"Aku harus gimana ya agar suamiku mau pulang, bingung jadinya huh" Gumam Naya dalam hati.
Naya masih bersikeras ingin suaminya pulang.
Dia memikirkan gimana caranya, dan harus bicara apa kira-kira agar suaminya dapat mengerti.
"Mungkin aku harus ngaku telat aja kali ya, bilang aja aku telat datang bulan agar mas Yuda mau pulang, dan menjadi suami yang bertanggung jawab." gumam Naya lagi.
Naya pun mengeluarkan handphone nya dari saku, dengan rencana mau nelpon suaminya.
"Kali aja ada, dan aku bisa bicara dengan nya!" Naya sangat berharap. kali ini bisa bicara dengan Yuda.
******
Sementara di tempat Yuda di kontrakan nya, ia sedang duduk-duduk dengan rokok di tangan, mulutnya membuang asap rokok nya. mata menatap kosong.
"Lu pa gak ingat istri lo yang menunggu di kampung.? lu nikahin, lalu lo tinggalin tanpa memperhatikan sedikit pun..?" ucap Made yaitu kawan Yuda.
Yuda pun menoleh ke Mede, " gue ingat, bagai manapun dia istri gue" jawab Yuda sambil memalingkan lagi wajahnya dari Made.
"Terus kenapa lo gak pulang.? tengok dia walau pun sebentar, kirim dia uang untuk hidup." tambah Made menatap Yuda.
"Uangnya gak ada" jawab Yuda singkat.
"Gila lo ya, selama ini di sini lo kerja bangunan sama gua, uangnya lo kemana kan saja.? masa sama sekali lo gak bisa menyisihkan buat istri lo di kampung.?" Made berdecak, sambil menggeleng kan kepalanya.
"Kalau gue bilang gak ada, ya gak ada" timpal Yuda dengan nada tinggi.
"Ya karena lo ngerokok aja bagai orang kesurupan, Jalan sana Jalan sini sama cewek, lo habiskan uang percuma dengan cewek lain, lu gak mikirin istri lo di kampung,? yang menanti lo suaminya pulang. membawa sedikit uang untuknya, membuat dia tersenyum, membuat dia bahagia, di mana hati lo Yud.?" tambah made sambil tangan nya sedikit memukul dada Yuda.
"Lo siapa gue hah,? berani bicara seperti itu pada gue" Yuda melotot, dengan tetap nada bicaranya tinggi.
"Gua kawan lo Yuda, istri lo sering nanyain lo ke gua! " Mede menatap tajam. dan kesal.
"Gua heran sama lo buat apa l9 nikahin dia!? membawa keluarga segala, kalau lo cuma permainkan dia, lo ambil perawan dia lalu kau tinggal kan, laki-laki macam apa kau.?" Mede masih menggeleng-geleng kan kepalanya.
Yuda diam tidak menjawab lagi, dia menatap jauh sambil menikmati rokok nya.
Sejenak hening tanpa kata di antara mereka. tak lama kemudian Yuda pun bangkit pergi meninggal kan si Made. sambil berjalan Yuda membanting pintu.
"Dasar Sengklek lu" gumam Made. Yuda yang meninggal kan Made, berjalan keluar kontrakan. Jalan menuju tempat tongkrongan nya.
"Hah pusing" gumam Yuda sambil mengacak rambut dengan tangan kiri nya.
"Sayang kenapa kok muka mas kusut amat sih sayang.?" tanya Nuri sambil menyambut kedatangan Yuda, dan tangannya bergelayut pada tangan Yuda.
Yuda masih terdiam tanpa kata, ekspresi wajahnya sulit di ungkapkan dengan kata-kata, hanya mencium pipi cewek itu.
"Hemm mas nakal" ucap Nuri dengan manja, lantas segera dia pun membalas ci***n itu.
Yuda pun pun duduk di kursi, di ikuti Nuri.
Nuri lumayan cantik, rambut sebahu, tubuh lumayan tinggi, bodinya menarik, berpakaian pun sedikit sexi, ya kalau di banding kan dengan Naya tentu sangat jauh lah.
Di kontrakan, nada dering handphone Made berbunyi.
"Halo... neng apa kabar.? kangen ya sama abang.hihi? tanya made, dia tau bahwa yang telpon itu Naya istrinya Yuda.
"Assalamu'alaikum...mas. aku alhamdulillah baik" jawab Naya dengan lembut.
"Wa'alaikum salam..neng, syukur lah kalau begitu" seru Made.
"Emm mas Yuda nya ada mas.? maaf mengganggu mas Made" tanya Naya lembut.
"Oh gak apa-apa neng aku senang di ganggu sama eneng hihi" goda Made.
"Mas Made bisa aja" Naya tersenyum.
"Yuda nya..tak cari dulu ya neng, barusan sih ada. sebentar ya neng orang sabar pasti badan nya lebar hihi" tambah Made, sambil keluar mencari Yuda kali aja ia temukan.
"hihi iya mas silahkan" jawab Naya.
"Neng kapan mau kesini neng.?" Made memang gak tau kondisi Naya sesungguhnya.
"emmh. mungkin kapan-kapan aja mas" tambah Naya.
Made pun berjalan menuju tempat tongkrongan nya Yuda, dari jauh sudah kelihatan, Yuda tengah duduk memangku seorang perempuan sambil di mencumbunya.
"Aduh gimana ini kasihkan apa tidak ya teleponnya,?gumam Made dalam hati sambil paling kan muka.
"Halo neng apakah masih ada di situ..?" tanya Made. memanggil Naya.
"Ya mas, aku ada ko, gimana mas Yuda nya apakah sudah ketemu.? Naya balik Tanya.
"Wah gak ada tuh neng sudah mas cari nih. gimana kalo nanti mas suruh Yuda telepon balik neng gimana..?" kata si Made.
"Och gitu ya mas, padahal aku ingin sekali bicara sama dia" jawab Naya dengan suara kecewanya.
"Iya nanti mas suruh dia menghubungi balik deh kalau si Yuda nya sudah pulang.
"Emm baik lah mas, makasih banyak ya mas. maaf juga sudah mengganggu mas mala-malam.." ucap Naya merasa gak enak.
"Iya neng gak apa-apa, kok biasa aja. gak perlu sungkan sama saya." tambah Made.
"Ya sudah kalau begitu, Assalamu'alaikum.. mas..?
"Wa'alaikum salam.. neng.." jawab Made.
"Huhhhh" Naya menghela napas dengan kasar.
"Kemana sih dia, gagal sudah aku bicara sama dia" gumam Naya dalam hati.
Naya pun membaringkan tubuhnya untuk tidur. dia gak mau memikirkan yang tidak-tidak tentang Yuda..
,,,,
Dukung aku ya, dan mohon maaf bila tulisan ini banyak kekurangan nya,
Harap maklum aja ya. jangan lupa lake, komens, vote nya juga agar aku tambah semangat,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Inpresiati Oktaviana
playboy kelas teri si yuda
2021-10-27
1
Mbuh Sapa
klw q tiglin aj tuh laki n cri lk2 yg tulus mencintai ku... bkin sakit hati aja
2021-05-27
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
jejak hadir
2021-03-19
1