Perjalanan rombongan pengantin menuju istana di ramaikan dengan suara petasan dan sorak bahagia dari orang orang.
Semua orang terlihat sangat gembira dengan pernikahan ini, wajah mereka bagai matahari pagi yang begitu cerah dan membahagiakan untuk di pandang.
Namun tidak untuk beberapa orang, dan di antara orang yang tidak turut berbahagia dalam pernikahan ini adalah pengantin pria atau lebih tepatnya sang pangeran mahkota wang yelu.
Tak ada sedikitpun sinar bahagia yang terpancar dari wajah pria itu, sedari tadi ia hanya memasang wajah datar dan menyebarkan aura dinginnya ke sekitar.
Selain Wang Yelu, ada juga ibu dari pengantin wanita yaitu Li shuwan yang sedari tadi terus di selimuti awan gelap, Wajah cantik dan anggunnya terlihat menyeramkan dengan kerutan di dahi dan pancaran mata yang begitu tajam dan menusuk. sudah jelas kalau wanita itu saat ini suasana hatinya benar benar buruk.
Helahan nafas berat kembali terdengar, entah itu helahan nafas keberapa, tapi yang jelas saat ini Li ying merasa begitu tidak nyaman dan terganggu dengan aura gelap yang tersebar dari dalam diri ibunya.
“Maaf kalau ucapan ku ini lancang ibunda, namun akan lebih baik jika ibunda menunjukkan kebahagiaan saat ini........ ingatlah ini adalah pernikahan!!” Li Ying memberi jeda, ia mengintip orang orang yang sedang memeriahkan suasana dari balik tirai kereta.
“Jika ada yang melihat wajah suram ibunda, maka mereka akan berfikir kalau ibunda merasa tidak sudi putrinya di nikahkan dengan putra mahkota.... jika itu terjadi, kita akan dalam masalah!” Li Ying menasehati ibunya itu dengan tetap mempertahankan kesopanan, walau bagai manapun wanita itu adalah ibunya saat ini.
Li Shuwan mendengus, bisa bisanya putri kecilnya itu menasehati dirinya. Walaupun ia merasa keberatan dengan putrinya, namun yang putrinya ucapkan itu memang benar.
Demi keluarganya, Li Shuwang harus menyembunyikan ketidak sukaan yang terlihat dari wajahnya dengan topeng kegembiraan.
Tiba tiba, Li ying merasakan kereta kuda yang ia naiki berhenti, hal itu menandakan saat ini mereka sudah sampai di istana. Tangan mungil Li Ying terangkat untuk membuka tirai, setelah melihat keadaan di luar, ia kembali menutup tirai nya.
Li Ying kemudian menatap ibunya, lalu ia berkata. “Ibunda, kita sudah sampai!” Ucapnya dengan lembut, walaupun suaranya masih terkesan seperti anak anak.
Li Shuwang melirik putri kecilnya itu sekilas, kemudian ia langsung turun dari kereta kuda dengan di bantu oleh para pelayan.
Melihat sikap Li Shuwang terhadapnya, Li Ying akhirnya menyadari satu hal kalau.... ibu dari gadis yang tubuhnya ia tempati saat ini, kurang menyukainya. Dan dilihat dari kekahwatiran Li Shuwang terhadap kakaknya, bisa di pastikan kalau kakaknya itu adalah putri kesayangan Li Shuwang.
Lagi lagi Li Ying menghela nafasnya, sebenarnya ia sama sekali tidak perduli dengan sikap Li Shuwang, walaupun wanita yang kini menjadi ibunya itu kurang menyukainya, itu bukanlah masalah besar.
Di luar sana, para rakyat kerajaan Han terlihat sangat antusias untuk melihat rombongan pengantin. Mereka melihat seorang wanita paruh baya yang dengan anggunnya turun dari sebuah kereta kuda mewah dengan di bantu para pelayan.
Setelah Wanita itu turun, mereka semua juga melihat seorang gadis kecil dengan paras yang begitu cantik dan manis turun dari kereta kuda...... saat mata mereka melihat gadis kecil itu, ada sebuah rasa kagum yang mereka rasakan untuk gadis kecil itu.
Gadis kecil itu tidak seperti anak kecil pada umumnya, ia terlihat begitu sopan dan sangat anggun, namun yang paling mendominasi dari sosok gadis kecil itu adalah aura agung seorang pemimpin yang menyelimuti drinya..
Walaupun wajahnya begitu menggemaskan dengan rona merah alami di pipi gembul nya, namun semua orang bisa dengan jelas melihat ketegasan dan kebijaksanaan yang terpancar dari mata bulat dan jernih itu.
“Oh astaga!!... apa itu nona kedua dari kediaman Li?” Tanya seorang wanita dengan pakaian merah dan riasan wajah tebal.
“Sepertinya iya, karena gadis kecil itu turun dari kereta yang sama dengan nyonya besar Li!!” Jawab seorang pemuda berpakaian coklat tua.
“Yaampun!! di usianya yang begitu muda, ia terlihat begitu mengagumkan!!” Seru salah seorang yang lain.
“Tak perlu heran, dia dari keluarga terpandang!.... perdana mentri Li benar benar mendidik putrinya dengan sangat baik!!” Ucap seorang pria paruh baya.
Mereka semua terus membicarakan gadis kecil itu, sedangkan gadis kecil yang mereka bicarakan sedari tadi tidak lain adalah Li Ying.
Walaupun Li Ying mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan tentangnya, ia memilih utuk tidak perduli, lagipula yang mereka bicarakan bukanlah hal yang buruk bukan.
Ritual pernikahan pun di mulai, itu berlangsung selama beberapa jam. Li Ying sedari tadi hanya melihat pernikahan kakaknya itu dengan wajah setenang air tak beriak, namun di balik wajah tenangnya, ia menyembunyikan rasa tidak suka dan kecurigaannya terhadap seseorang.
Walaupun pandangannya tertuju pada kedua pengantin, namun perhatiannya tidak luput dari seorang pria berparas tampan dengan pakaian berwarna biru yang terbuat dari benang sutra.
Ekspresi yang terpasang di wajah pria itu terlihat sama tenangnya dengan dirinya, namun Li Ying bisa melihat sebuah kelicik kan yang terpancar dari mata pria itu.
“Wang Diwei!! pangeran ke dua, anak dari selir Bao Yu!!!” Ujar Li Ying dalam hati.
Ya, yang sedari tadi Li Ying perhatikan adalah pangeran kedua, Wang Diwei. Dari kehidupan pertamanya dulu, ia mengetahui sifat asli pangeran itu, dia adalah seseorang dengan ambisi yang tinggi, sama seperti ibunya.
Wang Diwei sedari tadi juga merasakan sebuah tatapan curiga yang tertuju kepadanya, hal itu membuatnya merasa terganggu.
Ia kemudian mencari sumber dari tatapan itu, Sampai pandangannya tertuju kepada seorang gadis kecil.
Wang Diwei mengerutkan alisnya, dalam hati ia bertanya tanya, siapa gadis kecil itu?.... mengapa gadis kecil itu memberikan tatapan penuh curiga terhadapnya?....
Namun ada satu hal yang mengganjal di hati Wang Diwei saat melihat mata gadis itu, ia merasa kalau tatapan mata gadis itu sangatlah tidak asing, ia seperti pernah mendapatkan tatapan seperti itu.... namun dari orang yang berbeda.
Menyadari kalau pangeran kedua itu juga memperhatikan dirinya, Li Ying kemudian dengan terang terangan menatap pangeran kedua itu.
Ia menampilkan senyum sopan saat pandangan matanya dan pengeran kedua itu bertemu, Kemudian ia mengahlikan pandangannya ke tempat lain untuk memutus kontak mata dengan pangeran itu.
“Heh!!... dasar bocah busuk!!!” Li Ying mengejek pangeran ke dua dalam hati.
Setelah beberapa lama, akhirnya ritual pernikahan pun selesai dengan lancar. Kini adalah saatnya pesta pernikahan putra mahkota Wang Yelu, dan nona pertama Li, yaitu Li Jiao.
Sang pengantin wanita langsung di tuntun oleh para pelayan menuju kamar pengantin, sedangkan putra mahkota saat ini masih berada di pesta untuk menyambut para tamu.
Saat ini Li Ying sedang menikmati pesta tanpa dampingan orang dewasa. Dan tiba tiba tenggorokannya terasa kering......saat ia ingin mengambil arak untuk dirinya minum, tiba tiba ada sebuah tangan kekar yang menghentikan dirinya.
“Nona kecil, apa yang akan kau lakukan?” Tanya seorang pria dengan nada bicara yang terkesan dingin.
Li Ying menoleh untuk melihat siapa yang yang sudah berani menghalanginya, dan saat ia menoleh, ia hanya melihat bagian perut pria itu, Li ying lupa kalau tubuhnya sebagai gadis kecil ini sangatlah pendek.
Ia kemudian mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah pria itu, dan saat wajahnya bertatapan dengan seorang pria berparas tampan namun berwajah datar.... Li Ying tersenyum tipis.
Ia mengenal pria itu..... atau lebih tepatnya pemuda itu.
Li Ying melepaskan tangan mungilnya dari cengkraman tangan pemuda itu, setelah berhasil terlepas, ia kemudian membungkuk untuk memberi salam.
“Li Ying memberi salam kepada pangeran ketiga!!” Ucap Li Ying dengan begitu sopan dan anggun.
Pemuda itu adalah pangeran ketiga, Wang zheming, Terakhir kali Li ying melihat pangeran itu di kehidupan pertama adalah saat usia pangeran itu menginjak tujuh tahun.
Di usianya yang begitu muda, pangeran itu telah menunjukkan segudan bakat dengan kecerdasan dan kemampuan yang pangera itu miliki, namun yang begitu terkenal dari pangeran itu adalah sikapnya yang begitu dingin kepada siapapun.
Bahkan kepada dirinya yang dulu adalah seorang kaisar.
Terlihat saat ini Wang Zeming memandang Li Ying dengan pandangan menyelidik. “Kau belum menjawab pertanyaan ku!” Ucap pangeran itu dingin.
Masih dengan senyum tipis di wajahnya, Li ying menjawab. “Gadis ini haus, dan ingin minum!!” Ucap Li Ying dengan sopan, ia sama sekali tidak tersinggung dengan sikap dingin pangeran itu.
Wang Zeming berjongkok untuk mensejajarkan tinggi badanya dengan tinggi badan Li ying, walaupun Wang zeming sudah berjongkok, namun ia tetap lebih tinggi dari pada Li ying.
“Apa kau tau apa yang akan kau minum tadi?” Tanya Wang Zheming dengan wajah tegas dan tatapan dinginnya.
Li Ying sedikit merasa bingung tentang pertanyaan pangeran itu, namun kemudian ia menyadari satu hal. “Aku lupa kalau aku saat ini adalah seorang gadis kecil!!.... pantas saja bocah ini menghalangiku meminum arak itu!!” Seru Li Ying dalam hati.
Namun bukannya bersikap pura pura tidak tau, Li Ying malah mengatakannya dengan jujur. “Itu adalah arak!..... dan aku ingin meminumnya!!” Ucap Li Ying yang menjawab pertanyaan pangeran itu dengan entengnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Herol
joss
2023-10-08
1
Herol
gasss
2023-10-08
1
Septi Verawati
bocah pengen minum arak 🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2022-08-29
1