Cinta♥️adalah anugrah yang datang kapan saja dan di mana saja. Tak mengenal usia pula, tua, muda. Laki-laki, perempuan. Karena itu sudah fitrahnya manusia.
Karena Naya, tidak mau membahas soal itu lagi. Naya pun memotong obrolannya.
"Dim sudah dulu ya, sudah malam nih ngantuk," alasan Naya sambil memasang selimut nya.
"Nah ... ini nih, kebiasaan, orang lagi ngoceh. Ia gak mau dengarkan, ketika aku malas ngomong dia yang ngoceh sendiri. Kebiasaan nih," gerutu Dimas.
"Hihihi, kan sudah ngantuk Dim, kan tau ini sudah malam. Gimana sih?" balas Naya menggerutu juga.
"Emang, siapa yang bilang ini siang Kak?" Dimas heran.
"Gak ada, justru ini malam kan?" Naya balik tanya.
"Dasar bawel, ya sudah lah Kak. Lain kali aku tlp lagi ya, jangan bosan terima tlp dari adikmu ini?" pinta Dimas.
"Okay, siap. Gak akan bosan kok, siapa juga yang bosan. Paling-paling aku matikan atau ... aku blok no handphone nya! hihihi," jawab Naya, menggoda.
"Kan-kan ..." sahut Dimas.
"Iya-iya" kata Naya. Menggoda Dimas.
"Ya sudah met malam kak Naya!"
"Malam juga," balas Naya.
******
Bermusim telah ku lalui, ku simpan rindu di hati, beribu waktu telah ku lewati, bersama mu, mungkin hanyalah mimpi.
Berjuta hari ku rasa sepi. tanpa mu hati terasa sunyi, entah di sana engkau pun mengerti betapa sangat engkau ku rindui, kau ku sayang kau menghilang.
Itu berapa bait lagu yang Naya nyanyikan dangan karangan nya sendiri!
"Halo, teh apa kabar nih? lupa ya sama adik mu ini?" ucap David.
"Hihihi, apa zak? bukan lupa tapi gak ada pulsa, dirimu sendiri kemana saja hah?" Naya balik tanya.
"Wi ... dih, massa gak punya pulsa! teteh, kan ada suami hahaha." David tertawa.
"Suami apaan zak, dia sudah balik ke Jakarta kok," jawab Naya
"Ooh, kapan?" tanya David heran.
"Seminggu yang lalu zak." jawab Naya.
"Hem ..." kata David.
David adalah adik sepupu Naya dari kalimantan, dari banyak saudara Bapak Naya, hanya David lah yang sangat dekat dengan Naya. Walaupun terhalang jarak yang cukup jauh. Usia mereka pun hampir gak beda jauh. Zak itu adalah panggilan kesayangan Naya pada David. jadi gak ada yang panggil David zak selain Naya.
"Gimana rasanya, setelah punya suami teh? senang doong tidur ada yang nemenin? hahaha," goda David pada kakaknya.
"Emh ... gimana ya?"
"Id-dih balik nanya?" sambung David.
"Gimana ya? ada yang aneh aja Zak, biasanya tidur sendiri. Jadi ada temannya, tapi itu kemarin cuman beberapa hari saja Zak." Naya sedih hik hik hik.
"Yang sabar aja, nanti juga kembali, kan seorang suami. Wajib mencari nafkah, jadi ya biar aja. Selalu terpisah juga, kan ada juga waktu ketemu nya."
"Iya Zak." Naya mengangguk.
"Suka tlp teh?" tanya David
"Baru sekali, itupun pakai no hp orang Zak." sahut Naya.
"lah, emang dia gak punya handphone ya teh?" tanya David.
"Nggak, waktu nikah juga. Dia gak bawa handphone tuh." sahut Naya.
"Di jaman sekarang mah, handphone itu penting teh. Biar komunikasi lancar, di manapun berada."
"Iya sih Zak, tapi ya mungkin lebih penting rokok kali." Naya menarik napas dengan panjang.
"Hahaha, aku juga rokok gak cukup satu bungkus teh/ hari. Bahkan beberapa bungkus.
"Itukan dirimu Zak bukan dia." timpal Naya.
"Iya, sih teh," tambah David.
"Eeh, bisa, kan kamu juga berhenti merokok?"
"Hihihi belum bisa teh. Sulit."
"Hem ... tapi, kan bisa di coba zak."
"Iya bisa, ya sudah dulu ya teh aku mau lanjut kerja nih. Kawan sudah siap-siap," pamit David
"Ooh iya Zak, hati-hati ya kerjanya, yang semangat biar banyak duit nya. Buat modal nikah hihihi, dan ingat ya berhenti jadi playboy oke?" ejek Naya pada David.
"Id-dih, siapa juga yang kaya gitu?" David sewot.
"Emang, kenyataannya begitu kok?hi hi hi" ejek Naya lagi.
"Bukan playboy teh, tapi mencari-cari, karena belum dapat yang tepat. Jadinya ganti-ganti." elak David
"Tapi emang bener, kan? ganti-ganti mulu?"
"Oke-oke, pasti lah adik mu ini, akan selalu mengingat pesan dari kakaknya tercinta."
"Em ... baguslah."
"Ya udah, Assalamu'alaikum?"
"Wa'alaikum salam, Zak."
******
Naya tengah duduk, di depan tungku sambil masak nasi, dari belakang Ibu tirinya Naya menggerutu.
"Punya suami kok gak ngasih nafkah? makan masih dari orang tua, emangnya istri cukup di kasih makan angin?
gak punya malu! bukannya meringankan beban, malah gitu-gitu juga. Hewan saja harus di perhatikan, di kasih makan. Apalagi manusia!" Ibu Naya mengomel sendiri. Dengan raut wajah yang datar dan sangat kesal.
Mendengar itu hati Naya bagai terhiris pisau, tak terasa air mata mengalir di pipi nya.
Tapi Naya enggan, dan juga tak tau harus berkata apa. Karena itu kenyataannya. Naya menghempaskan napas dengan kasar, agar beban di hatinya terasa ringan.
"Ya Allah, kenapa mas Yuda belum juga pulang! mengirim uang pun tidak. Padahal ini sudah minggu ke tiga," gumam Naya berkecamuk dalam hati
*********
"Hi ... Made gue pinjem handphone elu ya? mau telepon bini gue sebentar, gak akan lama kok."
"Elu, Yuda tiap hari lu tlp cewek, jalan-jalan sama cewek lain. Jalan sana-sini, sudah puas? lu baru di ingat istri?"
"Jangan banyak cing-cong lah, jangan ikut campur urusan orang. Urus aja diri sendiri, sini handphone nya."
Yuda mengambil handphone kawannya yang bernama Made! dan Made setelah handphone nya di ambil Yuda, dia pergi entah kemana..
Kira-kira si Yuda pulang gak ya...??
,,,,
.
Maaf ya atas kekurangan ku dalam menulis novel ini. Pasti tulisan nya berantakan, harap di maklum aja ya..
baru belajar nih. mohon dukungan nya.
like, komens, vote nya juga, agar aku tambah semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Inpresiati Oktaviana
aneh jg liat yuda knp di jadikan istri klo mau ditinggalin, secara naya jg bkn org kaya, msh gk ngerti ceritanya ini, buat sedih aja baca kisah hidup naya
2021-10-27
2
Iie Bae
iihh kasian si naya punya laki udah tingpes gembel lg
2021-10-26
1
Siti Fahri
play boy karatan kere LG .....
2021-09-08
1