"Dek lapar nih," pinta Yuda melirik istrinya.
"Oh, iya Mas sebentar ku ambilkan," ucap Naya.
Naya pun meminta pada orang dapur, yang masih rame. Naya minta nasi sama lauknya buat Yuda makan.
Naya bercanda ria dengan saudara, juga kawan-kawannya.
Sorenya. Naya bantu beres-beres di dapur, yang bantu-bantu masak pun dah bersiap-siap pulang, karena semua sudah beres. Sementara Yuda, di ruang tengah menonton televisi.
"Teh, kasian tuh suami kamu sendiri nonton twlevisi." ucap Lely, adik perempuan nya Naya.
"Ya gak pa-pa, kan aku bantu beres-beres dulu." sahut Naya.
"Terima kasih kepada semua yang telah membantu, acara ini terimakasih banyak," kata Pak Nanang.
"Iya sama-sama juga," jawab orang yang sudah bantu bantu.
Di kamar. Naya tengah duduk di tepi tempat tidur.
"Dek handuk mana?mas mau mandi."
"Itu di samping Mas!" jawab Naya sambil menunjuk ke tempat yang ada handuk nya.
Yuda keluar menuju WC, karena letaknya di luar rumah. Sementara Naya di kamar hanya terdiam.
"Ini hari pertamaku, menjadi seorang istri. Kadang terasa mimpi, kok begitu cepat ya." gumam Naya.
Naya seorang gadis, yang tak pernah memikirkan penampilan, tak pernah berdandan wajah pun pas-pasan, tinggi juga cuma 135cm.
Karakter nya, cuek tapi ramah, lembut, dan Sabar, sementara Yuda sosok laki-laki cuek. Juga perokok berat, dan playboy, jauh dari tuhan. Entah setelah menikah apa ia dapat berubah, atau tetap seperti semula!
"Sudah pendek jelek apa sih yang di harap dari cewek seperti aku," batin Naya.
Kondisi juga bisa di bilang lumpuh, karena jalan pun tidak normal. Seperti yang lain, tapi ini bukanlah mau Naya.
"Ya Allah ..." Naya menghela napas dalam-dalam.
Kata orang tua Naya, sewaktu kecil Naya biasa saja normal bisa lari-lari, tapi ketika Naya berumur kurang lebih 3 tahun Naya sakit panas, lama ... dan akhirnya begitulah kondisi Naya menjadi lemah, Seperti sekarang ini.
Selesai mandi, Yuda pun masuk kamar dengan handuk yang di lilitkan di pinggangnya.
"Dek, ambilkan baju Mas di dalam tas." Naya pun mengambilkan baju nya.
"Ini Mas" Naya menjulurkan tangan dengan memberikan baju pada Yuda.
Setelah berpakaian rapi. Yuda pun solat magrib. Sementara Naya duduk di tempat tidur. Karena lagi datang bulan, jadi gak solat.
Walau pun sudah magrib, masih ada juga kerabat yang datang untuk mengucapkan, selamat kepada
Naya dan suami.
Lalu mereka makan bareng keluarga, di lanjutkan ngobrol sama-sama.
Setelah isya tamu pun pulang, dan Yuda mengajak Naya ke kamar.
"Dek ke kamar yu?" pinta Yuda pelan pada Naya.
"Iya mas," jawab Naya, dan setelah berada di kamar.
"Solat isya dulu mas," pinta Naya pada suaminya.
Sehabis solat Yuda baringkan tubuhnya di ranjang.
"Dek bikinkan mas teh tubruk dong!" Naya bingung. "teh tubruk itu seperti apa mas? aku gak tau mas." Naya menatap kepada Yuda.
Sejenak Yuda menatap Naya, dalam-dalam.
"Tuang air panas ke gelas, kasih teh cap sendok, terus kasih gula sedikit." sahut Yuda.
"hehe! oh gitu?" Naya membulatkan bibirnya.
Naya ke dapur, tuk membuatkan teh tubruk permintaan Yuda, sekalian Naya mau minum pil KB.
Adik laki-laki naya, melihat dan berkata.
"Ih ... minum pil apaan tuh?" Naya hanya senyum. Yuda pun mengeluarkan kepalanya, di sisi pintu kamar. Karena dari kamar Naya, langsung ke dapur, tak lama Naya masuk kamar lagi.
"Ini mas teh tubruk nya." Naya memberikan gelas, yang berisi teh tubruk.
"Simpan situ aja," jawab Yuda, sambil dagunya mengarah, ke meja mesin jahit yang ada di kamar Naya.
Biarpun Naya, tidak pernah sekolah, tapi kalau sekedar membaca dan menulis ia lancar.
Dia pun, tak pernah kursus menjahit, tapi dia cukup pandai menjahit.
Bukan sekedar menjahit, membuat baju pun Naya mampu.
Makanya di kamar Naya ada mesin jahit.
Yuda dan Naya berbincang sambil duduk-duduk di tempat tidur.
waktu sudah menunjukkan jam 21.wib.
"Baring yuk dek, dah malam nih," ajak Yuda.
"Iya Mas." Naya pun membaringkan tubuhnya, di sebelah Yuda.
"Matikan lampunya Mas tolong," pinta Naya.
Yuda pun mematikan lampu.
Perasaan Naya, tak menentu dag, dig, dug, tak menentu,
"Aduh baru kali nih, aku tidur sama laki-laki," ada rasa takut menyelimuti hati Naya.
Yuda yang baring di samping Naya dan mulai aktif tangannya.
Naya pun gelisah, "Maaf Mas aku lagi datang bulan."
Yuda pun menghela napas dalam-dalam, ada rasa kecewa di hatinya.
Malam pun berlalu, begitu saja. pagi-pagi Naya bangun terus ke dapur untuk memasak, Sebelumnya, membangunkan. Yuda dahulu untuk sholat subuh.
"Mas, bangun dah waktunya solat subuh," seru Naya dengan lembut.
tapi Yuda cuma menggeliat malas-malasan.
"Mas bangun, nanti kalo sudah solat boleh tidur lagi." Naya menggerutu. Yuda pun akhirnya bangun, lalu pergi ke WC tuk mengambil air wudhu.
,,,,
Maaf ya kalau banyak kata yang salah ketik mohon maaf🙏🙏🙏aku benar_benar baru belajar menulis.
Mohon di maklum ya. dan mohon dukungan nya, agar aku tambah semangat lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Misnengsih Sukmana
binguuuuung.......Aquh dgn ceritanya
2021-10-23
1
Nurain Bajuka
dtg blm minum pil kb ap iya😃
2021-06-07
1
MaiiDavi
135 bgt yeuu bund
2021-05-24
1