Tak mungkin aku berpaling, dan menyesali. tercabik hati ingin meronta, jangan kau rejam gairah yang ada, haruskah aku mengemis cinta, untuk menghilang kan duka.
Alunan lagu itu membawa lamunan Naya, tak terasa air mata menetes di sudut bibirnya.
Be-berapa kali Naya menelpon Yuda tapi dia selalu tidak ada di tempat.
teman Yuda bilang, selalu kebetulan Yuda sedang keluar.
Suatu hari sekitar jam 09. pagi nada dering telpon berbunyi. Naya merogoh sakunya. dilihatnya, ternyata Yuda yang telpon. kebetulan suasana sepi, tidak ada orang di rumah, Naya ingin leluasa bicara dengan Yuda.
"Hallo..! Assalamu'alaikum.."
"Wa'alaikum salam, adek lagi apa..?" tanya Yuda.
"Santai aja, mas apa kabar..?sahut Naya.
"Baik, " Yuda datar.
"Ohh, syukurlah mas, lagi apa..? gak kerja..?
"Egak, sedang gak enak badan" sahut Yuda.
"Kenapa kemarin gak jadi pulang..?Naya mencoba bertanya.
"Gak ada duit" jawab Yuda singkat.
Naya menelan saliva nya. "bukan kah selama ini mas kerja..? ko gak ada duit sama sekali..?
"Emang nya aku harus pulang, gak bawa duit..? apa kata Bapak di sana, kalau aku pulang kerja, gak bawa duit..? Yuda sedikit nada tinggi.
"Terus hasil kerja selama ini di ke mana kan mas..?mas gak bisa menyisihkan sedikit pun gitu..?" Naya kesal dan sedih.
"Abis, aku pake buat sehari-hari"
"Kan aku sering bilang, kalau gak pulang, kirim aja duitnya lewat pos." jelas Naya.
"Ngomong sih gampang" sahut Yuda.
Naya makin kesal, "emangnya mas itu lupa bahwa mas punya istri, mas harus bertanggung jawab kepada istri. mas lupa itu hah..? setelah laki-laki menikah, punya istri, berarti dia wajib menanggung hidup si istri, bukan cuma memikirkan dirinya sendiri, apa mas mengerti itu..?"
"Aku mengerti dek" Yuda dengan datar.
"Terus kenapa..?"Naya, dengan mata berkaca-kaca.
"Nanti juga mas pasti pulang, sabar aja dek" kata Yuda.
"Sampai kapan mas, kalau mas seperti ini, bagaimana dengan rumah tangga kita mas..?"
"Iya nanti mas pasti pulang tunggu aja. kenapa sih hah bawel banget" bentak Yuda.
Dengan refleks Naya mengucap kan sesuatu,,! "lebih baik kita cerai saja lah mas"
"Astagfirullah.. dek kamu bicara apa, apa kamu sadar, dengan apa yang barusan, yang kamu ucap kan..? Yuda keheranan.
Naya menahan tangisnya, air mata seakan sulit tuk di bendung.
"Apa adek tau gak.? disini ada paman mas, dia kaget mendengar kamu minta cerai begitu..!"
"Buat apa aku punya suami, kalau suami aku tidak, bertanggung jawab seperti ini.
Naya mengusap air matanya, "kamu lebih memilih senang-senang dengan wanita lain. menghabis kan uang, untuk kesenangan mu sendiri, tanpa memikirkan sedikitpun istri mu disini.!"
"Siapa bilang seperti itu..? elak Yuda.
"Mas ingat kan. dulu aku sering ngomong sebelum kita nikah, jangan terburu-buru, pikirkan yang lebih matang, karena aku gak mau mas menyesal pada akhirnya. aku bukan wanita sempurna, aku lumpuh. aku gak pernah meminta mas nikahin aku, apalagi memaksa, tidak, itu atas ke ikhlas san kamu sendiri mas..!"
"Iya aku ikhlas nikahin kamu" sahut Yuda.
"Tapi kenapa.? setelah kamu nikahin aku, kamu tinggalkan aku.?sia-sia kan aku.? tak pernah pedulikan aku..?kenapa hah..?" Naya meluapkan segala unek-uneknya yang ada dalam hatinya.
"Siapa bilang aku gak perduli..?" bentak Yuda. gak terima kalau di bilang seperti itu.
"Kalau mas perduli sama aku, istri mas ini.? mana buktinya tanggung jawab mas sebagai suami aku..? seorang suami wajib memberi, sandang, pangan, papan, kepada istri, walau semampunya suami.
selama berapa bulan ini. apa yang sudah mas berikan ke aku..?" Naya berusaha tenang.
Mendengar semua ucapan dari Naya, Yuda pun mencoba, memahami. akan kesalahan nya.
"Aku minta maaf dek, memang aku salah..? telah menelantarkanmu..!" sesal Yuda. dengan entengnya, dan dia berkata.
"ya sudah dek susul mas aja ke Jakarta ya. nanti mas jemput di terminal, biar kamu tau gimana kehidupan di Jakarta ini." ucap Yuda.
"Apa, aku harus menyusul kesana..?" tanya Naya keget.
"Iya, adek kesini antar Bapak, nanti mas jemput di terminal." tambahnya Yuda
"Mas kan tau kondisi aku, seperti apa. gak mungkin aku bisa ke sana.! seru Naya dengan lembut.
"Kan di antar sama Bapak" sahut Yuda tinggi.
Naya menggelengkan kepalanya, "itu gak mungkin mas"
"Ya sudah, suatu saat juga mas pasti pulang ko buat adek" kata Yuda.
"Kapan, mas..? tanya Naya.
"Secepat nya lah" sahut Yuda datar.
Obrolan pun berakhir tanpa keputusan yang pasti, Naya sudah tidak tau harus bicara apa lagi, agar Yuda mengerti. dan menjadi suami sayang istri.
*****
Yuda setelah bicara di telepon bersama Naya. hanya memandang kosong, ditemani sebatang rokok di jarinya, asap rokok pun terbuang dari hidung, entah apa yang dia pikirkan. ekspresi wajahnya pun sulit di artikan.
Tak lama kemudian, datanglah seorang wanita. menghampiri, dengan senyuman manisnya, di tangannya membawa kantung berisi makanan yang sengaja, di beli untuk Yuda.
"Mas sayang" ucap wanita itu dengan manjanya, langsung cium pipi kanan kiri yuda. cup cup cup.
"Kenapa kesini.?" Yuda menunduk.
"Gak boleh ya temuin calon suamiku tersayang..? Nuri manja.
"Emang gak kerja.?" tanya Yuda lagi.
"Egak, ach malas hihihi ."
Nuri pun menyandarkan kepalanya di bahu Yuda, " mas aku bawakan makanan nih" tambah Nuri sambil membuka kantung nya.
"Iya," jawab Yuda datar. dia masih menikmati rokok nya, sesekali menikmati wanita yang ada di sampingnya juga.
"Mas jalan yuk.?" bisik Nuri. Yuda pun menoleh ke wajah Nuri. " kemana..?"
"Emm.. kemana saja" jawab Nuri manja. sambil mendekat kan pipinya di pipi Yuda.
Yuda men**** Nuri, lalu bangkit dari duduk nya. berniat pergi jalan-jalan.
" Ayok mas" Nuri menggenggam tangan Yuda. "kita senang-senang" tambah Nuri.
Yuda mengikuti saja permintaan wanitanya..
******
Sementara Naya di tempatnya. mencoba tegar, sabar. dia mengusap air matanya. tak ingin orang tau dia habis menangis. cukup lah aku yang merasa kan segala kesedihan, kekecewaan, bercampur jadi satu.
,,,,
Coba ya guys yang di campur itu ice campur buah-buahan ya guys..? pasti akan enak, segar, bila di telan. tapi lain lagi jika perasaan, sedih, kecewa, terluka, yang ada hanya sesak di dada kan guys..! ice campur manis pun berasa pahit..!
"Assalamu'alaikum..?
"Wa'alaikum salam.." Naya menoleh.
"Mana barang nya dah siap..?" rupanya dia agen jaring yang akan mengambil hasil kerja Naya.
"Ada tapi sedikit aja mang"jawab Naya.
"Kunaon bagun teu semangat niung,?sakit bukan neng.?"
"Ahh.. hente mang."
"Kenapa, gering hate..?" tanya nya lagi.
Naya hanya tersenyum terpaksa. di hatinya terasa getir..
Akhirnya Naya sedikit cerita tentang nasib rumah tangga nya pada orang ini.
orang itu pun manggut-manggut. mengerti dengan apa yang Naya rasakan.
"Kalau begitu mah dia bukanlah suami yang bertanggung jawab neng. tapi siung sabar heula we. da pasti akan ada hikmah nya. percaya lah..!"
"Iya mang..? Naya pun membuang pandangan gusarnya. menghela napas dalam-dalam, lantas di buang dengan kasar..
,,,,
Mohon maaf🙏 atas segala kekurangan aku di novel pertama ini.
lake, komens, vote nya ya.. agar aku tambah semangat lagi.
terimakasih..🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Inpresiati Oktaviana
sok jd pkayboy si yuda padahal miskin
2021-10-27
1
Sri Ningsih
kurang suka ceritanya... maaf kan seharusnya naya masih perawan krn malam pertama dia haid... tp klo naya di sia2 kan dan udh gk perawan ceritanya gk asik... kesedihan di atas kesedihan.. bodoh banget keluarga naya gk mencari yuda
2021-09-29
1
Sesmirawati
gimana bisa ngerti bacanya banyak pakai bahasa sunda tapi tak di artikan bahasa indonesia, kan pembaca bukan semua orang sunda....
kan lama lama bosan bacanya kebanyakan bahasanya tidak di mengerti
2021-07-23
3