KETAHUAN

...🌹🌹🌹🌹🌹...

...🌹AUTHOR POV🌹...

Devan kembali ke basecamp, tempat Ia dan teman-temannya berkumpul. Devan sengaja membelikan rumah ini agar mereka bisa berkumpul. Rumah ini hasil kerja keras Devan dalam mengelola restorannya.

Restoran yang tidak pernah diketahui keluarganya.

"Eh bos Lo kenapa?!" tanya Kiki.

"Gw gak apa-apa Ki, lagi ngak mood aja!" Elak Devan lesu.

"Eh sih bos ke sini, nih minum dulu!" Devan menerima minuman kaleng yang diberikan Panji padanya.

"Lo jujur deh bos ada masalah apa?!" Tambah Kiki.

"Iya deh gw mau jujur sama kalian. sebenarnya maksud gw kesini mau cerita sama kalian!" Panji dan Kiki menatap penuh penasaran pada Devan.

"Silahkan bos, lagian kayak sama siapa lagi lo bos! Kita udah temanan 3 tahun juga!" ujar Panji.

"Iya betul kata Panji. Lagian kalau ada masalah mending cerita deh. Meski Kami ngak bisa bantu masalah lo. Setidaknya flong beban lo bos!" Kiki menepuk bahu Devan.

"Huuuuufh jadi gini, sebelum gw cerita sama Kalian berdua. Kalian harus janji ngak boleh bilang ke siapa-siapa. Kalian harus rahasiakan ini dari siapa pun, okey!"

"Okey bos!"

"Seep bos!" Panji dan Kiki serentak.

"Gw udah nikah!" Kiki dan Panji melongo, sepersekian menit kemudian mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

"Bos mah kalau mau prank jangan bikin jantungan deh. Ngak lucu bos. jhhhhh!"

"Siapa yang becanda sih sama Kalian?!" Devan ketus. Panji dan Kiki lansung menyadari perubahan mimik wajah Devan tidak seperti biasanya.

"Lo serius dah nikah bos, Kok bisa? Sama siapa, kenapa kita pada ngak tau?!" tanya Panji.

"Iya nih bos kapan?!" Tambah Kiki.

"Gw nikah kurang lebih 2 bulan yang lalu, gw nikah sama Key!" Devan lesu.

"Key?!" Panji dan Kiki serentak.

"Key ponakan lo itu bos?!" Selidik Panji.

"Iya!" Devan semakin lesu.

"Lah, kenapa bisa. Kan itu ponakan lo?!" Kiki mulai penasaran. Devan menjelaskan serinci-rincinya tentang kejadian yang telah Ia dan Key alami beberapa bulan lalu sampai tadi ia membawa ke rumah sakit.

"Terus apa kata dokter penyakit istri lo Dev?!" Ujar Kiki serius.

"G~gw takut Ki!" Devan melemah tak kuasa mengeluarkan kata-kata dalam pikirannya.

"Yang sabar bos, kalau lo belum siap buat cerita gak apa-apa kok. Kami berdua ngak bakalan maksa. gw yakin lo bakalan kuat! Kita berdua ada selalu buat lo!" Panji menepuk-nepuk bahu Devan.

"Thanks ya guys. kalian sohib gw yang paling baik! Sebenarnya sebentar lagi gw bakalan jadi ayah. Key lagi hamil. dan gw takut terjadi apa-apa sama Key dan juga calon bayi gw. gw takut mereka kenapa-kenapa Nji, Ki" Devan tidak kuasa menahan air matanya.

"Bagus dong, lo fositif thinking aja bos. yang penting calon bayi sama key, masih sehat-sehat aja!" ujar panji menguatkan Devan.

"Yeaaai, bentar lagi gw punya ponakan. gak sabar gw lihat nya!!" ujar Kiki yang membuat tawa Devan dan Panji pecah.

"Ya udah lo istirahat aja dulu disini, ntar pagi baru jemput Key ke rumah sakit! Besok kita berdua ikut jengukkin istri lo juga, yang kuat ya Dev!" Devan hanya mengangguki ucapan Kiki. Dan Melangkah menuju ke kamarnya.

🌄Pagi hari🌄

Key sudah terbangun dan merasa tenggorokan nya begitu kering. Key mencoba meraih botol di sebelah brankar nya.

Klekkkk~

Suara pintu membuatnya refleks kembali berpura-pura tidur.

"Kamu kalau mau minum panggil suster!!" Suara Frans menertawai Key.

"Iya ih Key sok-sok an sih!" Cesi menambah. Key yang semula memejamkan mata lansung senyum sumbringan, mendapati Frans dan Cesi ada di hadapan nya.

"Lah kok kalian bisa kesini?!"

"Ya iyalah GPS beb!" Cesi menyentil dahi Key. Key hanya mengangguk.

"Kalian ngak sekolah?!"

"Ampun deh Key, ini hari minggu. Masa iya kita-kita masih sekolah! Lo kok bisa sih di rumah sakit?!" tanya Frans.

Key menceritakan semua yang menyebabkannya bisa sampai ke rumah sakit. kecuali tentang Devan yang Ia temui.

"Gw syukur banget untung orang itu nemuin gw dan nolong gw biar bisa ke rumah sakit!" ujarnya tambah menambahkan nama Devan.

"Lo dah ketemu sama orang nya Key?!"Key geleng-geleng pada Frans.

"Hai AD gimana kabar Kamu?!" Suara Angga dari arah pintu, datang membawakan parsel buah untuk Key.

"Hi kak, makasih yah udah jengukkin Key!" Angga mendekati Key dan mengacak-acak rambut nya. Key dan Angga tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Frans mulai merasakan cemburu. Ingin sekali menghentikan pemandangan yang tengah Ia lihat.

Baru saja Frans ingin berucap.

"SINGKIRKAN TANGAN LO!!!!!!" suara tajam dari arah pintu membuat kegiatan tawa antara Key dan Angga terhenti. Membuat Semua yang ada di ruangan lansung terdiam. Key begitu takut melihat tatapan tajam Devan melihat nya.

"Aku keluar dulu ya Key!" Angga langsung keluar kamar. Key hanya terdiam tak tau harus menjawab apa.

"Eh ketua OSIS lo ngapain disini ha?!" Frans ngegas.

"Jenguk istri gw emang kenapa?! Seharusnya gw yang tanya lo ngapain disini?!" Ujar Devan santai duduk di sofa. Sedangkan Key melongo mencerna ucapan Devan.

Sepersekian detik kemudian, Cesi dan Frans saling menatap tertawa terbahak-bahak.

"Ah sih ketua OSIS kita pandai becanda juga ya?!" Cesi cengengesan.

"Kalian tanya saja pada Istri Saya!" Devan begitu santai dalam berbicara. Frans dan Cesi melihat mimik wajah Key yang lansung menegang.

"Key?" Ujar Frans meminta kejujuran.

"Sorry guys. sorry gw ngak bermaksud buat bohongin Kalian. gw bakalan jelasin semuanya!" Frans geleng-geleng pada Key.

"Gw ngak nyangka Key. lo bohongin Kami semua!! gw sakit hati Key." Frans mulai beranjak dari duduk nya.

"Gw bisa jelasin Frans~Frans!!!" Tanpa pamit Frans melangkah keluar. Cesi masih tertegun mencerna kenyataan yang tengah didengarnya. Key mulai menangis. Devan beranjak dari duduk nya.

"Lo puas ha? Lo puas menghancurkan masa muda gw. Lo puas udah buat semua sahabat gw pergi dari gw. lo mau apa lagi dari gw ha?

Gw benci sama lo!" ujar Key berurai air mata.

Hikssss~

Hikssss~

Hikssss~

Devan mencoba mendekap Key dalam pelukannya. Namun Key tetap bersikukuh tuk melepaskannya.

"Maafin aku, Key maafin aku!" ucap Devan dengan sepenuh hati. Key tertegun hanya bisa diam. Devan akhirnya melonggarkan pelukan nya pada Key.

"Bisa jelasin ini semua ke Cesi dulu. Baru mesra-mesraan! Jiwa jomblo Cesi menangis Key!" Cesi menatap iba pada Mereka berdua.

"Hehe sorry Ces!" Key tiba-tiba tertawa, moodnya begitu cepat berubah. Devan hanya tersenyum melihat perubahan mood istrinya. Devan kembali ke sofa, sedangkan Key menjelaskan semuanya pada Cesi.

Lagi-lagi Key menangis.

Meski Key tau Devan mendengarkan pembicaraan nya dengan Cesi. Tetap saja Key terus-terusan menceritakan keburukan Devan pada Cesi. Devan hanya bisa tersenyum kecut.

"Udah ih nangis nya, Cesi paham kok Key!" Cesi dan Key berpelukan.

"Kamu dah makan Key. Dah minum obat kah?" Key cemberut melihat Devan yang sok peduli padanya.

"Ngak usah peduli, pergi aja sana urusin mantan kamu!! Lagian sore nanti Key dah boleh pulang juga. Lagian Cesi ada disini temenin Key!" Devan tersenyum, Key sudah tak memanggilnya dengan sebutan 'Lo' lagi.

Kemudian Suster masuk kedalam ruangan dan memberikan suntikan pada Key.

"Semoga cepat sembuh ya dek, jaga kesehatan nya. Nanti sore sudah boleh pulang ya!" Suster tersebut tersenyum ramah pada Key.

"Makasih ya Sus." Ujar Key.

"Suami nya bisa datang ke ruangan dokter sekarang ya, untuk membahas tentang.." Belum sempat suster berbicara Devan sudah menyela.

"Baik sus nanti Saya kesana!" Suster pun keluar. Key menatap curiga pada Devan.

"Udah, tenang aja aku ke ruangan dokter sebentar. Cesi jagain Key sebentar ya!" Cesi mengangguk-angguk.

BERSAMBUNG.....

Terpopuler

Comments

🌄💎⃞⃟вѕᷞℕ❍na🐀🦅V⃝💳💉

🌄💎⃞⃟вѕᷞℕ❍na🐀🦅V⃝💳💉

uhh ceritanya comel...pengen gigit pipi devan

2020-12-14

0

🌄💎⃞⃟вѕᷞℕ❍na🐀🦅V⃝💳💉

🌄💎⃞⃟вѕᷞℕ❍na🐀🦅V⃝💳💉

waaahhh masih SMA sudah punya lestoran n rumah sendiri

2020-12-14

6

Dewi Zahra

Dewi Zahra

baik lan aja key sama devan nya

2020-12-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!