Di sebuah gazebo yang terletak di pinggir kolam. Seorang wanita dengan paras cantik kini terlihat sedang merenungkan sesuatu.
Wanita itu sedari tadi terus menatap kearah kolam, wajahnya terlihat sedih. Bagaimana tidak?!..... di malam pengantinnya, sang suami berkata kepadanya bahwa ia tidak menginginkan pernikahan ini.
Li Jiao masih mengingat dengan jelas betapa dinginnya sikap Wang Yelu terhadap dirinya, tidak sampai di situ!!...
Pagi tadi saat Li Jiao ingin pergi menemui suaminya, ia secara tidak sengaja mendengarkan perbincangan antara suaminya dengan Wang zeming.
Li Jiao kemudian bersembunyi di balik dinding untuk menguping pembicaraan mereka berdua.
Saat itu Li Jiao bisa mendengar suara Wang Yelu yang berkata. “Aku tidak menyukai wanita itu!! bahkan aku sangat membenci sifatnya.... dia begitu menyebalkan!!” Ucap Wang Yelu dengan nada kesal.
Kemudian helahan nafas terdengar dari mulut Wang Zeming, pemuda itu lalu berkata.“Apakah yang kakak pertama maksud adalah nona pertama Li yang kemarin kau nikahi itu?” Walaupun tau siapa yang kakaknya itu bicarakan, namun ia tetap bertanya untuk memastikan.
Wang Yelu mendengus, kemudian ia berkata. “Memang siapa lagi?....tentu saja dia!!” Ucapnya dengan ketus.
Kemudian Wang Zeming teringat akan sosok Li Ying yang tidak lain adalah adik dari Li Jiao.
“Tapi kakak pertama!!.... aku ingat kalau gadis kecil bernama Li Ying kemarin itu sepertinya bukan gadis biasa.” Ucapnya kepada Wang Yelu.
Mendengar perkataan adiknya itu, Wang Yelu menganggukkan kepalanya. “Kau benar!! Ying meimei memanga terlihat berbeda dari anak anak lain yang seusianya..... gadis kecil itu memiliki sikap yang begitu dewasa!!” Ucapnya yang memuji muji Li Ying.
Wang Zeming kemudian menaikan salah satu alisnya, kemudian ia berkata. “Lalu kenapa kakak berkata kalau nona pertama Li itu___ ah maksudku, putri mahkota itu memiliki sifat yang buruk?” tanya Wang Zeming.
Wang Yelu mendecakkan lidahnya saat mendengar perkataan adiknya itu. “Cek!...Dia memang memiliki sifat yang buruk!!, bahkan adiknya yang baru berusia lima tahun itu lebih baik darinya!!” Ucapnya dengan sinis.
Dan kata kata itulah yang menyakiti harga diri Li Jiao, setiap kata yang suaminya itu ucapkan seperti sebuah belati tumpul yang menusuk dan menorehkan luka di hatinya.
Begitu sakit, begitu pedih!...
karena merasa sudah tak sanggup lagi mendengar perkataan perkataan itu, Li Jiao akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana dengan air mata yang membanjiri wajah dan juga hatinya.
Namun saat akan kembali ke kamarnya, secara tidak sengaja di tengah jalan ia bertemu denga ayahnya, sang perdana mentri Li.
“Ayah?!” Ucap Li Jiao dengan air mata yang masih mengalir.
Li Ho menoleh saat pendengarannya menangkap sebuah suara yang begitu ia kenal, dan alangkah terkejutnya ia saat mendapati putri tertuanya itu kini sedang menangis.
Dengan terburu buru Li Ho melangkahkan kakinya untuk mendekat kearah Li Jiao, setelah itu ia menepuk bahu putrinya dengan pelan seraya berkata.
“Ada apa? kenapa kau menangis seperti ini?!” Li Ho bertanya dengan cemas kepada putrinya itu.
Li Jiao hanya menggelengkan kepalanya, ia kemudian memeluk ayahnya itu sambil berkata. “Tidak ada apa apa, aku hanya merindukan kalian semua!!” Li Jiao berbohon, ia tak sanggup untuk menceritakan yang sebenarnya kepada ayahnya itu.
Mendengar jawaban putrinya itu, Li Ho akhirnya merasa legah. “Ternyata hanya masalah sepele!” Li Ho bergumam dalam hati.
Tiba tiba, Li Jiao mengingat pujian pujian yang dilontarkan suaminya itu untuk adik kecilnya, Li Ying.
Dan dalam sekejap, rasa sedih di hatinya kini berubah menjadi rasa benci dan iri. Ia benci karena dirinya mendapat hinaan, dan iri karena Li Ying yang mendapat pujian dari suaminya.
Buru buru Li Jiao menghapus air matanya, setelah itu ia berkata. “Ayah, aku ingin bertemu dengan Ying’er!!” Ucapnya kepada ayahnya itu.
“Tapi__” Sebelum Li Ho menyelesaikan perkataannya, Li Jiao menyela.
“Sekarang!! aku ingin bertemu dengan Ying’er sekarang juga, aku sangat merindukannya ayah!!!” Ucap Li Jiao memaksa.
Li Ho menghelah nafas berat, kemudian ia menganggukkan kepalanya. “Baiklah, siang ini ayah akan mengajak adikmu kesini!!” Ucapnya dengan pasrah.
****
Kembali kepada masa sekarang.
Saat ini Li Jiao sedang menunggu kedatangan Li Ying, sebenarnya ia sama sekali tidak merindukan adiknya itu, tadi ia hanya berbohong kepada ayahnya agar ayahnya itu setuju.
Li Jiao terus larut dalam lamunannya sampai tiba tiba seorang pelayan datang dan membangunkannya dari lamunannya itu.
“Salam kepada putri mahkota!!” Ucap pelayan itu yang memberi salam dengan penuh hormat.
Li Jiao menoleh dan menatap pelayan itu dengan wajah angkuhnya. “Ada apa?!!” Ia bertanya dengan nada tidak suka.
Pelayan itu menundukkan kepalanya, ia lalu berkata. “Nona kedua Li telah tiba di istanah putri!!” Ucap pelayan itu kepada Li Jiao.
Dengan wajah angkuhnya, Li Jiao mengibas ngibaskan tangannya seraya berkata. “Kalau begitu cepat bawa dia kemari!!!.... aku benci menunggu!!” Ucapnya kepada pelayan itu.
Pelayan itu hanya menganggukkan kepalanya dengan patuh, kemudian ia langsung pergi dari tempat itu.
Dalam hati pelayan itu merasa tidak suka dengan sifat angkuh Li Jiao, namun pelayan itu memakluminya..... gadis itu di besarkan dari keluarga kaya, memiliki sifat yang angkuh itu sudah wajar.
Li Jiao hanya melirik pelayan itu dengan sinis, dan tak lama kemudian pelayan itu kembali bersama dengan seorang gadis kecil yang berjalan di sampingnya.
Li Jiao menatap benci kearah Li Ying, gadis kecil itulah yang menjadi penyebab kesedihannya.
Sedangkan di sisi lain, Li Ying menyadari tatapan penuh benci dari kakaknya itu. Dalam hati gadis kecil itu merasa heran..... ada apa dengan kakaknya itu? kenapa ia menatapnya dengan tatapan seperti itu?....
Li Ying terus melangkahkan kaki mungilnya menuju gazebo itu.
Li Ying menatap Li Jiao dengan wajah tenang, walaupun ia merasa aneh dengan tatapan itu.... ia lebih memilih tidak menghiraukannya.
Saat sudah berada di hadapan Li Jiao, Li Ying memberi salam. “Li Ying memberi salam kepada kakak__” Sebelum ia menyelesaikan kata katanya, Li Jiao tiba tiba menyela.
“Beraninya kau!!! panggil aku putri mahkota!!!” Tiba tiba Li Jiao membentak ke arah Li Ying.
Entah mengapa hatinya merasa kesal saat adiknya itu memanggilnya kakak. Sekarang ia adalah seorang putri mahkota, dan ia ingin di panggil dengan setatus itu.
Untuk sekejap Li Ying tersentak kaget karena bentakkan itu, kemudian gadis itu mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Li Jiao.
Dan Li Ying bisa melihat kesombongan dan keangkuhan dalam diri gadis itu. Li Ying hanya bisa menghelah nafas, kemudian ia berkata. “Baiklah putri mahkota!!.... maaf atas kelancangan gadis ini yang telah dengan tidak tau dirinya memanghilmu dengan sembarangan.” Ucap Li Ying dengan sikap yang begitu tenang.
Sedangkan para pelayan yang melihat kejadian itu nampak mengerutkan dahinya, mereka semua merasa aneh dengan perbedaan dalam diri kakak beradik itu.
Sang kakak, Li Jiao yang memiliki sifat angkuh dan sombong. Sedangkan sang adik, Li Ying memiliki sikap yang begitu tenang..... bahkan setelah mendapat bentakkan, gadis kecil itu masih tetap bersikap tenang.
Di situ, Li Ying masih berdiri di hadapan Li Jiao. Sedangkan Li Jiao?...... wanita itu saat ini duduk dengan santai seraya memakan camilan yang di sediakan oleh pelayan tanpa memperdulikan sang adik yang kini menantikan dirinya untuk mempersilahkan duduk.
Li Ying masih tetap berdiri, karena jika ia duduk sebelum tuan rumah memepersilahkannya maka itu bukanlah tindakkan yang sopan.
Sedangkan Li Jiao tau itu, namun ia membiarkan hal itu terjadi. Ia begitu senang saat melihat adiknya itu dalam kesusahan.
Suasana di sana terasa begitu canggung, semuanya diam. Bahkan para pelayan yang merasa kaisan dengan Li Ying tidak bisa berbuat apa apa.
Namun di dalam hati, para pelayan pelayan itu memaki maki Li Jiao yang bersikap begitu buruk kepada adiknya.
Namun yang membuat para pelayan itu kagum adalah, gadis kecil bernama Li Ying itu selalu menunjukkan sikap yang begitu tenang, bahkan yang lebih mengaggumkan adalah..... gadis kecil itu tau tatak kerama.
Di sisi lain, mereka semua tidak menyadari keberadaan ketiga pangeran yang memang sedari awal telah memperhatikan kejadian itu.
Jarak antara mereka memang cukup jauh, namun ketiga pangeran itu masih bisa mendengar dan memahami situasi di sana.
Wang Yelu menatap Li Jiao yang kini adalah istrinya dengan tatapan tidak suka, bahkan pengeran mahkota itu merasa malu dengan sikap Li Jiao yang seperti itu.
Kemudian pandangannya berahli ke sosok mungil yang kini sedang berdiri di hadapan Li Jiao dengan sikap yang tenang.
Dan dari situlah Wang Yelu merasa ragu dengan hubungan adik kakak itu.
Tidak hanya Wang Yelu saja yang menatap Li Ying, namun Pangeran kedua Wang Diwei, dam pangeran ketiga Wang Zeming saat ini juga tengah menatap Li Ying dengan tatapn yang berbeda beda.
Pangeran kedua, Wang Diwei saat ini menatap Li Ying dengan tatapan curiga. Pagi tadi ia mendapat laporan dari mata mata yang ia kirim untuk mengawasi kediaman pernada mentri Li.
Saat itu ia dibuat tertawa dengan laporan yang mata mata itu berikan kepadanya, ia sama sekali tidak percaya jika seorang gadis kecil yang baru berusia lima tahun bisa menguasai ilmu bela diri.
Sedangkan di sisi lain, Li Ying saat ini merasakan ada beberapa pasang mata yang kini sedang menatap dirinya dari kejauhan.
Sebagai seseorang dengan ilmu bela diri yang tinggi, Li Ying bisa dengan mudah mengetahu asal pemilik tatapan mata itu.
Li Ying kemudian menoleh kesamping, dari kejauhan ia bisa melihat tiga orang pemuda yang kini sedang menatap kearahnya dengan ekspreai wajah yang menunjukkan keterkejutan.
Li Ying terus menatap ketiga pengeran itu dengan heran. “Kenapa mereka bertiga nampak terkejut?” Li Ying bertanya dalam hati.
Di sana, Ketiga pangeran itu merasa begitu terkejut dengan Li Ying yang dapat merasakan sebuah tatapan yang terarah kepadanya.
“Apakah itu kebetulan?” Wang Yelu bertanya dengan ragu.
Wang Zeming menggelengkan kepalanya sambil berkata. “Sepertinya tidak, gadis kecil itu memang memiliki aurah tersendiri!!” Jawabnya.
Sedangkan Wang Diwei hanya terdiam, namun otaknya kini tengah berpikir dengan keras.
Jadi apakah yang di katakan oleh mata mata itu benar?!!....
Jadi gadis kecil ini memang menguasai ilmu bela diri?!!...
Tapi bagaimana bisa, di usianya yang baru lima tahun itu?.... tidak mungkin!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Herol
njut
2023-10-08
1
Herol
gasss
2023-10-08
1
Mocca
kereenn
2022-02-24
1