KEY HAMIL

...🌹🌹🌹🌹🌹...

Key pingsan.

Untung saja mobil Devan melaju tepat di belakang nya. Tanpa Key sadari, Devan sudah mengikutinya dari tadi. Devan berhenti di pinggiran jalan.

"Key~Key sadar Key!" Devan membopong tubuh Key yang sudah tidak sadarkan diri kedalam mobil.

"Key, maafin aku ya. aku ngak bermaksud buat kamu menangis. aku cuek karena aku ingin kamu tau, bahwa aku tidak suka lihat kamu dekat dengan lelaki lain! Hanya itu saja, tidak lebih kok." ujar Devan. "Aku benar-benar ngak becus sebagai suamimu. aku ngak bisa jagain kamu, Maafkan aku Key. aku mohon bertahan lah. Aku sangat ingin menjelaskan semuanya!" Sepanjang jalan menuju rumah sakit, Devan tidak hentinya melantunkan permohonan maaf pada Key. Ia begitu khawatir terjadi sesuatu pada Key.

Mungkin beberapa hari ini Ia telah keterlaluan tidak memperdulikan Key dan malah memperdulikan mantan nya yang penyakitan itu.

Sesampainya di rumah sakit, Key sudah diperiksa oleh dokter. Dan sudah dipindahkan keruang pasien.

"Keluarga nya Keyna'd?!" tanya dokter wanita paruh baya keluar dari ruang inap Key.

"Saya dok, saya suaminya!" Tatapan dokter dan suster seakan menaruh curiga pada Devan.

Bagaimana tidak curiga, Devan dan Key sekarang tengah berpakaian sekolah SMA. Tetapi Devan malah mengatakan bahwa dirinya adalah suami Key.

"Baiklah dek, silahkan ikuti Saya Ke Ruangan!Ada hal penting yang harus Saya bicarakan!" Devan mengerutkan dahinya.

"Baik dok" Devan membuntuti Dokter kedalam ruangan nya. Perasaan Devan mulai tak menentu membayangkan segala sesuatu terjadi pada Key.

👩‍⚕Ruangan Dokter👩‍⚕

"Ada apa dok, bagaimana keadaan istri Saya?!" Devan tidak sabaran.

"Pertama-tama Saya mau bertanya dahulu. apa kalian serius telah menikah?!" Dokter curiga.

"Serius dok, Saya sudah menikah 2 bulan lebih dan ini kartu nikah Saya. Selalu Saya bawa kemana-mana!" Devan menunjukkan kartu pernikahan nya dihadapan dokter.

"Sudah berapa umur pasien?!" Devan berfikir sejenak.

"2 bulan lagi 18 tahun dok!" Dokter hanya mengangguk. "Jadi apa yang terjadi pada istri Saya dok? Jangan bertele-tele lagi dok! saya sudah sangat frustasi dengan keadaannya. tidak bisakah dijelaskan lebih singkat?" geramnya tidak sabaran.

"Haha, iya-iya jiwa muda tidak sabaran ya. pantas saja istrinya seperti itu. Kamu harus mempersiapkan diri!" kekehan dokter wanita itu

"Apakah sebegitu serius penyakitnya dok?!" takut Devan.

"Tentu sangat serius! bahkan ini dibilang perjuangan hidup dan mati!!" Devan mulai panas dingin. Tatapan dokter sangat mengintimidasi. Ia tak mau kehilangan Key secepat ini. Devan mulai menunduk merenungi rasa bersalah nya.

"Selamat ya istrimu tengah mengandung." ujar dokter membuat perasaan Devan menjadi bercampur.

"Hamil dok?" tanya nya ragu.

"Iya, usia kandungan nya masih 3 minggu dan sangat rentan akan keguguran." mendengar itu membuat dada Devan sesak.

"Apakah itu membahayakan nyawa istri saya dok?!"

"lumayan serius jika istri anda tidak dijaga baik-baik!!"

"Terus bagaimana dok, apa yang harus kita lakukan?! apakah digugurkan saja!!" tanpa sadar ucapan Devan telah di vidiokan Vara dari celah pintu ruangan. memang benar, gadis licik itu mengikuti Devan sedari tadi.

'M*mpus kamu!! istrimu akan membencimu Dev!! aku lansung kirimkan pada tante Valisya aja. agar mereka semua tau. akhirnya Key dan Devan bisa berpisah. aku akan bisa kembali bersama Devan. aku bisa menguasai harta keluarga Arga!' batin nya.

"Tidak usah. Yang telah hadir harus dijaga, apalagi tuhan memberikan kepercayaan kepada kalian berdua. itu berarti kalian harus benar-benar menjaga nya. saya akan memberikan obat penguat untuk janin kalian. selalu jaga istrimu!"ujar dokter yang kemudian mempersilahkan Devan keluar ruangannya.

...👧KEY POV👧...

Perlahan Ku coba tuk membuka mata. Silau cahaya yang menusuk ke mataku, sungguh tak tertahankan. Rasanya enggan tuk membuka mata ini. Meski masih memejamkan mata, Aku bisa merasakan tangan kecil nan lembut menyentuh wajahku.

"Bundaaa....." Suara lembut halus dan bersih itu mampu menghipnotis ku.

Aku tidak tau siapa anak kecil di hadapanku ini. Dan ntah mengapa Ia memanggilku dengan sebutan Bunda. Aku belum pernah mendengar suaranya. Aku ingin sekali melihatnya. Aku berusaha tuk membuka mata.

Tapi, tetap saja cahaya itu seakan menusuk. Sungguh perih dan menyilaukan. Sampai air mata ku pun mulai mengalir.

"Bunda jangan nangis sebentar lagi Ayah datang. Pasti Ayah senang lihat Bunda bangun. Bunda cepat-cepat bangun ya!" Ntah mengapa Aku sangat tenang mendengar suara itu. Aku merasa bersemangat untuk membuka mataku, namun nihil.

Aku ingin sekali berbicara! Meminta tolong agar menghilangkan cahaya itu. Sama saja, mulutku seakan dikunci. Aku berusaha sekuat tenaga, yang ku ingat sekarang adalah suamiku, Devan.

Aku harus memanggil Devan!

"Devaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannn!" Seketika usahaku berhasil. Perlahan mata ini mulai ku buka, silau cahaya tadi sudah tidak kuat lagi.

Ruangan dengan cat putih biru dan aroma obat yang sangat memenuhi hidungku. Aku mencari anak kecil yang telah memanggilku tadi. Melihat ke seluruh sudut ruangan.Tetap saja Aku tidak menemukan anak kecil itu.

Tidak beberapa lama, aku sadar bahwa aku tengah berada di rumah sakit. Sadar bahwa tadi Aku pusing, dan mungkin saja pingsan di jalanan.

Ntah siapa yang telah membawaku sampai ke rumah sakit. Sungguh berhati mulia. Aku akan sangat berhutang budi padanya.

Kleeek~

Suara pintu membuat perhatian ku teralihkan.

Betapa terkejutnya Aku melihat Devan yang masuk. Belum sempat Ia berbicara.

"Ngapain lo disini ha. Pergi dari sini Pergi!! gw ngak butuh lo disini!!! Pergi Devan pergi!!" Aku melihat ekspresinya sungguh terkejut.

Devan tidak mampu berbicara apapun. Ia hanya menunduk tidak mau menatapku. Ingin sekali Aku memeluk Devan. Namun tetap saja bayangan dalam pikiranku tidak bisa dihilangkan.

Aku membenci setiap hal yang ku lihat antara Devan dan gadis itu.

"Dengarkan penjelasan aku Key!" Devan masih menunduk. Tetapi aku enggan tuk mendengarkan penjelasan nya.

"Mau penjelasan apa lagi ha? Mau jelasin ke gw kalau lo tu udah ngehianatin pernikahan ini?! Lo mau banggain Mantan lo itu ke gw?! Atau mau ceraikan gw?!" Aku menangis sejadi jadi nya. Aku tidak tau cara mengungkapkan perasaanku ini seperti apalagi pada Devan.

Devan tidak pernah peka terhadap perhatian-perhatian ku. Ia masih tak paham kalau Aku mencintai Dia. Bahkan saat Ia masih menjadi Paman Ku!

"Sudah lah Dev. Lo ngak usah banyak bac*d deh. Pergi lo dari sini. gw benci sama lo!! Pergi!!!" Semua kata ini sungguh tidak tulus dari hatiku.

Sungguh aku ingin sekali Devan agresif, menentang keputusanku. Lalu memelukku meminta maaf dan menyesali perbuatan nya. Namun ekspektasi ku hancur. Saat pintu ruang inap ini di tutup Devan. Meninggalkanku tanpa sepatah katapun. Hatiku semakin hancur, Aku merasa bahwa sudah terlalu banyak berharap pada Devan.

Ntah mengapa Aku terlalu mudah mengeluarkan Air mata akhir-akhir ini! Tanpa permisi air mata ini mengalir tanpa henti. Apakah ini yang dinamakan patah hati, galau? Aku sungguh gelisah.

BERSAMBUNG.....

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Kenapa bukan Angga siami nya Key,kalau Angga pasti Key gak akan pernah nangis,,sekarang Angga malah mengejar Ranti hanya rasa bersalah dan tanggung jawabnya..Angga memang cowok yg bertanggung jawab...😓

2022-06-19

1

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

Teka teki yg masih sulit untuk dipecahkan🤯🤯🤯

2021-09-17

0

Zahfira Khairani

Zahfira Khairani

BS gk sih gak usah lemah & cengeng ke perempuan...

2021-03-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!