Ada sebuah perasaan lucu di hati Wang Zeming saat mendengarkan jawaban yang begitu polos dari gadis kecil di hadapannya itu, ia bahkan hampir saja tertawa.
Namun dengan sekuat tenaga pangeran itu berusaha keras untuk mempertahankan ekspresi datar di wajahnya.
“Nona kecil, kau tidak boleh meminumnya!!” Ucap Wang Zeming dengan tegas, di tambah lagi dengan tatapan matanya yang dingin.
Siapapun orang yang berhadapan dengan pangeran itu pasti akan bergetar ketakutan, aura dingin dan tegas pangeran itu sangatlah mengerikan.
Jika Li Ying adalah anak biasa, mungkin ia saat ini akan berlari terbirit-birit dan menangis sekencang kencangnya karena merasa takut. Namun, seperti yang kalian tau, di dalam diri Li Ying terdapat jiwa seorang kaisar yang sangat melegenda.
Li Ying hanya menunjukkan sikap tenang, bibir mungilnya masih menunjukkan sebuah senyum sopan, sama sekali tidak ada secercah ketakutan di wajahnya, tatapan matanya tenang namun tak terbaca.
“Jika yang mulia sudah berkata begitu, gadis yang rendah ini bisa apa? larangan yang mulia adalah sebuah pantangan bagiku.” Ucap Li Ying dengan nada bicara yang merendah, terdengar sangat sopan.
Wang Zeming mengerjapkan matanya beberapa kali, ia sama sekali tidak menduga kalau gadis kecil ini bisa bersikap sedewasa itu. Dalam hati ia meragukan umur gadis ini, namun wajah dan bentuk tubuh tidak membohongi, apalagi ia tau kalau gadis kecil ini adalah putri kedua dari perdana mentri Li.
Wang Zeming menatap sosok Li Ying dalam dalam. “Masih begitu muda, namun sikapnya begitu dewasa, sepertinya keluarga Li benar benar mendidik putrinya dengan baik.... atau memang gadis ini saja yang dewasa terlalu cepat?” Pangeran itu bergumam dalam hati.
Wang Zeming tersenyum dalam hati, gadis kecil di hadapannya ini cukup menarik.
Wang Zeming berdiri, ia kemudian mengambil segelas air putih lalu menyodorkannya kearah Li Ying. “Ini!!” Ucap Pangeran itu singkat.
Mata Li Ying terbelalak saat pangeran itu memberikan air putih itu kepadanya. “Yang mulia! apa yang anda lakukan, aku bisa mengambilnya sendiri. aku merasa tidak enak hati!!” Ucap Li Ying seraya membungkuk.
Wang Zeming memberikan gelas itu, ia memaksa Li Ying untuk memegang gelas berisi air putih yang ia ambil tadi.
“Tadi kau bilang haus, maka minumlah!” Ucapnya sambil mendorong gelas itu pelan.
Li Ying ingin menolak, menurutnya tidak pantas bagi seorang yang menyandar status sebagai seorang pangeran seperti Wang Zeming.... mengambilkan minuman dengan tangannya sendiri untuk seorang seperti dirinya.
Namun jika ia menolak, itu sama saja bahwa ia memandang rendah pangeran itu, ia ahirnya memilih untuk menerimanya.
Dengan wajah yang kembali tenang, Li Ying berkata. “Li Ying berterimakasih atas perhatian yang mulia, gadis ini merasa terhormat!!” Ucapnya untuk menunjukkan kalau ia menghargai pangeran itu.
Wang Zeming menganggukkan kepalanya. “Minumlah!!” Perintahnya sambil melirik gelas yang berada di tangan mungil Li Ying.
Li Ying mengangguk dengan kaku, ia kemudian meminum minuman itu, ia berusaha menghabiskan air yang ada di gelas itu, namun itu terlalu banyak untuknya.... alhasil ia meminumnya perlahan lahan.
Wang Zeming masih setia menemani Li Ying, pandangannya terus tertuju kepada wajah menggemaskan gadis kecil itu. Wang Zeming tau kalau gadis kecil itu kesulitan untuk menghabiskan semua air yang ada di gelas itu, tapi gadis itu memaksakan dirinya untuk meminumnya sampai habis.
Selain itu, Wang zeming juga merasa terkesan dengan sikap gadis kecil ini, gadis dari keluarga Li ini tau sopan santun, jika ia tidak menghabiskan air yang ada di gelas itu, maka hal itu bisa di anggap kalau ia tidak menghargai pemberian orang lain, apalagi yang memberi masih berada di hadapannya dan sedang menatapnya.
Tiba tiba sebuah tangan kekar yang lain menepuk bahu Wang Zeming, mengejutkan pria itu dari lamunannya.
Wang Zeming menoleh untuk melihat siapa gerangan yang berani mengganggu kesenangannya saat menikmati ekspresi lucu dari wajah imut Li Ying yang kesulitan meminum habis minumannya.
“Kakak pertama?!” panggil Wang Zeming saat melihat siapa orang tersebut.
Terlihat pangeran mahkota, Wang Yelu yang sedang menatap Wang Zeming dengan tatapan tajam. “Tidak cukupkah kau menggertak para pejabat istana sampai sampai kau saat ini mengganggu gadis kecil berusia lima tahun?!” Wang Yelu berbicara dengan nada dingin.
Wang Zeming mengerjapkan matanya beberapa kali, apakah kakaknya itu berfikir kalau dirinya saat ini sedang mengganggu seorang gadis kecil?.... bagaimana bisa kakaknya berfikir seperti itu tentang dirinya.
“Kakak pertama, kau salah paham!! aku sama sekali tidak mengganggunya!!” Wang Zeming mengelak.
Kebetulan Li Ying juga sudah berhasil menghabiskan air minumnya, ia kemudian buru buru menyahut pembicaraan kedua pangeran itu.
“Yang mulia, pangeran ketiga benar, pangeran ketiga hanya memberiku segelas air putih karena aku merasa haus!!” Ucap Li Ying yang membenarkan perkataan Wang Zeming.
Li Ying kemudian menundukkan kepalanya. “Li Ying mohon maaf, karena diriku yang bodoh ini.....yang mulia pangeran mahkota sampai bisa mencurigai pangeran ketiga!!” Ucap Li Ying dengan wajah menyesal.
Wang Yelu menatap Li Ying lekat lekat, gadis kecil ini memang tidak biasa, gadis kecil ini berbicara dengan begitu lancar, sikapnya juga tidak seperti anak anak pada umumnya.
Sedangkan Wang Zeming tersenyum tidak berdaya di dalam hati, rupanya gadis kecil ini adalah ular, ucapan Li Ying barusan itu membuktikan kalau dirinya adalah orang yang pandai berbicara.
Wang Yelu menganggukkan kepalanya, pertanda ia mengerti. ia kemudian menatap Li Ying. “Namamu Li Ying bukan?” Tanya pangeran itu yang berusaha memulai perbincangan dengan gadis kecil itu.
Li Ying menganggukkan kepalanya. “Iya yang mulia, ini Li Ying!” Ucap Li Ying yang mengiyakan pangeran itu.
Wang Yelu tersenyum, gadis kecil di hadapannya ini cukup menarik. ia berharap kalau istrinya juga memiliki sifat yang sama dengan adiknya, jika seperti itu, ia tidak akan menyesal menikahinya.
“Aku cukup terkesan dengan sikap sopan mu, Ying meimei!!” Puji Wang Yelu.
Li Ying tersenyum tipis, “Yang mulia berlebihan..... Memang sudah sepantasnya bagi setiap orang untuk selalu bersikap sopan!!” Ucap Li Ying.
Mereka bertiga kemudian saling berbincang bincang. Baik Wang Yelu maupun Wang zeming tidak dapat tidak merasa kagum dengan Li Ying.
Entah mengapa saat berhadapan dan berbicara dengan gadis kecil ini..... rasanya seperti sedang berbicara dengan seorang pejabat istana, gadis kecil ini begitu pandai memainkan kata.
Hal itu membuat rasa penasaran muncul dalam diri kedua pangeran itu. Mereka bertanya tanya dalam hati, bagaimana bisa seorang gadis yang masih berumur lima tahun bisa memiliki pemikiran dan kata kata sejernih ini?.... tidak kah itu keluar dari batas normal?.
Di tengah perbincangan mereka bertiga, tiba tiba seorang pelayan datang. “Yang mulia pangeran mahkota, putri mahkota telah menunggu!!” Ucap pelayan itu.
Wang Yelu menganggukkan kepalanya, karena perbincangan ini, ia sampai lupa kalau saat ini adalah hari pernikahannya.
Wang Yelu menatap Li Ying dan Wang Zeming secara bergantian, kemudian ia berkata. “Aku harus pergi, istriku sudah menunggu lama!” Ucapnya lalu pergi.
“Semoga keponakanku cepat lahir!” Gumam Li Ying dengan suara pelan namun masih bisa di dengar oleh Wang Zeming.
Wang Zeming tertegun dengan perkataan Li Ying, bagaimana bisa anak seumurannya bisa mengatakan hal hal yang begitu intim. walaupun bahasa yang digunakan begitu ambigu, namun tetap saja....
“Ying’er!! bagaimana bisa kau mengatakan hal hal seperti itu?!! kau masih anak anak, tidak pantas!!!” Tegur seseorang yang tiba tiba muncul di belakangnya.
Li Ying menoleh, ia mendapati ayahnya sang perdana mentri Li yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
*****
Di sisi lain...
Disebuah kamar dengan banyaknya lilin dan bunga mawar yang menghiasi kamar itu, menambah suasana romantis ala kamar pengantin pada umumnya.
Di atas peraduan, seorang gadis yang menggenakan pakaian berwarna merah, dengan kain yang menutup kepalanya dan menyembunyikan wajah cantiknya dari semua orang.
Kain itu sengaja dibiarkan menutupi wajahnya sampai sang suami sendiri yang membuka kain itu, dan sedari tadi, gadis itu menantikan suaminya untuk datang dan membuka kain yang menutup wajahnya.
Jika dilihat dengan teliti, rona merah samar samar terlihat di kedua pipinya, gadis itu tidak bisa untuk menahan senyumnya, pikirannya terus menerus berkelana kemana mana.... ia memikirkan malam pertamanya dengan suaminya.
Tiba tiba, ia mendengar suara pintu yang terbuka, lalu pintu itu tertutup lagi. Gadis itu mencengkeram roknya sebagai pelampiasan rasa gugup yang ia rasakan saat ini.
Suara langkah kaki berat berjalan mendekat kearahnya, jantungnya semakin berdetak kencang, ada sesuatu yang menggelitik di perutnya, seakan akan ada seekor kupu kupu yang terbang dengan riang di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Herol
gasss
2023-10-08
1
Herol
lumayan
2023-10-08
1
Septi Verawati
👍👍💪💪👣👣
2022-08-29
1