergetar terdengar jelas di telingan nya. Zanna segera mengambil ponselnya yang berada di atas meja rias.
Setelah itu, Zanna melihat di layar ponselnya '+13726289 memanggil'.
"Hmm, nomor siapa nih..." batin Zanna sambil mengerutkan dahinya. Zanna tidak tahu dengan nomor yang menghubunginya saat ini.
"Hallo.. ini siapa?" tanya Zanna kepada sang penelepon.
"Ini saya, Daffin. Cepat keluar..." perintah Daffin dingin.
"Hah.. pak Daffin?" Batin Zanna.
"I-iya pak, saya akan keluar sekarang."
Tak berselang lama, Zanna berjalan menuju pintu unit apartemennya, dan segera keluar dari unit apartemennya.
Zanna sangat terkejut ketika melihat Daffin sudah berdiam diri di depan unit apartemennya. Zanna terdiam ketika melihat Daffin.
"Kenapa bengong? ayok." ajak Daffin dingin.
"I-iya, pak." balas Zanna
Zanna berjalan di belakang Daffin menuju parkiran mobil.
Setibanya di parkiran mobil, Daffin segera menghampiri mobil mewah berwarna putih miliknya. Zanna terus memandangi mobil mewah Daffin.
"Waw, mewah banget mobilnya." batin Zanna. Yang terpukau melihat mobil Daffin yang sangat mewah.
"Hei, kamu nggak akan naik?" tanya Daffin yang sudah naik ke dalam mobil terlebih dahulu.
"Hmm, i..iya pak." balas Zanna
Zanna segera masuk kedalam mobil Daffin dan duduk di kursi bagian belakang.
Daffin melirik Zanna dengan serius. "Hei, kenapa kamu duduk di kursi belakang?" tanya Daffin dengan nada tinggi.
Pertanyaan Daffin itu membuat Zanna terus terdiam dan menundukkan kepalanya.
"Cepet, pindah ke depan. Emangnya saya supir kamu apa?!" perintah Daffin dengan tegas.
Zanna menarik nafasnya dalam-dalam kemudian membuangnya dengan kasar.
"Ish, perkara duduk aja. Ribet banget sih, ni orang." batin Zanna kesal.
Zanna pun segera pindah ke kursi depan, dan duduk di samping kursi pengemudi.
Setelah itu, Daffin menyalakan mesin mobilnya, lalu melajukan mobilnya. Dan segera menuju Supermarket.
Selama di perjalanan Daffin dan Zanna saling fokus dengan kegiatannya masing-masing. Daffin sedang fokus menyetir, sedangkan Zanna fokus menatap jalan raya.
...****************...
Superin Supermarket
Superin Supermarket, adalah supermarket terbesar yang berada di kota X.
Setelah memarkir kan, mobilnya di tempat parkir. Daffin dan Zanna langsung masuk ke dalam Superin Supermarket.
Daffin berjalan masuk ke dalam Superin Supermarket. Di ikuti Zanna berjalan membawa troli belanja, mengikuti Daffin di belakang.
Zanna terus mengikuti Daffin dari belakang sambil membawa troli. Sedangkan Daffin sibuk memilih bahan pokok makan.
Daffin menoleh ke belakang, melihat Zanna yang sibuk membawa troli belanja.
"Hmm, sini. Biar saya aja yang bawa troli." sahut Daffin dingin.
"Euu, nggak apa-apa. Saya aja pak, yang bawa." ucap Zanna.
Daffin menghampiri Zanna yang berada di belakangnya, kemudian dia mengambil alih untuk membawa troli.
"Udah, nggak apa-apa saya aja yang bawa." Ucap Daffin dingin.
"Hmm, ya udah kalau gitu." batin Zanna senang.
"Zan, kamu bantuin saya pilihin bahan makanan lainnya." perintah Daffin.
Zanna menarik nafasnya kemudian membuangnya dengan kasar.
"Hmm, iya siap pak."
Zanna dan Daffin mulai berkeliling kembali, Zanna sibuk memilih bahan makanan, sedangkan Daffin sibuk membawa troli belanja.
Dari kejauhan banyak orang memperhatikan mereka berdua, bahkan ada beberapa yang membicarakan Daffin dan Zanna.
"Bu.. liat tuh pasangan suami istri itu serasi banget ya. Yang satu cantik, satu nya lagi ganteng. Kapan ya Bu, aku bisa kaya mereka."
Ucap salah satu anak muda kepada ibunya, Zanna yang berada tidak jauh dari tempat anak muda itu, spontan tertawa ketika mendengar perkataan anak muda itu.
"Hmm, suami istri apaan." batin Zanna yang tidak setuju dengan perkataan anak muda itu.
Zanna dan Daffin pun melanjutkan kembali memilih bahan pokok makanan lainnya.
"Euum, Pak. Kita belii.."
"Hei, Zanna?!"
Zanna sangat terkejut ketika melihat seseorang yang memanggilnya tersebut.
"Ahh, Kak Bagas.." ucap Zanna yang terkejut sekaligus bahagia bisa bertemu dengan Bagas.
"Eh Zan. kebetulan banget ya kita ketemu disini."
"I-iya, Kak. Hehe." Zanna terus tersenyum melihat Bagas.
"Oh, iya Zan. Ngomong-ngomong kamu kesini sama siapa?" tanya Bagas.
"Ini, sama pak.." ucap Zanna terpotong ketika melihat kebelakang. Namun, Daffin tidak ada.
"Ah, Pak Daffin kemana?" batin Zanna.
"Hei Zan. Kok bengong? kamu tadi kesini sama Pak siapa?" tanya Bagas sambil mengerutkan dahinya.
"Oh, euu.. sama supir taksi online, kak." ucap Zanna asal.
Bagas mengerutkan dahinya ketika mendengar perkataan Zanna.
"Ah,supir taksi online? kamu ajak belanja juga supir taksi nya?" tanya Bagas lagi.
"Hmm i..iya pak. Hehe. Itung-itung amal bantuin sesama." ucap Zanna asal.
Tak berselang lama. Tiba-tiba, ponsel Zanna bergetar. Zanna pun segera mengecek ponselnya. Ketika, ia lihat di layar ponselnya ternyata ada pesan masuk dari Daffin.
Si menyebalkan : Hei, Zann. Kamu cepet ke lantai dua sekarang. Saya nunggu di lantai dua.
"Hmm, lantai 2?" batin Zanna sambil mengerutkan dahinya.
"Oh iya kak. Saya duluan ya, soalnya supir taksi online nya udah nunggu di lantai 2." ucap Zanna.
"Oh iya Zan, hati-hati ya." balas Bagas sambil tersenyum.
Zanna meninggalkan Bagas, dan segera menuju lantai dua.
Bagas terus memandangi punggung Zanna yang sudah berjalan jauh meninggalkan dirinya.
"Hmm..., Zanna. Zanna.. kamu tuh lucu juga ya." batin Bagas. Sambil tertawa kecil.
Setibanya di lantai dua, Zanna segera mencari Daffin.
"Pak Daffin, di mana sih?" batin Zanna.
Dari kejauhan Daffin tidak sengaja melihat Zanna berjalan.
"Hei, sini!" teriak Daffin Kepada Zanna.
Zanna pun segera menghampiri Daffin. "Hei, kamu. Nggak bilang kesini sama saya kan, ke Bagas? " tanya Daffin menyelidik.
"Ehmm, nggak kok pak." jawab Zanna.
"Oke deh, bagus. Pokoknya kamu jangan bilang ke siapa-siapa kalau kita itu bertetangga. Dan juga, jangan ada yang tau kalau saya itu tinggal di Panorama Apartemen." tegas Daffin.
"Lah, emang kenapa?" batin Zanna bertanya-tanya, sambil mengerutkan dahinya.
"Ya udah. Mending kita pulang aja deh.. " usul Daffin yang mengajak pulang ke Apartemen.
"Hmm yaudah, pak. Kita pulang aja."
Tak berselang lama, Zanna dan Daffin berjalan pulang menuju tempat parkir mobil.
Sebelum masuk ke dalam mobil. Daffin memberikan sesuatu ke pada Zanna.
"Hmm, nih buat kamu." ucap Daffin sambil memberikan Tote bag yang entah berisikan apa.
"Hmm, i..ini. Apa pak ?" tanya Zanna yang terkejut sambil mengintip Tote bag yang di beri oleh Daffin.
"Udah, lihat nya nanti aja. Sekarang cepet kamu masuk ke dalam mobil." perintah Daffin yang sudah berada di dalam mobil.
"I-iya, pak." balas Zanna.
Zanna pun masuk kedalam mobil Daffin. Setelah itu, Daffin menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya menuju Panorama Apartemen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Lana Del Rey
sebenarnya siapa sih yang di balkon waktu itu? pak daffin?
2021-04-30
0
Samerisa Sen Samerira
prihatin juga sih Daffin cowok harimau😂
2021-04-02
2
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Lanjut
2021-01-28
0