bengkak di kaki caca sepertinya berakibat patal bagi tubuhnya atau karna begadang semalam entahla yang pasti sekarang ini caca hanya mampu tiduran di kamar dengan badan yang terus mengeluarkan hawa panas dan kepala pusing
bahkan untuk duduk saja caca harus bersandar beruntung tadi pagi arga bangun lebih dulu sehingga arga la yang membuatkan sarapan untuk caca dan Linda
"maaf ma jadi ngerepoti " sahut caca setelah linda membantu caca membersihkan dirinya
walaupun tadi pagi Linda sempat marah pada caca ketika melihat kaki caca yang bengkak dan memar tapi Linda tetap mengurus caca seperti anak sendiri
"ngak papa sayang untung ada mama kalau ngak kamu gimana, liat kan suami kamu itu cuma kerjaannya sama leptop terus istri sakit bukannya kawatir ini malah ngurusin kerjaan " singgungan Linda membuat arga menghembuskan nafas kasar
sedangkan caca merasa tidak enak kalau bukan karna ia sakit arga tidak mungkin mengerjakan pekerjaannya di rumah dan melimpahkan tugas mengajarnya pada adrian.
"ga mama bisa bicara.?" arga menganguk dan meletakan leptopnya
"sayang mama keluar dulunya " pamit Linda bersamaan dengan dania yang datang
"dania tolong jagain buca dulu ya " dania menganguk lalu duduk di atas kasur dekat caca
buca adalah pangilan yang di berikan muadi pada caca yang artinya bude caca
karna kalau di pangil bude menurutnya caca terlalu mudah bahkan usia caca lebih muda dari pada maudi
"buca dania boleh telpon mama ngak dania kangen sama dimas .? " tanya dania pada caca
caca tersenyum " boleh bentar ya buca ambilin HP dulu" caca mengambil HP nya ada di sampingnya lalu menghubungi maudi
sedangkan arga dan Linda menuju ruang tamu yang telah di tempati Ardi terlebih dahulu
"kenapa ma.? " tanya arga ketika duduk di hadapan keduanya
Linda melihat Ardi yang mendapat angukan Linda pun melihat arga " mama tau kamu menikah dengan caca bukan karna cinta atau perjodohan tapi mama dan papa harap kalian serius untuk membina rumah tangga ini." ucap Linda dengan hati hati takut menyakiti hati arga
arga melihat Linda dan Ardi " arga dan caca sudah bicara ma kami sepakat serius membina rumah tanggan ini" mendengar itu Linda tersenyum
"mama sayang sama caca sama kayak maudi ga jika kalian sudah serius mama dan papa senang "
arga tersenyum kecut lalu menunduk " apa jadinya jika kalian tau pernikahan ini hanya uji coba selama enam bulan" batin arga
"ga boleh mama dan papa Minta satu hal sama kamu.? " arga menegakan pandangannya
"minta apa ma" tanya arga
Linda melihat Ardi " mama boleh minta cucu dari kamu dan caca.? " arga diam melihat Ardi yang tersenyum
arga melihat wajah tua kedua orang tuanya jujur tak tega menolak keinginan mereka arga sebagai anak tertua seharusnya sudah kewajibanya memberikan cucu terlebih dahulu tapi arga juga belum yakin dengan caca
arga terpaksa tersenyum membuat Linda tersenyum juga " kamu udah 31 ga mama harap kalian secepatnya dapat momongan"
.
.
setelah pembicaraan itu malam harinya Linda dan Ardi terpaksa berangkat ke Bandung lebih dulu karna dodi meminta Ardi untuk mengurus hotel tempat acara berlangsung
"kenapa belum tidur.? " tanya arga yang melihat caca masih duduk di kursi ruang keluarga
badan caca sudah mendingan bahkan sudah bisa berjalan walaupun harus di tuntun hanya kakinya saja yang masih memar
caca tersenyum melihat arga yang baru datang setelah mengantar mertuanya ke bandara " mama udah berangkat.? " tanya caca yang mendapat angukan dari arga
arga melirik jam yang menunjukan jam 9 malam lalu arga masuk kekamar meninggalkan caca sendiri
sejujurnya caca berharap arga bicara tentang permintaan Linda tadi siang tapi sepertinya arga engan membahasnya
caca tau permintaan Linda dan Ardi dari dania bahkan dania juga yang bilang jika opa dan oma nya itu ingin om arga nya itu memiliki anak.
caca menatap TV yang di hadapannya tapi pikiranya terus tertuju kepada arga
apa arga mau serius dengannya.?
apa arga mau punya anak denganya.?
pertanyaan semacam itu terus berputar memenuhi kepala caca hingga caca terlelap.
.
.
.
.
.
.
Hening itu lah yang terjadi antara caca dan arga mobil yang di kendarai keduanya melaju tampa adanya suara percakapan bahkan musik pun tak terdengar
Caca terus melirik arga namun sepertinya arga engan melihat caca atau hanya caca yang merasa tapi yang pasti semenjak kepulangan arga dari mengantar kedua orang tuanya arga menjadi pendiam arga hanya mengeluarkan suara jika caca bertanya saja
merasa bosan caca menyibukan diri dengan membuka aplikasi dunia maya lalu mengunggah potonya di aplikasi Instagram
M_Abicaca

❤️
disukai oleh justineirene dan 1.750 lainnya
M_Abicaca Terkadang Hati ini tak tau berlabu kemana....
Tapi hati ini sllu berharap palabuhan terakhinya adalah kamu.....
Yang mampu membuatku tersenyum bahagia...
lihat semua komentar..
@Donial @M_Abicaca.lepaskan jika itu membuat sakit eyaaaaaa........
emang siapa sih ca.?
@justineirene @M_Abicaca.lupakan dia ca stay with me sister😘
@Donial bener kok gue curiga ya ama caca 🤔
@sheilahoey @M_Abicaca gue butuh penjelasan nihcc....
@Lakay_la @sheilahoey @M_Abicaca gue juga
Caca hanya tersenyum membaca beberapa komentar teman temanya
"Kenapa.? " Tanya arga yang membuat caca mengalihkan pandangannya
"Kenapa senyum.? " tanya arga lagi membuat caca hanya mengeleng
"Ngak pa pa" Sahut caca lalu melihat ke jalan
"Masih jauh ya, kenapa harus pakai mobil ga.? kenapa ngak naik pesawat aja. ? " Tanya caca dengan terus memandang jalan, Namun arga sepertinya engan menanggapi omongan caca
tiga puluh menit berlalu namun arga masih engan bersuara
"ga.? " panggil caca namun arga masih diam
caca membuka tutup kan dasbor agar menarik perhatian namun arga seolah tak te usik dengan kelakuan caca
Caca menunduk menghembuskan nafasnya
"ga bisa berhenti bentar.? " Pinta caca dengan melirik arga
Namun arga sepertinya tuli karna masih menjalankan mobilnya "ga plis bentar doank 5 menit" Pinta caca lagi dengan memohon
Akhirnya arga menghentikan mobilnya "kenapa.? " Tanya arga
Caca memberanikan diri menghadap arga " Apa permintaan mama Linda menjadi beban buat loe sehingga loe ngediemin gue..? " mendengar itu Arga langsung melihat caca
Caca melihat arga seperti begitu besar beban yang arga tanggung sehingga raut letih begitu ketaran di wajah arga
"tau dari mana.? " tiga kata itula yang keluar padahal caca berharap akan ada penjelasan lain
"dania yang bilang kemaren"
caca melirik arga "ngak ada penjelasan apa gitu. ? " tanya caca
Arga menyandarkan dirinya " Saya hanya belum siap ca" Caca menghembuskan nafas lalu menganguk
caca membuka tasnya mengeluarkan photo yang ia ambil kemaren lalu memberikannya pada arga,
melihat itu arga langsung mengambil poto itu raut kaget begitu ketaran di wajahnya ketika melihat gambar siapa yang ada
"Maaf kalo gue lancang tapi gue rasa itu cukup mengabarkan hati loe selama ini" Sahut caca
"Ini hanya masa lalu" Sahut arga dengan melempar photo itu ke jok belakang
"Nyatanya loe belom bisa move on" sahut caca dengan cepat
didalam poto itu arga sedang memeluk wanita putri ya wanita itu adalah putri wanita yang beberapa hari lalu berkunjung ke rumahnya
Kemarin Ketika Arga mengantar mertuanya ke bandara caca terpaksa harus duduk dan menyeret kakinya untuk sampai ke kamar mandi
Tapi ia menemukan kotak yang di letakan arga di bawah kasur
Ketika di bukak begitu banyak photo dibalik photo itu ada keterangan tempat serta tanggalnya
Poto terakhir ada 2 lelaki dan 1 perempuan lelaki dan perempuan itu menunjukan cincin pertunangan dengan senyum yang menghiasi bibir keduanya berbeda dengan lelaki satunya yang terus menatap wanita dan lelaki itu dengan raut terluka
Poto itu di ambil 1 bulan sebelum pernikahan antara caca dan arga terjadi.
" saya sudah mencoba selama in__"
"tapi loe ngak berusaha seratus persen" potong caca dengan kesal
arga mengusap muka dengan kesal
"loe sadar ngak dengan keadaan ini ga.? gue jadi korbanya"
" trus mau loe gimana,.? loe pikir gue ngak tersiksa gue tersiksa ca " sahut arga dengan prustasi
baru kali ini caca melihat arga emosi ini bahkan bicara pun tak terkontrol
"tapi bukan berarti loe ngejadiin gue pelampiasan " sahut caca dengan lesu
"gue emang salah terus mau loe gimana kita pisah yaudah ok " ucapan arga membuat caca kaget
"ga pisah bukan solusi dari masalah yang ada malah nambah masalah tau ngak" kesal caca tak habis pikir
caca akui ia memang salah siapa yang bisa menerima pernikahan yang belum genap seratus hari apalagi masih di bayangi dengan masa lalu
tapi setidaknya arga mau terbuka dengannya bukankah arga yang memintanya untuk bertahan selama enam bulan ini bahkan ini
caca melihat hpnya yang bergetar
"ya ma. " ucap caca ketika menerima pangilan dari luna
caca melirik arga yang masih pokus menyetir
"iya ma iya ini masih dijalan, ngak lama lagi sampek"
"iya ma by" caca mematikan sambungannya
"ga " pangil caca dengan takut
seolah sadar arga melirik caca " kenapa.? "
"maaf gue egois, gue ngak mikirin perasaan loe maafi gue" caca sadar disini bukan hanya ia yang terjebak tapi arga juga
arga mengusap wajahnya " seharusnya saya yang minta maaf sudah membentak kamu sudah kasar maafin saya ca saya emosi "
caca menganguk " gue berharap pernikahan ini terus berlanjut ga, gue ngak tau sejak kapan hati gue milih loe dan gue harap hanya loe jadi imam gue."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Fatim Azzahra
sebel m arga... dia yg tb tb mks nikh... mlh caca yg d sakitin mulu... haduuuuuuh.... 😭😭😭
2022-12-22
0
мєσωzα
cacaaa.. let me hug you baby.., 🥺
pasti sakit banget disaat kita dah mulai berharap, eh pasangan kita masih hidup di masa lalu 😢
2022-09-22
0
мєσωzα
boro boro dapat momongan ma.. tidur aja pisah kamar.. sekalinya sekamar, pisah tempat tidur.. gak ada deep talk samsek, cuma easy talk biasa 🙄
2022-09-22
0