Mendengar kalau Xu Fu Zhen telah mengakui kekalahannya. Li Ying pun kembali tersenyum dan berkata. “Tuan Xu Fu Zhen adalah lawan yang hebat, diriku ini merasa salut!” Ucapnya sambil sedikit membungkukkan badan. “Namun karena kesalahanku, tuan Xu Fu Zhen harus mendapatkan luka yang cukup serius. Li Ying bersedia untuk bertanggung jawab!” Ucapnya dengan serius.
Melihat itu Xu Fu Zhen pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “Itu tidak perlu!.... aku akan semakin malu jika menerima pertanggung jawaban dari seorang gadis kecil sepertimu!” Ucapnya yang menolak secara halus.
Namun apa yang di katakan nya itu benar. Sebagai seorang petarung sekaligus pria dewasa, Xu Fu Zhen tentunya akan merasa malu pada diri sendiri.
Sedangkan Li Ying sedikit mengerutkan dahinya, jujur ia saat ini merasa tidak enak hati dengan kondisi Xu Fu Zhen. “Tetapi, lukamu itu__” Belum sempat dirinya menyelesaikan ucapannya. Xu Jing Zhong secara tiba tiba menyela. “Gadis kecil, Itu tidak perlu!!” Kemudian pria tua itu melirik putra dan cucu nya secara bergantian. “Mereka berdua, benar benar telah mengecewakan ku!!!..... sedangkan kau Xu Fu Zhen!!! kau memang pantas mendapatkan luka itu!! dasar lemah!!” Makinya dengan wajah yang memerah karena kesal.
Melihat amarah yang Xu Jing Zhong tunjukkan kepada putra dan cucu nya itu. Li Ying pun hanya bisa menghela nafas berat seraya menggelengkan kepalanya. “Pria tua itu tidak pernah berubah!.... ia selalu saja bersikap keras kepada anak anaknya, bahkan kepada cucu nya sendiri.” Gumamnya dalam hati yang sedikit merasa prihatin dengan nasib Xu Fu Zhen dan Xu chen.
“Penempah Zhong, kau terlalu keras!.... tuan Xu Fu Zhen jelas seorang petarung yang hebat, sedangkan si kecil Xu chen juga tak kalah hebatnya.” Ucapnya dengan lembut, kemudian Li Ying tersenyum tipis dan berkata. “ Mereka adalah orang yang berbakat, aku sendiri merasa kagum akan kehebatannya!” Ucapnya lagi dengan bumbu bumbu pujian.
Tetapi, yang Li Ying katakan itu bukanlah sekedar omong kosong. Saat bertarung dengan Xu Fu Zhen, Ia sedikit merasa kesulitan. Sangat jarang baginya untuk bisa menemukan lawan semenarik Xu Fu Zhen itu.
Sedang Xu chen. Bocah laki laki itu termasuk seorang hebat mengingat umurnya yang masih begitu muda. Saat menyerang dirinya tadi, Li Ying dapat merasakan kekuatan dalam diri Xu chen yang tidak main main. Hanya saja bocah itu masih kurang pengalaman dan amatiran.
Xu Jing Zhong mendengus saat mendengar pujian dari Li Ying, kemudian kakek tua itu tertawa geli. “Hahaha!! berbakat katamu?” Tanyanya yang sedikit merasa lucu. jarinya terangkat dan menunjuk nunjuk ke arah putra dan cucunya sambil berkata. “Mereka bahkan tak bisa mengotori pakaianmu!!.... dan kau menyebut mereka seorang yang berbakat?.... huh! mereka tak lebih hanya seorang lemah! benar benar lemah dan payah!!” Ucapnya dengan kata kata yang begitu pedas.
Li Ying pun hanya tersenyum tak berdaya. Walaupun yang keluar dari mulut Xu Jing Zhong adalah hinaan dan makian, namun sebenarnya itu adalah sebuah nasihat dan dukungan dalam bentuk kasar.
Xu Jing Zhong jelas bermaksud untuk mendorong semangat putra dan cucu nya agar semakin berlatih keras dan mengembangkan kemampuannya.
Sedangkan Xu Fu Zhen yang mengetahui bagaimana sifat ayahnya pun hanya diam saja. Jika dirinya saja merasa malu, lalu bagaimana dengan sang ayah?
Namun tidak dengan Xu chen. Bocah laki laki itu masih begitu nafi untuk mengerti maksud baik dari kata kata kakeknya.
Dengan kedua alis yang saling bertautan dan wajah kesal, Xu chen pun berkata. “Kakek, gadis kecil ini jelas jelas tidak normal!!..... kau tau sendiri kalau aku dan ayah sudah berlatih begitu keras!” Ucapnya dengan penuh emosi.
Mendengar ucapan Xu chen yang terkesan melawan itu, Li Ying hanya bisa menghela nafas berulang ulang kali. “Dasar bocah!.... tidakkah kau mengenal kakek mu sendiri?!!” Gumamnya dalam hati.
Xu Jing Zhong yang semakin merasakan kesal dengan ucapan Xu chen pun segera melayangkan sebuah tamparan keras di pipi bocah itu. “Bocah nakal!!!..... masih berani melawan dan tidak melihat kesalahan, sungguh mengecewakan!!! ” Bentaknya dengan penuh amarah.
Xu Fu Zhen yang melihat putranya yang di tampar oleh ayahnya pun hanya diam, ia sama sekali tidak merasa keberatan dengan hal itu.
Bahkan jika bukan ayahnya yang memberi tamparan, makan dia sendirilah yang akan memberikannya!
“Chen’er! Dengarkan kakek mu, dan pikirkan kembali setiap kata katamu!!” Tegur nya, kemudian ia melirik ke arah Li Ying. “Jika kau bilang kita telah menjalankan latihan yang sangat keras, lalu sekeras apakah latihan yang gadis kecil itu lakukan sampai sampai bisa mengalahkan diriku yang jauh lebih hebat darimu?!!” Ucapnya lagi untuk membuat putranya itu kembali berfikir jernih.
Xu chen terdiam seribu bahasa ketika mendengar perkataan dari ayahnya. Bisa dibilang kalau perkataan ayahnya barusan lebih parah daripada sebuah tamparan keras dari sang kakek.
Mengetahui apa kesalahannya, Xu chen hanya bisa menundukkan kepalanya sambil sesekali melirik ke arah Li Ying. “Sepertinya yang ayah dan kakek katakan itu memang benar!..... aku memang lemah!!” Ucapnya dengan lesu di dalam hati.
Sedangkan Xu Jing Zhong yang melihat ekspresi di wajah cucunya itupun menghela nafas. Bisa ia lihat kalau cucunya itu telah menyadari apa kesalahannya. “Sudahlah!.... Xu chen, sebaiknya kau pergi dan panggilkan tabib untuk mengobati ayah mu itu!” Ucapnya dengan sedikit melembutkan nada bicaranya dari pada yang tadi.
Xu chen pun segera mengangguk patuh dan langsung melangkah pergi untuk melaksanakan perintah dari kakeknya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Nampaknya, bocah itu merasa enggan untuk berbicara.
Sedangkan Xu Fu Zhen segera melangkah masuk kedalam rumah dengan di bantu oleh Xu Jing Zhong. Di sini Li Ying hanya diam dan mengikuti mereka berdua.
...༶•┈┈⛧┈♛𓅪♛┈⛧┈┈•༶...
Selagi menunggu sang tabib tiba untuk mengobati luka Xu Fu Zhen. Saat ini Li Ying dan Xu Jing Zhong tengah bermain catur bersama sambil membicarakan tentang pedang apa yang Li Ying inginkan.
Tangan mungil Li Ying dengan santainya meletakkan bidak catur nya, kemudian ia berkata. “Baiklah sesuai yang kau katakan, aku akan memberikan waktu satu minggu kepadamu! ” Ucapnya kepada Xu Jing Zhong.
Melihat Li Ying yang telah meletakkan bidak catur nya di tempat yang ia inginkan, Xu Jing Zhong pun juga mulai mengambil langkah. “Hemm, senang jika kau dapat mengerti!” Ucapnya sambil menganggukkan kepalanya, merasa puas akan pelanggan yang satu ini.
Dengan wajah yang selalu terlihat tenang, Li Ying pun membalas perkataan Xu Jing Zhong. “Itu karena aku bukan orang yang terburu buru!” Ia berhenti untuk sesaat, kemudian kembali meletakkan bidak catur nya di tempat yang semestinya. “Lagi pula aku masih memiliki beberapa urusan sebelum pergi dan mengembara! ” Ucapnya dengan santai.
Tangan Xu Jing Zhong yang akan menggerakkan sebuah bidak catur pun menggantung di udara ketika mendengar perkataan Li Ying barusan. “Apa?!!.... kau, ingin mengembara?!!! ” Tanyanya dengan sedikit berseru, menunjukkan kalau saat ini kakek tua itu sedang mengalami perasaan terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Herol
njuttt
2023-10-09
1
Herol
gassd
2023-10-09
1
yie
klau ak jga bisa jantungan kali thor klau 5 thun uda mau mengembara.. hahahaha..
2022-03-09
1