BERANTEM

...🌹🌹🌹🌹🌹...

...:( TERNYATA AKU BARU TAU...

...TIDAK DIHARGAI LEBIH MENYAKITKAN DARI PADA DIHIANATI PULUHAN KALI ):...

^^^Keyna'd Arga^^^

Devan berusaha melepaskan tangan Vara yang terus bergelayut di lengannya. meskipun begitu Devan berusaha untuk tidak melukai perasaan Vara.

Namun, Ia lebih tak ingin bila Key yang tersakiti melihat ini semua.

"Var udah ya. Lepasin! Malu tau disini orang rame!" Devan begitu lembut.

"Devvv.. kenapa harus malu? Vara maunya gini terus sama Dev!" Devan mulai tak sabar. Kepergian Key dihadapannya membuat hati Devan mulai tak karuan.

Akhirnya Devan mendapatkan ide, ia langsung memberi kode pada Panji dan Kiki agar secepat mungkin membebaskan nya dari Vara.

"Var lo mau lihat ngak makanan di kantin sini enak-enak loh! Yuk bareng kami, benarkan Ki?" Bujuk Panji.

"Ngak! Vara mau nya sama Dev, pokoknya sama Dev aja. yuk Dev!" Devan mau tak mau harus menuruti kemauan Vara yang sudah mulai merengek. ia takut mempengaruhi kesehatan Vara.

🍽Makan 🍽

Memainkan makanannya, Devan sangat risih atas keberadaan Vara yang terus menempel dengannya.

"Var, Aku ke toilet dulu ya.. bentar aja!" Devan menipu Vara.

"Tapi Dev, Aku mau ikut!" Panji dan Kiki bergidik ngeri mendapati reaksi Vara.

"Vara cantik disini aja sama Kami dulu ya! masa iya Vara mau ke toilet cowok. nanti cantiknya hilang lo!" Panji mencoba menahan mual mendengar setiap kata yang keluar dari mulutnya.

Vara pun tetap menatap Devan.

"Ya udah deh, Cepetan ya Dev!" Devan pun tersenyum senang bahagia bisa terbebas dari ulat bulu.

'Aku harus cari Key, dan jelasin semuanya!' Devan melacak GPS yang Ia pasang pada hp Key diam-diam saat di rumah sakit. karena Devan tak mau kejadian minggu lalu terulang lagi.

'Aku menemukan Mu Key!' Devan tersenyum.

🍃Disisi lain🍃

Key berjalan tak tentu arah, entah mengapa perasaannya tak begitu baik.

Semenjak melihat Devan dan gadis tadi. Key merasa ingin ngamuk, Ia bingung dengan perasaannya sendiri.

Key terhenti.

Duduk di bawah pohon rindang yang umurnya sudah ratusan tahun. Ntah mengapa Ia ingin menangis, tanpa permisi air matanya sudah mengalir deras.

'Aku membenci kamu Dev!!!

Kamu sama saja dengan lelaki lainnya!bukannya hari itu kita sudah berjanji tuk menerima semua ini? Kenapa Dev...?

Kenapa...?!' Ingin sekali Key memaki di hadapan Devan.

Tetapi keberaniannya kembali jatuh. Tangisnya semakin menjadi, bel masuk ke kelas pun sudah berbunyi.

Karena taman berada di area belakang sekolah, dan tentu saja tidak banyak di lewati Siswa/i.

Isakkan demi isakkan keluar dari mulut Key.

Sepersekian menit, seseorang memegang bahu Key.

Key yang reflek lansung membalik.

"Kamu menangis? Kenapa Key?" Lelaki itu pun duduk disebelah Key.

"Franssss" Key lansung memeluk Frans. Bagaimana pun Key adalah gadis biasa, yang kini tengah rapuh dan butuh sandaran.

Saat ini Key hanya ingin menangis dalam pelukan Frans, meluapkan segala amarah yang tak pernah dipahaminya.

Sedangkan Frans malah tertegun, hanya bisa diam dan membalas pelukan Key.

Frans tak berusaha meredakan tangis Key, karena Ia tau bahwa Key butuh meluapkan rasanya.

Tanpa mereka sadari dari sudut taman, seseorang memperhatikan mereka berdua. Devan mengepalkan kedua tangan nya.

🏠Dirumah🏠

"Makasih ya Frans, udah anterin Key pulang." Basa-basi Key.

"Sama-sama Key, Aku pulang duluan ya."

"Ngak mampir dulu?"

"Ngak deh Key, Kayak nya mau hujan juga. Daah."

"Daah"vKey melambai, melihat Frans yang sudah berlalu pergi.

Prokkk~

Prokkkk~

Prokkkkk~

Tepukan tangan membuat Key membalikkan tubuh. Ia mendapati Devan dengan seringainya.

Perasaan Key yang tadi sudah membaik kembali hancur. Wajah Devan membuatnya sakit hati. Key hanya Menunduk.

Devan dengan keras menarik tangan Key ke kamar. Untung semua keluarga tengah tidak di rumah.

"Bagus ya! Apa kamu tidak melihat sudah jam berapa ini?" Key hanya menunduk.

Bersikeras melepaskan genggaman keras Devan ditangannya.

Key tak bicara apa pun. Hanya menyeringai kesakitan dan air matanya sudah mengalir.

"Tidak bisakah kamu berlagak seperti gadis! Jangan seperti j*lang!" Key terkejut. kalimat Devan yang menyebutnya sebagai J*lang membuat Key menatap Devan. seakan bertanya maksudnya.

"Hallaa... jangan sok polos Kamu! Kemaren waktu di rumah sakit Kamu memeluk Angga! Dan sekarang memeluk Frans! aku yang suami mu saja tak pernah memeluk Mu! Tidak kah pernah terpikir ha? Sekarang Kamu bukan lagi hanya gadis tapi seorang istri, harus menjaga martabat nya untuk suami! Tapi aku salah menilai mu!Ka..."

"A.. Aku bisa jelasin kak Dev..!"Key menyela.

"Ngak ada yang harus di jelasin! Sekali j*lang tetap j*lang!!!!" Devan menunjuk Key dan mempererat genggaman tangan nya.

"STOP!! Udah hilang kesabaran ya gw sama lo!

gw udah hargain lo sebagai suami! Tapi kata-kata lo udah kelewatan! gw benci sama lo Dev!! Dan satu hal yang harus Lo tau! Disini yang harusnya marah itu gw. lo yang udah nyakitin gw. Kalau gw j*lang berarti lo apa ha?

LO ITU B*NJINGAN YANG UDAH NGEHIANATIN PERNIKAHAN INI!!! lo yang udah bikin gw nangis dan di saat gw butuh lo, lo dimana? setelah lo nyakitin gw, lo cuman pergi ninggalin gw!! lo datang dan hilang seperti ngak pernah terjadi apa-apa!! LO YANG HIANATIN GW, DAN LO NGAK PERNAH HARGAIN GW SEBAGAI ISTRI!!! mikir ngak sih lo yang udah bawa cewek depan umum. TANPA NGEHARGAIN PERASAAN GW!!! lo egois, keluar dari kamar gw dan satu hal yang harus lo tau lagi. Tidak dihargai lebih menyakitkan dari pada di hianati puluhan Kali!!! Keluar lo.. keluar...!"

Key sudah tersulut emosi, kesabaran nya sudah habis, Devan begitu telah menghina harga dirinya.

"Dengerin penjelasan aku tentang wanita itu!" Devan memelankan suaranya karena sadar akan salahnya.

"KELUAR LO DARI KAMAR GW SEKARANG JUGA!!!!" Devan hanya tertegun mencerna ucapan Key dan berjalan menuju kamar lamanya.

Ia menyadari bahwa Ia telah tersulut emosi, entah kenapa rasanya begitu menyakitkan saat Dia melihat Key dengan lelaki lain.

key menangis sejadi-jadinya, dibawa selimut. Perlahan-lahan karena sudah lelah menangis Key pun tertidur.

🛌Dikamar lama Devan 🛌

"Arrrrrrggggggggghhhhhhh! Kenapa gw jadi begini. Perasaan apaan ini?! Kenapa tak bisa di lepaskan!!!! Kenapa gw kayak gini? Gw bingung?!!! Gw harus jelasin ini pada Key!!! Gw harus jelasin! dan Gw harus minta maaf. ucapan gw udah keterlaluan! Tapi gw benci lihat Dia pelukan sama Cowok lain!!! l" Devan berfikir. Akhirnya ia memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Key.

"Key... Key...!!! buka pintu!!!" Devan mencoba membuka pintu.

Karena tak terdengar sautan dari dalam juga tak terdengar suara tangisan Key. Mengingat air mata Key, Devan sangat merasa bersalah.

Namun nihil, pintu kamar dikunci dari dalam.

Devan hanya bisa bersabar dan kembali ke kamarnya.

Devan merasa ini adalah saat dimana Ia harus merenungi kesalahan nya dan besok harus bisa meminta maaf pada Key.

Karena terlalu lelah berfikir, Akhirnya Devan mengejar Key dalam mimpinya.

BERSAMBUNG.....

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Mantap key aku salut sama kamu..👍👍👍👍👋👋👋jangan jadi lemah..

Devan kamu itu mmg bodoh udah tetang terang cewek loe itu bukan cewek yg baik baik masih aja bersikap lembut sikap loe itu kayak memberi harapan ke mantan loe itu begooooo🙄🙄🙄

2022-06-19

0

bilaa

bilaa

waw

2021-10-11

1

Nurcahyani Nurr

Nurcahyani Nurr

Hayooo siapa yg jalang dsini...

2021-06-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!