BENCI SAJA AKU

...🌹🌹🌹🌹🌹...

...🌹AUTHOR POV🌹...

Rasti tak memperbolehkan Devan untuk masuk ke villa. Sudah jam 1 malam dan Devan masih setia menunggu Key. Devan masih bingung atas semua yang di ucapkan Key padanya. Rasti juga tak mau menjelaskan apapun padanya.

Key terbangun karena lapar. Cuaca dingin membuatnya enggan tuk bergerak.

Lapar mengalahkan malas Key memutuskan untuk keluar kamar. Dengan tubuh yang masih diselimuti selimut. Key berjalan gontai ke arah dapur.

Akhir-akhir ini Key selalu merasa lapar saat tengah malam. Awalnya Ia merasa aneh akan perutnya yang tidak menahu akan kenyang. Ternyata kemaren Ia baru sadar, kalau hobi barunya itu disebabkan karena Ia tengah berbadan dua.

Key mendapati eskrim di dalam lemari es.

Sangat aneh, dengan cuaca dingin yang dirasakan oleh ditubuhnya, Key malah menginginkan eskrim.

Key melangkah menuju ruang tamu. Dengan tangan menggenggam eskrim. Ntah mengapa Ia merasa ada seseorang di teras villa. Membuka pintu villa membuat Key kaget melihat Devan yang tertidur di kursi.

Niat hati ingin memarahi Devan. Key justru menyelimuti Devan dengan selimut yang Ia bawa. Saat hendak melangkah kedalam. Devan memeluk Key dari belakang. membuat Key yang tidak siap langsung terjatuh di atas pangkuan Devan.

"Kenapa kamu ngak mau pergi dari sini?" Devan menenggelamkan kepalanya di Curug leher Key mencari kenyamanan. Key menegang tak tau harus menjawab apa-apa pada suami nya.

"Key.." Devan mempererat peluknya pada Key.

"Awas ih Key mau kedalam." Key yang berusaha melepas peluk dari Devan. Tidak menyadari bahwa cup eskrimnya telah menyentuh kulit Devan.

"Ahgggggggrrh, Kok tangan kamu dingin Key?" Devan melonggarkan pelukannya.

"Nggak ada dingin kok. Itu eskrim yang Key bawa." Devan melongo mencerna ucapan Key. Bagaimana tidak, di cuaca yang kian dingin begini. Key malah memakan eskrim. Apalagi ini di tengah malam.

"Eskrim?" Devan meyakinkan.

"Iya kak, Key lapar. Pengen makan, terus tadi dapat eskrim dari dalam kulkas. Ya udah Key makan aja." Devan malah tersenyum. Key sudah tidak marah padanya.

"Udah yuk ke kamar. Tapi jangan berisik, nanti Mami bangun." Devan sangat bahagia saat istrinya ini masih perhatian padanya.

sesampainya dikamar

"Kamu ngak dingin Key?" Devan malah menggigil mendapati Key yang seenaknya menjilati eskrim.

"Ngak kok, Key suka!" ujar Key santai.

"Key satu aja ya. Jangan nambah lagi!" Devan memohon.

"Tergantung"

"Tergantung apa?"

"Tergantung kalau Key ngak lapar lagi!" Devan malah gemas mendapati Key yang bertingkah seperti anak kecil.

"Key.. sini gih duduk selimutan." Key yang menurut pun mendudukkan bokongnya di atas kasur. Masih fokus pada eskrim yang di tangan nya.

"Eh kak Dev mau ngapain?"

"Ya menyelimuti kamu sama dedek bayi lah. emang mau ngapain lagi Key? Nanti kamu masuk angin gimana, kan kasihan dedeknya!" Mendengar kata Bayi, Key kembali sadar. Teringat akan kenyataan yang ada.

Sepersekian detik kemudian. Key bergeser duduk menjauhi Devan. Devan yang mendapati tingkah Key yang aneh lansung mengerutkan dahi.

"Kamu jahat...Keluar kamu. Kamu jahat!" Devan bingung melihat mimik wajah key yang mulai gelisah.

"Kamu kenapa Key?" Devan mulai menggenggam kedua tangan Key dan meletakkan eskrim tadi di atas meja.

"Lepasin, Key ngak mau pergi sama kamu!! lepasin! Jangan bunuh anak Key!!" Devan tak paham dengan yang diucapkan Key padanya.

"Membunuh anak? Maksudmu apa Key?!"

"Kak Dev jahat. Kak Dev mau bunuh dedek bayi. Kak Dev jahat!!" Key mulai menangis.

"Sumpah Key. Aku ngak paham apa yang kamu ucapkan. maksud kamu apa. aku ngak berniat bunuh anak kita. justru aku bahagia Key!" ujar Devan menyakinkan Key.

"Key ngak percaya sama kak Dev. Kak Dev orang jahat. jangan bunuh anak Key. Kak Dev jahat!" Devan memeluk Key berharap Ia akan tenang. Namun, tetap saja tidak. Key terus saja meronta. Devan merasa tidak pernah berniat membunuh anaknya. dan saat ini Ia sangat bingung.

"Lepasin Lepasin Key..." Key terus saja meronta. Devan yang sudah kehabisan akal lansung mencium bibir Key dengan lembut. Setelah dirasa Key sudah tidak meronta lagi, Deva Melonggarkan pelukan nya. menghapus jejak air mata di pipi Key.

Dengan sangat lembut Devan bertanya.

"Siapa sih yang bilang Aku mau bunuh anak kita Key?" Key menatap mata Devan dengan air mata yang mulai membendung lagi.

"Cup-cup-cup... udah gih jangan nangis lagi. kasihan dedek nya nanti jadi tukang mewek!" Devan meledek, dihadiahi cubitan di perut oleh Key.

"udah-udah. kalau gitu tidur. itupun kalau kamu ngak mau ceritain ke aku sih." Key mengambil sesuatu di bawah bantal tidurnya.

"Nih kak Dev, lihat sendiri. Kak Dev yang bilang mau gugurin anak aku!" Devan begitu kaget melihat vidio di handphone Key.

"Sungguh Key kamu salah paham!"

"Tapi itu dah cukup jadi bukti kak. Key tau kok malam itu kak juga ngelakuin nya bukan atas cinta sama Key. Key tau kak lagi mabuk. Tapi Key mohon, jangan bunuh anak Key. anak Key ngak bersalah kak." Key menunduk dan mencurahkan segala isi hatinya. Devan hanya tertegun dan kebingungan harus menjawab apa.

"Key juga tau kak Dev benci sama Key.

Key paham kak Dev masih mencintai Vara. Malam itu kak Dev dengan paksa merenggut hal yang selama ini udah Key jaga baik-baik.

Makanya Key mohon kak Dev jangan merenggut hal berharga lagi dari hidup Key.

Cabang bayi yang Key kandung itu anugrah kak, meski kak Dev membencinya tapi Key ingin sekali melihatnya tumbuh Kak. Maafin Key ngak bisa gugurin anak Key kak. Benci Key aja kak, jangan anak Key!" Devan malah menangis mendengar ratapan istrinya yang sangat tulus itu.

"Jangan benci anak Key kak!! Gak apa-apa kok benci Key aja. Key ngak bakalan ngelarang kak Dev sama Vara. Tapi jangan bunuh anak Key kak!!" Dengan cecegukkan, Key menahan perih dihatinya.

"Cukup Key, kamu salah paham sama aku. Vidio yang kamu lihat itu hanya sebagian saja. Bahkan aku meminta dokter untuk memberikan obat yang bagus agar kamu dan anak aku tetap baik-baik saja!! Tentang Vara, kamu jangan pernah membahasnya. Karena jebakannya lah malam itu saya merusak kehormatan mu!! Saya membenci nya." Key terdiam.

'Aku masih ragu akan penjelasan ini, namun hatiku bersikeras untuk menerima nya!! kenapa?!'

Memperhatikan wajah Key yang masih ragu.

Devan terus saja berfikir mendapatkan cara untuk membuat Key yakin padanya.

"Kamu masih ragu?! Baik lah besok kita kembali ke rumah sakit!! kita tanya pada dokter tentang yang sebenarnya!!" Key hanya menunduk. Air matanya jatuh lagi.

"Sudah jangan nangis lagi!! hari sudah larut, ayuk tidur. Aku menyayangi anak kita Key." Key yang berbaring, lansung di peluk Devan dengan begitu hangat.

'Kenapa kamu tidak mempecayai aku Key?! Dan siapa yang mengirimkan vidio itu?! aku harus mencari pelaku yang ingin menghancurkan rumah tanggaku!!!' Lelah akan terus berfikir, Devan akhirnya hanyut terbawa mimpi.

'Ntah benar atau tidak setiap ucapan kamu kak. yang membuat ku tenang sekarang adalah perhatian kamu padaku dan calon anak kita!!' Key terlelap dalam pelukan hangat Devan.

BERSAMBUNG.....

 

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Katanya BENCI ama Vara tp Devan selalu aja nolongin Vara..selalu aja kejebak ama Vara🤦🤦🙄🙄

2022-06-19

0

Perjuangan cinta Tuan Muda

Perjuangan cinta Tuan Muda

boomlike drku thor. mampir lg ke lapakku ya.

2021-01-20

0

Mawar

Mawar

20Like Mendarat💝
Makasih sudah mampir^^

2020-12-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!