"Kemana sih dia..? gagal sudah aku bicara sama dia"gumam Naya dalam hati.
Naya pun membaringkan tubuh nya untuk tidur, dia gak mau memikirkan yang tidak-tidak tentang Yuda.
******
Yuda masuk ke kontrakan nya, Made yang tengah duduk menatap tajam.
"Tadi istri lu tlp, dia minta telpon balik." gumam Made, sambil menyodorkan handphone nya ke Yuda.
Yuda pun merampas benda itu dari tangan Made, Yuda melangkah ke luar dengan niat nelponnya di luar saja.
Tak lama panggilan pun tersambung, dengan malas Yuda menempelkan benda pipih itu di telinga nya.
"Halo..dek" sapa Yuda.
"Iya halo. mas, apa kabar, kemana saja mas gak kabari aku,? setiap aku tlp selalu tidak ada..?" sahut Naya memberondong suaminya dengan per tanya'an.
Sejenak Yuda pun terdiam, dia tidak tau harus bicara apa pada istrinya.
"Baik dek, gimana keadaan adek..?Yuda balik tanya.
"Aku alhamdulillah baik, kapan mas mau pulang,,?rajuk Naya.
"Iya nanti aku pasti pulang, tenang aja" jawab Yuda dengan malas.
"Mas aku mau bicara sama kamu !" Naya sedikit ragu.
"Ya bicara aja kenapa..?Yuda datar.
"Aku.. sebenar nya telat haid, aku khawatir aku hamil," seru Naya.
Yuda mengerut kan dahinya, "kenapa harus khawatir..? kamu punya suami. sahut Yuda.
"Iya memang bener aku punya suami, tapi apa suami aku perduli sama aku..?kan enggak." sahut Naya.
"kan nanti aku pulang" timpal Yuda dengan nada sedikit tinggi.
"Iya kapan..?jangan kan pulang kirim uang pun tidak..?" ucap Naya terdengar nada sedih.
"Yang jelas aku pasti pulang, tunggu aja. besok hari minggu aku akan pulang." kata Yuda.
Wajah Naya sumringah," bener mas..?" Naya merasa senang.
"Iya bener, tunggu aja, hari minggu aku pulang." sahut Yuda lagi.
"Aku bahagia banget mas, makasih ya mas, aku tunggu kepulanganmu mas," ucap Naya.
"Iya..!" jawab Yuda singkat, lalu dia pun pamitan pada Naya.
"Ya sudah dulu ya dek, mas capek, mau istirahat dulu lah. capek banget."
"Oh iya mas, met istirahat, Assalamu'alaikum mas.?"
"Wa'alaikum salam..,"jawab Yuda, sambungan telepon pun terputus, sekarang Naya wajahnya sedikit berubah, ceria dia punya harapan, bahwa suaminya akan pulang dalam be-berapa hari ini.
Malam pun berlalu dengan tidur nyenyak, tanpa harus memikirkan, kata suami yang tidak perduli sama istri lagi.
******
Seperti biasa kesehariannya Naya, jika sudah memasak. mencuci perabotan dapur, setelah itu masuk kamar, Mengerjakan sholat duha, diteruskan membaca al-qur'an, memang begitu keseharian Naya. walau sholat sambil duduk karena kondisinya.
tapi sholat itu wajib di lakukan bagi seorang muslim.
Selesai itu semua, barulah dia membuat jaring, kebetulan kawan kecil nya datang, berkunjung, Naya hanya punya satu teman dari masih usia sekitar 7-8 Tahun, namanya Yeni, dari mereka masih usia segitu, Yeni baru akan berkunjung, kalau sudah pulang dari sekolah dasar nya.
Hanya dia yang selalu setia menemani Naya, di waktu senggang nya. terkadang dari pagi sampai sore, bahkan kadang menginap di tempat Naya.
ketika Naya nikah pun Yeni tak lupa datang.
"Suami kamu kapan pulang Nay..?" tanya Yeni.
"Insya'allah besok hari minggu katanya pulang, aku senang banget yen akhirnya dia mau pulang" wajah Naya berseri-seri.
"Oh bagus lah, pasti sudah kangen kan..? hayo...ngaku.?"Yeni menggoda, lantas menunjuk Naya dengan telunjuk nya.
Naya pun tersenyum simpul, "iya lah Yen istri mana sih.. yang gak kangen sama suami..? kau gila ya.?" Naya tersenyum.
"Pasti kau sudah menantikan saat-saat hubungan itukan..?" godanya lagi.
"Settth, naon (apa) sih..?gak enak kalau di dengar orang" bisik Naya.
"Mana..? eweh sa-saha oge" Yeni celingak-celinguk
Naya hanya tertawa, sambil melanjutkan kegiatan nya.
"Inung maneh di jero imah oge.( ibu mu di dalam rumah juga..!" Yeni melirik Ibunya Naya di dalam.
"Iya emang tapi volume bicaramu itu nyaring, bisa terdengar oleh siapa pun." Naya menggelengkan kepala nya.
"Tapi bener kan, kau pun pasti merindukan tentang itu.? secara kamu cuma melakukannya sekali.!?" Yeni menatap Naya. yang cuman mendelik dirinya.
"Jawab dong bukan cengar-cengir gitu..?"tambah Yeni, penasaran.
"Iya sih. kenapa sih.? tanya gitu gak ada hal lain apa..?"
"Bukan gitu, tapi kan seru juga kalau membicarakan, soal begitu hihi di Madrasah aja dulu sering di bahas tentang itu," celetuk Yeni lagi.
"Iya-iya kamu mah sekolah, aku mah pan teu pernah sekolah, cuman tau dari flm di tv, dari membaca buku. hihi.." jawab Naya.
"Maneh mah teu sakola oge lumayan pinter, bisa maca, bisa nulis, bisa ngaji. naon deui nya..?" Yeni menatap temannya itu.
"Ah gak seberapa atuh, di banding nu sakola mah..!" sahut Naya.
"Tapi kan setidak nya kemampuan mu itu, tidak kalah dengan yang sekolah, buktina urang(aku otak dangkal, kalau ada PR kamu yang isikan, kamu ingat gak..?si Pery waktu dia sekolah SMP dia suka punya PR ehh.. kamu yang ngerjain kan..?"
"Iya inget, suami kamu gimana kabarnya..?"Naya balik bertanya.
"Baik aja dia mah.!" jawab Yeni singkat sambil memainkan kaki nya.
"Ngaliwet yu lapar yeh," ajak Naya. di jawab yeni dengan antusias.
"Hayu atuh sarua urang oge lapar.."
"Kamu yang beli lauk nya ya..?"Naya.
"Siap lah" merekapun pun membuat nasi liwet, tak lama nasi liwet pun matang, Lantas mereka makan berdua, karena Ibu Naya sikapnya kurang bersahabat.
Setelah selesai makan, mereka membereskan nya. lalu Yeni pamit pulang, "aku pulang dulu ya dah siang nih..!"
"Emmh, gak bentar lagi nih, masih jauh ke sore juga."cegah Naya.
"Nggak ah, nanti keburu panas, nanti kulit aku hitam siga areung, kumaha (gimana) hihi" Yeni cenge-ngesan.
"Cieelah dasar, kapan main lagi kesini..?"tanya Naya.
"Nanti kapan-kapan lah main lagi mah.."
"Ya, sudah."
"Selamat menunggu suami pulang, layani dia dengan baik ya agar dia mau pulang terus." bisik Yeni, Naya hanya tersenyum, mendengar yang di bisikan temennya itu.
*****
"Teh lagi apa ni..?"tanya David
"Santai aja zak, kamu lagi apa..?"Naya balik bertanya.
"Lagi nginep di tempat tunangan ku lah !"
"Hemm, kan bukan nya rumah nya dekat aja zak..?"
"Iya sih dekat, tapi suka-suka aku lah mau nginep tiap hari juga haha !" jawab David.
"IHH aku mah cuman nanya yeyy.."
"Iya aku kan harus kirim uang biar dia jajan, buat dia makan, setiap minggu nya"
"Looh..kan baru tunangan zak, belum jadi istri..?kenapa harus kamu yang nanggung..?" Naya keheranan.
"Emang di kalimantan tengah, khususnya di daerah transmigrasi aku nih begitu teh, biarpun baru tunangan semua keperluan ceweknya bahkan termasuk dapur laki-laki yang nanggung."
"Ahh masa sih zak, kamu aja yang terlalu baik sama cewek" Naya masih gak percaya.
"Siapa dulu kakak nya..? aku kan emang baik, haha" David tertawa. "emang begitu teh disini ! tapi.. kalau mampu sih"
"Hemm kalau gak mampu..?Naya lanjut bertanya.
"Ya harus mampu ! kalau gak mampu sih, kan bisa nego teh seberapa mampu nya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Aruna Zahrani
tujuan nikahin naya apa y? bisa dibilang dr fisik jg g mgkn, dr harta jg g mgkn tp ngapain jg jauh2 dr jateng ke jabar nikahin anak org cm mokondo trus udah ambil perawan anak org trus ditinggal kerja tp g prnh dinafkahin malah foya2 ama wil nya
2021-08-12
2
Afseen
sisableng yuda mh biarpun gk dapt dari istri dpt dari jal*ngnya bnyk
2021-03-31
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
hadir..hadir.
2021-03-19
1