"Halo," kata orang yang di sebrang sana.
"Iya, Assalamua'laikum." Naya mengucap salam.
"Eh, kamu siapanya Yuda ya?" tanya orang itu.
"Aku istrinya, apa mas Yuda nya ada?" Naya balik tanya.
"Oh, gak ada orang nya Neng, kamu itu yang kemarin ya?" tambah orang itu lagi.
Naya tertegun. "Yang mana mas?" Naya balik tanya.
"Oya, kenalkan namaku Made. Temannya Yuda."
"Oh."
"Kamu yang waktu kemarin itu datang, pake jilbab biru ya." tanya Made.
"Nggak ah mas, aku di Sukabumi. Aku belum pernah ke sana kok." jawab Naya.
"Ah yang bener? tapi si Yuda bilang itu istrinya."
"Bercanda kali ah mas. Salah Orang kali ... mas Yuda nya kemana ya mas? kalau boleh tau.''
"Gak tau Neng, lagi keluar kayanya. Biasa dia mah senang-senang terus." sahut Made.
"Maksudnya?" Naya heran.
"Iya, hampir setiap hari Jalan mulu. Banyak temen ceweknya dia, heran saya. Wajahnya sih pas-pasan kulitnya hitam! kok banyak cewek yang mau ya sama dia?" gerutu Made.
Iri-- Bilang Bos
Naya semakin tidak mengerti, dangan maksudnya si Made.
"Maaf aku kurang paham dengan maksud mas ini?" seru Naya pada Made.
Si Made sesaat terdiam. Lalu meneruskan lagi kata-katanya.
"Iya Neng, maksud aku si Yuda itu, hobi nya Jalan-Jalan sama cewek. Hampir setiap hari. Kalau cuman kawan biasa mah gak mungkin, kan mereka bermesraan.
maaf Neng, aku cuman cerita apa yang aku lihat."
Sejenak Naya terdiam, Deg, hati Naya tak karuan. Entah harus percaya atau tidak! pada kenyataannya memang setelah pergi. Suaminya tak sepeser pun mengirim uang untuknya.
Pulang pun tidak. Banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam hati, apa sebenarnya yang terjadi. Sehingga rumah tangganya seperti ini.
"Oh ya, kenapa gak di susul aja kesini neng! suaminya?" selidik Made, pada Naya
"Gak bisa Mas, biar aku menunggunya pulang saja." Naya menunduk.
"Nanti kalau ketemu aku bilangin deh kalau Neng telpon, apa ada pesan neng?" tanya Made.
"Iya Mas bilang aja aku mencarinya. terimakasih ya mas?" Naya ramah.
"Okay nanti lah Neng, aku sampaikan pada Yuda." ucap si Made.
tut..tut..tut.. telpon terputus. Naya pun melamun. Mengingat yang di obrolkan barusan dengan si Made.
Naya membaringkan tubuhnya, dan menatap bantal sebelah yang pernah di pakai oleh suaminya, mata Naya berkaca-kaca air bening mengalir di sudut matanya.
"Astagfirullah, ya Allah kuatkan aku, beri aku kesabaran. Gimana caranya membujuk supaya dia mau pulang, ya Allah," rajuk Naya.
********
Seperti biasanya Naya sedang membuat jaring. Sambil berpikir gimana caranya supaya Yuda mau pulang, alasan apa kira-kira yang tepat. Agar tergerak hatinya.
Tiba- tiba nada dering berbunyi. Naya pun merogoh saku mengambil handphone nya.
"Halo, zak ... apa kabar?" sapa Naya.
"Baik teh lagi apa nih?" David balik tanya.
"Aku baik zak, kamu lagi apa juga lagi kerja kah?" kata Naya.
"Iya nih lagi istirahat teh. Gimana suami udah pulang?"
Naya menghela napas dalam-dalam, dan menghembuskan nya dengan kasar.
"Belum zak." sahut Naya.
"Kapan dia mau pulang teh katanya?" seru David
"Aku gak tau zak, aku bingung zak harus gimana lagi," keluh Naya.
"Och, ya sabar aja dulu teh." hibur David.
Naya sedih dia menangis sejadi- jadinya. Lalu menceritakan yang telah dia dengar dari kawan suaminya.
"Itu, kan belum tentu benar teh, kan kita tidak melihat, yang sebenarnya gimana." bujuk David.
"Iya sih zak, tapi, kan memang begini kenyataannya." rajuk Naya.
"Berdoa aja! semoga di bukakan hatinya. dan mau pulang teh, di tunjukkan Jalannya." kata David.
"Iya zak, aku juga selalu mendoakan. Biar ia terbuka hati nya." Naya mengusap air matanya.
"Sudah, jangan bersedih teh. Semua pasti berlalu, semua pasti akan ada hikmahnya."
"Badai kali ach berlalu hihi" Naya tersenyum getir.
"Iya, kan teteh yang bilang, semua pasti akan ada hikmahnya, benerkan?" tanya David.
"Iya, Aamiin, makasih ya. Kamu selalu ada untuk aku zak."
"Iya- iya teh, biasa aja kali ah, kaya sama siapa aja."
"Kan emang kamu bukan siapa-siapa." goda Naya.
"Sialan, ternyata aku gak di akui adiknya. tega benar nih punya kakak." David berdecak kesal.
"Emang, kamu lebih dari siapa-siapa?ngerti gak zak?"
"Gak," jawab David singkat.
"Kamu itu lebih dari siapa-siapa, artinya kamu itu sangat-sangat berarti bagiku. hihihi"
"Halah, lebay. Gak lucu, sekalian saja bilang. Aku gak bisa hidup tanpa mu," sahut David, sambil terbahak-bahak.
"Memang aku bukan badut, hihihi makanya gak lucu,. Weww ah." sahut Naya.
Obrolan pun selesai. Naya kembali dengan aktivitas nya..
,,,,
bersambung
Jangan lupa ya-- lake, komentar, dan juga vote ya. biar aku tambah semangat nulisnya.
terimakasih ya🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
zien
Semangat 🌹🌹
2021-06-27
1
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
yuhuuuuu
asisten dadakan hadir lagi kk
mampir juga yuk😉
semangat 💪
2021-03-19
1
Fahira Febrina
suka dgn ceritanya
2021-03-10
1